Perbup Sotk Dispendukcapil

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

1

BUPATI BLITAR
PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BLITAR


NOMOR TAHUN 2016

TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS
DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN BLITAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI BLITAR,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal ... Peraturan


Daerah Kabupaten Blitar Nomor ... Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blitar
(Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016 Nomor ....,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Nomor ....) perlu
mengatur Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Blitar dalam Peraturan Bupati;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor
41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
2

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);

8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494.);
3

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana beberapa kali
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5879);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang


Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang


Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547)
sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah
Nomor 40 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Republik Indonesia Nomor 5121);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang


Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015


tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
4

15. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor … Tahun 2016


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Blitar (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun
2016 Nomor ... Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Blitar Nomor ....);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN


ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN
BLITAR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Kabupaten adalah Kabupaten Blitar.

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Blitar.

3. Bupati adalah Bupati Blitar.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar.

5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang selanjutnya


disebut Dispendukcapil adalah Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Blitar.

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil Kabupaten Blitar.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD


adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas.
5

8. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan


tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai
Aparatur Sipil Negara dalam rangka menjalankan tugas pokok
dan fungsi keahlian dan/atau ketrampilan untuk mencapai
tujuan organisasi.

BAB II

KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 2

(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur


pelaksana urusan pemerintahan daerah dibidang Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

(2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh


Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dibidang Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.

(4) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam


melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang administrasi


kependudukan dan pencatatan sipil;
b. penyusunan perencanaan program dan anggaran dibidang
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
c. pelaksanaan administrasi dibidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan
dibidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan dibidang
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
6

f. pembinaan penyelenggaraan dibidang administrasi


kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pembinaan UPTD;
h. pelaksanaan administrasi administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil;
i. penyusunan dan perumusan laporan kinerja secara
periodik kepada Bupati; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan


Sipil terdiri atas :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Perencanaan;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk , membawahi:

1. Seksi Identitas Penduduk;

2. Seksi Pindah Datang Penduduk;

3. Seksi Pendataan Penduduk.

d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, membawahi:

1. Seksi Kelahiran;

2. Seksi Perkawinan dan Perceraian;

3. Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan


Kematian.

e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan,


membawahi:

1. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;

2. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan;


7

3. Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Tehnologi


Informasi dan Komunikasi.

f. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan,


membawahi :

1. Seksi kerja sama;

2. Seksi pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;

3. Seksi inovasi pelayanan.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan


bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(3) Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang


berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(4) Masing-masing sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian


yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris.

(5) Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada


dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 4

Bagan Struktur Organisasi Dinas kependudukan dan pencatatan


sipil tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III
8

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu

Sekretariat

Pasal 5

(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam


menyusun kebijakan, mengkoordinasikan bidang-bidang,
membina, melaksanakan dan mengendalikan administrasi
umum, keuangan, sarana prasarana, ketenagaan,
kerumahtanggaan dan kelembagaan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud


pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:

a. penyusunan rancangan kebijakan dinas;


b. pengoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang
dan UPTD;
c. penyusunan program dan pelaporan pengelolaan sistem
informasi, pemantauan dan evaluasi kegiatan dinas;
d. pelaksanaan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian
administrasi umum, keuangan, sarana prasarana,
ketenagaan, kerumahtanggaan, dan kelembagaan;
e. pengoordinasian penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan bidang administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil;
f. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat,
kearsipan, hubungan masyarakat, dokumentasi dan
perpustakaan;
g. pelaksanaan analisis jabatan dan beban kerja;
h. pengoordinasian penyusunan Standar Operasi Prosedur
(SOP) kegiatan dinas;
i. penyusunan profil dinas; dan
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan dinas.
k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
kepala dinas.

Pasal 6
9

(1) Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan perencanaan, menghimpun dan
mengolah data dalam rangka menyusun rencana program
dinas, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
program.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud


pada ayat (1), Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data guna


penyusunan rencana kegiatan dan program kerja dinas;

b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi hasil program


kerja dinas;

c. Penghimpunan dan penganalisaan data guna penyajian


program kerja dinas;

d. Penganalisaan hasil pelaksanaan program kerja dinas;

e. Pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil


program kerja dinas;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh


sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 7

(1) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan


perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan dan
mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban
atas pelaksanaan pengelolaan keuangan dinas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud


pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a. penyiapan dan pengumpulan bahan penyusunan


rencana anggaran Dinas;
b. pelaksanaan pengoordinasian penyusunan rencana
anggaran Dinas dengan para Kepala Bidang;
c. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran
(RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) serta
Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA)
dengan para Kepala Bidang;
d. pelaksanaan penatausahaan keuangan Dinas yang
meliputi penelitian kelengkapan SPP LS yang diajukan
10

oleh PPTK, SPP UP, SPP GU dan SPP TU yang diajukan


oleh bendahara pengeluaran;
e. pelaksanaan penyiapan SPM dan penyiapan laporan
keuangan SKPD Dinas;
f. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan administrasi
keuangan kepada para bendahara dan PPTK di
lingkungan Dinas;
g. penelitian pengujian, kelengkapan dan keabsahan surat
pertanggungjawaban (SPJ) atau tanda bukti pengeluaran
uang;
h. pengevaluasian kecocokan atau kesesuaian surat
pertanggungjawaban (SPJ) keuangan berdasarkan
pengalokasian anggaran yang telah ditetapkan;
i. penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan atas transaksi keuangan, aset, hutang dan
ekuitas dana pada Dinas;
j. penyampaian laporan keuangan SKPD Dinas yang
meliputi realisasi anggaran, neraca dan catatan atas
laporan keuangan yang disampaikan kepada Bupati
melalui PPKD;
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 8

(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai


tugas melakukan urusan surat menyurat, pelaksanaan
kearsipan dan ekspedisi, pengelolaan urusan rumah tangga
dan perlengkapan, pengelolaan aset, penyelenggaraan urusan
perpustakaan, informasi dan dokumentasi, serta pengelolaan
urusan administrasi kepegawaian, pembinaan jabatan
fungsional, dan evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud


pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
mempunyai fungsi :
11

a. penyelenggaraan urusan administrasi ASN (Aparatur


Sipil Negara) lingkungan dinas.

b. penyelenggaran urusan rumah tangga, rapat-rapat,


tamu-tamu dinas dan pelaksanaan kehumasan.

c. penyelenggaran urusan ketatausahaan, surat menyurat


dan kearsipan.
d. penyusunan rencana kebutuhan barang, termasuk
inventarisasi barang, pengadaan, perawatan dan
pemeliharaan barang perlengkapan dinas.
e. pelaksanaan penertiban, pengamanan dan pemeliharaan
kebersihan kantor dan lingkungan sekitarnya.
f. penyusunan laporan Tahunan tentang barang
inventarisasi kantor.

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh


Sekretaris, sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Kedua

Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

Pasal 9

(1) Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai


tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis
dan pelaksanaan kebijakan dibidang pelayanan pendaftaran
penduduk.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk
mempunyai fungsi :

a. penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran


penduduk;
b. perumusan kebijakan teknis pendaftaran penduduk;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan
pelayanan pendaftaran penduduk;
d. pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
e. pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;
f. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan
pendaftaran penduduk;
g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran
penduduk; dan
12

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala


dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 10

(1) Kepala Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelayanan
dan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Kepala Identitas Penduduk mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi identitas


penduduk, penerbitan NIK dan pelayanan Kartu Keluarga
serta Kartu Tanda Penduduk;

b. Melaksanakan pelayanan identitas penduduk serta


perubahan identitas penduduk termasuk identitas
penduduk bagi petugas khusus;
c. Menerbitkan KITAS bagi orang asing yang tinggal
sementara dan KITAP bagi orang asing yang tinggal tetap;
d. Menerbitkan KK dan KTP bagi orang asing yang sudah
tinggal menetap;
e. Memproses dan menerbitkan surat keterangan penganti
tanda identitas bagi penduduk korban bencana alam dan
penduduk korban bencana sosial untuk proses penerbitan
dokumen kependudukan sesuai dengan ketentuan
perudang-undangan;
f. Memproses dan menerbitkan surat keterangan orang
terlantar bagi orang terlantar untuk proses penerbitan
dokumen kependudukan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bidang
Pelayanan Pendaftaran Penduduk sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 11

(1) Kepala Seksi Pindah Datang Penduduk mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaaan pelayanan pindah datang penduduk.
13

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Kepala Pindah Datang Penduduk mempunyai fungsi :

a. mengumpulkan bahan dan menyusun pedoman dalam


rangka pelaksanaan registrasi biodata penduduk baik WNI
maupun orang asing dan mutasi perpindahan penduduk;

b. melaksanakan pendaftaran dan pendataan administrasi


perpindahan penduduk baik WNI maupun orang asing;
c. pelayanan proses pelaksanaan pindah datang penduduk;
d. melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi hasil
registrasi penduduk melalui pencatatan perpindahan
penduduk;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bidang
Pelayanan Pendaftaran Penduduk sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 12

(1) Kepala Seksi Pendataan Penduduk mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaaan pendataan penduduk.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Seksi Pendataan Penduduk mempunyai fungsi :

a. mengumpulkan bahan dan menyusun pedoman dalam


rangka pendataan penduduk;
b. melaksanakan pendataan penduduk rentan administrasi,
penduduk akibat bencana alam, korban bencana sosial,
orang terlantar, maupun komunitas terpencil;
c. melaksanakan administrasi pendataan penduduk secara
berkala dari tingkat desa/kelurahan;
d. menyusun monografi atau peta penduduk;
e. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi
terkait.
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bidang
Pendaftaran Penduduk sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Ketiga
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil

Pasal 13
14

(1) Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas


melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan kebijakan pelayanan pencatatan sipil.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai
fungsi :

a. penyusunan perencanaan pelayanan pencatatan sipil;


b. perumusan kebijakan teknis pencatatan sipil;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan
pelayanan pencatatan sipil;
d. pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
e. pelaksanaan penerbitan dokumen pencatatan sipil;
f. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan
pencatatan sipil;
g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pencatatan sipil;
dan
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 14

(1) Kepala Seksi Kelahiran mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pelayanan
pencatatan kelahiran.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Kepala Seksi Kelahiran mempunyai fungsi :

a. melakukan penyiapan bahan perencanaan terkait


pencatatan kelahiran;
b. perumusan kebijakan teknis terkait pencatatan kelahiran;
c. pembinaan dan koordinasi terkait pencatatan kelahiran;
d. pelayanan pencatatan kelahiran;
e. melaksanakan penerbitan dokumen pencatatan sipil
melalui akta kelahiran;
f. melaksanakan pendokumentasian hasil pelayanan
pencatatan kelahiran;
g. melaksanakan pencatatan perubahan pada akta
kelahiran;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
15

Kepala Bidang Pencatatan Sipil sesuai dengan bidang


tugasnya.
Pasal 15

(1) Kepala Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaaan pelayanan pencatatan perkawinan dan
perceraian.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai fungsi :

a. melakukan penyiapan bahan perencanaan terkait


pencatatan perkawinan dan perceraian non muslim;
b. perumusan kebijakan teknis terkait pencatatan perkawinan
dan perceraian non muslim;
c. pembinaan dan koordinasi terkait pencatatan perkawinan
dan perceraian non muslim ;
d. pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian non
muslim;
e. melaksanakan penerbitan dokumen pencatatan sipil
melalui akta perkawinan dan perceraian non muslim;
f. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan
pencatatan akta perkawinan dan perceraian non muslim;
g. melaksanakan pencatatan perubahan pada akta
perkawinan dan perceraian non muslim;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pencatatan Sipil sesuai dengan bidang tugasnya

Pasal 16

(1) Kepala Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan


Kematian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi serta pelaksanaan pelayanan pencatatan
pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahaan anak,
perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan
Kematian mempunyai fungsi :
16

a. melakukan penyiapan bahan perencanaan terkait


Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian;
b. perumusan kebijakan teknis pencatatan terkait Perubahan
Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian;
c. pembinaan dan koordinasi terkait Perubahan Status Anak,
Pewarganegaraan dan Kematian;
d. pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan
anak, pengesahan anak, perubahan status
kewarganegaraan dan pencatatan kematian;
e. melaksanakan penerbitan dokumen pencatatan sipil
melalui akta pengangkatan anak, pengakuan anak,
pengesahan anak, perubahan status kewarganegaraan dan
pencatatan kematian;
f. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan akta
pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak,
perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan
kematian;
g. melaksanakan pencatatan perubahan pada akta
pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak,
perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan
kematian;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pencatatan Sipil sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Keempat

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan

Pasal 17

(1) Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi


Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan
dibidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan mempunyai fungsi :
17

a. penyusunan perencanaan pengelolaan informasi


administrasi kependudukan;
b. perumusan kebijakan teknis pengelolaan informasi
administrasi kependudukan;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan
pengelolaan informasi administrasi kependudukan;
d. pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi
kependudukan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan
informasi administrasi kependudukan; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 18

(1) Kepala Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan


mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan sistem informasi administrasi kependudukan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
mempunyai fungsi :

a. Membuat aplikasi online untuk layanan kependudukan dan


pencatatan sipil;

b. Melakukan tata kelola sistim aplikasi pelayanan


administrasi kependudukan;

c. Membangun sistem keamanan informasi pada layanan


teknologi informasi administrasi kependudukan;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Bidang Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 19

(1) Kepala Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan


mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
18

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta


pelaksanaaan pengolahan dan penyajian data kependudukan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan
mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan pedoman dan rencana teknis pengelolaan


penyajian informasi;

b. Mengelola dan menyajikan informasi dan pengolahan data


administrasi kependudukan dalam statistik dan grafik;

c. Melakukan koordinasi, fasilitasi penyajian informasi


pelayanan administrasi kependudukan;

d. melakukan inventarisasi, verifikasi dan validasi data


kependudukan untuk membangun bank data
kependudukan;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Bidang Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 20

(1) Kepala Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Tehnologi
Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, koordinasi dan pelaksanaaan Tata Kelola Sumber
Daya Manusia Teknologi Informasi dan Komunikasi

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Tehnologi
Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi :

a. Melakukan pencegahan pemalsuan data dan pembobolan


system jaringan;

b. Melakukan bimtek Pemanfaatan Data administrasi


kependudukan pada operator;

c. Melakukan dokumentasi hasil pelayanan administrasi


kependudukan;
19

d. Melakukan pelayanan legalisasi salinan dokumen


administrasi kependudukan;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Bidang sesuai dengan bidang tugasnya

Bagian kelima

Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan

Pasal 21

(1) Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan mempunyai


tugas menyiapkan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan kebijakan dibidang proyeksi dan inovasi
pelayanan administrasi kependudukan.

(2) Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), mempunyai fungsi :

a. Menyusun perencanaan pemanfaatan data


perkembangan kependudukan,

b. Menyusun perencanaan inovasi pelayanan administrasi


kependudukan;

c. Merumuskan kebijakan teknis penyusunan proyeksi


perkembangan kependudukan dan inovasi pelayanan
administrasi kependudukan;

d. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi penyusunan


proyeksi perkembangan kependudukan dan inovasi
pelayanan administrasi kependudukan;

e. Melaksanakan pemanfaatan data dan dokumen


kependudukan;

f. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan


penyusunan proyeksi perkembangan kependudukan dan
inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi Kerja Sama


20

Pasal 22

(1) Seksi Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan


bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan koordinasi serta penyediaan sarana dan
prasarana pelayanan administrasi kependudukan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Seksi Kerja Sama mempunyai fungsi :

a. Menyusun perencanaan koordinasi dan kerja sama


pemanfaatan informasi data administrasi kependudukan;
b. Merumuskan kebijakan teknis kerja sama pemanfaatan
informasi data administrasi kependudukan;
c. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang administrasi kependudukan;

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerja


sama pemanfaatan informasi data administrasi
kependudukan;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh


Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan

Pasal 23

(1) Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan


mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi serta pelaksanaan pemanfaatan data dan
dokumen kependudukan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen
Kependudukan mempunyai fungsi :
21

a. Menyusun perencanaan pemanfaatan data dan dokumen


administrasi kependudukan;

b. Melakukan dokumentasi hasil pelayanan administrasi


kependudukan;

c. Melakukan kegiatan teknis pengelolaan dan pemanfaatan


data dan dokumen administrasi kependudukan;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh


Kepala Bidang Proyeksi dan Inovasi Pelayanan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Seksi Inovasi Pelayanan

Pasal 24

(1) Seksi Inovasi Pelayanan mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan inovasi
pelayanan administrasi kependudukan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Seksi Inovasi Pelayanan mempunyai fungsi :

a. Merumuskan, merencanakan dan melaksanakan


kebijakan teknis pelayanan adminduk;

b. Melakukan inventarisasi keluhan masyarakat terhadap


pelayanan administrasi kependudukan;

c. Melakukan kanalisasi pelayanan administrasi


kependudukan;

d. Mendekatkan pelayanan administrasi kependudukan


kepada masyarakat;

e. Merumuskan kebijakan teknis pelayanan administrasi


kependudukan bagi masyarakat rentan;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh


Kepala Bidang Proyeksi dan Inovasi Pelayanan sesuai
dengan bidang tugasnya.
22

BAB IV

UNIT PELAKSANA TEKNIS

Pasal 25

(1) UPT merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas.

(2) UPT dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 26

Dalam melaksanakan tugasnya, UPT menyelenggarakan fungsi :

a. Membantu pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan bidang


operasionalnya;

b. Membantu tugas dinas dalam pelaksanaan urusan pelayanan


administrasi kependudukan.

Pasal 27

Jumlah, Nomenklatur, Susunan Organisasi dan Uraian Tugas dan


Fungsi UPT Dinas ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersendiri.

BAB V

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 28

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga


dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional


senior yang diangkat oleh Bupati.

(3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh


Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
23

BAB VI

TATA KERJA

Pasal 29

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala


Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala
Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam
lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di
lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain diluar
Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya mesing-
masing.

(2) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi


bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan
agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

(3) Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab


memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing-masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya.

(4) Setiap pemimpin sebuah organisasi wajib mengikuti dan


mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya
masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat
waktu.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi


dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan
untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan
petunjuk kepada bawahannya.

(6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan,


tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan
organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan
kerja.

BAB VII
24

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

DALAM JABATAN

Pasal 30

(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari


Pegawai Aparatur Sipil Negara yang memenuhi syarat atas usul
Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi,


dan Kepala UPT Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
dari Pegawai Aparatur Sipil Negara yang memenuhi syarat atas
usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 31

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, UPTD dengan


Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja yang ditetapkan sebelum Peraturan Bupati ini
diundangkan, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan
Peraturan Bupati tentang UPTD yang baru ditetapkan.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 32

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Blitar.

Ditetapkan di Blitar
Pada tanggal - - 2016
BUPATI BLITAR,
25

RIJANTO

Diundangkan di Blitar
pada tanggal - - 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR,

PALAL ALI SANTOSO


BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN..... NOMOR....

Anda mungkin juga menyukai