DOSEN PENGAJAR :
Disusun oleh :
NIM : EAA118070
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
PENDAHULUAN
Dari latar belakang diatas, saya dapat menarik kesimpulan dan merumuskan
beberapa rumusan masalah yang mana menurut saya layak untuk diangkat,
dibicarakan serta dibahas, dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:
Untuk itu, dalam suatu Negara hukum diperlukan asas perlindungan, artinya
dalam UUD ada ketentuan yang menjamin hak-hak asasi manusia. UUD
1945 memuat beberapa asas yang memberikan perlindungan tersebut, yaitu:
Contohnya :
1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU
4. Perpu
5. PP
6. Keppres
7. Perda.
Hal tersebut berbeda dengan TAP MPR XX / MPRS / 1966 tentang
Kepmen dan Permen yang tidak termasuk dalam hierarki. Tata urutan
perundang-undangan berdasarkan TAP MPRS No.XX /1966 adalah :
1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU dan Perpu
4. PP
5. Keppres, Inpres
6. Permen, Instruksi Menteri, kepmen,
7. Perda, Kep. Kepala Daerah.
4. Negara hukum disebut Negara hukum klasik karena hukum timbul pada saat
sesudah terjadinya reformasi terhadap Negara totaliter pada zaman absolutisme,
dimana semua kekuasaan Negara berada dalam satu tangan.
5. Negara hukum modern, tujuannya bukan hanya menjaga keamanan, tapi disebut
oleh Lemaire bestuurszorg atau menyelenggarakan kesejahteraan umum oleh
pemerintah. Negara modern pun disebut sebagai Negara kesejahteraan atau
welfare state.
6. Dengan adanya asas legalitas sebagai unsur yang utama dalam suatu Negara
hukum maka hal itu berarti setiap tindakan administrasi Negara atau penguasa
harus berdasarkan hukum yang berlaku.
7. Hukum Administrasi Negara, dikenal tiga jenis kemerdekaan bertindak, yaitu :
a. Freies Ermessen
c. Delegasi Perundangan-Undangan
Delegasi perundang-undangan (delegasi van wetgeving) berarti administrasi
Negara diberi kekuasaan untuk membuat peraturan organic pada undang-
undang. Maksudnya, karena pembuat UU pusat tidak dapat memperhatikan
setiap masalah secara rinci yang timbul di seluruh wilayah Negara, maka sesuai
sifatnya suatu UU, pembuat UU pusat hanya membuat peraturan secara garis
besarnya saja. Jadi, berdasarkan delegasi perundang-undangan, maka
pemerintah atau administrasi Negara dapat membuat peraturan pemerintah
untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya (pasal 5 Ayat 2 UUD 1945).
c. Droit function
9. Sumber hukum tidak tertulis yang dalam Hukum Administrasi Negara terkenal
dengan sebutan asas umum pemerintahan yang layak (baik) atau General
Principles of Good Government ( dalam bahasa belanda disebut sebagai
Algemen Bepalingen van Behoorlijk bestuur disingkat ABBB ).
3.2 SARAN
Saran saya adalah agar kedepannya sistem administrasi Negara yang ada di
Indonesia lebih baik lagi dan terus ditingkatkan,tidak menyulitkan warga dalam
melakukan administrasi serta meningkatkan pelayanan sistem administrasi
terpadu dan mudah dijangkau dan biaya ringan.
DAFTAR PUSTAKA
https://a http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-adm-
negara.htmlndruhk.blogspot.com/2012/07/hukum-administrasi-negara.html?m=0
http://pusdikmin.com/perpus/file/hukum%20administrasi%20negara.pdf