Anda di halaman 1dari 3

RUANG LINGKUP DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN

Buku : kewirausahaan pedoman praktis: kiat dan proses menuju sukses


Penulis Dr. Suryana, M.Si
1. Obyek studi kewirausahan
Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1997:14-15), kemampuan seseorang yang menjadi
objek kewirausahaan meliputi:
a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan hidup/usaha
diperlukan adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian diabca dan diamati berulang-
ulang sampai dipahami apa yang menjadi kemauannya.
b. Kemampuan memotivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang besar.
c. Kemampuan berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah
orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi terbiasa berinisiatif
d. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas ( daya cipta) dan setelah dibiasakan
berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri
untuk selalu mencari berbagai kemungkinan atau kombinasi baru yang daoat dijadikan
perangkat dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
e. Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual
f. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat waktu
dalam membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui
kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan
g. Kemampuan mental yang dilandasi agama
h. Kemampuan mebiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik
maupun menyakitkan
2. Kewirausahaan dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteks
a. Pandangan ahli ekonomi
Kewirausahaan adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorhanisasikan
faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlihan untuk tujuan
memproduksi barnag dan jasa.
b. Pandangan ahli manajemen
Wirausaha adalah sesroang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan
mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, ketrampilan
untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru (
Marzuki Usman,1997:3)
c. Pandangan pelaku bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer ( 1993:5) wirausaha adalah orang yang
menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan
maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali
peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut.
d. Pandangan psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk
memperoleh suatu tujuan serta suka berkesperiman untuk menampilkan kebebasan
dirinya di luar kekuasaan orang lain.
e. Padangan pemodal
Menurut Merdith ( 1996:9), berwirausaha berarti memadukan watak pribadi, keuangan,
dan sumber daya. Oleh karena itu, berwirausaha merupakan suatu pekerjaan atau karier
yang harus bersifat fleksibel dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil resiko,
keputusan, dan tindakan untuk mencapai tujuan (Meredith, 1996: 9). Syarat
berwirausaha adalah harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan mengevaluasi
peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan, dan bertindak untuk
memperoleh keuntungan dari peluang-peluang tersebut. esensi dari kewirausahaan
adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses kombinasi antara sumber daya
dengan cara-cara baru dan tersebut agar dapat bersaing.
Menurut Zimmer (1996:51), nilai tambah tersebut diciptakan melalui cara-cara berikut:
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan baru
3. Perbaikan produk dan jasa yang sudah ada
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk mengahasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit

Dari beberapa konsep yang dikemukakan di atas, ada enam hakikat penting
kewirausahaan, yaitu:

1. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis ( Ahmad
Sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (
Druker, 1959)
3. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
pesoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/ usaha ( Zimmerer,
1996)
4. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan
usaha ( Soeharto Prawiro, 1997)
5. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda
yang dapat memberikan bermanfaat serta nilai lebih.
6. Kewirausahan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembankan terknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan jasa
sehingga lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Anda mungkin juga menyukai