PENDAHULUAN
sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu
pemenuhan spiritualnya pada saat pasien akan dioperasi, pasien kritis atau
melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga
kurang mampu untuk merawat diri sendiri dan lebih bergantung pada orang
dan sumber dari makna hidup. Dengan jelas, kemampuan perawat untuk
Hal ini benar jika perawat mempunyai kontak yang terbatas dengan pasien
dukungan spiritual apa yang dapat diberikan tetapi secara sadar perawat
pengenalan nilai spiritualitas yang dianut untuk kesehatan kilen (Potter &
Perry, 2005)
utuh berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena
tenang dalam menghadapi penyakit yang dideritanya, sabar dan tidak mudah
dirawat di ruang perawatan di ruang rawat inan IRNA-I RSUD Prof. Dr.
Dari data yang diperoleh di ruang ruang rawat inan IRNA-I RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, jumlah pasien rawat inap pada
bulan September tahun 2012 sebanyak 709 pasien yang dilakukan bimbingan
perawatan PSR atas 75 pasien dan ruang perawatan PSR bawah 70 pasien.
Bertolak dari hal tersebut diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
Spiritual Pada Pasien Rawat Inap IRNA I RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Pasien
kesehatan individu.
3. Bagi Institusi
4. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
Cempaka). Uji statistik yang digunakan adalah uji Spearman Rho. Hasil
0,016).
Operasi Di Ruang Rawat RSI Siti Rahmah Padang 2011”. Jenis penelitian ini
dalam penelitian ini sebanyak 20 orang responden pre operasi yang diambil
spiritual oleh perawat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil
sebanyak 34%, kategori kurang baik sebanyak 34%, dan kategori tidak baik
14%. Diagnosa dengan kategori tidak baik 82%, kategori baik 18%.
14%, kategori kurang baik 28%, tidak baik sebanyak 28%. Implementasi
34%, cukup 42%, kurang baik 18%, tidak baik 6%. Implementasi berdasarkan
kategori baik 34%, cukup 46%, kurang baik 18%, tidak baik 2%. Evaluasi
dengan kategori baik 16%, cukup 46%, kurang baik 30%, dan tidak baik 8%.