Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
PENDAHULUAN
arah, disebut reaksi dapat balik. Apabila dalam suatu reaksi kiimia kecepatan
reaksi ke kanan sama dengan kecepata reaksi ke kiri, maka reaksi dinyatakan
sebagai berikut:
A+B C+D
menyatakan dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali
konsentrasi zat-zat hasil reaksi di bagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi
sempurna atau zat-zat hasil reaksi tidah dapat bereaksi kembali untuk
menentukan zat-zat pereaksi. Tetapi ada juga reaksi yang zat-zat reaksinya dapat
bereaksi atau terurai kembali membentuk zat-zat pereaksi. Reaksi semacam ini
1
kesetimbangan reaksi dapat kita geser kea rah yang kita inginkan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini ialah untuk menentukan arah
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari parktikum kali ini ialah agar Praktikan mengetahui
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada reaksi tersebut berlangsung dengan kecepatan yang sama sehingga tidak ada
lagi perubahan pada sistem tersebut. Ketika laju penguapan sama dengan laju
setimbang ini bukan berarti proses penguapan dan pengembunan ini berhenti
samsekali. Kedua proses yang berlawanan itu tetap berlangsung, hanya saja laju
keduanya sama sehingga tidak ada lagi perubahan yang terjadi. Kondisi demikian
Kondisi kesetimbangan untuk sembarang sistem yaitu bahwa potensi kimia dari
tiap konstituen pada seluruh sistem harus sama. Bila ada beberapa fese dari tiap
konstituen, maka potensial kimia setiap konstituen pada setiap fase harus
Salah stu ciri yang menujukkan bahwa suatu sistem telah mencapai
kesetimbangan adalah adanya sifat-sifat tertentu yang menjadi konstan dan dapat
diukur. Konsentrasi reaktan maupun konsentrasi produk tidak berubah lagi setelah
3
Hukum distribusi atau partisipasi dapat dirumuskan apabila suatu zat terlarut
terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur, maka pada suatu
temperatur konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding distribusi ini tak
bergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada. Dalam
lebih kecil, dan jika tekanan diperkecil sama dengan volume diperbesar maka
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a. Alat
1. Tabung Reaksi
3. Gelas Kimia
4. Gelas Ukur
5. Mistar
6. Pipet Tetes
b. Bahan
1. KSCN 0,002 M
2. Fe(NO3)3 0,2 M
3. Aquadest
5
3.3 Prosedur kerja
1. Menyediakan 5 tabung reaksi yang bersih dan diberi nomor 1,2,3,4, dan 5
pertama.
standar.
tabung ketiga.
9. Melakukan hal yang sama seperti diatas sampai pada tabung ke lima.
6
BAB IV
4.1 Hasil
6,3 cm 6,2 cm
terhadap tabung 1 : 6,3 cm = 1 cm, dan pada tabung kedua = 1,01 cm dan untuk
6,3 cm
menghitung perbandingan pada tabung 3,4 dan 5 menggunakan rumus yang sama
7
4.1.2 Tabel hasil perhitungan konsentrasi mula-mula pada Fe3+, (SCN) dan
awal, V1 adalah Volume awal, M2 adalah konsentrasi larutan sesudah pengenceran dan
kita menggunakan rumus seperti yang dijelaskan diatas. Dengan menggunakan rumus
tersebut kita mendapatkan hasil seperti pada kolom konsentrasi mula-mula Fe3+ diatas.
konsentrasi pada tabung 1 dengan menggunakan rumus Vol KSCN × Mol KSCN
8
dimana diketahui Vol KSCN = 5 ml dan Mol KSCN = 0,002 M dan menghasilkan Mol
Mol KSCN
KSCN 0,01 mol. Setelah itu menghitung konsentrasi standar dengan rumus volume total
dimana diketahui Mol KSCN = 0,01 dan volume total = 10 ml. sehingga saat
o,o1 ml
dimasukkan dalam rumus menjadi dan didapatkn hasil 0,001 M. setelah kita
10 ml
mendaptkan hasil dari konsentrasi standar tabung 1 lalu kita masuk dalam rumus
tabung 1 seperti pada tabung 1 dimana diketahui perbandingan tinggi pada tabung 1
× 0,001 sehingga mendapatkan hasil 0,001 M. untuk tabung 2-5 menggunakan rumus
rumus Fe3+ mula-mula - FeSCN2+. Dimana untuk menghitung konsentrsi Fe3+ pada
tabung 1 diketahui Fe3+ mula-mula = 0,2 M dan FeSCN2+ = 0,001 M. sehingga saat
2-5 menggunakan rumus atau cara yang sama seperti pada tabung 1.
diketahui SCN mula-mula tabung 1 adalah 0,002 M dan FeSCN2+ adalah 0,001 M maka
didapatkan hasil 0,001 M. untuk perhitungan tabung 2-5 menggunakan rumus yang
9
4.1.3 Tabel hasil perhitungan dari (Fe3+).(FeSCN2+).(SCN),
Untuk penjelasan tabel diatas dimana hasil dari tabel 2 dimasukkan ke dalam
4.4 Pembahasan
Kesetimbangan kimia adalah reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah,
disebut reaksi dapat balik. Apabila dalam suatu reaksi kimia kecepatan reaksi ke kanan
sama dengan kecepatan reaksi ke kiri, maka reaksi dinyatakan dalam keadaan
setimbang.
alat dan bahan-bahan diantaranya, gelas kimia, tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas
ukur, pipet tetes, mistar, KSCN 0,002 M, Fe(NO3)3 0,2 M, dan aquades. Percobaan
reaksi pertama dan tambahkan 5 ml Fe(NO3)3 0,2 M 0,2 M tabung reaksi perama ini
tidak diberi perlakuan apa-apa. Masing –masing dari tabung reaksi ini dilakukan
10
perlakuan berbeda, lalu ukur 10 ml Fe(NO3)3 0,2 M dan mengencerkannya sampai 25
ml. Ukur 5 ml dari larutan yang diencerkan tadi dan masukkan ke tabuang reaksi kedua.
Selebihnya dari larutan Fe(NO3)3 0,2 M akan digunakan pada tabung reaksi ketiga
diambil dincerkan kembali sampai 25 ml. setelah itu ambil 5 ml dari hasil pengenceran
kedua dan masukan pada tabuang reaksi ketiga. Dengan cara yang sama lakukan
seterusnya sampai tabuang kelima. Jika dilihat dari hasil pengamatan maka tabung
reaksi pertama larutannya berwarna merah pekat, tabung reaksi kedua juga berwarna
merah pekat, pada tabung reaksi ke 3 mulai terjadi perubahan warna yang signifikan
dari warna yang merah pekat menjadi merah terang, kemudian pada tabung keempat
warna larutan yang awalnya berwarna merah terang berubah mejadi jingga, dan pada
tabung terakhir, warna yang larutan berubah menjadi warna jingga kekuning-kuningan.
berada dalam sistem reaksi. Peningkatan konsentrasi produk (Fe3+ atau SCN-) akan
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berada dalam sistem reaksi. Peningkatan konsentrasi produk (Fe3+ atau SCN-)
katalisator.
5.2 Saran
Praktikan sebaiknya lebih teliti lagi dalam mengukur tinggi larutan pada
tabung reaksi agar medapatkan hasil yang sesuai dengan prosedur kerja yang ada
12
DAFTAR PUSTAKA
13