No. Dokumen :
Terbitan :
No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai :
Berlaku
Halaman :
UPTD
Reni Kusmiati, S.KM
PUSKESMAS
NIP.197811162007012005
CIRACAP
1. Pengertian Audit Internal adalah Suatu Proses yang sistematik, independen dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya
secara objektif untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria audit
dipenuhi
2. Tujuan Tujuan prosedur ini adalah untuk menetapkan sistem audit yang sistematis
guna memastikan terselenggaranya Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Ciracap Nomor :
044/SK/Admen/BA/I/2017 tentang Manajemen Mutu UPTD Puskesmas
Ciracap.
4. Referensi Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur 1. Semua unsur standar dalam Sistem Manajemen Mutu diaudit oleh
Auditor yang ditunjuk oleh Kepala UPTD Puskesmas Ciracap.
2. Frekuensi audit ditentukan oleh Wakil Manajemen Mutu yaitu setiap 6
(Enam) bulan sekali.
3. Audit dapat dilakukan di luar jadwal sesuai dengan kebutuhan atau bila
ditemukan masalah. Hal ini harus diberitahukan kepada Unit/bagian
yang akan diaudit Arahan dari Kepala Puskesmas.
4. Auditor yang ditunjuk harus yang pernah memperoleh pelatihan audit
yang memenuhi syarat.
5. Sedapat mungkin auditor ditunjuk dari mereka yang mempunyai
senioritas/pengalaman yang cukup untuk menjaga kewibawaan audit.
6. Wakil Manajemen Mutu menetapkan tanggal yang disetujui bersama
Auditee (yang akan diaudit).
7. Auditor harus menemui Kepala Puskesmas paling lambat 1 (satu) hari
atau sesuai standar waktu yang ditentukan oleh Wakil Manajemen
mutu sebelum waktu audit yang telah ditentukan.
8. Auditor menyiapkan check list audit yang diperlukan sesuai dengan
bagian dan unsur-unsur yang akan diaudit sebagai pedoman
pelaksanaan audit.
9. Hasil audit dilaporkan pada lembar Laporan Audit dan foto copy lembar
tersebut diserahkan kepada Kepala Puskesmas, sedangkan lembar
aslinya diserahkan kepada Wakil Manajemen Mutu sebagai arsip.
10. Apabila hasil audit ditemukan ketidak-sesuaian, maka Kepala
Puskesmas menetapkan koreksi dan tindakan koreksi serta batas
waktu pelaksanaannya yang disetujui auditor. Baik auditee maupun
auditor harus menandatangani hasil pengamatan audit pada Laporan
Audit.
11. Bila tindakan koreksi ternyata belum dilakukan atau tidak efektif, maka
audit tindak-lanjut harus dilakukan untuk memeriksa pelaksanaan
tindakan koreksi yang diperlukan
6. Bagan Alur
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pemegang Program
2. Penanggungjawab Program
3. Lintas sektor
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman Historis Perubahan
……………………………………
NIP. ………………………………………