Anda di halaman 1dari 11

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam keluarga hewan bertulang belakang/ vertebrata, ikan menempati
jumlah terbesar, sampai sekarang terdapat sekitar 25.000 species yang tercatat,
walaupun perkiraannya ada pada kisaran 40.000 spesies, yang terdiri dari 483
famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut
yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) besar di perairan laut, dapat dimengerti karena
hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1%
merupakan perairan tawar (Burhanuddin, 2008).
Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat
poikilotermis, memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta
tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki
kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk
menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau
gerakan air yang disebabkan oleh arah angin (Wahyuningsih dan Ternala, 2006).
Ilmu fisiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai fungsi organ tubuh
manusia yang normal. Kelompok-kelompok sel tersebut meliputi: sistem
gastrointestinal untuk mencerna dan menyerap makanan; sistem pernapasan untuk
mengambil O2 dan mengeluarkan CO2; sistem kemih untuk membuang zat sisa;
sistem kardiovaskular untuk mendistribusikan makanan, O2, dan produk-produk
metabolisme; sistem reproduksi untuk memperbanyak spesies, dan sistem saraf
serta endokrin untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan fungsi-fungsi
sistem lain (Munawarrah, 2010).
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang
pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum
masehi di China. Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara mulai 1920. Ikam mas
yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari China, Eropa,
Taiwan, dan Jepang. Ikan mas dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan
berarada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl. Kualitas air untuk pemeliharaan
ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia
beracun dan minyak/limbah pabrik. Ikan mas dapat berkembang pesat dikolam,
2

sawah, kakaban dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairanya yang
mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit
air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/Ha, sedangkan untuk pembesaran
dikolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3 (Saputra, 2011).
Sistim peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat
satu jalur sirkulasi peredaran darah. Pada sistem tersebut darah mengalir dari
jantung, menuju ke insang, kemudian ke seluruh tubuh, dan akhirnya kembali lagi
ke jantung. Pada ikan, jantung umumnya terletak di belakang insang. Ikan
bertulang sejati (Osteichthyes) memiliki letak jantung relatif lebih ke depan
dibandingkan dengan ikan bertulang rawan (Chondrichthyes). Jantung disusun
oleh otot jantung yang bekerja tidak di bawah pengaruh rangsang (involuntary).
Secara anatomis terdapat sedikit perbedaan antara struktur jantung ikan bertulang
sejati dan ikan bertulang rawan. Namun demikian, fungsinya sama yaitu
memompakan darah yang kadar oksigennya rendah menuju ke insang untuk
mengikat oksigen dan selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh (Omar, 2011).

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Fisologi Hewan Air tentang kontraksi otot
ikan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengamati mekanisme kerja otot jantung ikan mas tanpa pengaruh
organ tubuh lain
2. Untuk mengetahui waktu dan ketahanan otot jantung ikan ms diluar tubuh
ikan tersebut
3. Untuk membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik yang bekerja secara
otonom.

Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum Fisologi Hewan Air tentang kontraksi otot
ikan ini adalah agar praktikan mengetahui tentang mekanisme yang terdapat pada
jantung ikan dan mengetahui seberapa lama otot jantung ikan mampu bertahan di
luar organ tubuhnya.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Ikan Mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum,
badan ikan Mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping
(Compressed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat
disembulkan, bagian mulut dihiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu
pasang diantaranya kurang sempurna dengan warna badan yang sangat beragam.
Makanan bagi ikan Mas juga tidak sulit, karena ia mau menyantap segala jenis
makanan alami maupun buatan (pelet), termasuk jagung atau jenis padi-padian.
Ikan Mas termasuk jenis ikan omnivora. Tubuh ikan Mas dibagi (3) tiga bagian,
yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat, seperti sepasang
mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut,
celah-celah insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang
tampak dari luar. Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-
sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal
merupakan anggota gerak yang bebas (Uthamy, 2012).
Ikan mas atau common carp termasuk Ordo Cypriniformes, Familia
Cyprinidae. Ikan mas (C. carpio L.) mempunyai empat buah sungut dan bagian
belakang jari-jari terakhir sirip dubur pada ikan mas mengeras dan bergerigi. Ikan
mas berasal dari Jepang, China, dan diintroduksi ke seluruh dunia sebagai ikan
konsumsi. Ikan mas merupakan ikan budidaya tertua yang dapat tumbuh
mencapai ukuran panjang 120 cm dengan berat 37,3 kg. Sifat ikan mas adalah
omnivora atau pemakan segala, mencari hewan dasar dengan cara mengauk dasar
kolam yang menyebabkan air menjadi keruh (Maulana, 2012).
Ciri- ciri morfologi adalah ciri-ciri yang menunjukkan bentuk dan struktur
suatu organisme. Secara umum, karakteristik Ikan Mas memiliki bentuk tubuh
yang agak memanjang dan memipih tegak (compressed) dengan mulut terletak di
ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Bagian ujung mulut
memiliki dua pasang sungut (berbel). Pada bagian dalam mulut terdapat gigi
kerongkongan (pharingeal teeth) yang tersusun dari tiga baris gigi geraham. Sirip
4

punggung (dorsal) memanjang dan bagian belakangnya berjari keras, sementara


di bagian akhir bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan sirip perut
(ventral). Sirip dubur (anal) memiliki ciri seperti punggung, yaitu berjari keras
dan bergerigi (Setiorini, 2008).

Jantung Ikan Mas


Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu :
sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (antrium). Jantung terletak dibawah
faring di dalam rongga parikambium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak
di anterior (muka). Fungsi jantung memompa darah Selain itu, terdapat organ
sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah
dari vena dan terbuka di ruang depan jantung (Timang, 2010).
Jantung adalah suatu organ yang berupa benda berongga dan terletak
dalam ronga ruang mediastinal atau bagian posterior lengkung insang. Organ ini
merupakan suatu pompa yang terdiri atas otot licin yang secara ritmis
berkontraksi untuk memompa darah dari vena ke arteri. Untuk melaksanakan
fungsi ini jantung mempunyai suatu sistem klep yang menyebabkan darah
mengalir ke satu arah. Jantung pada ikan dibangunkan oleh dua ruangan yang
terletak di bagian posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di
atas Ithmus. Kedua ruang tersebut ialah atrium (auricle) yang berdinding tipis dan
ventricle yang berdidnding tebal. Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan,
yaitu sinus venosus adalah ruang tambahan atau kantung yang berdinding tipis,
hampir tidak mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan
bagian depan dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari
rongga pleuroperitoneal (Burhanuddin, 2008).
Jantung merupakan organ sirkulasi darah yang essensial. Jantung
merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari pembuluh darah atau suatu
struktur muscular berongga yang bentuknya menyerupai kerucut dan dilingkupi
atau diselimuti oleh kantung perikardial. Pada ikan terdapat di bagian rostral hati
dan bagian ventral dari rongga mulut. Denyut jantung secara umum terdapat dua
tipe yaitu neurogenik dan miogenik. Jantung neurogenik denyutnya akan tetap
ritmis meskipun hubungan dengan syaraf diputuskan. Berbeda dengan jantung
neurogenik yang bila hubungan syaraf dengan jantung diputuskan, jantung akan
5

berhenti berdenyut. Jantung miogenik terdapat pada jaringan otot jantung khusus
yang membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan alat pacu jantung. Pada ikan
dan amphibi letaknya apda sinus venosus (Gonawi, dkk., 2008).
Organ jantung dilapisi oleh selaput tipis yang disebut perikardium. Jantung
terbagi atas dua ruang: yakni atrium atau aurikel yang berdinding tipis dan
ventrikel yang berdinding tebal. Pada jantung terdapat suatu ruang tambahan
berdinding tipis dan sedikit berotot yang disebut sinus venosus. Organ ini
berfungsi sebagai penampung darah dari ductus cuvieri dan vena hepaticus, dan
kemudian mengirimkan darah tersebut ke atrium. Atrium merupakan ruang
tunggal yang relatif lebih luas daripada sinus venosus. Dinding atrium sedikit
lebih berotot dibandingkan dengan sinus venosus (Rahardjo, dkk., 2011).
Sistem jantung ikan mas merupakan organ sirkulasi darah dalam tubuh.
Jantung ikan mas terletak pada ruang pericardial di sebelah posterior insang.
Kontraksi otot jantung ikan mas yang ditimbulkan merupakan saran untuk
mengkonversi energy kimiawi menjadi mekanik dalam bentuk tekanan dan aliran
darah. Tekanan hidrolik jantung sangat proporsional mulai dari jaringan arteri,
arteriolik, kapiler darah, dan vena dengan katup-katup pengaturnya sedemikian
sehingga menjadi terarah dan seimbang (Gonawi, dkk., 2008).
Laju detak jantung ikan tersebut dapat mengekpresikan laju aliran darah
proses metabolisme dan respirasi pada ikan. Selain itu, laju detak jantung ikan
ketika berenang pada kecepatan dan kisaran yang berbeda juga dapat
mengambarkan kemampuan dan tingkat stress pada ikan mackerel ketika
berenang pada kecepatan dan kisaran renang yang berbeda. Oleh karena itu, untuk
mengetahui kondisi fisiologi ikan pada kecepatan dan kisaran renang yang
berbeda aktifitas jantung merupakan indicator yang cocok digunakan tersebut
(Armen, dkk., 2013).
Peranan jantung sangat penting dalam hubungannya dengan pemompaan
darah ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah. Sirkulasi darah adalah
sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi,
oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi, senyawa N, dari tempat asal ke
seluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin
aliran darah sampai ke bagian jaringan-jaringan tubuh (Kusrini, dkk., 2011).
6

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum Fisiologi Hewan Air tentang “Kontraksi Otot Jantung Ikan”
dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Maret 2015 di Laboratorium Terpadu Program
Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara, Provinsi Sumatera Utara

Alat dan Bahan Praktikum


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah nampan sebagai wadah
untuk meletakkan bahan atau ikan, cawan petri sebagai tempat pengamatan
jantung, stopwatch digunakan untuk mengukur waktu pengamatan terhadap
denyut jantung ikan, penggaris untuk membuat tabel pengamatan sekaligus
mengukur morfometrik ikan, serbet untuk mengeringkan alat praktikum, gunting
digunakan untuk membedah ikan, jarum untuk menusuk saraf agar ikan pingsan
dan membantu pada proses pembedahan, pinset digunakan untuk memisahkan
organ yang telah dibedah, timbangan untuk menimbang berat ikan yang akan
dibedah.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ikan mas, larutan NaCl
dan tissue yang digunakan untuk membersihkan alat.

Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini antara lain adalah :
1. Dipersiapkan terlebih dahulu bahan yang akan diamati.
2. Di ukur berat badan dan Panjang total pada bahan yang berupa ikan mas.
3. Di belah bagian perut hingga ke bagian operculum untuk mengambi jantung
ikan tersebut.
4. Di ambil jantung tersebut dan diletakkan ke dalam cawan petri.
5. Diamati setiap menit nya jantung itu berdetak dan di tunggu hingga tidak ada
detakan pada jantung ikan tersebut.
6. Di catat keterangan yang sudah di amati di kertas A4.
7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Hasil yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Gambar 2. Jantung Ikan Mas


Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Filum : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
8

Tabel Pengukuran
Ikan Berat Ukuran
Besar 300 gram 25 cm
Sedang 240 gram 24 cm

Tabel Pengamatan
Denyut Jantung Ikan
Waktu (menit)
Ikan mas besar Ikan mas kecil
1 5 24
2 7 30
3 8 20
4 6 17
5 5 15
6 13 20
7 11 30
8 1 29
9 3 28
10 2 36
11 1 45
12 1 29
13 - 50
14 - 53
15 - 53
16 6 37
17 6 55
18 5 44
19 - 70
20 - 40
9

Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa
bahan yang dibawa pada saat praktikum adalah berupa ikan mas yang terdiri dari
dua ekor, masing masing ekor ada yang besar dan ada yang kecil. Ikan mas
tersebut mempunyai ciri-ciri yaitu bentuk badan memanjang sedikit agak ke
samping, mulutnya terletak diujung tengah dan dapat disembulkan. Hal ini sesuai
dengan literatur Uthamy (2012) yang menyatakan bahwa Ikan mas termasuk
famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan Mas berbentuk
memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compressed) dan mulutnya terletak di
ujung tengah (terminal), dan dapat disembulkan, bagian mulut dihiasi dua pasang
sungut, yang kadang-kadang satu pasang diantaranya kurang sempurna dengan
warna badan yang sangat beragam.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diketahui mengenai
kontraksi otot jantung yaitu sistem sirkulasi darah dalam tubuh sebagai saran
untuk mengkonversikan energi kimia menjadi energi mekanik dalam bentuk
tekanan dan aliran darah. Hal ini sesuai dengan literatur Gonawi, dkk (2008) yang
menyatakan bahwa sistem jantung ikan mas merupakan organ sirkulasi darah
dalam tubuh. Jantung ikan mas terletak pada ruang pericardial di sebelah
posterior insang. Kontraksi otot jantung ikan mas yang ditimbulkan merupakan
saran untuk mengkonversi energy kimiawi menjadi mekanik dalam bentuk
tekanan dan aliran darah. Tekanan hidrolik jantung sangat proporsional mulai dari
jaringan arteri, arteriolik, kapiler darah, dan vena dengan katup-katup pengaturnya
sedemikian sehingga menjadi terarah dan seimbang.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa untuk
menentukan kondisi fisiologis ikan khususnya ikan mas, dapat dilihat melalui
denyut jantung yang ditimbulkan. Hal ini sesuai dengan literatur Armen, dkk
(2013) yang menyatakan bahwa laju detak jantung ikan tersebut dapat
mengekpresikan laju aliran darah proses metabolisme dan respirasi pada ikan.
Selain itu, laju detak jantung ikan ketika berenang pada kecepatan dan kisaran
yang berbeda juga dapat mengambarkan kemampuan dan tingkat stress pada ikan
mackerel ketika berenang pada kecepatan dan kisaran renang yang berbeda. Oleh
karena itu, untuk mengetahui kondisi fisiologi ikan pada kecepatan dan kisaran
10

renang yang berbeda aktifitas jantung merupakan indicator yang cocok digunakan
tersebut.
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa
jantung terdiri dari dua ruang yaitu atrium yang berdinding tipis dan ventrikel
yang berdinding tebal. Organ jantung dilapisi dengan perikardium, dan ada juga
ruang tambahan yang berdinding tipis yang disebut sinus venosus yang berfungsi
penampung darah dari ductus cuvieri dan vena hepaticus, dan kemudian
mengirimkan darah tersebut ke atrium. Hal ini sesuai dengan literatur Rahardjo,
dkk (2011) yang menyatakan bahwa organ jantung dilapisi oleh selaput tipis yang
disebut perikardium. Jantung terbagi atas dua ruang: yakni atrium atau aurikel
yang berdinding tipis dan ventrikel yang berdinding tebal. Pada jantung terdapat
suatu ruang tambahan berdinding tipis dan sedikit berotot yang disebut sinus
venosus. Organ ini berfungsi sebagai penampung darah dari ductus cuvieri dan
vena hepaticus, dan kemudian mengirimkan darah tersebut ke atrium. Atrium
merupakan ruang tunggal yang relatif lebih luas daripada sinus venosus. Dinding
atrium sedikit lebih berotot dibandingkan dengan sinus venosus.
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa
jantung ikan mas disebut sebagai jantung miogenik, saat ikan dibedah dan diambil
jantungnya (dilepas dari sistem saraf pusat) jantung masih dalam keadaan
berdenyut. Hal ini sesuai dengan literatur Gonawi, dkk (2008) yang menyatakan
bahwa Jantung merupakan organ sirkulasi darah yang essensial. Jantung
merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari pembuluh darah atau suatu
struktur muscular berongga yang bentuknya menyerupai kerucut dan dilingkupi
atau diselimuti oleh kantung perikardial. Pada ikan terdapat di bagian rostral hati
dan bagian ventral dari rongga mulut. Denyut jantung secara umum terdapat dua
tipe yaitu neurogenik dan miogenik. Jantung miogenik denyutnya akan tetap
ritmis meskipun hubungan dengan syaraf diputuskan. Berbeda dengan jantung
neurogenik yang bila hubungan syaraf dengan jantung diputuskan, jantung akan
berhenti berdenyut. Jantung miogenik terdapat pada jaringan otot jantung khusus
yang membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan alat pacu jantung. Pada ikan
dan amphibi letaknya pada sinus venosus.
11

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum yang telah dilaksanakan
dalah sebagai berikut:
1. Ikan mas mempunyai ciri-ciri yaitu bentuk badan memanjang sedikit agak ke
samping, mulutnya terletak diujung tengah dan dapat disembulkan.
2. Kontraksi otot jantung yaitu sistem sirkulasi darah dalam tubuh sebagai saran
untuk mengkonversikan energi kimia menjadi energi mekanik dalam bentuk
tekanan dan aliran darah.
3. Untuk menentukan kondisi fisiologis ikan khususnya ikan mas, dapat dilihat
melalui denyut jantung yang ditimbulkan.
4. Jantung terdiri dari dua ruang yaitu atrium yang berdinding tipis dan ventrikel
yang berdinding tebal. Organ jantung dilapisi dengan perikardium, dan ada
juga ruang tambahan yang berdinding tipis yang disebut sinus venosus.
5. Jantung ikan mas disebut sebagai jantung miogenik karena saat ikan dibedah
dan diambil jantungnya (dilepas dari sistem saraf pusat) jantung masih dalam
keadaan berdenyut.

Saran
Adapun saran untuk praktikum Fisiologi Hewan Air ini adalah agar pada
saat melaksanakan praktikum memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan
kenyaman serta kondisi ruang praktikum atau laboratorium dibuat senyaman
mungkin sehingga praktikum berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang
baik juga.

Anda mungkin juga menyukai