Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R
DENGAN DIAGNOS MEDIS POST OP SC
DI RUANG AL BIRUNI RS ISLAM BANJARMASIM

Tanggal Pengkajian : 14 Oktober 2019


Jam : 10.30 wita

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Ny. R
Usia / tanggal lahir : 30 tahun / 01-07-1989
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Banjarmasin
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan / sumber penghasilan : Ibu Rumah Tangga
Status pernikahan : Menikah
Agama / keyakinan : Islam
Suku / bangsa : Banjar
Tanggal masuk : 12-10-2019
Tanggal pengkajian : 14-10-2019
Diagnosa medik : Post Op Sectio Caesarea + B-Linch Prosedur,
Tonic Uteri
No. RM : 28 xx xx

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. M
Usia : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
Alamat : Banjarmasin
Hubungan dengan klien : Suami
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Saat dilakukan pengkajian pada hari senin tanggal 14 Oktober 2019 pukul 10.30
WITA pasien dalam kesadaran composmentis. Saat dilakukan pengkajian pasien
mengeluh nyeri perut Post Op Sectio Caesarea . P: nyeri Post Op Sectio Caesarea,
Q: tajam, R: perut bagian bawah, S: 6 ( sedang/1-10), T: menetap.
2. Riwayat Kesehatan /penyakit sekarang
Sebelumnya pasien memeriksakan kehamilannya kedokter praktek, dokter praktek
mengatakan bahwa kehamilan pasien sudah lewat dari taksiran persalinan dan
dokter praktek menganjurkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Islam Banjarmasin
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tanggal 12 Oktober 2019 pasien masuk
ke IGD Rumah Sakit Islam Banjarmasin dan pada hasil pemeriksaan di Rumah
Sakit Islam Banjarmasin pasien di anjurkan untuk operasi Sectio Caesarea (SC),
selain karena tanggal tafsiran persalinan pasien yang sudah lewat dalam hasil
pemeriksaan didapatkan bahwa kepala bayi lebih besar dari panggul pasien (CPD)
oleh sebab itu harus dilakukan operasi Sectio Caesarea (SC).

3. Riwayat Kesehatan/penyakit dahulu


Pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit dan jarang
memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan, namun pasien mempunyai
riwayat penyakit maag.

4. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dengan
pasien.

Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Serumah

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Tingkat kesadaran composmentis dengan nilai GCS: E(4) bisa membuka mata
spontan, V(5) dapat berbicara, orientasi baik dan sesuai, M(6) baik, mengikuti
perintah. Saat dikaji Pasien tampak lemah ditempat tidur dan tampak meringis
menahan rasa nyeri Post Op Sectio Caesarea (SC) sambil memegangi perutnya.
Pasien terpasang infus RL 20tpm.

Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 130/80 mmHg (di ukur menggunakan sphygmomanometer)
- Nadi : 85 x/m (di ukur menggunakan pulse oxymetri)
- Respirasi : 24 x/m
- Suhu : 36 ̊C (di ukur menggunakan thermometer digital)
- SPO2 : 97% ( di ukur menggunakan pulse oxymetri)
- Tinggi badan : 155 cm
- Berat badan : 45 kg

2. Kulit
Berdasarkan hasil inspeksi keadaan kulit terlihat berwarna sawo matang, keadaan
bersih, lembut dengan keadaan lembab. Turgor kulit baik (kembali kurang dari 2
detik), tidak ditemui adanya lesi dan kelainan pada bagian kulit yang lain. Terdapat
bekas luka Post OP Sectio Caesarea (SC) dibagian perut kurang lebih 15 cm.

3. Kepala dan leher


Berdasarkan hasil inspeksi, kepala tampak bersih, tidak ada ketombe, warna rambut
hitam, keadaan rambut tumbuh merata, bentuk rambut panjang. Keadaan kulit
kepala baik, tidak ada lesi dan klien merasa tidak pusing. Pasien tampak
menggerakkan kepala ke kanan dan kiri. Sedangkan berdasarkan hasil palpasi,
bentuk kepala simetris dan tidak ada benjolan. Pengkajian leher tidak adanya
pelebaran vena jugularis, tidak terjadi pembesaran limfe, tidak ada keterbatasan
gerak leher.
4. Penglihatan dan Mata
Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan mata tampak bersih, bentuk mata kiri dan
kanan simetris, sklera tidak ikterik. Tidak terdapat peradangan. Konjungtiva
anemis. Penglihatan pasien tidak kabur.

5. Penciuman dan hidung


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan hidung tampak bersih, bentuk simetris antara
kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada sinus, tidak ada perdarahan, tidak ada
peradangan, dan fungsi penciuman baik.

6. Pendengaran dan telinga


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan daun telinga normal dan simetris antara kiri
dan kanan, tidak ada terlihat kotoran telinga, dan bagian telinga terlihat bersih.
Fungsi pendengaran baik ditandai dengan pasien mendengar suara perawat dan
berkomunikasi dengan lancar.

7. Mulut dan gigi


Berdasarkan hasil inspeksi, kebersihan cukup, Mukosa bibir pasien nampak pucat
dan lembab, tidak ada perdarahan dan peradangan, fungsi mengunyah dan menelan
baik serta tidak menggunakan gigi palsu.

8. Dada, Pernafasan dan sirkulasi


Inspeksi : Keadaan dada nampak bersih, tidak ada lesi, bentuk dada simetris,
pergerakan dinding dada simetris, pasien tidak menggunakan otot
bantu nafas, pasien tidak menggunakan pernafasan cuping hidung,
pola nafas klien 24x/menit, SPO2 97%, tidak terpasang oksigen.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak terdapat nyeri tekan. Perkembangan dada
simetris, taktil/fokal fremitus terasa bergetar saat diminta
menyebutkan 99 saat pemeriksaan di lapang paru anterior.
Perkusi : Hasil perkusi paru terdengar sonor. Perkusi jantung terdengar redup.
Auskultasi : Hasil auskultasi tidak ada suara nafas tambahan, bunyi paru
vesikuler, bunyi jantung normal S1-S2 tunggal.
Sirkulasi perfusi darah ke perifer normal, warna ujung jari normal, urine output
normal, Capillary Refill Time (CRT) < 2 detik.
9. Abdomen
Berdasarkan hasil inspeksi, terdapat bekas luka Post OP Sectio Caesarea (SC)
kurang lebih 15 cm. Keadaan umum abdomen baik, pergerakan nafas normal, tidak
ditemui adanya benjolan, warna kulit sawo matang. Berdasarkan hasil palpasi, tidak
ditemui adanya massa dan asites, turgor kulit normal, terdapat nyeri tekan pada
perut bekas Post Op Sectio Caesarea (SC) dan pasien mengeluh nyeri dibagian Post
Op Sectio Caesarea (SC).
P : Ny. R mengatakan nyeri dibagian Post Op Sectio Caesarea (SC)
Q : Ny. R mengatakan nyeri yang dirasakan seperti tertusuk dan tajam
R : Ny. R mengatakan nyeri yang dirasakan di perut bagian bawah
S : Ny. R mengatakan skala nyeri sedang (6/1-10)
T : Ny. R mengatakan nyerinya menetap
Berdasarkan hasil perkusi bunyi perut timpani. Auskultasi terdengar peristaltik usus
10x/menit.

10. Genetalia dan reproduksi


Di daerah genitalia tampak bersih, pasien berjenis kelamin perempuan, tampak
terpasang Dower Cateter (DC) no.16.

11. Ekstrimitas atas dan bawah


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan ekstremitas atas sebelah kanan dan kiri normal
tidak ada keterbatasan gerak, Ekstremitas bawah sebelah kanan dan kiri normal
tidak ada keterbatasan gerak. Kemampuan melakukan mobilisasi klien sedang
kadang dibantu oleh keluarga. Capillary Refill Time (CRT) kembali < 2 detik.
(D) (S)
Skala kekuatan otot : 5 5 5 5 5 5 5 5 (EA)
5555 5555 (EB)

Keterangan :
- 0 = tidak ada kontraksi otot sama sekali
- 1 = terlihat/teraba getaran kontraksi otot tetapi tidak ada getaran sama sekali
- 2 = dapat menggerakan anggota gerak dan mampu melawan gravitasi
- 3 = dapat menggerakkan anggota gerak dan dapat melawan gravitasi
- 4 = dapat menggerakan sendi dengan aktif dan mampu melakukan tahanan
sedang
- 5 = dapat menggerakan sendi dengan gerakan penuh dan mampu melawan
gravitasi dengan tahanan penuh.
D. KEBUTUHAN FISIK, PSKOLOGI, SOSIAL DAN SPRITUAL
1. Aktivitas dan istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah sakit/saat sakit)
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah beraktivitas mandiri, sehari-
hari pasien menjadi ibu rumah tangga, dan tidak ada gangguan saat
beristirahat.
Di RS : Pasien hanya beristirahat di tempat tidur, pasien juga mengatakan
ada keterbatasan gerak karena merasakan nyeri pada perut bekas Post
Op Sectio Caesarea (SC), selama di rumah sakit dibantu oleh keluarga
(suami), terkadang pasien melakukan aktivitas lain seperti berjalan-
jalan disekitar kamar, dan tidak ada gangguan saat beristirahat.

2. Personal hygiene
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah mandi 2x sehari, mencuci
rambut dan gosok gigi, mengunting kuku setiap minggu.
Di RS : Selama di RS pasien tidak dapat mandi tapi cuma diseka, dibersihkan
mulut dan gigi setiap pagi di bantu oleh keluarga (suami).

3. Nutrisi
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah selera makan baik, makan 3x
sehari dengan nasi, lauk dan sayur. Minum air putih biasanya 6-8 gelas
perhari dan tidak ada pantangan makan dan minum.
Di RS : Selama di RS pasien mendapatkan diet bubur 3x sehari dan mampu
menghabiskan setengah porsi. Minum air putih kurang lebih 4-5 gelas
dalam sehari.

4. Eliminasi
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah BAB dan BAK mandiri dan
normal, frekuensi BAB 1-2 kali sehari pagi hari teratur dan BAK 4-6
kali. Tidak ada kesulitan saat BAB dan BAK.
Di RS : Selama di rawat di RS sampai hari pengkajian pasien terpasang dower
kateter no.16. Sejak pagi sampai saat mengkaji pasien belum ada BAB.

5. Seksualitas
Pasien berjenis kelamin perempuan, sudah menikah dan baru saja melahirkan 1
orang anak. Pasien tidak memiliki masalah dalam seksualitas.
6. Psikososial
Hubungan pasien dengan keluarga baik, hubungan pasien dengan pasien lain
dirumah sakit baik, hubungan pasien dengan tenaga medis baik. Pasien berharap
kondisinya lekas pulih agar bisa lekas pulang ke rumah.

7. Spritual
Pasien beragama islam, selama di RS pasien tidak bisa melakukan sholat 5 waktu.
Keluarga selalu mendo’akan untuk kesembuhan pasien.

II. DATA FOKUS


Data Subyektif (DS) :
- Pasien mengatakan nyeri perut Post Op Sectio Caesarea (SC)
P : Ny. R mengatakan nyeri dibagian Post Op Sectio Caesarea (SC)
Q : Ny. R mengatakan nyeri yang dirasakan seperti tertusuk dan tajam
R : Ny. R mengatakan nyeri yang dirasakan di perut bagian bawah
S : Ny. R mengatakan skala nyeri sedang (6/1-10)
T : Ny. R mengatakan nyerinya menetap
- Pasien mengatakan saat tidur sering terbangun karena nyeri perut bekas Post Op
Sectio Caesarea (SC).

Data Objektif (DO) :


- Pasien tampak meringis
- Mukosa bibir tampak pucat
- konjungtiva tampak anemis
- Pasien tampak memegangi perutnya
- Pasien tampak lemah ditempat tidur
- Pasien terpasang dower kateter no. 16
- Terdapat bekas luka Post OP Sectio Caesarea (SC) dibagian perut kurang lebih 15
cm
- Pasien terpasang infus RL 20tpm.
(data yang didapat dari hasil pemeriksaan melalui) :
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 130/80 mmHg (di ukur menggunakan sphygmomanometer)
- Nadi : 85 x/m (di ukur menggunakan pulse oxymetri)
- Respirasi : 24 x/m
- Suhu : 36 ̊C (di ukur menggunakan thermometer digital)
- SPO2 : 97% ( di ukur menggunakan pulse oxymetri)
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Hari/Tanggal : Minggu, 13-10-2019
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan Keterangan
A. Darah Rutin
1. Erythocyt 3.80 3.50 – 5.50 juta/ul
2. Trombosit 261 150 – 450 ribu/ul
3. Hematokrit 28.3 33.0 – 48.0 vol%
4. RDW-CV 12.5 11.5 – 14.5 %
5. MCV 74.3 82 – 99.0 Fl
6. MCH 24.4 26.0 – 32.0 Pg
7. MCHC 32.8 32.0 – 36.0 g/dl
8. GRAND% 87.5 50.0 – 70.0 %
9. LYM% 8.8 20.0 – 40.0 %
10. MID% 3.7 1.0 – 15.0 %
11. Hemoglobin 9.3 11.0 – 16.0 g/dl
12. Leukosit 21.8 4.0 – 10.0 ribu/ul

B. Lain-lain
Spuit 3 CC +

13. Rontgen Thorax


-
14. USG Abdomen
-
IV. TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)
Golongan Cara
Nama Obat Komposisi Indikasi/Kontaindikasi Dosis
Obat Pemberian
Inf. RL Mmol/100 Elektrolit Indikasi : 20 tpm IV
ml : Na = Mengembalikan 500 ml
130-140, K = keseimbangan elektrolit
4-5, Ca = 2- pada keadaan dehidrasi
3, Cl = 109- dan syok hipovolemik.
110, Basa
28-30 mEq/l. Kontraindikasi :
Kemasan a. Hipernatremi
500 ml b. Kelainan ginjal
c. Kerusakan sel hati
d. Asidosis laktat.
Ranitidin Ranitidin Antasida Indikasi : 2x1 IV
Penderita maag,
HCL 50 mg/
peningkatan asam
lambung dan luka pada 2 ml
lambung, radang saluran
pencernaan.

Kontraindikasi :
Alergi ranitidine, ibu
menyusui, di awasi pada
kondisi gagal ginjal.
Ceftriaxone Ceftriaxone Antibiotik Indikasi : 2x1 g Skin test
1g Infeksi saluran nafas,
sefalospori
infeksi THT, ISK, sepsis,
n meningitis, infeksi tulang,
sendi, jaringan lunak,
infeksi intra abdominal
dll.

Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap
antibiotic cephalosporin,
neonates.
Asam Asam Anti Indikasi : 3x500 IV
Traneksamat Mimisan, cedera,
Tranexamat Fibrinolitik mg
500 mg pendarahan akibat
menstruasi berlebihan,
dan perdarahan abnormal
pasca operasi.

Kontraindikasi :
Gangguan ginjal yang
berat dan penyakit
tromboembolik.
Ketorolac Ketorolac Nonsteroid Indikasi : 3x30 IV
tromethamin Bengkak, nyeri dan
al Anti- mg/ml
e demam
30 mg/ml Inflamation
Kontraindikasi :
drug
Nyeri ringan atau kondisi
(NSAID) nyeri jangka panjang
(radang sendi)
V. ANALISIS DATA
Tanggal /
No. Data Fokus Etiologi Problem
Jam
1. 14-10-2019 DS : Nyeri Akut Agen Cedera
11.00 WITA - Pasien mengatakan nyeri perut Post 00132 Fisik
Op Sectio Caesarea (SC) Domain 12 (Tindakan
P : nyeri dibagian Post Op Sectio Kelas 1 Sectio
Caesarea (SC) Caesarea
Q : tertusuk dan tajam (SC))
R : di perut bagian bawah
S : skala nyeri sedang (6/1-10)
T : menetap
- Pasien mengatakan saat tidur sering
terbangun karena nyeri perut bekas
Post Op Sectio Caesarea (SC).
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak memegangi perutnya
- Terdapat bekas luka Post OP Sectio
Caesarea (SC) dibagian perut kurang
lebih 15 cm

TD: 130/80 mmHg,


N: 85 x/menit,
R: 24x/menit,
S: 36oC
Kesadaran; 4-5-6
Composmentis
2. 14-10-2019 DS : Risiko Kurang
11.00 WITA - Infeksi Pengetahuan
DO : 00004 untuk
- Terdapat bekas luka Post OP Sectio Domain 11 menghindari
Caesarea (SC) dibagian perut kurang Kelas 1 Pemanjanan
lebih 15 cm. Patogen

TD: 130/80 mmHg,


N: 85 x/menit,
R: 24x/menit,
S: 36oC
Kesadaran; 4-5-6
Composmentis
VI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Domain 12 Kenyamanan
Kelas 1 Kenyamanan Fisik
Kode Diagnosis 00132
Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cedera Fisik (Tindakan Sectio Caesarea
(SC))

2. Domain 11 Keamanan/Perlindungan
Kelas 1 Infeksi
Kode Diagnosis 00004
Risiko Infeksi berhubungan dengan Kurang Pengetahuan untuk menghindari
Pemanjanan Patogen
(NANDA 2018-2020)
VII. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Nursing
No. Diagnosa Nursing Outcome Rasional
Keperawatan Intervention
1. 00132 Nyeri Akut NOC : NIC :
Domain 12 berhubungan § Pain Level, 1. Lakukan 1. Untuk
Kelas 1 dengan Agen § Pain control, pengkajian mengetahui
Cedera Fisik § Comfort level nyeri PQRST skala nyeri
(Tindakan Setelah dilakukan 2. Kontrol secara
Sectio tindakan lingkungan komprehensif
Caesarea keperawatan yang dapat 2. Untuk
(SC)) selama 1 x 30 mempengaruhi mengontrol
menit nyeri klien nyeri seperti lingkungan
berkurang, dengan suhu ruangan, yang dapat
kriteria hasil: pencahayaan mempengaruhi
- Mampu dan kebisingan nyeri
mengontrol 3. Atur posisi 3. Untuk
nyeri (tahu klien senyaman membantu
penyebab nyeri, mungkin mengurangi
mampu 4. Ajarkan tentang nyeri dengan
menggunakan teknik non membuat klien
tehnik farmakologi: lebih merasa
nonfarmakologi relaksasi dan nyaman
untuk distraksi 4. Untuk
mengurangi 5. Monitor TTV mengalihkan
nyeri, mencari Kolaboratif : perhatian dari
bantuan) 6. Pemberian obat rasa nyeri dan
- Melaporkan anti nyeri. membuat klien
bahwa nyeri lebih rileks dan
berkurang Mengajarkan
dengan teknik relaksasi
menggunakan nafas dalam
manajemen 5. Untuk
nyeri memantau
- Menyatakan apakah ada
rasa nyaman perubahan TTV
setelah nyeri klien
berkurang 6. Untuk
- Tanda vital membantu
dalam rentang mengurangi
normal nyeri
2. 00004 Risiko Infeksi NOC : NIC :
Domain 11 berhubungan Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Suhu yang
Kelas 1 dengan tindakan tanda-tanda meningkat
Kurang keperawatan vital. menunjukan
Pengetahuan selama 1x24
2. Kaji luka pada terjadinya
untuk jaminfeksi tidak
menghindari terjadi. abdomen dan infeksi
Pemanjanan Kriteria Hasil : balutan 2. Mengidentifik
Patogen - Tidak ada 3. Jaga asi apakah
tanda-tanda kebersihan ada tanda-
infeksi sekitar luka tanda infeksi
- Luka kering dan dan 3. Mencegah
tidak bengkak
lingkungan penyebaran
- Tanda-tanda
Vital normal klien serta organisme
terutama suhu rawat luka infeksius
o dengan teknik 4. Antibiotik
(36-37 C)
aseptik untuk
4. Kolaborasi mencegah
dengan dokter terjadinya
dalam infeksi
pemberian
antibiotik

VIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari /Tanggal: Selasa / 15-10 -2019
Nomor
Jam
No. Daignosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
NANDA
1. 10.30 00132 1. Melakukan 1. Pasien pasien
WITA Domain 12 pengkajian mengatakan nyeri
Kelas 1 karakteristik nyeri pada luka Post OP
(P, Q, R, S, dan T) Sectio Caesarea
(SC), nyeri seperti
2. Mengobservasi tertusuk dan tajam,
tanda-tanda vital nyeri di rasakan
Hasil : pada perut bagian
TD: 130/80 bawah saat
mmHg, N: 85 bergerak dan
x/menit, berkurang pada saat
R: 24x/menit, istirahat, skala nyeri Perawat
S: 36oC sedang (6/1-10)
2. Menganjukan
3. Memberikan pasien untuk
lingkungan yang isitrahat
nyaman dan tenang 3. Pasien tampak
nyaman
4. Mengajarkan 4. Pasien melakukan
teknik relaksasi teknik relaksasi
nafas dalam nafas dalam saat
nyeri terasa
5. Memberikan obat 5. Pasien tampak
analgetik meringis menahan
(Ranitidine 2x50g rasa sakit
dan Ketorolac
3x30g)
2. 10.30 00004 1. Mengkaji luka 1. Balutan masih
WITA Domain 11 pada abdomen dan tampak rapat, PO
Kelas 1 balutan. ke-1.
2. Membersihkan 2. Pasien tampak Perawat
luka dan meringis menahan
mengganti balutan sakit
3. Pemberian obat
antibiotik
(Ceftriaxone)

IX. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP)


Hari/ Tanggal : Rabu / 16-10-2019
Nomor Respon Respon Analisis Perencanaan
Jam
No. Daignosa Subjektif (S) Objektif Masalah Selanjutnya Paraf
Evaluasi
NANDA (O) (A) (P)
1. 14.30 00132 Pasien 1. Terdapat Masalah Lanjutkan
WITA Domain 12 mengatakan luka Post OP nyeri intervensi :
Kelas 1 masih Sectio belum 1. Melakukan
merasa nyeri teratasi. pengkajian
Caesarea
karakteristik
(SC). (P, Q, R, S,
2. Skala nyeri dan T)
sedang (5/1- 2. Memberikan
10) lingkungan
3. Kesadaran yang
composment nyaman dan
tenang
is
3. Mengajarkan
GCS: E(4) teknik
V(5) M(6) relaksasi
4. TTV: nafas dalam
TD: 120/70 4. Memberikan
mmHg, obat
Nadi : analgetik
78x/m,
R : 22 x/m,
T : 36,5°C,
SPO2 98%
2. 14.30 00004 Balutan Masalah Lanjutan
WITA Domain 11 masih teratasi intervensi :
Kelas 1 tampak sebagian 1. Mengkaji
luka pada
rapat, luka
abdomen
operasi dan balutan.
kering, tidak 2. Membersihk
ada tanda- an luka dan
tanda mengganti
infeksi, suhu balutan
36.5°C

Hari/Tanggal : Kamis / 17-10-2019


No. Jam Nomor Respon Respon Analisis Perencanaan Paraf
Evaluasi Daignosa Subjektif (S) Objektif Masalah Selanjutnya
NANDA (O) (A) (P)
1. 14.30 00132 Pasien masih 1. Terdapat Masalah Lanjutkan
WITA Domain 12 merasa lemas luka post op nyeri intervensi :
Kelas 1 dan pasien sectio sebagian 1. Melakukan
mengatakan teratasi pengkajian
caesaria
sudah tidak karakteristik
merasa mual (SC) (P, Q, R, S,
dan muntah 2. Skala nyeri dan T)
sedang (5/1- 2. Memberikan
10) lingkungan
3. Kesadaran yang nyaman
composment dan tenang
3. Mengajarkan
is
teknik
GCS: E(4) relaksasi nafas
V(5) M(6) dalam
4. TTV: 4. Memberikan
TD: 120/80 obat analgetik
mmHg,
Nadi :
80x/m,
R : 22 x/m,
T : 36,3°C,
SPO2 97%

Banjarmasin, 18 Oktober 2019

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

( Yustan Azidin, Ns.,M.Kep ) ( Nurhikmah, S.Kep.,Ns )

Anda mungkin juga menyukai