Anda di halaman 1dari 24

SISTEM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

MAKALAH

Disusun Oleh :

Muhammad Ali Rohman (188620600085)


Rika Ayu Safitri (188620600002)
Faiqotul Maghfiroh (188620600143)
Zakiyatul Fauzah (188620600110)
Kusuma Dewi Putri A.M (188620600176)
Jihan Nabila Rohmah (188620600005)
Susi Susanti (188620600179)
Dita Ariyanti (188620600203)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2019
SISTEM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
MAKALAH
Pembuatan Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Konsep Dasar
IPA
Dosen Pengampu : Enik Setiyawati, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Muhammad Ali Rohman (188620600085)


Rika Ayu Safitri (188620600002)
Faiqotul Maghfiroh (188620600143)
Zakiyatul Fauzah (188620600110)
Kusuma Dewi Putri A.M (188620600176)
Jihan Nabila Rohmah (188620600005)
Susi Susanti (188620600179)
Dita Ariyanti (188620600203)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2019

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Guna untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Landasan Pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar
tentang “Sistem Klasifikasi”.
Makalah ini disusun untuk dijadikan sebagai sumber bacaan yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Makalah ini dapat mengarahkan dan memberikan manfaat yang nyata bagi penulis
dan pembaca. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi penulis dan juga pembacanya.
Dengan selesainya makalah ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan
dorongan dari beberapa pihak, untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada Ibu
dosen pembimbing mata kuliah Konsep Dasar IPA Enik Setiyawati, S.Pd, yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini, sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya dan tidak lupa pula pada teman-
teman dan semua pihak yang telah membantu, karena berkat mereka makalah ini
dapat selesai dengan tepat waktu.
Penulis menyadari, bahwa dalam karya tulis ini memiliki kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi perbaikan yang semestinya pada karya tulis ini sangat kami
harapkan dari semua pihak yang berkenan memperhatikan isi dan penulisannya.
Kami berharap mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca
yang membutuhkannya.
WassalamualaikumWr. Wb
Sidoarjo, 25 Juni 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Cover

Halaman Judul ..................................................................................................ii

Kata Pengantar .................................................................................................iii

Daftar Isi ............................................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULIAN ...................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................3

2.1 Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup .........................................................3

2.2 Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup ...............................................................3

2.3 Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup ......................................................4

2.4 Sistem Binomial Nomenclatur ......................................................................7

2.5 Sistem Takson ...............................................................................................10

2.6 Sistem Klasifikasi 5 Kingdom ......................................................................15

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................19

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................19

3.2 Saran ..............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................20

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup yang ada di bumi ini sangat banyak dan beranekaragam.
Bahkan di tiap daerah memiliki jenis makhluk hidup yang khas, yangtidak
ditemukan di daerah lain. Adanya keanekaragaman makhluk hidup ini menjadi
suatu masalah dalam mengenal dan mempelajarinya. Oleh karena itu,diperlukan
suatu sistem yang mengatur keanekaragaman yang ada.
Klasifikasi merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, classificatie,
yang sendirinya berasal dari bahasa Prancis classification. Istilah ini menunjuk
kepada sebuah metode untuk menyusun data secara sistematis atau
menurut beberapa aturan atau kaidah yang telah ditetapkan. Secara harafiah bisa
pula dikatakan bahwa klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut kelas-kelas.
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan padaciri-ciri
tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasiuntuk
mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaanstruktur.
Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebutdipasang-pasangkan
dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yangmemiliki persamaan dalam
kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan olehJohn Rayyang berasal dari
Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang
ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan
Carolus Linnaeus.
Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan
dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup.
Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus,yang mengelompokkan
spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah
direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat
umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan
tidak mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan
makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk

1
2

hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain
(Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum(hewan)/Divisio (tumbuhan),
Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku),Genus (Marga), dan Spesies
(Jenis).
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang
karenasifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru
tetapdapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah.Nama-nama yang
digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena
pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan
resmi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari klasifikasi makhluk hidup ?
2. Apa tujuan dari klasifikasi makhluk hidup ?
3. Apa dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup ?
4. Apa pengertian dari binomial nomenclator ?
5. Apa yang dimaksud sistem takson ?
6. Apa yang dimaksud sitem klasifikasi 5 kingdom?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari klasifikasi makhluk hidup
2. Mengetahui tujuan dari klasifikasi makhluk hidup
3. Mengetahui dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup
4. Mengetahui pengertian dari binomial nomenclator
5. Mengetahui sistem takson
6. Mengetahui sistem klasifikasi 5 kingdom
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi mahluk hidup adalah penggolongan / pengelompokan organism
atau mahluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman dan
keanekaragaman. Organisme atau mahluk hidup yang di klasifikasikan dalam satu
kelompok memiliki persamaan. Dan mahluk hidup yang memiliki golongan
berbeda akan memiliki banyak perbedaan. Semakin dekat hubungan
pengelompokannya maka semakin banyak persamaan dari kedua mahluk hidup
tersebut.
Penyebaran mahluk hidup sangat penting untuk di perhatikan karena
penyebaran ini menghasilkan keragaman hayati. Hal tersebut yang mendasari
manusia untuk membuat system pengelompokan tersebut. Namun, system tersebut
tidaklah tetap, misalnya saja pada awalnya pembagian kingdom pada mahluk
hidup hanya dua yaitu kingdom plantae dan animalia. Seiring pekembangan
teknologi dan pengetahuan ( misalnya saja di temukan mikroskop ) maka system
tersebut berubah dan hingga saat ini terdapat lima kingdom.

2.2 Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi makhluk hidup pada mulanya dibedakan atas dua kelompok,
yaitu makhluk hidup yang bermanfaat dan tidak bermanfaat.
Selanjutnya, pengklasifikasian itu berkembang dengan cara lain seperti
berdasarkan tempat hidupnya, misalnya hewan darat dan hewan air, tumbuhan
darat dan tumbuhan air, berdasarkan ukuran besar kecilnya, misalnya tumbuhan
rumput-rumputan, tumbuhan pepohonan, tumbuhan perdu dan berdasarkan
kegunaannya, misalnya tumbuhan pangan, tumbuhan obat-obatan, dan lain-lain.
Sampai saat ini, jumlah makhluk hidup semakin banyak dan
beranekaragam, baik dalam hal ukuran, bentuk, struktur tubuh, maupun cara
hidupnya. Karena begitu kompleksnya, tak mungkin klasifikasi mahluk hidup
tersebut hanya menggunakan cara-cara sederhana. Sistem klasifikasi makhluk
hidup terus berkembang seperti perkembangan ilmu-ilmu lain.

3
4

Oleh karena itu, system klasifikasi makhluk hidup dipelajari tersendiri dalam
cabang ilmu biologi, yaitu taksonomi yang khusus membahas system
pengelompokan makhluk hidup. Seperti kita ketahui bersama bahwa klasifikasi
merupakan suatu cara pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-
ciri tertentu. Sebenarnya,

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

a. mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang


dimiliki;
b. mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis yang lain;
c. mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup;
d. member nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

Berdasarkan tujuan tersebut, system klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat


seperti berikut.

a. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat


beranekaragam.
b. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang
lain.

2.3 Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup


2.3.1 Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Morfologi
5

Kata morfologi (morphology) berasal dari Yunani morphé yang berarti


“bentuk,” dan lógos yang berarti “studi/penelitian.” Apabila kita menggunakan
persamaan morfologi, berarti kita akan mempelajari cirri morfologiluar (bentuk,
struktur, warna, pola, dan ukuran) makhluk hidup dan mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan kesamaan tersebut.

Pada tumbuhan, cirri morfologi yang dapat digunakanantara lain:

a. Bentuk daun
b. Tulang daun
c. Bentuk bunga
d. Jumlah bagian bunga
e. Bentuk keeping biji
f. Bentuk buah
g. Bentuk pohon, dll.

Pada hewan, ciri morfologi yang dapat digunakan antara lain:

a. Ruas tubuh
b. Bentuk alat gerak
c. Jumlah kaki
d. Bentuk paruh (pada burung)
e. Bentuk sayap (pada serangga), dll.

2.3.2 Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Anatomi

Kata anatomi (anatomy) berasaldari Yunani anatemnō yang berarti“aku


potong keatas/potong hingga terbuka” dari kata ana yang berarti “keatas”, dan
temnō yang berarti “aku potong.” Nah ketika kita lihat di film ada adegan
6

memotong katak dalam praktikum biologi, mereka sebenarnya sedang


mempelajari anatomi. Apabila kita menggunakan persamaan anatomi, berarti kita
akan menggunakan persamaan ciri-ciri di dalam tubuh makhluk hidup untuk
mengelompokkan makhluk hidup tersebut.

Pada tumbuhan, cirri anatomi yang dapat digunakan antara lain

a. Ada tidaknya kambium


b. Ada tidaknya xilem dan floem
c. Letak xylem dan floem (menyebar atau mengelompok), dll.

Pada hewan, ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:

a. Ada tidaknya tulang belakang


b. Ada tidaknya organ tertentu (paru-paru, insang), dll

2.3.3 Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Fisiologi

Kata fisiologi (physiology) berasal dari Yunani Kuno physis yang berarti
“sifat dasar” dan logia yang berarti “penelitian tentang.” Apabila kita
menggunakan persamaan fisiologi, berarti kita akan mempelajari sifat/fungsi
dasar (sistem organ, organ, sel) makhluk hidup dan mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan kesamaan tersebut.

Pada hewan/tumbuhan, ciri fisiologi yang dapat digunakan antara lain:

a. Proses pencernaan (mendapatkan makanan)


b. Proses respirasi
c. Proses transportasi, dll.

2.3.4 Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Biokomia

Persamaan biokimia berkaitan dengan anatomi mikroskopik dan fisiologi


molekuler. Apabila kita menggunakan persamaan biokimia, berarti kita akan
mempelajari persamaan ciri-ciri/sifat makhluk hidup pada tingkat sel/molekul.

Pada tumbuhan, ciri biokimia yang dapat digunakan antara lain:

a. Pigmen warna
b. Hormon tumbuhan, dll.

Pada hewan, ciri biokimia yang dapat digunakan antara lain:


7

a. Asam nukleat (DNA atau RNA)


b. Organel/membrane organel sel
c. Lapisan mesoderm
d. Hormon hewan, dll.

Semua dasar klasifikasi yang sudah kita bahas bias dikatakan adalah
system klasik dalam klasifikasi, walaupun dasar persamaan biokimia sebenarnya
sudah termasuk modern. Sistem klasifikasi modern lebih berdasarkan teori evolusi
darwin, sehingga dalam mengelompokkan makhluk hidup, kita sebaiknya ikut
mempertimbangkan asal-usul (leluhur) makhluk hidup.

2.3.5 Klasifikasi Modern

Dengan munculnya teori Darwin, klasifikasi yang dapat secara umum


diterima seharusnya mencerminkan prinsip Darwin tentang common descent
(asal-usul yang sama). Filogeni (phylogeny) adalah pohon kehidupan (tree of life)
yang merupakan hirarki struktur dimana setiap bentuk kehidupan terkait dengan
bentuk kehidupan yang lain. Filogeni bukan sebuah aktivitas (sesuatu yang kita
upayakan), tetapi adalah fakta (sesuatu yang coba kita temukan).

Representasi pohon kehidupan ini menjadi popular dalam karya ilmiah,


ketika dasar klasifikasi klasik tidak mempertimbangkan makhluk hidup yang
sudah punah, klasifikasi modern menggunakan fosil-fosil yang ditemukan untuk
mengelompokkan makhluk hidup sejak kehidupan pertama muncul.

Pengelompokkan ini akan berdasarkan matriks data molekuler, seperti


urutan asam nukleat (DNA) dan struktur protein. Semakin besar tingkat kemiripan
susunan urutan DNA suatu spesies, semakin dekat pula kekerabatan antar spesies
tersebut. Misalnya, kekerabatan manusia dengan simpanse sangat dekat
dibandingkan kekerabatan manusia dengan tikus, meskipun demikian kekerabatan
manusia dengan tikus lebih dekat daripada kekerabatan manusia dengan ayam
atau ikan.

2.4 Sistem Binomial Nomenclatur

Berbagai jenis makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan, memiliki


sebutan atau nama yang bermacam-macam sesuai dengan daerah tempat tinggal
8

organisme tersebut ditemukan (nama lokal). Sehingga satu jenis tumbuhan,


misalnya pisang memiliki nama lokal yang bermacam-macam.
Orang Jawa, menyebut pisang dengan nama gedang, orang Madura
menyebutnyakisang, dan orang Sunda menyebut pisang dengan nama cau.
Sementara itu di luar negeri, orang Belanda menyebut pisang dengan
nama banaan dan dalam bahasa Inggris pisang disebut banana.
Karena banyaknya nama untuk menyebut satu jenis tumbuhan
mengakibatkan nama daerah di manapun di dunia ini tidak dapat dipakai untuk
menunjuk dengan tepat suatu spesies. Oleh karena itu disusunlah tata nama yang
mengatur pemberian nama ilmiah suatu spesies dan tata nama tersebut berlaku
secara internasional.
Jadi, ketika kita menyebut pisang dengan nama ilmiahnya, yaitu Musa
paradisiaca, maka para biolog di seluruh dunia akan memahami bahwa spesies
yang kita maksud adalah pisang. Pemberian nama pisang dengan nama ilmiah
tersebut dikenal dengan Sistem Tata Nama Ganda atau Binomial Nomenclature.

2.4.1 Aturan Penulisan Sistem Binomial Nomenclatur


Sistem binomial nomenclature atau sistem tata nama ganda ditemukan
oleh Carolus Linnaeus, seorang sarjana kedokteran dan ahli botani berkebangsaan
Swedia. Dalam bukunya yang berjudul Species Plantarum (1753) dan
Systema Nature (1758), beliau mengemukakan aturan atau pedoman penamaan
bagi individu. Carolus Linnaeus memiliki nama asli Carl von Linne dikenal
sebagai Bapak Taksonomi Modern.
Adapun aturan sistem tata nama Carolus Linnaeus adalah sebagi berikut:
1. Untuk menulis nama species (jenis)
a. Terdiri dari dua kata dalam bahas latin
b. Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan
penunjuk spesies.
c. Cara penulisan kata pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan nama
penunjuk spesies dengan huruf kecil.
d. Apabila ditulis dengan cetak tegak maka harus digarisbawahi secara
terpisah antarkata, sedangkan jika ditulis dengan cetak miring maka tidak
digarisbawahi.
9

Contohnya nama jenis tumbuhan Oryza sativa atau dapat juga


ditulis Oryza sativa (padi) dan Zea mays dapat juga ditulis Zea
mays (jagung).
e. Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata maka kata
kedua dan seterusnya harus disatukan atau ditulis dengan tanda
penghubung.
Misalnya, nama bunga sepatu,
yaitu Hibiscus rosasinensis ditulis Hibiscusrosa-sinensis. Sedangkan jenis
hewan yang terdiri atas tiga suku
kataseperti Felis manuculata domestica (kucing jinak) tidak dirangkai
dengan tanda penghubung. Penulisan untuk varietas ditulis seperti
berikut, Hibiscussabdarifa varalba (rosella varietas putih).
f. Apabila nama jenis tersebut untuk mengenang jasa orang yang
menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan pada kata kedua
dengan menambah huruf (i) di belakangnya.
Contohnya antara lain tanaman pinus yang diketemukan oleh Merkus,
nama tanaman tersebut menjadi Pinus merkusii.
2. Untuk menulis nama Genus (marga)
Nama genus tumbuhan maupun hewan terdiri atas satu kata tunggal yang
dapat diambil dari kata apa saja, dapat dari nama hewan, tumbuhan, zat
kandungan dan sebagainya yang merupakan karakteristik organisme tersebut.
Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar, contoh genus pada tumbuhan,
yaitu Solanum (terungterungan), genus pada hewan, misalkan Canis (anjing),
Felis (kucing) dst.
3. Untuk menulis nama Familia (suku)
Nama familia diambil dari nama genus organisme bersangkutan ditambah
akhiran -aceae untuk organisme tumbuhan, sedangkan untuk hewan diberi
akhiran -idea. Contoh nama familia untuk terung-terungan adalah Solanaceae,
sedangkan contoh untuk familia anjing adalah Canidae.
4. Untuk menulis nama Ordo (bangsa)
Nama ordo diambil dari nama genus ditambah akhiran ales, contoh ordo
Zingiberales berasal dari genus Zingiber + akhiran ales.
5. Untuk menulis nama Classis (kelas)
10

Sistem penamaan organisme pada tingkatan ini juga berbeda-beda,


misalkan nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran -edoneae (untuk
tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut), -phycae (untuk alga),
dan lain-lain.
Contoh: divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas
Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae. Divisi bryophyte dibagi menjadi
3 kelas, yaitu hepaticopsida (lumut hati), Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
dan Bryopsida (Lumut Daun). Sementara itu, filum chrysophyta (ganggang
keemasan) dikelompokan menjadi 3 kelas, yaitu Xantophyceae,
Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae.

2.5 Sistem Takson

Kata “Takson” merupakan bagian dari kata Taksonomi. Dalam Artikel


tentangCabang-Cabang Ilmu Biologi, telah disebutkan bahwa taksonomi adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang klasifikasi atau pengelompokkan
makhluk hidup kedalam tingkatan-tingkatan tertentu.
Kata taksonomi ini sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis
(susunan, penyusunan atau penataan) atau taxon (setiap unit yang digunakan
dalam klasifikasi objek biologi) dan kata nomos (hukum). Berdasarkan asal kata
taksonomi ini maka kata takson dapat didefinisikan sebagai berikut:
Takson adalah nama unit atau kelompok dalam setiap tingkatan klasifikasi
makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan.
Tingkatan takson dalam system klasifikasi makhluk sebenarnya terdapat
banyak sekali yaitu ada 26 jenis tingkatan. Tingkatan-tingkatan tersebut adalah
sebagai berikut:

Takson Nama Indonesia


No.
Animal Plant Hewan Tumbuhan
1 Domain Domain Domain Domain
2 Kingdom Regnum Dunia/kerajaan Dunia/kerajaan
3 Subkingdom Subregnum Anak dunia Anak dunia
11

4 Phyllum Divisio Filum Divisi


5 Subphyllum Subdivisio Anak filum Anak divisi
6 Classis Classis Kelas Kelas
7 Subclassis Subclassis Anakkelas Anakkelas
8 Ordo Ordo Bangsa Bangsa
9 Subordo Subordo Anakbangsa Anakbangsa
10 Familia Familia Suku Suku
11 Subfamilia Subfamilia Anaksuku Anaksuku
12 Tribus Tribus Rumpun Rumpun
13 Subtribus Subtribus Anakrumpun Anakrumpun
14 Genus Genus Marga Marga
15 Subgenus Subgenus Anakmarga Anakmarga
16 Sectio Sectio Seksi Seksi
17 Subsectio Subsectio Anakseksi Anakseksi
18 Series Series Seri Seri
19 Subseries Subseries Anakseri Anakseri
20 Species Species Jenis Jenis
21 Subspecies Subspecies Anakjenis Anakjenis
22 Varietas Varietas Varietas Varietas
23 Subvarietas Subvarietas Anakvarietas Anakvarietas
24 Forma Forma Bentuk Bentuk
25 Subforma Subforma Anakbentuk Anakbentuk
26 Individuum Individuum Individu Individu

Dari sekian banyak tingkatan takson dalam system klasifikasi makhluk


hidup, dalam hanya akan membahas tingkatan takson utamanya saja, yaitu
Domain, Kingdom/Regnum, Phyllum/Divisio, Class, Ordo, Family, Genus dan
Species.
12

8 tingkatan takson tersebut, setiap naik atau turun satu tingkat akan
memiliki karakteristik yang unik. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar

berikutini:

Dari gambar diagram takson di atas, semakin tinggi tingkatan takson,


maka akan semakin banyak anggota takson, namun semakin dikit persamaan
cirinya. Dan sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson, maka jumlah anggota
takson akan semakin sedikit sedangkan persamaan cirinya akan semakin banyak.

1. Domain
Pada tahun 1978 sistem klasifikasi mengenal tingkatan takson baru yang
terletak di atas Kingdom atau Regnum, yaitu tingkatan Domain. Pada tingkatan
ini, makhluk hidup dikelompokkan menjadi 3 domain, yaitu Archaea (Eubacteria),
Bacteria dan Eukarya.
Sistem klasifikasi tiga Domain didasarkan atas urutan basa dalam RNA, system
ini memberi penekanan lebih pada pemisahan evolusioner awal antara bakteri dan
archaea dengan cara menggunakan suatu takson super kingdom yang disebut
dengan Domain. Sistem ini menekankan keanekaragaman biologis diantara
protista.
Domain Archaea (Eubacteria) terdiri atas satu kingdom Archaea dengan 2
filum, memiliki ciri-ciri dalam garis evolusi yang lebih dekat dengan Eukariota.
13

Domain bacteria tersusun atas satu Kingdom bacteria dengan 23 filum. Domain
eukarya terdiri atas semua kingdom organism eukariota, yang terdiri atas empat
kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi, dan Protista.

2. Kingdom/Regnum (kerjaan/Dunia)
Kingdom merupakan tingkatan takson di bawah domain. Kingdom adalah
tingkatan takson untuk hewan sedangkan Regnum adalah tingkatan takson untuk
tumbuhan.
Organisme di bumi dikelompokan menjadi beberapa kingdom, antara lain
kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi (jamur),
kingdom monera (organism uniseluler tanpa nukleus), dan kingdom protista
(eukariotik yang memiliki jaringan sederhana).
Dari tahun 1970-an sampai abad ke-20, sebagian besar buku pelajaran
ilmiah menggunakan system klasifikasi dengan lima kerajaan yaitu prokariota,
protista, jamur, tumbuhan, dan hewan.

3.Phyllum/Divisio (Filum/Divisi)

Phyllum digunakan untuk takson hewan, sedangkan division digunakan


untuk takson tumbuhan. Kingdom animalia dibagi menjadi beberapa phyllum,
antara lain filum chordata (memiliki notokordasaat embrio), filum echidermata
(hewan berkulit duri), dan filum platyhelminthes (cacing pipih).
Kingdom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain Spermatophyta
(tumbuhanberbiji), bryophyta (tumbuhanlumut), dan pteridophyta
(tumbuhanpaku). Untuk bakteri, pakar taksonomi umumnya menggunakan istilah
filum. Untuk jamur, tanaman dan protista, para ilmuwan sering menggunakan
istilah divisi, tetapi mereka kadang-kadang menerima filum. Manusia dan semua
hewan lainnya dengan tulang punggung milik filum Chordata.
4.Class (Kelas)
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson phylum atau
divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki
ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas. Contoh kelas pada
14

hewan, yaitu hewan Mamalia (menyusui), misalnya anjing, kucing, kelinci, dan
lain-lain.
5.Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada
tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberiakhiran -ales, sedangkan pada hewan
tidak memiliki akhiran. Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa
pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo
Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran),
Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.
6.Familia (suku/Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan family
ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak
persamaan ciri.
7. Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari familia. Nama
genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bias dari nama hewan
atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya.
8. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau
satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang
subur (fertil).

Contoh Tingkatan Takson pada Beberapa Hewan dan Tumbuhan

#1 Contoh Tingkatan Takson pada Hewan


Nama Organisme
TingkatanTakson
Manusia Harimau Kucing
Domain Eukarya Eukarya Eukarya
Kingdom Animalia Animalia Animalia
Phyllum Chordata Chordata Chordata
15

Subphyllum Vertebrata Vertebrata Vertebrata


Class Mammalia Mammalia Mammalia
Ordo Primata Carnivora Carnivora
Familia Homonidae Felidae Felidae
Genus Homo Panthera Felis
Species Homo sapiens Panthera tigris Feliscatus

#2 Contoh Tingkatan Takson pada Tumbuhan

Nama Organisme
TingkatanTakson
Jagung Tomat Mawar
Domain Eukarya Eukarya Eukarya
Regnum Plantae Plantae Plantae
Divisio Magnoliophyta Magnoliophyta Magnoliophyta
(Angiospermae) (Angiospermae) (Angiospermae)
Class Liliopsida Magnoliopsida Magnoliopsida
(Monocotyledoneae) (Dicotyledoneae) (Dicotyledoneae)
Ordo Poales Solanales Rosales
Familia Poaceae Solanaceae Rosaceae
Genus Zea Solanum Rosa
Species Zea mays Solanum Rosa multiflora
lycopersicum

2.6 Sistem Klasifikasi 5 Kingdom


2.6.1 Kingdom Monera
Monera merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai membran inti.
Organisme monera dikenal sebagai organisme prokariot. Monera memiliki asam
inti, sitoplasma, dan membran sel. Organisme yang tergolong dalam kingdom
monera adalah bakteri dan alga biru (Cyanobacteria).
Berikut katakteristik utama monera :
1. Tidak memimiliki membran inti (organisme prokariot).
2. Memiliki bahan inti yang berisi DNA (deoxyribonucleic acid)
3. Semua kegiatan hidup Monera dilakukan oleh sel itu sendiri, aktivitas
hidup tersebut meliputi pertukaran zat dan perkembangbiakan.
16

Contoh bakteri : Chomatium, Rhizobium, Salmonella, Bacillus, Stretomyces,


Chlamydia.
Contoh Alga biru (Cyanobacteria) : Anabaena, Rivularia, Gleocapsa, Nostoc,
Oscillatoria.
2.6.2 Kingdom Protista
Protista berasal kata “protos” dalam bahasa yunani artinya pertama. Kata
protista itu mengandung arti sesuatu yang sangat tua. Antoni Van Leeuwenhoek
mengatakan “Tidak ada lagi pemandangan yang lebih menyenangkan
dibandingkan dengan melihat sekian ribu makhluk dalam setetes kecil air”.
Makhluk hidup yang dimaksud adalah protista yang dilihat melalui mikroskop.
Kelompok Protista meliputi protista menyerupai tumbuhan (alga atau ganggang),
protista menyerupai hewan dan protista menyerupai jamur(Protista amoeboid).
Berikut karakteristik utama Protista:
1. Memiliki membran inti (organisme eukariotik)
2. Terdiri dari organisme bersel satu dan banyak sel (multisel)
3. Semua kegiatan hidup Protista dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan
hidup tersebut meliputi makan, pertukaran gas, menanggapi rangsangan,
bergerak, dan berkembang biak.
Contoh Protista menyerupai tumbuhan: alga keemasan (Chrysophyta),
Euglenophyta, Alga Coklat (Phaeophyta), Alga merah (Rhodophyta), dan alga
hijau (Chorophyta).
Contoh Protista menyerupai hewan : filum Rhizopoda, Ciliata, Flagellata,
Sporozoa.
Contoh Protista menyerupai jamur : Filum Oomycota (jamur air), Filum
Myxomycota (jamur lendir plasmodial), dan Filum Acrasiomycota (jamur lendir
seluler).
2.6.3 Kingdom Fungi
Fungi adalah eukariota. Dalam kehidupan sehari-hari fungi banyak
ditemukan di tempat-tempat lembab. Fungi dikenal sebagai organisme yang
menguraikan kayu, menyerang tumbuhan, merusak tanaman, dan menyebabkan
penyakit. Namun tanpa fungi, ekosistem akan musnah karena tidak ada organisme
17

yang menguraikan organisme mati, dedaunan yang gugur, feses dan bahan
organik lainnya.
Berikut karakteristik utama fungi :
1. Memiliki membran inti (eukariotik)
2. Bersel banyak (multiseluler)
3. Tidak memiliki klorofil
4. Dinding sel tersusun dari kitin
5. Tubuh terdiri dari satu sel yang berbentuk benang yang disebut hifa
6. Fungi hidup secara saprofit dan parasit
7. Fungi hidup di atas tanah, kayu lapuk, di bangkai binatang, di kulit
manusia
8. Reproduksi secara aseksual dengan membentuk spora, bertunas, dan
fragmentasi hifa. Sedangkan secara seksual dengan meleburkan du hifa
dari jamur berbeda untuk membentuk zigot.
Fungi dibagi menjadi 5 divisi berdasarkan hifa dan alat reproduksinya
yaitu : Khitridiomycota (Fungi kritid), Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota,
Deutermycota.
2.6.4 Kingdom Tumbuhan
Semua tumbuhan adalah organisme eukariotik multiseluler yang
merupakan autotrof fotosintetik.
Berikut karakteristik utama tumbuhan:
1. Memiliki membran inti (eukariotik)
2. Terdiri atas banyak sel (multiseluler)
3. Memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis
4. Memiliki dinding sel setiap selnya
5. Dinding sel tersusun dari selulosa, sehingga sel bersifat kaku
6. Menyimpan kelebihan karbohidrat dalam bentuk pati.
Kingdom tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan tak
berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.
Tumubuhan tak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki
jaringan pengangkut khusus yang menyalurkan air, mineral dan makanan ke
jaringan lain. Kelompok tumbuhan adalah divisi bryophyta atau lumut. Contoh :
18

lumut hati (hepaticae), lumut sejati/lumut daun (musci), dan lumut tanduk
(Anthoseros).
Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki jaringan
pengangkut khusus yaitu xylem (pembulu kayu) dan floem (pembuluh tapis).
Xylem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Sedangkan
Floem berfungsi mengangkut bahan makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan. Contoh : Pteridophyta (tumbuhan paku) dan
Spermatophyta (tumbuhan biji).
2.6.5 Kingdom Hewan
Kingdom hewan merupakan organisme eukariotik.
Berikut karakteristik kingdom hewan:
1. Memiliki membran inti (eukariotik)
2. Terdiri atas banyak sel (multiseluler)
3. Tidak mampu membuat makanan sendiri (heteratrofik)
4. Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis
5. Memiliki dinding sel di setiap selnya
6. Memiliki jaringan saraf
7. Memiliki jaringan otot
8. Reproduksi kebanyakan secara seksual
9. Pada sebagian besar spesies, sperma kecil berflagela membuahi sel telur
yang lebih besar dan tidak bergerak untuk membentuk zuatu zigot diploid.
10. Tahapannya sebagai berikut : Clevage – Blastula – Gastrula – Morula
11. Habitat daratan, lautan, gurun, dan lain sebagainya.
Berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang, kingdom hewan
dibedakan menjadi dua yaitu Avertebrata dan Vertebrata.
Contoh Avertebrata: ubur-ubur, anemon laut, cacing pita, lintah, laba-laba,
kalajengking, tungau, kaki seribu dan sebagainya.
Contoh Vertebrata : ikan hiu, ikan salmon, katak, kadal, penguin, kanguru,
kelelawar dan sebagainya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Klasifikasi mahluk hidup adalah penggolongan / pengelompokan organism
atau mahluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman dan
keanekaragaman. Organisme atau mahluk hidup yang di klasifikasikan dalam satu
kelompok memiliki persamaan.
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
a. mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki;
b. mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis yang lain;
c. mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup;
d. member nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup terdiri dari klasifikasi berdasarkan
persamaan morfologi, klasifikasi berdasarkan persamaan anatomi, klasifikasi
berdasarkan persamaan fisiologi, klasifikasi berdasarkan persamaan biokimia, dan
klasifikasi modern.
Sistem klasifikasi 5 kingdom terdiri dari kingdom monera, kingdom
protita, kingdom, fungi, kingdom hewan, dan kingdom tumbuhan.

3.2 Saran
Walaupun penulis menginginkan kerapihan dan kesempurnaan ketika
menyusun makalah ini namun pada kenyataannya masih banyak sekali
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki ulang oleh penulis. Persoalan ini
dikarenakan masih sangat sedikitnya pengentahuan penulis.
Maka dari itu penulis sangat berharap sekali bahwa para pembaca selalu
memberikan sebuah kritikan dan saran kepada penulis agar penulis bisa
menjadikan saran dan kritikan yang diberikan oleh para pembaca ini dijadikan
sebagai bahan evaluasi untuk selanjutnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Pengertian, Aturan dan Contoh Sistem Binomial Nomenclature


pada Makhluk Hidup. https://www.biologijk.com/2017/04/sistem-binomial-
nomenclature.html. (online). Diakses 30 Juni 2019.

Anonim. 2017. Macam-macam Tingkatan Takson dalam Sistem Klasifikasi


Makhluk Hidup. https://www.biologijk.com/2017/04/tingkatan-takson.html.
(online). Diakses 18 Juni 2019.

Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah


Aliyah Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wardhani, Siti Pramitha Retno. 2019. Intisari Biologi Dasar.


https://books.google.co.id/books?id=5HOLDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl
=id#v=onepage&q&f=true. (online). Diakses 02 Juli 2019.

20

Anda mungkin juga menyukai