Anda di halaman 1dari 35

3.10.

Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA Batik 1 Surakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI MIPA / Genap
Materi : SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Alokasi Waktu : 20 x 45 menit (10 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi
(saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan
regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia
3.10.1. Menyebutkan organ penghasil hormone dan hormone yang dihasilkannya
3.10.2. Menjelaskan fungsi hormone
3.10.3. Mengelompokkan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
3.10.4. Melakukan percobaan sederhana untuk mempelajar gerak refleks pada kaki
3.10.5. Menjelaskan tiga fungsi sistem saraf
3.10.6. Mengidentifikasikan bagian-bagian dari sel saraf
3.10.7. Menjelaskan proses pengantaran impuls
3.10.8. Menganalisa perbedaan sistem saraf dengan sistem hormon.
3.10.9. Menyebutkan struktur mata dan fungsi indra penglihatan
3.10.10. Menjelaskan mekanisme penghataran impuls pada indra penglihatan
3.10.11. Menyebutkan struktur dan fungsi indra pendengaran.
3.10.12. Menjelaskan mekanisme penghantaran impuls pada indra pendengaran
3.10.13. Menyebutkan struktur dan fungsi indra peraba
3.10.14. Menyebutkan struktur dan fungsi indra perasa
3.10.15. Menyebutkan struktur dan fungsi indra penciuman

3.11. Mengevaluasi bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap


kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat
3.11.1. Menjelaskan pengaruh obat-obatan terhadap kerja sistem saraf
3.11.2. menganalisis penyebab terjadinya berbagai gangguan yang terjadi pada
system regulasi (saraf, endokrin, indra)

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 1


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

3.11.3. Mengumpulkan data informasi berbagai jenis NAPZA melalui browsing di


internet

4.10. Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi
organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada
manusia berdasarkan studi literatur
4.10.1. membuat laporan pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan
fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan
hormon pada manusia berdasarkan studi literatur

4.11. Melakukan kampanye narkoba di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar


4.11.1. membuat poster bahaya narkoba dengan berbagai media.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah diskusi kelompok, pengamatan system koordinasi manusia dan pengamatan bahaya
penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan
masyarakat, siswa mampu:
1) Menyebutkan organ penghasil hormone dan hormone yang dihasilkannya
2) Menjelaskan fungsi hormone
3) Mengelompokkan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
4) Melakukan percobaan sederhana untuk mempelajar gerak refleks pada kaki
5) Menjelaskan tiga fungsi sistem saraf
6) Mengidentifikasikan bagian-bagian dari sel saraf
7) Menjelaskan proses pengantaran impuls
8) Menganalisa perbedaan sistem saraf dengan sistem hormon.
9) Menyebutkan struktur mata dan fungsi indra penglihatan
10) Menjelaskan mekanisme penghataran impuls pada indra penglihatan
11) Menyebutkan struktur dan fungsi indra pendengaran.
12) Menjelaskan mekanisme penghantaran impuls pada indra pendengaran
13) Menyebutkan struktur dan fungsi indra peraba
14) Menyebutkan struktur dan fungsi indra perasa
15) Menyebutkan struktur dan fungsi indra penciuman
16) Menjelaskan pengaruh obat-obatan terhadap kerja sistem saraf
17) menganalisis penyebab terjadinya berbagai gangguan yang terjadi pada system
regulasi (saraf, endokrin, indra)
18) Mengumpulkan data informasi berbagai jenis NAPZA melalui browsing di internet
19) membuat laporan pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ
sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia
berdasarkan studi literatur
20) membuat poster bahaya narkoba dengan berbagai media.

D. Materi Pembelajaran
Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh
darah. Kelenjar tersebut tidak memiliki saluran, maka disebut sebagai kelenjar buntu. Hormon
diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi pengaruhnya sangat besar.
1. Macam Kelenjar Endokrin
Kelenjar yang berbeda akan menghasilkan hormon yang berbeda pula. Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin akan mempengaruhi berbagai aktivitas tubuh. Berbagai
macam hormon yang dihasilkan dari kelenjar endokrin dan peranannya pada aktivitas manusia.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 2


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

a. Kelenjar Hipofise
Letaknya : terdapat dalam lekukan tulang sela tursika dibagian depan tulang baji.
Fungsinya terjadi pertumbuhan tulang panjang.
Bagian dari Hipofise (master of gland) yaitu :
a. Lobi anterior (bagian depan)
Menghasilkan macam hormon :
(1) Hormon somatotrop (STH : Somatotrop Hormone = GH : Growth Hormone)
berfungsi untuk pertumbuhan.
(2) Luteotropic Hormone (LTH) = prolaktin = hormon laktogen, untuk merangsang
kelenjar susu
(3) Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang berfungsi merangsang sekresi kelenjar
tiroid
(4) Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) = hormon adrenotropin , berfungsi
mengendalikan kelenjar korteks adrenal
(5) Gonadotropic Hormone = hormon kelenjar kelamin yang berupa :
(a) Folikel Stimulating Hormone (FSH) pada pria berfungsi mempengaruhi
spermatogenesis dan pada wanita berfungsi merangsang folikel dalam
ovarium.
(b) Luteinizing Hormone (LH) = Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH),
pada pria berfungsi merangsang sel interstitial Leydig dalam testis agar
menghasilkan testosteron sedangkan pada wanita berfungsi merangsang
ovulasi/pemasakan sel telur.
b. Lobi intermedia (bagian tengah)
Berfungsi mengatur perubahan warna kulit. Pada katak mengandung melanosit
stimulating hormone (MSH)
c. Lobi posterior (bagian belakang)
Menghasilkan macam hormon : (a) Hormon vasopresin dan petresin yang
mempengaruhi tekanan darah dan (b) Hormon oksitosin berfungsi membantu proses
kelahiran (pada wanita)

Gambar ; Lokasi macam-macam kelenjar pada manusia


Sumber: www.medicastor.com

b. Kelenjar Tiroid (kelenjar Gondok)


Terletak di kanan-kiri trakea daerah faring, dekat tulang rawan (buah adam = jakun).
Menghasilkan beberapa macam hormon, antara lain : Hormon tiroksin, hormon
triidiotironin dan hormon kalsitonin. Fungsinya mempengaruhi metabolisme sel,
mempengaruhi pertumbuhan, mempengaruhi pengubahan tiroksin.
c. Kelenjar Paratiroid (kelenjar Anak Gondok)

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 3


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Terletak di sebelah dorsal kelenjar toriod. Menghasilkan hormon Parathormon yang


berfungsi mengatur pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah.
d. Kelenjar Epifise
Sampai sekarang peranan kelenjar epifise pada manusia belum diketahui. Tetapi
kelenjar epifise pada katak berfungsi untuk pengaturan pigmen melanin. Peranannya
adalah saat katak dalam kondisi yang tidak menguntungkan pigmen melanin akan
mengumpul dan berakibat kulit katak menjadi pucat.
e. Kelenjar Thymus (kelenjar kacangan)
Fungsinya : menimbun hormon somatotrop (=hormon pertumbuhan) dalam masa
pertumbuhan.
f. Kelenjar Suprarenalis (=kelenjar anak ginjal= kelenjar adrenal)
Terdiri atas dua bagian yaitu :
(1) Kortex (bagian kulit) yang menghasilkan : Kortikoid mineral, Gluko-kortikoid,
Androgen,
(2) Medulla (bagian dalam) yang menghasilkan hormon Adrenalin (epineprin) yang
berfungsi : memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan
kelenjar mukosa , mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga
melapangkan pernapasan dan menaikkan kadar gula darah, mempengaruhi
pemecahan glikogen dalam hati (glikogenolisis)
g. Kelenjar Langerhans
Menghasilkan Hormon Insulin yang berfungsi antagonis dengan hormon Adrenalin yaitu
mengubah gula menjadi glikogen dalam hati dan otot. Hiposekresi menyebabkan
Diabetis mellitus (kencing manis)
h. Kelenjar Usus dan Lambung
Kelenjar usus buntu menghasilkan sekretin dan kolesistokinin yang berfungsi
merangsang sekresi getah lambung, sedangkan kelenjar lambung menghasilkan hormon
gastrin.
i. Kelenjar Kelamin
(1) Kelenjar kelamin pria adalah Testis , menghasilkan hormon Androgen, sel sperma
dan hormon testosteron yang berfungsi dalam spermatogenesis dan berefek
negatif terhadap sekresi LH (Luteinizing Hormone)
(2) Kelenjar kelamin wanita berupa ovarium, menghasilkan hormon estrogen , hormon
progesteron dan sel telur (ovum) yang berfungsi (1) estrogen = dihasilkan oleh sel
folikel de graaf,(2) progesteron = dihasilkan oleh kopus luteum (bekas folikel yang
telah ditinggalkan oleh sel telur). Fungsinya : untuk mengatur pertumbuhan
plasenta, menghambat sekresi FSH (Folikel Stimulating hormone) dan bagi ibu
yang sedang menyusui bersama dengan hormon Laktogen melancarkan air susu.
ADH (Anti Diuretik Hormone) kemudian akan menghambat produksi urine.
Hubungan Hormon dan saraf.
Hormon diedarkan melalui neurotransmiter sedangkan saraf melalui sinapsis listrik,
kerjasama antara keduanya tampak pada saat dehidrasi; caranya sel saraf melacak kemudian
mengirimkan sinyal ke Hipothalamus, akhirnya ke Hipofise, dan Hipofise menghasilkan
Hormon.

Sistem Saraf pada Manusia


Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem
saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat
menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi,
iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 4


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi).
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri
atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf mempunyai tiga fungsi
utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses
informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
1. Struktur Saraf
Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel
gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca
indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot.
Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
1.1. Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf
adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel
saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:

1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit),
berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau
jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi
untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di
antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit
di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung
akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 5


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang


berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson lah
yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis
sel saraf yaitu:
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang
datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan
meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson
pendek, dan dendritnya panjang.
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf
dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai
dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum
tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau
meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
1.2. Sel Glial
Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia
diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.
2. Sistem Saraf Pusat
Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga
ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula
oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak terletak di dalam tulang
tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain,
yaitu:
1. Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.
2. Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.
3. Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya di
antara sel-sel saraf yang ada.
Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan varol yang tersusun atas serabut
saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar
dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari
kedua bagian serebelum.
2.1. Otak Besar
Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak besar
dikelilingi oleh cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan melindungi otak
dari guncangan. Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh darah yang berfungsi
memasok oksigen ke otak besar.
Bila otak besar pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan
berat otak besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih berat
dikarenakan ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan dengan otak wanita. Namun
kecerdasan yang dimiliki masing-masing orang baik laki-laki maupun perempuan tidak
tergantung dengan berat otak yang mereka miliki. Tapi yang mengukur dan menentukn tingkat
kecerdasan yang ada pada otak yaitu yang jumlah hubungan antar saraf satu dengan lainnya
itu dalam jumlah banyak.
2.2. Otak Kecil
Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala dan dekat leher. Fungsi utama otak kecil
adalah sebagai pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan
posisi tubuh. Jika terjadi rangsangan yang membahayakan, gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan
(kerusakan) pada otak kecil maka semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 6


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

2.3. Sumsum Lanjutan


Sumsum lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di
persambungan antara otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk
mengatur suhu tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin,
dan berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk
mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi refleks
fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi, pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan.
2.4. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang.
Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna putih
dan lapisan dalam yang berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang
belakang atau tulang punggung yang keras. Tulang punggung terdiri dari 33 ruas. Fungsi
utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.
Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf
penghubung. Fungsi saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan ke
otak.
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain
menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls
dari otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.
Skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak > saraf motorik > otot
> gerakan
Skema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > sumsum tulang
belakang > saraf motorik > otot > gerak refleks
5. Penyakit Pada Sistem Saraf
Penyakit dan kelainan sistem saraf adalah penyakit atau kelainan yang mempengaruhi
fungsi sistem saraf pada manusia. Penyakit dan kelainan dapat terjadi dan menyerang pusat
saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf. Karena
otak adalah pusat kendali dari semua aktivitas sadar kita – berpikir, berkemauan, mengingat,
dan sebagainya – maka penyakit dan kelainan pada otak dapat menyebabkan perubahan dan
gangguan yang dirasakan seluruh tubuh.
Penyakit dan kelainan otak dapat menyebabkan kekacauan pikir dan emosi, gangguan fungsi
organ tubuh, kelainan psikologis, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang
khususnya menyerang otak. Baik batang otak maupun kulit otak dan otak kecil.
5.1. Encephalitis
Encephalitis (Yunani: encekphalos (otak) dan itis (peradangan)) adalah peradangan
otak. Peradangan otak ini dapat melibatkan pula struktur terkait
lainnya. encephalomyelitis adalah peradangan otak dan sumsum tulang belakang,
dan meningoencephalitis adalah peradangan otak dan “meninges” (membran yang menutupi
otak). Penyebab encephalitis paling sering adalah karena infeksi mikroorganisme atau zat-zat
kimia seperti timbal, arsen, merkuri (air raksa), dll.
5.2. Stroke
Kelayuan tiba-tiba otak akibat dari berkurangnya secara drastis aliran darah ke suatu
bagian otak atau akibat pendarahan dalam otak. Keadaan ini berdampak antara lain
kelumpuhan sementara atau menetap pada satu atau kedua sisi tubuh, kesulitan berkata-kata
atau makan, dan lenyapnya koordinasi otot. Merokok, kolestrol tinggi, diabetes, penuaan, dan
kelainan turunan adalah faktor utama penyebab stroke.
5.3. Alzheimer
Penyakit alzheimer ditandai oleh kerusakan sel saraf dan sambungan saraf di kulit
otak dan kehilangan massa otak yang cukup besar. Gejala khas pertama yang muncul adalah
pikun. Ketika makin buruk, kehilangan ingatan si penderita juga makin parah. Keterampilan
bahasa, olah pikir, dan gerak turun drastis. Emosi jiwa dan suasana hati jadi labil. Penderita

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 7


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

cenderung rentan dan lebih peka terhadap stres. Mudah terombang-ambing antara marah,
cemas, atau tertekan. Pada tahap lebih lanjut, penderita kehilangan responsibilitas dan
mobilitas serta kontrol terhadap fungsi tubuh.
5.4. Gegar Otak
Kehilangan sementara fungsi otak yang disebabkan oleh luka relatif ringan pada otak
dan tak selalu berkaitan dengan ketidaksadaran. Orang yang kena gegar otak mungkin tak
ingat apa yang terjadi sesaat sebelum atau setelah luka. Gejala gegar otak antara lain cadel
berbicara, kebingunan berat, koordinasi otot terganggu, sakit kepala, pusing, dan mual.
5.5. Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan kronik yang dicirikan oleh serangan mendadak dan berulang-
ulang yang disebabkan oleh impils berlebihan sel-sel saraf dalam otak. Serangan dapat berupa
sawan, hilang kesadaran beberapa saat, gerak atau sensasi aneh bagian tubuh, tingkah laku
aneh, dan gangguan emosional. Serangan epilepsi umumnya berlangsung hanya 1-2 menit.
Kemudian diikuti oleh kelemahan, kebingungan, atau kekurangtanggapan.
5.6. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang ditandai dengan serangan tidur tiba-tiba dan
tak terkendali di siang hari, dengan gangguan tidur di malam hari. Penderita bisa mendadak
tertidur di mana saja dan kapan saja bahkan saat berdiri atau berjalan. Tidur berlangsung
beberapa detik atau menit dan bahkan lebih dari sejam.
5.7. Afasia
Afasia adalah kerusakan dalam pengungkapan dan kepahaman bahasa yang
disebabkan oleh kerusakan lobus frontal dan temporal otak. Afasia bisa disebabkan oleh luka
kepala, tumor, stroke, atau infeksi.
5.8. Dementia
Kemunduran kapasitas intelektual – yang kronis dan biasanya kian memburuk – yang
berkaitan dengan kehilangan sel saraf secara meluas dan penyusutan jaringan otak. Dementia
paling biasa terjadi di kalangan lansia meskipun dementia ini dapat menyerang segala usia.
Kondisi dementia dimulai dengan hilangnya ingatan, yang mula-mula tampak sebagai
ketidakingatan atau kelupaan sederhana. Ketika memburuk, lingkup kehilangan ingatan
meluas hingga penderita tak lagi ingat akan keterampilan, sosial, dan hidup yang paling dasar
sekalipun.
Sistem Indera
Tubuh manusia mempunyai berbagai organ indera. Masing-masing organ indera
dikhususkan untuk mendeteksi adanya rangsang tertentu. Mata mendeteksi adanya cahaya.
Hidung dan lidah mendeteksi adanya molekul-molekul zat kimia. Telinga mendeteksi adanya
getaran atau gelombang udara. Kulit mendeteksi adanya panas, dingin, sentuhan, dan
tekanan. Organ indera bisa menentukan adanya rangsang tertentu karena ada sel-sel reseptor.
Reseptor adalah bagian saraf yang menanggapi rangsang. Reseptor tertentu peka terhadap
rangsang tertentu.
1. Indera Penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan yang dibentuk untuk menerima rangsangan
berkas-berkas cahaya pada retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat penglihatan
melalui serabut-serabut nervus optikus untuk ditafsirkan.
a. Struktur Mata
Mata manusia berbentuk agak bulat, dilapisi oleh tiga lapis jaringan yang berlainan, yaitu
lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam mata.
1) Lapisan luar mata (lapisan sklera)
Lapisan sklera sangat kuat dan berwarna putih. Di lapisan ini terdapat kornea yang
bening, yang menerima cahaya masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas
cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan.
2) Lapisan tengah mata (lapisan koroid)

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 8


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Lapisan koroid berpigmen melanin dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan
ini berfungsi untuk menghentikan refleksi berkas cahaya yang menyimpang di dalam mata.
Lapisan koroid membentuk iris.
3) Lapisan dalam mata (retina)
Retina terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu berbentuk batang dan
kerucut. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak memiliki reseptor
dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.
Struktur mata mulai dari depan ke belakang, adalah
sebagai berikut.
1) Kornea merupakan bagian depan mata yang transparan dan tembus cahaya. Kornea
berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2) Iris adalah tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput koroid. Iris
berfungsi mengecilkan atau membesarkan ukuran pupil. Iris menentukan warna mata.
3) Pupil merupakan bintik tengah iris mata dan merupakan celah dalam iris yang dilalui cahaya
untuk mencapai retina.
4) Aqueus humor merupakan cairan yang berasal dari badan siliari dan diserap kembali ke
dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal
sebagai saluran schlemm.
5) Lensa adalah sebuah benda transparan bikonveks (cembung pada kedua sisi). Lensa
terletak persis di belakang iris.
6) Vitreus humor merupakan cairan berwarna putih seperti agar-agar. Cairan ini berfungsi
untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata. Selain itu, berfungsi juga untuk
mempertahankan hubungan antara retina dengan selaput koroid.
b. Reseptor Mata
Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat
di bawah permukaan retina.
1) Sel batang
Sel batang berfungsi untuk penglihatan dalam cahaya suram, tetapi tidak mampu
membedakan warna. Agar cahaya dapat diserap, pada sel batang terdapat pigmen yang
disebut rodopsin. Untuk pembentukan rodopsin diperlukan vitamin A. Jika kamu kekurangan
vitamin A, rodopsin yang dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam gelap atau
yang disebut buta senja.
2) Sel kerucut
Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk
penglihatan pada siang hari dan dapat membedakan warna. Satu sel kerucut hanya menyerap
satu macam warna. Pada mata terdapat tiga sel kerucut yang masing-masing menyerap warna
merah, hijau, dan biru.
c. Otot pada Mata
Mata memiliki enam otot penggerak mata, empat di antaranya lurus, sementara yang
dua lagi agak serong. Aksi otot-otot ini memungkinkan bola mata diputar ke segala arah.
Biasanya, sumbu kedua mata mengarah serentak pada satu titik yang sama. Jika mata tidak
dapat mengarah secara serentak lagi, mata mengalami kelainan yang disebut juling.

2. Indera Pendengaran (Telinga)


Telinga merupakan organ pendengaran. Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar,
telinga tengah, dan rongga telinga dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas daun telinga yang merupakan tulang rawan elastis. Daun
telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk, terdapat
rambutrambut halus yang berfungsi untuk menghalangi benda asing yang masuk. Selain itu,
terdapat kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak
kering.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 9


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

b. Telinga Tengah
Telinga tengah disebut juga rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung
udara. Rongga ini terletak di sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga. Di sebelah
depan telinga tengah terdapat saluran eustachius yang menghubungkan rongga dengan faring.
Saluran ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dengan
udara di dalam telinga tengah.
c. Telinga Dalam
Rongga telinga dalam terdiri atas berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran
dalam tulang temporalis. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi membran
membentuk labirin membranosa. Labirin tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula, saluran
setengah lingkaran yang bersambung dengan vestibula, dan kokhlea. Kokhlea adalah sebuah
tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput.
Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf
pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar labirin
membranosa disebut perilimfa.
d. Saraf Pendengaran
Saraf pendengaran (nervus auditorius) terdiri atas dua bagian, salah satunya berkaitan
dengan bagian vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan keseimbangan.
Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik
pertemuan antara pons dan medula oblongata, kemudian bergerak ke cerebellum. Bagian
kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang sebenarnya. Cedera pada saraf
kokhlearis akan mengakibatkan ketulian saraf. Sedangkan, cedera pada saraf vestibularis akan
menimbulkan vertigo.

3. Indera Peraba (Kulit)


Kulit merupakan indera peraba. Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan
bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubanglubang masuk.
Kulit mempunyai banyak fungsi, yaitu sebagai indera peraba, membantu mengatur suhu dan
mengendalikan hilangnya air dari tubuh, dan mempunyai sedikit kemampuan eksretori,
sekretori, dan absorpsi. Kulit dibagi menjadi dua lapisan, yaitu epidermis (kutikula) dan dermis
(korium).

a. Epidermis
Epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan
tanduk dan zona germinalis. Lapisan tanduk (lapisan epidermal) terletak paling luar dan
tersusun atas tiga lapisan sel yang membentuk epidermis, yaitu stratum korneum, stratum
lusidum, dan stratum granulosum. Zona germinalis terletak di bawah lapisan tanduk, terdiri
atas sel berduri dan sel basal. Sel berduri adalah sel dengan fibril halus yang menyambung sel
satu dengan yang lain. Sedangkan, sel basal terus-menerus memproduksi sel epidermis baru.
b. Dermis
Lapisan dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Pada
permukaan dermis tersusun papila-papila kecil yang berisi pembuluh darah kapiler. Ujung akhir
saraf sensoris terletak di dalam dermis. Kelenjar keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit
terletak di sebelah dalam dermis, salurannya melalui dermis dan epidermis, kemudian
bermuara ke pori-pori kulit. Pada kulit terdapat beberapa jenis reseptor, antara lain rasa nyeri,
rasa panas, rasa dingin, rasa sentuhan, dan rasa tekanan. Kulit dan jaringan di bawahnya
bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan jaringan adiposa tempat menyimpan lemak. Hal
ini sangat diperlukan agar panas tubuh tidak cepat keluar dari tubuh (untuk menghangatkan
tubuh).

4. Indera Perasa ( Pengecap)

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 10


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Lidah merupakan indera perasa. Selain membantu proses pencernaan, lidah juga dapat
merasakan rasa makanan. Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang disebut
papila. Papila ini berfungsi untuk mengecap. Ada empat macam rasa kecapan, yaitu rasa
manis, pahit, asam, dan asin. Umumnya, makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa. Ciri harum
merangsang ujung saraf penciuman, bukan pengecapan. Agar dapat dirasakan, semua
makanan harus menjadi cairan dan harus bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu
menerima rangsangan berbeda-beda. Reseptor rasa manis dan asin terdapat di ujung lidah,
rasa pahit di pangkal lidah, dan untuk rasa asam ada di sisi lidah bagian dalam.

5. Indera Penciuman
Indera penciuman terdapat di rongga hidung. Sel-sel sensori penerima rangsang berupa bau
terdapat di lapisan epitel dalam rongga hidung dan dilindungi oleh mukus (lendir). Di akhir
setiap sel sensori terdapat silia atau rambut pembau. Rasa penciuman dirangsang oleh gas
yang terhirup. Rasa penciuman ini sangat peka, tetapi kepekaan ini mudah hilang bila
dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang lama. Rasa penciuman akan
melemah bila kamu sedang flu karena terdapat penumpukan cairan yang menghalangi silia
untuk membaui sesuatu.

C. Kelainan pada Sistem Saraf dan Sistem Indera


Terdapat beberapa kelainan yang dapat terjadi pada sistem koordinasi dan panca indera,
antara lain sebagai berikut:
1. Meningitis
Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf pusat. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis
merupakan penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang sehingga dapat
menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian. Kebanyakan kasus
meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang
menyebar dalam darah ke cairan otak.
2. Alzheimer
Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan karena dapat melumpuhkan
pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran kecerdasan
dan ingatan secara perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-hari. Alzheimer
timbul karena adanya proses degenerasi sel-sel neuron otak. Menurut dr. Samino, SpS (K),
Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), alzheimer merupakan penyakit pembunuh
otak karena mematikan fungsi sel-sel otak. Orang yang rentan terserang alzheimer ini adalah
para lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila
memiliki faktor resiko keturunan. Bahkan, menurut Samino, penderita demensia alzheimer
berusia 40 tahun pernah ditemukan di Indonesia. Alzhemier dapat dicegah sejak dini dengan
mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang patut
diwaspadai tentang kemungkinan hadirnya penyakit alzhemier:
a) Kemunduran memori/daya ingat.
b) Sulit melaksanakan kegiatan/pekerjaan sederhana.
c) Kesulitan bicara dan berbahasa.
d) Sulit dalam berhitung.
e) Salah meletakkan benda.
f) Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias.
g) Perubahan emosi dan perilaku.
h) Gangguan berpikir abstrak atau kemampuan imajinasi penderita terganggu.
i) Hilang minat dan inisiatif, misalnya cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul, dan
menyendiri.
j) Tidak dapat membedakan berbagai jenis bau-bauan (kecuali sedang menderita flu).
3. Dermatitis Atopik

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 11


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit yang kering dan gatal.
Pada umumnya dimulai di awal masa kanak-kanak. Eksema dapat menyebabkan gatal yang
tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan tidur. Eksema merupakan penyakit tidak
menular. Sebagian besar anak akan sembuh dari eksema sebelum usia 5 tahun. Sebagian
kecil anak akan terus mengalami eksema hingga dewasa. Penyakit ini tidak dapat
disembuhkan, namun penanganan yang tepat akan mencegah dampak negatif penyakit ini
terhadap anak yang mengalami eksema dan keluarganya.
4. Anosmia
Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui,
merupakan kelainan yang paling sering ditemui. Penciuman dapat dipengaruhi oleh beberapa
perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak atau di
dalam otak. Misalnya, jika rongga hidung tersumbat karena pilek, penciuman bisa berkurang
karena bau tidak sampai ke penerima bau. Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa
sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak. Sel-sel penciuman
kadang mengalami kerusakan sementara oleh virus flu. Beberapa penderita tidak dapat
membaui atau merasa dengan baik setelah mengalami flu. Kadang, hilangnya penciuman atau
pengecapan berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bersifat menetap.
5. Otitis
Radang telinga atau otitis adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dan rongga mulut),
antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Sebagian besar anakanak pernah mengalami radang
telinga dan tidak sedikit yang mengalami gangguan pendengaran akibat penanganan yang
terlambat. Bila terjadi proses radang pada telinga tengah, tentu akan terjadi gangguan dalam
penghantaran bunyi/suara ke telinga dalam. Akibatnya, kamu seperti menjadi tuli. Penyebab
terjadinya radang pada telinga tengah, antara lain:
a) Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.
b) Alergi.
c) Infeksi.
d) Sumbatan pada telinga.
6. Tuli
Tuli merupakan gangguan pendengaran karena kerusakan saraf pendengaran, infeksi
bakteri, atau jamur. Tuli merupakan gejala utama radang telinga (otitis). Gendang telinga
terlihat utuh, namun tertarik/retraksi, suram, kuning kemerahan, atau keabu-abuan. Penderita
tuli tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh orang lain. Akibatnya, ketika
berkomunikasi dengan temannya yang lain, terkadang tidak nyambung. Dalam kondisi yang
sudah parah, penderita tuli tidak dapat mendengar sama sekali apa yang diucapkan oleh orang
lain. Penderita tuli akan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penderita tuli
dapat dibantu dengan alat bantu pendengaran. Alat ini biasanya dipasang di telinga bagian
luar. Dengan alat ini, penderita tuli dapat mendengar dengan jelas.
7. Buta Warna
Istilah buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan
ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum warna
tertentu sehingga warna objek yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Penyebab buta
warna adalah faktor keturunan, gangguan terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak
memburuk. Penyebab lainnya adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya, misalnya
kecelakaan/trauma pada mata, umumnya kelainan hanya terjadi pada salah satu mata saja
dan bisa mengalami penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.
8. Katarak
Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya bening dan tembus cahaya
menjadi keruh sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan. Pada umumnya, katarak
merupakan proses penuaan pada mata. Paparan sinar ultraviolet jangka panjang, penggunaan
obat-obatan dan penyakit tertentu, misalnya diabetes, juga dapat mempercepat timbulnya

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 12


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

katarak. Katarak juga dapat merupakan bawaan lahir, artinya semenjak dilahirkan sudah
menderita katarak.
Beberapa gejala umum katarak, antara lain:
a) Pandangan menjadi kabur atau ukuran kacamata yang sering berubah.
b) Warna-warna tampak kusam.
c) Susah melihat di tempat yang terang akibat silau.
d) Kesulitan saat membaca atau mengemudi di malam hari.
Penderita katarak dapat dibantu dengan menggunakan kacamata yang sesuai. Akan tetapi, jika
penglihatan penderita katarak tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, harus dilakukan operasi
katarak. Operasi katarak dapat dilakukan oleh dokter mata.
9. Hipermetropi
Hipermetropi (rabun dekat) adalah suatu keadaan dimana lensa mata tidak dapat
menyembung atau bola mata terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh di belakang
retina. Penderita hipermetropi akan merasa tidak jelas pada saat melihat benda dari jarak
dekat, meskipun untuk jarak jauh masih lumayan jelas. Keadaan ini akan diperparah lagi jika
sudah menginjak usia tua. Kesulitan yang hebat akan dialami saat melihat dari jarak dekat atau
membaca. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan lensa cembung atau positif. Dengan
menggunakan kacamata yang berlensa cembung, penglihatan penderita hipermetropi menjadi
normal kembali.
10. Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah suatu keadaan dimana lensa mata terlalu cembung atau
bola mata terlalu panjang sehingga bayangan mata jatuh di depan retina. Miopi biasanya
terjadi pada anak-anak remaja usia 8 sampai 14 tahun. Faktor yang menyebabkannya adalah
keturunan membaca sambil tiduran, menonton televisi dari jarak yang terlalu dekat, atau
menggunakan komputer terlalu lama. Penderita rabun jauh dapat ditolong dengan lensa
cekung atau negatif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa cekung, penderita miopi
dapat melihat dengan jelas dan normal.
11. Presbiopi
Presbiopi adalah hilangnya kemampuan mata untuk melakukan akomodasi karena
umur. Karenanya, presbiopi disebut juga sebagai mata tua. Pada umumnya, penderita
presbiopi berumur di atas 60 tahun. Gejala yang nampak biasanya dimulai dengan hilangnya
kemampuan membaca pada jarak normal, namun tidak mempengaruhi penglihatan jarak
jauhnya. Hilangnya daya akomodasi mata akibat menurunnya kemampuan mata untuk
mengubah bentuk lensa mata. Salah satu cara untuk mengatasi presbiopi adalah dengan
menggunakan kacamata fokus ganda (bifokal). Bagian bawah lensa mata memiliki kuat lensa
yang lebih besar ibandingkan bagian atas karena pada saat melihat benda dekat diperlukan
kuat lensa yang lebih besar.
12. Astigmatisme
Astigmatisme adalah suatu keadaan dimana permukaan lensa mata tidak sama
sehingga fokus dan bayangan yang terbentuk tidak sama. Kelainan ini dapat ditolong dengan
lensa silindris.
NAPZA dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu stimulan, depresan dan halusinogen.
Dampak buruk penyalahgunaan NAPZA : gangguan fisik ( gangguan jantung dan paru-paru),
psikologis (penurunan berfikir rasional), pemborosan ekonomi, rusaknya hubungan sosial
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberikan salam dan berdoa bersama
2) Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
3) Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengertian sistem
koordinasi terutama sistem hormon.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 13


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

4) Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi tentang sistem


koordinasi, agar tetap berfungsi dengan baik.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
 Mengamati
1) Peserta didik mengamati gambar beberapa masalah kelainan sistem endokrin
(Guru menyajikan gambar seseorang menderita gondok, gigantisme,
kretinisme)

 Menanya
1) Guru membimbing peserta didik dalam mengorganisasi hal-hal yang akan
dipelajari berdasarkan pertanyaan yang dimunculkan.
 Mengumpulkan informasi/mencoba
1) Peserta didik mengumpulkan informasi melalui studi literatur mengenai
macam-macam hormon, lokasi kelenjar dan fungsi hormon bagi tubuh.
 Menalar/mengasosiasi
1) Peserta didik berdiskusi /menganalisis tentang macam-macam hormon, lokasi
kelenjar dan fungsi hormon bagi tubuh sampai dengan menyusun laporan
hasil studi literatur.
 Mengomunikasikan
1) Peserta didik menganalisis hasil tentang macam-macam hormon, lokasi
kelenjar dan fungsi hormon bagi tubuh.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang macam-macam hormon, lokasi
kelenjar dan fungsi hormon bagi tubuh ditulis sebagai rangkuman.
2) Memberi kesempatan peserta didik untuk merefleksi materi yang telah diterima.
3) Tindak lanjut/penugasan : Siswa diminta mencari informasi dan gambar-gambar
indera pada manusia, sebagai bahan diskusi minggu depan.
4) Mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam dan atau doa.

2. Pertemuan Kedua (2 JP)


a. Kegiatan Pendahuluan
1) Pemusatan perhatian dan pemotivasi siswa dengan menjawab Pre Test
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini mengenai sistem saraf pada
manusia
b. Kegiatan Inti
 Mengamati
1) Mengamati gambar bagian-bagian otak dan mencari informasi tentang
fungsinya
2) Mengamati gambar bagian-bagian dari sumsum tulang belakang dan juga
mencari informasi fungsi dari setiap bagiannya
3) Mengamati percobaan gerak refleks yang dilakukan oleh perwakilan dalam
sietiap kelompok siswa
 Menanya
1) Melakukan tanya jawab kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa
setelah melakukan studi literatur. Berikut beberapa pertanyaan sebagai bahan
diskusi siswa:

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 14


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

a) Apa sajakah bagian-bagian otak?


b) Apa sajakah bagian dari sumsum tulang belakang?
c) Apa perbedaan antara gerak sadar dan gerak refleks?
 Mengumpulkan informasi/mencoba
1) Mencari informasi dari buku literatur dan juga internet mengenai sistem saraf
pada manusia
2) Membuat bagan konsep sederhana tentang sistem saraf yang mencakup
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
 Menalar/mengasosiasi
1) Menyimpulkan penyusun dari sistem saraf beserta fungsinya masing-masing
2) Menyimpulkan proses yang terjadi pada sistem saraf saat terjadinya gerak
refleks ataupun gerak yang disadari
3) Memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi yang
bersangkutan.
 Mengomunikasikan
1) Perwakilan kelompok siswa menerangkan hasil diskusi tentang sistem saraf
pada manusia
2) Perwakilan kelompok siswa menerangkan proses gerak refleks yang
sebelumnya telah dilakukan oleh setiap kelompok
3) Siswa lainnya berkesempatan untuk menanggapi, bertanya dan menjawab
berbagai hal mengenai hasil diskusi.
4) Mengemukakan kesimpulan diskusi mengenai sistem saraf pada manusia

c. Kegiatan Penutup
1) Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan
nilai-nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
2) Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan
siswa mengenai organ penyusun sistem saraf beserta fungsinya
3) Memberikan penghargaan (pujian dalam lisan atau tulisan) kepada kelompok atau
individu berkinerja baik.

3. Pertemuan Ketiga (2 JP)


a. Kegiatan Pendahuluan
1) Ketua Kelas memimpin doa, selanjutnya guru melakukan presensi dan
memastikan siswa siap untuk mengikuti pembelajaran.
2) Siswa menerima informasi tentang materi, tujuan, metode pembelajaran dan
penilaian yang akan dilakukan.
3) Bersama guru, siswa mengingat kembali konsep sistem koodinsi yang telah
dipelajari di SMP melalui beberapa pertanyaan.
4) Siswa menerima informasi materi tentang sistem koordinasi ( alat indra) .

b. Kegiatan Inti
 Mengamati
Siswa mengamati struktur alat indra ( perasa, pembau, peraba) melalui
literatur/browsing internet

 Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi alat indra(perasa,pembau,peraba).
 Mengumpulkan informasi/mencoba
Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heteogen
Setiap kelompok diberi lembar kerja.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 15


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Masing-masing siswa saling berkolaborasi untuk menentukan bagian- bagian


indra perasa,pembau,pengecap
 Menalar/mengasosiasi
Guru memperhatikan dan mendorong semua siswa terlibat diskusi dan
mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh.
 Mengomunikasikan
Guru meminta salah satu anggota kelompok diskusi untuk mempresentasikan
kemudian kelompok lain menanggapi
Guru memberi soal yang berkaitan dengan indra perasa,pembau,pengecap
Guru memberi penghargaan kepada peserta didik yang mengumpulkan jawaban
lebih cepat.

c. Kegiatan Penutup
1) Siswa diminta menyimpulkan tentang indra perasa,pembau,pengecap
2) Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari
3) Guru menayakan indra perasa,pembau,pengecap .
4) Guru memberi tugas rumah ( buku paket hal 258)
5) Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi motivasi untuk tetap belajar.

4. Pertemuan Keempat (2 JP)


a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
2) Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
3) Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengertian sistem
koordinasi
4) Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi tentang sistem
koordinasi, agar tetap berfungsi dengan baik.
b. Kegiatan Inti
 Mengamati
Peserta didik mengamati gambar macam-macam kelainan pada system regulasi
 Menanya
Guru membimbing peserta didik dalam mengorganisasi hal-hal yang akan
dipelajari berdasarkan pertanyaan yang dimunculkan
 Mengumpulkan informasi/mencoba
Peserta didik mengumpulkan informasi melalui studi literatur mengenai penyebab
dan gejala pada kelainan system regulasi
 Menalar/mengasosiasi
Peserta didik menganalisis penyebab dan gejala kelainan pada system regulasi

 Mengomunikasikan
Peserta didik menyajikan hasil analisis tentang penyebab dan gejala kelaianan
system regulasi
c. Kegiatan Penutup
1) Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang macam-macam
gangguan pada sistem regulasi
2) Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan macam kelainan, penyebab,
gejala pada sistem regulasi
3) Tindak lanjut: memberikan tugas mencari informasi tentang jenis NAPZA dan
dampak negatif penyalahgunaan NAPZA, sebagai bahan diskusi minggu depan

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 16


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

4) Salam dan/atau Doa

5. Pertemuan Kelima (2 JP)


Pada tatap muka sebelumnya guru telah membagi kelas menjadi 8 kelompok dan
memberikan tugas proyek pembuatan poster dan mencari informasi tentang berbagai
jenis NAPZA dan bahayanya bagi sistem koordinasi
kegiatan pendahuluan guru menginformasikan mengenai topik yang akan dibahas,
kompetensi inti dan kompetensi dasar serta indikator dilanjutkan dengan menjelaskan
tentang tujuan pembelajaran dan hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran
yang akan dilakukan.

Pada kegiatan inti guru meminta siswa untuk melihat gambar tentang NAPZA dan
bahayanya bagi sistem koordinasi pada manusia.
Siswa mempresentasikan tugas yang telah dibuat yaitu tentang berbagai jenis NAPZA
dan bahayanya bagi sistem koordinasi manusia serta menyampaikan isi poster yang
telah dibuat, kelompok yang lain bisa menanggapinya.
Setelah presentasi semua tugas dan proyek dikumpulkan untuk diberi penilaian.
Guru menyampaikan kesimpulan dari presentasi siswa

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Salam dan doa
2) Pengkondisian situasi kelas
3) Penyampaian Tujuan pembelajaran
4) Apersepsi dan motivasi dengan menanyakan tentang NAPZA dan bahayanya bagi
sistem koordinasi manusia

b. Kegiatan Inti
 Mengamati
Mengamati dan mengumpulkan informasi dari tugas dan proyek yang telah
diberikan pada pertemuan sebelumnya
 Menanya
Setelah ada kelompok yang presentasi, peserta didik dimotivasi untuk membuat
pertanyaan tentang:
- Apa saja jenis NAPZA
- Apa akibat dari pemakaian NAPZA terhadap sistem koordinasi manusia
- Bagaimana cara menghindari pemakain NAPZA
 Mengumpulkan informasi/mencoba
Dari diskusi siswa dapat mendapatkan informasi tambahan selain apa yang
didapat saat mengerjakan tugas.
 Menalar/mengasosiasi
Dari diskusi semua siswa bisa saling memberikan pemahaman yang berbeda
tetapi tetap saling mengharmati pendapat orang lain
(guru menilai kemampuan siswa dalam berdiskusi- Lembar observasi Sikap)
 Mengomunikasikan
- Siswa membuat laporan hasil diskusi kelompok
- Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi tentang pengaruh
psikotropika terhadap sistem koordinasi manusia
(Guru menilai ketrampilan menyaji dan berkomunikasi- Lembar Observasi Ketram-
pilan)
c. Kegiatan Penutup

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 17


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

1) Bersama siswa, guru menyimpulkan tentang pengaruh psikotropika terhadap


sistem koordinasi manusia
2) Dilanjutkan ulangan pada pertemuan berikutnya.

6. Pertemuan Keenam (2 JP)


Ulangan Harian

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Observasi
b. Projek
c. Ulangan harian
d. Penugasan
e. Penilaian teman sejawat
f. Penilaian diri sendiri

2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama
Instrumen Penilain

a. Instrumen Penilaian Sikap ( Observasi )


Materi : Sistem Hormon
Kelas/Semester : XI/1
Hari/Tanggal :

Mengucap Menjawab Berani Santun Bekerja Ilmiah Kritis


No Nama Skor Nilai
salam salam sama
1
2
3

Catatan:
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Pedoman Penskoran
Skor Maksimum tiap indikator :4
Jumlah Indikator :7
Jumlah skor maksimum : 4 x 7 = 28

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑘𝑎𝑝 = 𝑥4
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

b. Penilaian Ketrampilan

No Nama Siswa Pengumpulan Sistematika Laporan Hasil


data Laporan

Rubrik Penilaian Keterampilan

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 18


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Kegiatan Skor Indikator


Pengumpulan 3 Pemilihanliteratur/sumber dilakukan dengan tepat
data 2 Pemilihanliteratur/sumber dilakukan dengan kurang
tepat
1 Pemilihanliteratur/sumber dilakukan dengan tidak tepat
Sistimatika 3 Data disajikan secara urut dan teratur
Laporan 2 Data disajikan kurang urut/kurang teratur
1 Data disajikan tidak urut/kurang teratur
Hasil laporan 3 Data akurat
2 Data kurang akurat
1 Data tidak akurat

Pedoman Penskoran
Skor Maksimum tiap indikator :3
Jumlah Indikator :3
Jumlah skor maksimum :3x3=9

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 = 𝑥4
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

c. Penilaian Pengetahuan
No Soal Nilai
1 Hormon sangat penting bagi segala proses dalam tubuh. 10
Fungsi hormon tiroksin adalah ... .
A. mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
B. pengerutan rahim setelah melahirkan
C. membantu pengeluaran air dalam tubuh
D. pembentukan melanin kulit
E. merangsang pertumbuhan folikel
Kunci: A

Soal Uraian
2 Sistem saraf dan sistem endokrin merupakan bagian dari 10
regulasi dalam tubuh kita. Buat tabel, 2 perbedaan antara
sistem saraf dan sistem hormon!
Kunci : Perbedaan antara sistem saraf dan hormon :
Faktor pembeda Sistem saraf Sistem
hormon
Jalannya rangsang cepat Lambat
Media penghantaran Sel saraf Darah
Jumlahskor 20
Teknik Pengolahan nilai:
Jawaban benar pilihan ganda 1 X 10 = 10
Jawaban benar uraian 1 X 10 = 10
Nilai akhir ( 10 + 10 )/20 X 4 =4

b. Pertemuan Kedua
1. Teknik dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan sikap Lembar pengamatan sikap

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 19


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Tes unjuk kerja Tes uji kerja


Tes tertulis Tes uraian dan pilihan

2. Contoh instrumen
a. Lembar pengamatan sikap
Hasil
No Aspek yang dinilai Keterangan
Penilaian *)
1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 Memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab
dalam belajar dan bekerja baik secara individu
maupun berkelompok
4 Menyampaikan ide, informasi, dan argumentasi
5 Mengajukan pertanyaan
6 Menghargai pendapat orang lain
7 Partisipasi dalam kelompok belajar
8 Kerapihan laporan percobaan
*) 5=sangat baik, 4=baik, 3=cukup, 2=kurang, dan 1=sangat kurang.

b. Lembar tes unjuk kerja

Tabel observasi praktikum siswa


Hasi l
No Aspek yang dinilai Keterangan
Penilaian *)
1 Penguasaan alat dan bahan
2 Penguasaan materi
3 Bekerja sama dengan teman
4 Ketelitian dalam mengamati
5 Menyusun laporan praktikum
6 Keterampilan mempresentasikan hasil laporan
*) 5=sangat baik, 4=baik, 3=cukup, 2=kurang, dan 1=sangat kurang.

c. Lembar tes tertulis


1. Bagaimanakah perbedaan mekanisme dari gerak yang disadari dengan
gerak refleks?
2. Jelaskan tiga contoh gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem
saraf manusia.
3. Jelaskan perbedaan sistem indera pada cacing pipih, cacing tanah, dan
serangga.
4. Bagaimanakah proses mata bisa melihat? Jelaskan dengan bahasamu
sendiri.
5. Sebutkan lima efek penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang secara
terus menerus.

c. Pertemuan Ketiga
1. Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam - Penilaian melalui - Selama pembelajaran

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 20


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


kegiatan mandiri dan Pengamatan dan saat diskusi
kegiatan kelompok. - Penilaian diri sendiri - Di akhir materi pokok
b. Bekerjasama dan - Penilaian antar teman
bertanggung jawab atas
keberhasilan teman.
2. Pengetahuan
Dapat menyelesaikan 1. Tes Tertulis - Saat pembelajaran
masalah yang berkaitan - Kuis berupa - Penyelesaian tugas
dengan kelainan dan uraian individu maupun
gangguan pada alat indra. 2. Tes Lisan kelompok
3. Penugasan
3. Keterampilan
Terampil dalam memilih dan 1. Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
menentukan yang individu maupun kelompok)
berhubungan dengan alat dan saat diskusi
indra, sesuai dengan
karakteristik permasalahan
yang akan diselesaikan dan
memeriksa kebenaran
langkah-langkahnya

2. Instrumen penilaian
1. Penilaian kognitif
kegiatan 1: kuis tertulis
1.Tuliskan bagian lidah yang peka terhadap rasa manis,pahit,asam,asin.
2. Apa fungsi dari rambut-rambut di rongga hidung,sebutkan nama reseptornya.
3. Mengapa kulit disebut sebagai alat peraba
4. Jelaskan 3 papil pengecap
5. Jelaskan 2 kelainaan pada sistem koordinasi ( alat indra perasa , pembahu, peraba)

Kunci jawaban
1. Manis pada ujung lidah,asam pada tepi belakang lidah,asin pada tepi depan kiri kanan
lidah,pahit pada pangkal lidah
2. Fungsi rambut-rambut di rongga hidung: menyaring debu,menyelidiki adanya bau
udara,pengatur suhu udara pernapasan,sel-sel sensori penerima zat kimia adalah
kemoreseptor
3. Papil peraba berbentuk seperti benang tersebar diseluruh permukaan lidah
Papil pengecap berbentuk V dekat pangkal lidah
Papil pengecap tersebar dibagian tepi
4. Karena pada kulit terdapat reseptor yang peka terhadap rangsangan fisik
5. a) tuli saraf :disebabkan karena kerusakan saraf auditori. Gangguan ini biasanya bersifat
permanen
b) tuli konduksi : disebabkan karena hal-hal penyumbatan teling oleh minyk serumen,
penebalan/ pecahnya membran timpani,pengapuran tulng pendengaran, keekakuan
hubungn stapes pada fenesta ovali. Gangguan ini bersifat sementara dan dapat diatasi
melalui pengobatan/ penggunaan alt bantu dengar.

Pedoman Penskoran
Bentuk Soal Penskoran
Essay / Uraian Setiap poin skor sama

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 21


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Penghitungan nilai akhir


Bentuk Jumlah soal Nomor soal Skor maksimal
soal
Essay / 5 1 3
Uraian 2 2
3 3
4 3
5 4
Jumlah 15
jumlah skor perolehan
Nilai akhir = X 100
jumlah skor maksimal

2. Instrumen Penilaian Sikap


Lembar penilaian sikap pada saat diskusi
Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran :Biologi


Kelas/Semester :XI / 2
Topik/Subtopik :alat indra
Indikator : peserta didik menunjukan perilaku kerja sama ,santun,toleran,responsif dan
proaktif sera bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan
membut keputusan

Nama Kerja Santun Toleran Responsif Proaktif Bijaksana Jumlah


No
Siswa sama Skor
1. Ulvi 3 3 3 2 4 3 70
2 desy 4 3 3 3 4 4 87,5
3 susy 3 3 3 4 3 3 75
4 eny 4 3 4 3 3 3 83
5 waty 4 4 3 3 4 4 91
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai
hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟒

Dengan predikat:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 22


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

3. Instrumen Penilaian Keterampilan


Topik : sistem koordinasi
Indikator : disajikan data kelainan dan gangguan pada lidah, peserta didik diharapkan
mampu mengembangkan dengan mencari literatur dari internet
a. Tes Proyek
- Proyek
Contoh Format Penilaian Proyek
Mata Pelajaran :biologi Guru Pembimbing :Dra Murliyah
Nama Proyek :penyusunan makalah Nama :Ulvi
tentang lidah Kelas :XI
Alokasi Waktu :2x45
No. ASPEK SKOR (1 - 5)
1 PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
- Alat dan bahan 4
- Gambar 4
b. Uraian cara menggunakan alat 5
2 PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi 4
b. Kuantitas Sumber Data 3
c. Analisis Data 3
d. Penarikan Kesimpulan 3
3 LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan 4
b. Performans 3
c. Presentasi 4
TOTAL SKOR 33

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 23


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

d. Pertemuan Keempat
Penilaian antar Peserta Didik

Topik/sub topik : Nama Teman yang dinilai :


Tanggal penilaian : Nama Penilai :

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi


- Berikan tanda skor 1 – 3 pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil
pengamatanmu
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada guru

Skor
No Sikap Indikator
Maks
1 Semangat 1. Aktif dalam berdiskusi 3
belajar 2. Antusias dalam menyimak pendapat 3
2 Santun 1. Tidak menyela pembicaraan siswa lain dalam 3
diskusi
2. Menggunakan bahasa yang santun saat 3
berpendapat/mengkritik pendapat orang lain
3. Mengucapkan terimakasih/bersikap menerima 3
pendapat orang lain
3 Kerjasama 1. Terbuka terhadap kritik/pendapat siswa lain 3
2. Mencari solusi terhadap perbedaan pendapat 3
3. Mendorong siswa lain agar aktif dalam 3
berdiskusi
3 Kritis 1. Memberi pendapat terhadap masalah yang 3
didiskusikan
2. Mencari solusi terhadap masalah yang 3
didiskusikan
Pedoman Penskoran
Skor Maksimum tiap indikator : 3
Jumlah Indikator : 10
Jumlah skor maksimum : 3 x 10 = 30

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑘𝑎𝑝 = 𝑥4
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 24


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

KRITERIA SIKAP

Jml
Nilai

Semangan

Kerjasama
No Nama Siswa Skor

Santun
Belajar

Kritis
1 2 1 2 3 1 2 3 1 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

d. PenilaianKetrampilan
Portofolio
No Nama Siswa Pengumpulan Sistematika Laporan Hasil
data Laporan

Rubrik Penilaian Keterampilan


Kegiatan Skor Indikator
Pengumpulan 3 Pemilihanliteratur/sumber dilakukan dengan tepat
data 2 Pemilihanliteratur/sumber dilakukan dengan kurang
tepat
1 Pemilihanliteratur/sumber dilakukan dengan tidak tepat
Sistimatika 3 Data disajikan secara urut dan teratur
Laporan 2 Data disajikan kurang urut/kurang teratur
1 Data disajikan tidak urut/kurang teratur
Hasil laporan 3 Data akurat
2 Data kurang akurat
1 Data tidak akurat
Pedoman Penskoran
Skor Maksimum tiap indikator : 3
Jumlah Indikator :3
Jumlah skor maksimum :3x3=9

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 = 𝑥4
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

a. PenilaianPengetahuan
Tes Tertulis
Sub Topik : kelainan pada system regulasi
- Pilihan Ganda
Inikator soal : disajikan gambar suatu kelinan peserta didik dapat menentukan nama
penyakit dan penyebabnya.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 25


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

No Soal Nilai
1 Perhatikan gambar dibawah ini ! 10

Berdasarkan gambar diatas pnderita mengalami penyakit


…. karena …..
A. gondok, kekurangan yodium
B. gondong, kekurangan yodium
C. gondok , kelebihan yodium
D. gondok, kekurangan kalsium
E. gondok, kekurangan kalium
Kunci : A
Soal Uraian
Sebutkan dua contoh kelainan pada kelainan mata dan
2 jelaskan penyebabnya!
Kunci : 10
Miopi (rabun dekat) : cacat mata karena lensa mata
terlalu cekung dan bola mata terlalu panjang.
Hipermetrop (rabun jauh) : cacat mata karena lensa mata
terlalu cembung dan bola mata terlalu pendek
Jumlah skor 20
Teknik pengolahan nilai :
Jawwaban benar pilihan ganda 1 x 10 = 10
Jawaban benar uraian 1 x 10 = 10
Nilai akhir (10 + 10) / 20 x 4 =4

e. Pertemuan Kelima
2. Instrumen Penilaian Sikap ( Observasi )
No Sikap Indikator Skor Maks
1 Semangat 3. Aktif dalam berdiskusi 3
belajar 4. Antusias dalam menyimak pendapat 3
2 Santun 4. Tidak menyela pembicaraan siswa lain 3
dalam diskusi
5. Menggunakan bahasa yang santun saat 3
berpendapat/mengkritik pendapat orang
lain
6. Mengucapkan terimakasih/bersikap 3
menerima pendapat orang lain
3 Kerjasama 4. Terbuka terhadap kritik/pendapat siswa 3
lain 3
5. Mencari solusi terhadap perbedaan
pendapat 3
6. Mendorong siswa lain agar aktif dalam 3
berdiskusi
3 Kritis 3. Memberi pendapat terhadap masalah 3
yang didiskusikan
4. Mencari solusi terhadap masalah yang 3

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 26


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

No Sikap Indikator Skor Maks


didiskusikan
Pedoman Penskoran
Skor Maksimum tiap indikator : 3
Jumlah Indikator : 10
Jumlah skor maksimum : 3 x 10 = 30

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑘𝑎𝑝 = 𝑥4
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

KRITERIA SIKAP

Jml
Semangan Nilai

Kerjasama
No Nama Siswa Skor

Santun
Belajar

Kritis
1 2 1 2 3 1 2 3 1 2
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 27


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

2. Penilaian Ketrampilan
Penilaian Projek
Rubrik Penilaian Proyek
Kriteria Skor Indikator
Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat
Skor maks 3 2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
Pelaksanaan 3 Penggunaan bahan sesuai dengan kebutuhan
Skor Maks 6 2 Penggunaan bahan kurang sesuai dengan
1 Penggunaan bahan tidak sesuai dengan
3 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
2 Langkah kerja atau waktu kurang pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja atau waktu tidak pelaksanaan tepat
Hasil Tugas 3 Hasil tugas sesuai dengan perencanaan
Skor maks 3 2 Hasil tugas kurang sesuai dengan perencanaan
1 Hasil tugas tidak sesuai dengan perencanaan
Laporan 3 Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan
Skor maks 6 2 Bahasa kurang sesuai dengan kaidah penulisan
1 Bahasa tidak sesuai dengan kaidah penulisan
3 Hasil Projek sesuai dengan laporan
2 Hasil Projek kurang sesuai dengan laporan
1 Hasil Projek tidak sesuai dengan laporan
Skor maksimum 18
Sangat baik = lebih dari 15 sampai 18
Baik = 12 sampai 15
Cukup = lebih dari sampai 12
Kurang =5-8

(b) Penilaian Pengetahuan


No Soal Nilai
1 Sebutkan 3 jenis psikotropika dan berilah masing masing 6
contohnya
2 Sebutkan dampak yang ditimbulkan dari pemakaian 7
psikotropika
3 Sebutkan kiat-kiat menghindari pemakaian NAPZA 7

Jumlah skor 20
Skor maksimum = 4 x 20 = 80
Dikonversi menjadi nilai capaian kompetensi menjadi : (4x20)/20 = 4
Nilai A jika : 3,67 – 4
Nilai A- jika : 3,34 – 3,66
Nilai B+ jika : 3,01 – 3,33
Nilai B Jika : 2,67 – 3.00
Nilai B- Jika : 2,34 – 2,67
Nilai C+ jika : 2,01 -2,33
Nilai C jika : 1,67 – 2.00
Nilai C- jika : 1,34 – 1,66
Nilai D+ Jika : 1,01 – 1,33
Nilai D Jika : kurang atau sama dengan 1

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 28


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

f. Pertemuan keenam
Ulangan Harian
Soal Ulangan Harian Sistem Koordinasi Manusia (terlampir)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Remedial
1. Jelaskan sel saraf dengan fungsi bagian-bagiannya?
2. Sebut dan jelaskan peranan bagian otak pada manusia ?
3. Bagaimana proses melihat dengan indera penglihatan/mata pada manusia?
4. Bagaimana proses mendengar menggunakan telinga pada manusia ?

Pengayaan
1. Bila seseorang yang tua yang jatuh di kamar mandi biasanya sakit stroke, dimana
adanya pengumpalan darah di otak. Bagaimana bisa, bila ada darah di otak
kemudian berpengaruh pada kerja saraf baik bagian kanan maupun kirinya ?
bagaimana cara menghilangkan darah di otak tersebut? Dampak dari operasi di otak
?
2. Kasus bila anak muda biasanya berkacamata minus, sedangkan bila tua
berkacamata plus. Bagaimana hubungan umur dengan kacamata yang dipakainya?
Bagaimana cara mengobati bila ada seseorang yang berkacamata?

G. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media/alat
a. Torso kulit
b. Torso hati
c. Torso lidah
2. Bahan
a. Foto/gambar otak
b. Gambar telinga
c. Gambar kelainan sistem regulasi pada manusia
d. Poster narkoba

3. Sumber Belajar
 Buku Kurikulum 2013 Biologi Kelas XI, karangan Suparmin, Ririn Safitri, Bowo
Sugiharto, Mediatama
 Buku Biologi SMA untuk Kelas XI, karangan Diah Ayulina Choirul, Muslim, Syalfinat
Manaf dan Endang Widi Winarni, Erlangga
 www. Biologylife.edu

Surakarta, 17 Juli 2017

Diperiksa Oleh Disiapkan Guru Mapel Biologi


WKS. 1

Teguh Rahayu Slamet, M. Pd Dynna Sri Wulandari, S.Si


NIP. 19700925 200801 1 011 NIP. 19700812 200801 2 012

Disahkan Oleh
Kepala Sekolah

Drs. Literzet Sobri, M. Pd


NIP. 19600602 198703 1 006

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 29


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018
Nama :
EVALUASI BIOLOGI KELAS XI IPA Kelas :
No. Absen:
MATERI SISTEM SARAF & HORMON
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1. Saraf Pusat pada manusia terdiri atas __________________________________


dan ___________________________________________________________________
2. Fungsi Saraf Tepi pada manusia adalah _________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Bagian tubuh yang berfungsi menangkap rangsang disebut ______________
Contohnya_____________________________________________________________
Contoh rangsanganyang berasal dari luar tubuh adalah _________________,
__________________________, dan ________________________________________
3. Serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma dari sel saraf/neuron
disebut __________________________ berfungsi untuk _____________________
________________________________________________________________________
4. Akson dibungkus oleh selubung lemak yang disebut ___________________
yang berfungsi ________________________________________________________
5. Prinsip penghantaran rangsang dimulai dari saraf dalam keadaan
polarisasi  dirangsang  _________________________  timbul
___________________________  timbul ___________________________ 
penghantaran impuls melalui neuron
6. Impuls berjalan dari satu neuron ke neuron yang lain melalui ___________
________________________________________________________________________
7. Gerak normal merupakan gerak yang harus melalui pusat saraf yakni
________ dengan contoh ________________________________________________
8. Skema rangsang dari Gerak refleks dimulai Rangsang  Reseptor
neuron ___________________________ 
______________________________________________ Neuron
__________________________ efektor.
9. Otak manusia dewasa terbagi atas ___________________________, _________
__________________, ________________________________ dan _______________
10. Otak kecil atau ____________________________ berfungsi untuk ____________
________________________________________________________________________
11. Sumsum penghubung medula spinalis dan otak adalah
______________________ berfungsi _______________________________________
________________________________________________________________________
12. Sistem saraf Otonom atau disebut saraf ___________________________
berfungsi _______________________________________________________
________________________________________________________________________
13. Kelenjar Hipofisis disebut master of glands karena _____________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
14. Hormon prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian depan
berperan ______________________________________________________________
________________________________________________________________________
15. Hormon Hipofisis bagian belakang menghasilkan Hormon
___________________ dan hormon _____________________________________
_______________________________________________________________________

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 30


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

16. Miksedema yang terjadi pada manusia dewasa disebabkan oleh


kekurangan hormon __________________________________________________
17. Hormon insulin berperan untuk mengubah
__________________________________ menjadi ____________________________
berlawanan fungsinya dengan hormon _______________________________
18. Ovarium pada perempuan menghasilkan hormon
____________________________ untuk tanda kelamin sekunder dan hormon
_________________________________ berperan dalam ___________________
______________________________________________________________________

----------Selamat Mengerjakan----------

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 31


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

KUNCI EVALUASI SIKLUS I


MATERI SISTEM REGULASI MANUSIA

1. Saraf Pusat pada manusia terdiri atas Otak dan sumsum tulang belakang.
2. Fungsi Saraf Tepi pada manusia adalah menghantarkan rangsang dari
reseptor menuju saraf pusat dan menghantarkan respon rangsang dari
pusat saraf ke efektor.
3. Bagian tubuh yang berfungsi menangkap rangsang disebut reseptor
Contohnya panca indera.
4. Contoh rangsangan yang berasal dari luar tubuh adalah suhu, cahaya, dan
bau.
5. Serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma dari sel saraf/neuron
disebut dendrit berfungsi untuk membawa rangsang menuju ke badan
sel.
6. Akson dibungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang
berfungsi isolator & pemberi makan sel saraf.
7. Prinsip penghantaran rangsang dimulai dari saraf dalam keadaan
polarisasi  dirangsang  depolarisasi  timbul aliran listrik  timbul
impuls saraf  penghantaran impuls melalui neuron
8. Impuls berjalan dari satu neuron ke neuron yang lain melalui sinapsis.
9. Gerak normal merupakan gerak yang harus melalui pusat saraf yakni otak
dengan contoh membaca, minum, makan dan menulis.
10. Skema rangsang dari Gerak refleks dimulai Rangsang  Reseptor
neuron sensorik  sumsum tulang belakang Neuron motorik
efektor.
11. Otak manusia dewasa terbagi atas otak depan, besar, tengah dan kecil.
12. Otak kecil atau cerebelum berfungsi untuk pusat keseimbangan.
13. Sumsum penghubung medula spinalis dan otak adalah sumsum lanjutan
berfungsi menghantarkan rangsangan dari sumsum tulang belakang ke
otak.
14. Sistem saraf Otonom atau disebut saraf tak sadar berfungsi mengatur
organ-organ yang gerakannya tak disadari manusia.
15. Kelenjar Hipofisis disebut master of glands karena mensekresikan
hormon-hormon yang mengontrol kelenjar endokrin lainnya.
16. Hormon prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian depan
berperan menginisiasi dan menjaga sekresi ASI.
17. Hormon Hipofisis bagian belakang menghasilkan Hormon ADH dan
hormon oksitosin.
18. Miksedema yang terjadi pada manusia dewasa disebabkan oleh
kekurangan hormon tiroksin.
19. Hormon insulin berperan untuk mengubah glukosa menjadi glikogen
berlawanan fungsinya dengan hormon glukagon.
20. Ovarium pada perempuan menghasilkan hormon estrogen untuk tanda
kelamin sekunder dan hormon progesteron berperan dalam
mempersiapkan dinding rahim untuk menerima embrio jika terjadi
vertilisasi.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 32


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

Nama :
EVALUASI BIOLOGI KELAS XI IPA Kelas :
No. Absen:
MATERI SISTEM SARAF & HORMON
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1. Sistem Indra pada manusia berupa _______________________,


_________________, ____________________________, ______________________,
________________________
2. Bagian mata yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
dalam proses melihat adalah ______________________
3. Bagian dari indra penglihatan adalah lensa berfungsi untuk
__________________
________________________________________________________________________
____
4. Mata melihat kain berwarna kuning karena
__________________________________
________________________________________________________________________
____
5. Kelainan mata yang tidak dapat melihat jarak jauh disebut
__________________ dapat diperbaiki dengan memakai kaca mata
________________________________
6. Membran timpani pada telinga berfungsi untuk
_____________________________
________________________________________________________________________
____
7. Saluran pada telinga yang berhubungan dengan mulut adalah
________________
_____________________________________
8. Alat keseimbangan pada telinga berupa
_____________________________________
9. Orang mabuk dalam perjalanan sebenarnya adalah terganggunya
____________
_______________________________________
10. Rasa pahit dan manis terdapat pada lidah bagian ________________________
dan ___________________________
11. Sel reseptor yang peka terhadap bau pada hidung bernama
__________________
___________________________________
12. Kulit berperan untuk
_______________________________________________________
13. Kulit dapat merespon 5 bentuk rangsang yakni berupa
______________________, _______________________________ dan
__________________________________
14. Penyakit imsonia merupakan penyakit dimana pasien
_______________________ _________________________________________

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 33


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

15. Petinju Mike Tyson pada masa tuanya mengalami penyakit serius yakni
_______ __________________________ akibat masa jayanya dimana kepala
sering mendapatkan pukulan mematikan.
16. Teknologi berupa alat bantu melihat yang diletakkan di depan kornea
mata disebut dengan _________________________
17. Obar psikotropika merupakan obat ilmiah atau sintetis bukan narkotika
untuk mempengaruhi
_____________________________________________________________
18. Fungsi gurat sisi pada ikan berperan dalam
_________________________________
________________________________________________________________________
19. Aves misalkan burung pemangsa mampu mencari dan menangkap
mangsa dengan mudah karena indra _____________________________ dan
______________ __________________________ berkembang dengan baik.
20. Indra penglihatan pada serangga berkembang dengan baik berupa
___________ _____________________ yaitu mata yang memiliki beberapa
mata tunggal.

----------Selamat Mengerjakan----------

KUNCI EVALUASI
SISTEM REGULASI MANUSIA

1. Sistem Indra pada manusia berupa penglihatan (mata), pendengaran


(telinga), penciuman (hidung), peraba (kulit), dan perasa (lidah).
2. Bagian mata yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
dalam proses melihat adalah pupil.
3. Bagian dari indra penglihatan adalah lensa berfungsi untuk mengatur
fokus cahaya/merefleksikan cahaya di retina.
4. Mata melihat kain berwarna kuning karena kain tersebut memantulkan
cahaya kuning dan menyerap warna selain kuning.
5. Kelainan mata yang tidak dapat melihat jarak jauh disebut hipermetropi
dapat diperbaiki dengan memakai kaca mata cembung (+)
6. Membran timpani pada telinga berfungsi untuk menghantarkan getaran
suara dari luar ke tulang telinga.
7. Saluran pada telinga yang berhubungan dengan mulut adalah saluran
eustacius.
8. Alat keseimbangan pada telinga berupa tiga tulang setengah
lingkaran/semisirkularis.
9. Orang mabuk dalam perjalanan sebenarnya adalah terganggunya fungsi
keseimbangan.
10. Rasa pahit dan manis terdapat pada lidah bagian pangkal dan ujung
lidah.
11. Sel reseptor yang peka terhadap bau pada hidung bernama sel olfaktori.
12. Kulit berperan untuk alat indra peraba yang dapat merasakan panas,
dingin, sentuhan, nyeri, atau tekanan.
13. Kulit dapat merespon 5 bentuk rangsang yakni berupa panas, dingin,
peraba, nyeri dan tekanan.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 34


3.10. Sistem Koordinasi Manusia Tahun 2017/2018

14. Penyakit imsonia merupakan penyakit dimana pasien sulit tidur.


15. Petinju Mike Tyson pada masa tuanya mengalami penyakit serius yakni
parkinson akibat masa jayanya dimana kepala sering mendapatkan
pukulan mematikan.
16. Teknologi berupa alat bantu melihat yang diletakkan di depan kornea
mata disebut dengan soflens/lensa kontak.
17. Obar psikotropika merupakan obat ilmiah atau sintetis bukan narkotika
untuk mempengaruhi selekti susunan saraf pusat.
18. Fungsi gurat sisi pada ikan berperan dalam indera peraba dan
mengetahui tekanan air.
19. Aves misalkan burung pemangsa mampu mencari dan menangkap
mangsa dengan mudah karena indra penglihatan dan keseimbangan
berkembang dengan baik.
20. Indra penglihatan pada serangga berkembang dengan baik berupa mata
majemuk yaitu mata yang memiliki beberapa mata tunggal.

RPP Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap TP 2017/2018 Halaman : 35

Anda mungkin juga menyukai