Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327814963

Penggunaan Atap Datar Beton pada Kawasan Tropis Lembab

Conference Paper · October 2017


DOI: 10.32315/ti.6.h091

CITATIONS READS

0 276

1 author:

Nova Purnama Lisa


Universitas Malikussaleh
12 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Subtantive Human Behavioral Environment terhadap Open Space Berdasarkan Paradigma Konsepsi dan Teori Arsitektur Kota View project

POST OCCUPANCY EVALUATION OF THE TERMINAL CONDONG CATUR YOGYAKARTA View project

All content following this page was uploaded by Nova Purnama Lisa on 29 September 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6, H 091-096
https://doi.org/10.32315/ti.6.h091

Penggunaan Atap Datar Beton pada Kawasan Tropis Lembab


Studi Kasus : Gedung Kantor Pemerintahan Kabupaten Bireuen
Zuraihan1, Nova Purnama Lisa2
1
Program Studi Arsitektur, Universitas Almuslim Bireuen Aceh.
2
Program Studi Arsitektur, Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Aceh.
Korespondensi : re_ars00@yahoo.com

Abstrak

Perubahan style arsitektur pada konsep bangunan yang melawan iklim menjadi kajian menarik untuk
dijadikan acuan perancangan bangunan di daerah tropis lembab. Tujuan penelitian ini meng-
identifikasi pengaruh style bangunan atap datar beton dan atap dome pada daerah tropis apakah
memiliki nilai efisiensi perawatan maupun fungsional dan estetika, begitupun terhadap konteks iklim
setempat. metode yang digunakan metode kualitatif, (Creswell, 2008) dengan kategori sifat
penelitian deskriptif (Groat & Wang, 2002). Berdasarkan hasil survey pada kantor pemerintah
Kabupaten bireuen dapat disimpulakan titik rembesan air pada titik A dan C dari lantai I, II dan III
berasal dari rembesan atap dome, rembesan air pada titik B berasal dari rembesan talang air dan
Titik D dan E rembesan air berasal dari jendela dan koridor yang tanpa penaungan.

Kata-kunci : atap Datar, atap kubah, Kantor Pemerintahan, Iklim tropis lembab,

Fenomena perubahan style arsitektur berpe- bangunan, oleh karena itu kajian ini dilakukan
ngaruh terhadap konsep bangunan. perubahan untuk inventarisasi kondisi bangunan sebagai
konsep bangunan yang melawan iklim dan acuan dalam peningkatan kinerja bangunan.
kondisi lingkungan menimbulkan berbagai dam-
pak positif dan negatif terhadap bangunan, hal Kriteria desain yang harus dipenuhi dalam
ini menjadi kajian menarik untuk dijadikan merencanakan sebuah gedung antara lain ke-
sebagai acuan untuk perancangan bangunan di mampuan dasar bangunan yaitu kriteria kekua-
daerah tropis lembab. Konsep bangunan atap tan struktu dan efisiensi bangunan yang men-
datar (dack) dijadikan kajian untuk melihat cakup pada tercapainya struktur relatif lebih
kesesuaian konsep atap datar terhadap iklim ekonomis, konstruksi terkait pemilihan model
tropis lembab dan efisiensi dari pemilihan atap struktur dan harga yang mencakup efisiensi
terhadap tropis lembab. bahan dan kemudahan dalam pelaksanaan
(Daniet L. Schodek,1991 dalam Harun, 2014).
Pengantar
Atap merupakan bagian dari struktur bangunan
Pengaruh iklim lembab terhadap bangunan yang berfungsi sebagai penutup/perlindung
dengan atap datar menjadi permasalah yang bangunan dari panas dan terik matahari dan
sangat signifikan apabila terjadi ketidak sesuai hujan sehingga dapat memberikan kenyamanan
hasil perancangan dengan pelaksanaan bangu- bagi pengguna bangunan. Menurut Benny
nan. Pemilihan style atap datar menjadi salah Puspantoro (1998) dalam Harun (2014) me-
satu model pada kantor pemerintahan di nyatakan bahwa bentuk atap dibagi menjadi dua
kabupaten bireuen. Permasalahan kenyamanan yaitu atap datar dan atap sudut. Atap datar
bangunan mulai timbul apabila terjadi per- umumnya dibuat dari beton bertulang kedap air.
masalahan misalnya kebocoran/rembesan, ke- Untuk mencegah retak-retak pada bidang
tidaknyamanan termal ataupun kerusakan permukaan dan juga untuk mencegah korosi
lainnya yang mempengaruhi kinerja serta fungsi betonnya dapat diberi pelapis pelindung pada
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | H 091
ISBN 978-602-17090-8-5 E-ISBN 978-602-51605-0-9
Penggunaan Atap Datar Beton pada Kawasan Tropis Lembab Studi Kasus: Gedung Kantor Pemerintahan Kabupaten Bireuen
seluruh permukaan atap, lapis pelindung dapat Kriteria iklim tropis lembab serta dampak
berupa plesteran keras, tegel galar dan cairan pengaruhnya pada bangunan yang menjadi
pekat seperti aspal yang ditaburi pasir. Ke- permasalahan secara general, menurut (Lipps
untungan atap beton sebagai berikut: meier, 1994) sebagai berikut:

1. Diatas dapat dipakai untuk ruangan 1. Musim: perbedaan musim kecil, bulan
serbaguna seperti gudang, tempat jemuran, terpanas, panas lembab sampai basah,
ruang mesin, tempat bak air dan lain-lain. bulan terdingin, panas sedang dan lembab
sampai basah
2. Konstruksi atap yang menjadi satu dengan
rangka portalnya menambah sifat kaku 2. Presipitasi: curah hujan tahunan 500-1250
dari bangunan, sehingga lebih tahan ter- mm. Selama musim kering tidak ada atau
hadap gaya horizontal oleh angina dan sedikit hujan. Selama musim hujan
gempa. berbeda-beda setiap tempat.

3. Tahan api, karena dapat mencegah men- 3. Kelembabab: kelembabab absolute (teka-
jalarnya api yang datang dari atas ke nan uap) cukup tinggi, sampai20 mm
dalam ruangan dibawahnya. Kelembabab relative berkisar 20-85%,
tergantung musim.
Adapun kerugian atap dak beton yaitu:
Kriteria Arsitektur Tropis
1. Proses pengerjaannya tergolong rumit dan
atap dengan biaya mahal. Arsitektur tropis merupakan suatu rancangan
bangunan yang dirancang untuk memecahkan
2. Walaupun tergolong atap yang mempunyai permasalahan yang terdapat di daerah tropis
kekedapan air yang tinggi, tetapi sering (Lippsmeier, 1994). Kriteria arsitektur tropis
terjadi kebocoran/rembes. sebagai berikut:

3. Permukaan yang datar kurang bagus 1. Mempunyai atap yang tinggi dengan
dalam mengalirkan air sehingga kurang kemiringan diatas 30º, ruang dibawah atap
cocok untuk bangunan daerah tropis yang guna meredam panas.
memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
2. Mempunyai tiritisan/overstek atap yang
4. Mudah terserang lumut, dapat cukup lebar untuk mengurangi efek
menampung sampah dan sulit untuk tampias dari hujan yang disertai angin,
dibongkar. juga berfungsi untuk menahan sinar
matahari langsung yang masuk ke dalam
5. Kelembaban ruangan yang beratap beton bangunan.
cenderung tinggi sehingga tidak cocok
untuk ruangan yang sempit dan sedikit 3. Memiliki ventilasi udara secara silang,
ventilasi. sehingga suhu di dalam ruangan bisa tetap
nyaman.
Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh
style bangunan terhadap iklim tropis lembab. 4. Memiliki banyak bukaan, misal:jendela.
Apakah style bangunan yang berkembang seka-
rang di Bireuen dan sekitarnya dengan penera- Menurut Supribadi (1993) dalam Sudarmadji
pan atap datar beton dan atap dome ini secara (2014), Dari segi bentuk atap datar memiliki
arsitektural memiliki nilai efisiensi perawatan bentukan yang paling sederhana dibandingkan
maupun fungsional dan estetika, begitupun ter- dengan bentukan atap lainnya, namun bentuk
hadap konteks iklim setempat. atap datar juga memiliki kemiringan untuk
menyalurkan air hujan. Menentukan banyaknya
Kriteria Iklim Tropis arah kemiringan air dapat ditentukan berdasar-
H 092 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017
Zuraihan
kan luas bidang atap dan letak dimana posisi
talang berada. Menentukan kemiringan atap
datar beton berdasarkan material dengan
memiliki standar sudut lereng atap 1º - 2º.

Metode Penelitian

Pada penelitian ini jenis metode yang digunakan


metode kualitatif, (Creswell, 2008) dengan
kategori sifat penelitian deskriptif (Groat &
Wang, 2002). Dengan melakukan identifikasi
terhadap dampak yang diakibatkan dari kerusa- Gambar 3. Tampak Samping
kan pada bangunan gedung pemerinta-han
bupati Bireuen. Kemudian akan dideskripsi-kan Berdasarkan survey dan observasi yang di-
berdasarkan titik kerusakan pada setiap lakukan pada bangunan gedung pemerintahan
lantainya. bupati Bireuen didapatkan beberapa titik—titik
kerusakan akibat kebocoran yang terjadi pada
Metode Pengumpulan Data saat cuaca dengan curah hujan yang cukup
tinggi. Titik-titik kerusakan pada tiap lantai
Metode pengumpulan data yang digunakan,
dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3.
dengan melakukan survey serta observasi ter-
hadap objek yang diamati. Dampak kerusakan pada lantai I, terdapat pada
void disekeliling sambungan antara atap dome
Metode Analisis Data
dan atap datar beton. Kerusakan rembesan dari
Metode analisis data yang digunakan untuk lantai diatasnya mengakibatkan kerusakan yang
mengungkap temuan penelitian. Dengan meng- cukup parah pada plapond. Lihat Tabel.1
gunakan analisis data kualitatif meng-himpun
Tabel 1.Titik-titik kebocoran pada lantai I
semua hasil survey dan pengamatan terhadap
bangunan gedung Bupati dan pemeritahan
kabupaten Biereun. Kemudian melakukan identi-
fikasi terhadap dampak kebocoran pada atap
bangunan tersebut.

Dampak kerusakan pada lantai II, terdapat pada


void disekeliling sambungan antara atap dome
Gambar 1. Tampak Depan
dan atap datar beton, dan rembesan air pada
ruang yang berhubungan langung dengan titik
rembesan ataupun rembesan dari kodidor dan
rembesan dari dinding terluar bangunan melalui
celah-celah dari jendela mengakibatkan kerusa-
kan yang cukup parah pada plapond . Lihat
Tabel.2
Gambar 2. Tampak Belakang

Tabel 2.Titik-titik kebocoran pada lantai II

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | H 093


Penggunaan Atap Datar Beton pada Kawasan Tropis Lembab Studi Kasus: Gedung Kantor Pemerintahan Kabupaten Bireuen
celah dari jendela dan rembesan air dari limpa-
han air dari talang beton atap lantai III. Lihat
Tabel.4

Tabel 4.Titik-titik kebocoran pada lantai IV

Analisis dan Interpretasi


Dampak kerusakan pada lantai III, terdapat
pada void disekeliling sambungan antara atap
Gedung pemerintahan bupati Bireuen ini terletak
dome dan atap datar beton. dan rembesan air
di lintas jalan propinsi Banda Aceh - Medan.
pada ruang yang berhubungan langung dengan
Bangunan pada tahun 2009 dan terdiri 4 lantai
titik rembesan ataupun rembesan dari koridor
dengan total luas bangunan ±11,380.08 m2,
dan rembesan dari dinding terluar bangunan
dengan kapasitas 8 ruang pada lantai I, 12
melalui celah-celah dari jendela, dan rembesan
raung pada lantai II, 11 Ruang pada lantai III,
air dari limpahan talang beton pada atap lantai
dan 5 ruang pada lantai IV, Orientasi bangunan
II, juga memberikan dampak kerusakan yang
Arah utara –selatan dan bangunan memanjang
cukup signifikan seperti pada lantai lainnya.
ke arah timur – barat, massa bangunan terbagi
Lihat Tabel.3
dalam 3 blok massa bangunan yaitu Blok I, Blok
II dan Blok III, dengan beberapa dilatasi.

Gambar 4. Persfektive Udara

Pada prinsipnya atap merupakan mahkota


sebuah banguan, yang memiliki peran penting
baik dalam menentukan keindahan estetika
bangunan maupun kenyaman terhadap bangu-
nan (Sudarmadji, 2014). Pemilihan dan pe-
nentuan bentuk atap serta teknik pengerjaan
Tabel 3. Titik-titik kebocoran pada lantai III maupun pemasangan atap yang kurang baik
dapat menimbulkan kerusakan seperti beresiko
Dampak kerusakan pada lantai IV, rembesan air kebocoran saat hujan, terutama pada atap datar
dari dinding terluar bangunan melalui celah- beton. Kota Bireuen yang kondisi iklim termasuk

H 094 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017


Zuraihan
dalam tropis lembab, memiliki curah hujan yang
cukup tinggi. Dan hal ini sangat mempengaruhi
penggunaan atap datar beton pada bangunan.
E
Atap datar beton memiliki kelembaban yang D
cukup tinggi terhadap ruang dibawahnya.

Titik-titik rembesan air gedung ini merupakan


A C
titik rembesan pada sumber yang sama dari
lantai teratas bangunan. Titik A dan B merupa- B
kan titik rembesan air dari atap datar dan
kubahtitik rembesan pada lantai I berasal dari
void kubah/dome pada lantai III. Lihat gambar Gambar 7. Titik Dampak Rembesan Pada Lantai III
5.
Titik rembesan air pada lantai IV berada pada
Titik A dan B merupakan titik rembesan air dari
talang air dan jendela dikarenakan tidak ada
kanopi pada jendela dan koridor. Lihat gambar
8.

A C

Gambar 5. Titik Dampak Rembesan Pada Lantai I.

Titik rembesan pada lantai II berada pada titik


A dan C merupakan titik rembesan air dari atap A C
datar dan kubah dan Titik B titik rembesan dari
talang air dan jendela Serta titik C dan D
Gambar 8. Titik Dampak Rembesan Pada Lantai IV
rembesan dari koridor dan jendela dikarenakan
koridor dan jendela tidak ada kanopi pada
Titik –titik rembesan air di lantai I, II, dan III
jendela dan koridor. Lihat gambar 6. pada titik A dan C berasal dari rembesan air
atap dome, rembesan air di lantai II pada titik B
berasal dari rembesan talang air dan rembesan
air pada titik D dan E rembesan air berasal dari
C
D E
D jendela dan koridor yang tanpa penaungan dan
rembesan air di lantai III pada A dan C berasal
dari rembesan air atap dome, rembesan air
A A pada titik B berasal dari limbahan air dari talang
B C
air dari atap lantai II dan titik E dan D rembesan
B air berasal dari celah-celah jendela serta koridor
bangunan yang tanpa penaungan.
Gambar 6. Titik Dampak Rembesan Pada Lantai II
Sedangkan titik-titik rembesan air pada lantai IV
Titik rembesan air pada lantai III berada pada pada titik A dan C berasal dari limbahan air dari
titik A dan C merupakan titik rembesan air dari talang dan rembesan air dari celah-celah jendela
atap datar dan kubah dan Titik B titik rembesan yang tanpa penaungan.
dari talang air dan jendela Serta titik C dan D
rembesan dari koridor dan jendela dikarenakan Kesimpulan
koridor dan jendela tidak ada kanopi pada
jendela dan koridor. Lihat gambar 7.

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | H 095


Penggunaan Atap Datar Beton pada Kawasan Tropis Lembab Studi Kasus: Gedung Kantor Pemerintahan Kabupaten Bireuen
Berdasaran hasil observasi yang dilakukan, Ching, F. D. K, Architecture Form, Space &
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam Order/Fourth Edition, Canada: Printed in the United
pemilihan atap datar beton sebagai style dari State of America 1943.
Ching, F. D. K. Adams Cassandra Ilustrasi Konstruksi
konsep bangunan yaitu:
Bangunan Edisi Ketiga, Terjemahan Lily Tambunan
(dkk), Jakarta: Penerbit PT Erlangga, 2003.
1. Pemilihan dan penentuan bentuk atap serta
Creswell, J. W. (2008). Research Design: Qualitative,
teknik pengerjaan maupun pemasangan atap Quantitative, and Mixed Methods Approaches.
yang kurang baik dapat menimbulkan keru- California: Sage Publications, Inc.
sakan seperti beresiko kebocoran saat hujan, Groat, L., & Wang, D. (2002). Architectural Research
terutama pada atap datar beton. Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc.
Harun, M. (2014). Desain Rumah Tinggal Atap Datar
2. Permukaan yang datar kurang bagus dalam Beton Bertulang yang Berorientasi pada
mengalirkan air sehingga kurang cocok Pemanfaatan Atap Datar. Jurnal “MITSU” Media
untuk bangunan daerah tropis yang memiliki Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 2, No.2,
Oktober 2014 – ISSN : 2339-0719.
curah hujan yang cukup tinggi.
Karyoo, T. H. (2010). Green Architecture, Pengantar
Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia, Jakarta:
3. Menentukan kemiringan atap datar beton
Penerbit PT Raja Grafindo Persada.
berdasarkan material dengan memiliki Karyoo, T. H. (2013). Arsitektur dan Kota Tropis Dubia
standar sudut lereng atap 1º - 2º Ketiga, Suatu Bahasan Tentang Indonesia, Jakarta:
Penerbit PT Raja Grafindo Persada, 2013.
4. Proses pengerjaannya tergolong rumit dan Lippsmeier, G. (1997). Bangunan Tropis, Edisi Kedua,
atap dengan biaya mahal. Jakarta: Penerbit PT Erlangga, 1997.
Rury, N. dkk. (2015). Pengaruh material dan bentuk
5. Pemilihan dan penentuan bentuk atap serta atap rumah tinggal terhadap suhu dalam ruang.
teknik pengerjaan maupun pemasangan atap Jurnal Arsitektur AGORA, Volume15, Nomor 1, Juni
yang kurang baik dapat menimbulkan 2015.
Sudarmadji (2014). Analisis Sisis Positif dan Negatif
kerusakan seperti beresiko kebocoran saat
Pemilihan Bentuk Atap Berpenutup Genteng Untuk
hujan, terutama pada atap datar beton
Rumah Tinggal. PILAR Jurnal, Volume 10, No.1,
Maret 2014, ISSN: 1907-6975.
Bangunan gedung pemerintahan Kabupaten B. Rifai, Jiba, Andi, (2010). Perkembangan Struktur
Bireuen dengan aplikasi atap datar dan peng- dan Konstruksi Rumah Tradisional Suku Bajo Di
gabungan atap dome pada daerah tropis lembab Pesisir Parigi Mautong, Jurnal RUANG, Jurusan
menimbulkan berbagai permasalahan yang Arsitektur Universitas Tadulako, Volume 2, No.1,
kompleks. Maret 2010.
Kusjuliadi, P. D. (2007). Ragam Bentuk dan Perawatan
Terutama rembesan/kebocoran pada musim Atap, Penerbit: Swadaya Jakarta.
hujan dengan curah hujan yang sering, yang Supribadi (1993). Ilmu Bangunan Gedung, Penerbit:
CV. Amrico Bandung.
mengakibatkan terjadinya kerusakan yang
H. Frick, (1999). Ilmu Konstruksi Bangunan Jilid 1,
cukup parah pada plafond bangunan, oleh
Penerbit: Kanisius, Yogyakarta.
karena itu kajian lebih lanjut akan dilakukan
untuk menentukan dan memilih solusi yang
tepat terhadap persamalahan rembesan/bocor
pada atap datar dengan melalukan berbagai
kajian baik dari pemilihan material, teknis
pelaksanaan maupun efisiensi pelaksanaan dan
perawatan bangunan.

Daftar Pustaka
H 096 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai