Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang berjudul “Norma, Etika dan Moral”
dapat kami selesaikan dengan baik. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui
Olahraga Tradisional. Dalam menyusun makalah ini, tentunya berbagai hambatan telah penulis
alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini bukan semata-mata karena kemampuan
penulis, melainkan karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak terkait. Sehubungan
dengan hal tersebut, penulis dengan ketulusan hati menyampaikan ucapan terima kasih.
Besar harapan kami, agar makalah ini dapat memberikan manfaat pada kita semua,
khususnya mahasiwa UMSIDA adapun bila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini,
kami mohon maaf. Dan penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah berikutnya.

Kediri, 12 oktober 2019


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam masa kini para siswa sudah banyak kehilangan nilai norma, etika, dan moral.
Sebenarnya norma sosial itu tumbuh dari proses kemasyarakatan dan hasil dari kehidupan
bermasyarakat. Individu dilahirkan dalam suatu masyarakat dan mengalami sosialisasi untuk
menerima aturan-aturan masyarakat yang sudah ada. Dalam hal ini norma, etika, dan moral
sangat berperan penting dalam menjalankan hubungan yang ada dalam masyarakat. Karena
dengan ketiga hal tersebut kita bisa hidup damai sesama manusia berdasarkan norma yang ada,
etika kita, dan moral yang kita miiki. Tapi dalam akhir-akhir ini ketiga hal tersebut sudah mulai
menghilang karena itu kami disini membuat makalah tentang Norma, Etika, dan Moral.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan norma ?
2. Ada berapa Macam-Macam Norma dalam masyarakat ?
3. Apa yang dimaksud dengan Etika ?
4. Macam-macam Etika ?
5. Apa yang dimaksud dengan Moral ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Norma


Bahasa latin norma berarti “siku-siku” (yang dipakai untuk mengukur), aturan dan
pedoman dasar. Kata sifatnya adalah normalis yang berarti menyelaraskan dengan ukuran. Jika
di artikan lebih luas pengertian norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat baik
tertulis maupun tidak tertulis yang disertai dengan sanksi atau ancaman bagi pelanggarnya.
Pada mulanya norma berbentuk secara tidak terencana. Pada saat itu, norma hanya
sebagai konsekuensi hidup bersama. Aturan atau norma ini hanya berupa perintah lisan dari
orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Lama-kelamaan perintah lisan tersebut
berkembang menjadi aturan atau norma tertulis yang sengaja dibuat agar lebih muda dipelajari
dan tidak mudah untuk berubah-ubah.
Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan, kaidah atau norma, baik yang
berupa suatu keharusan, anjuran atau larangan. Kaidah atau norma yang ada di masyarakat ini
merupakan aplikasi atau perwujudan dari nilai-nilai yang di anut oleh masyarakat tersebut.

Norma atau kaidah sangat diperlukan oleh masyarakat dalam mengatur hubungan antar
anggota masyarakat. Norma menjadi panduan, tatanan dan pengendalian tingkah laku warga.
Norma juga menjadi criteria bagi masyarakat untuk mendukung atau menolak perilaku
seseorang. Oleh Karena itu, pola kelakuan yang telah sesuai dengan norma selalu mengandung
unsur pembelaan.

Pada dasarnya anggota masyarakat mengetahui, mengerti dan menghargai adanya


norma yang ada di masyarakat yang harus di patuhi. Namun, dalam pelaksanaannya selalu ada
penyimpangan-penyimpangan dengan berbagai alasan.[1]

2.2. Tingkatan dan Jenis-Jenis Norma Dalam Masyarakat :

A. Tata Cara (Usage)


Adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya atau norma dengan sanksi yang sangat
ringan terhadap pelanggarnya karena orang yang melanggar hanya mendapatkan sanksi dari
masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja. Cara atau usage menunjuk pada suatu perbuatan
yang berkaitan dengan hubungan antarindividu dalam masyarakat.

B. Kebiasaan (Folkways)
Adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage, karena kebiasaan
merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang
melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.

C. Tata kelakuan (Mores)


Adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol secara
sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya. Pelanggaran terhadap
kelakuan akan diberi sanksi berat seperti diarak di depan umum atau bahkan dirajam.

D. Adat Istiadat (Custom)


Adalah norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat sehingga angota-anggota
masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapat sanksi keras yang secara langsung
dikenakan kepada pelanggar adat istiadat tersebut.

E. Hukum (Law)
Adalah norma-norma yang dirumuskan dan diwajibkan secara jelas dan tegas serta berlaku bagi
semua masyarakat. Hukum merupakan norma yang tertulis dan dibukukan serta diberlakukan
secara resmi dalam bentuk kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pelanggaran terhadap norma
hukum dikenakan hukuman yang tegas sesuai peraturan hukum yang berlaku.

2.3. Macam-Macam Norma :

1. Norma Kesopanan
Adalah norma yang berpangkal dari tingkah laku yang berlaku di masyarakat seperti cara
berpakaian, cara bersikap, bergaul dan berbicara. Norma ini bersikap relatif artinya
penerapannya berbeda di berbagai tempat, lingkungan dan waktu.

2. Norma Hukum
Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam
suatu masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa.

3. Norma Agama
Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak
dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk dan penganutnya.Yang taat akan mendapatkan
keselamatan di akhirat, sedangkan yang melanggar akan mendapatkan hukuman di akhirat.

4. Norma Kebiasaan
Merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama
sehingga menjadi kebiasaan.

5. Norma Kesusilaan
Di dasarkan pada hati nurani dan akhlak manusia. Norma kesusilaan bersifat universal, artinya
setiap orang di dunia ini memilikinya, hanya bentuk dan perwujudannya saja yang berbeda.

2.4. Fungsi Norma :


 Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok msayarakat dalam rangka
mencapai masyarakat yang sejahtera, tentram, tertib dan aman.
 Sebagi pedoman cara berfikir dan bertindak
 Sebagi pedoman yang mengatur kehidupan masyarakat.

2.5. Pengertian Etika


Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
hati nurani ataupun perikelakuan yang pantas (atau yang diharapkan). Secara sederhana hal itu
kemudian diartikan sebagai ajaran tentang perikelakuan yang didasarkan pada perbandingan
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.[2]
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan
mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani
ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi
tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
 Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
 Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan
oleh akal.
 Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan dan yang perlu di
pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi
kehidupan.[3]
2.6. Macam-Macam Etika :
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia,
serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.
Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni
mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi
dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam
penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan
kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki
oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa
yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat
menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk,
sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
3. Etika Teleologi

Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan berguna.
Dari sudut pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
 Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari
kenikmatan dan kesenangan.
 Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari
kebahagiaan hakiki.

4. Etika Deontologi

Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Jadi, etika
Deontologi yaitu tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik,
melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.[4]
2.7. Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari
Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya
dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut
amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Namun demikian karena
manusia selalu berhubungan dengan masalah keindahan baik dan buruk bahkan dengan
persoalan-persoalan layak atau tidak layaknya sesuatu.[5]
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu
tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai
moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan
di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap
moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan
seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga
sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Moral juga dapat diartikan sebagai
sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan
sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll.[6]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Dengan demikian norma, etika, dan moral memang sangat penting untuk diterapkan dan
dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat. Norma sangat diperlukan oleh masyarakat dalam
mengatur hubungan antar anggota masyarakat. Etika Etika pada akhirnya membantu untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan dan yang perlu di
pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi
kehidupan. Sedangkan moral sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan
seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati,
serta nasihat, dll. Dengan adanya ketiga hal tersebut kita sebagai masyarakat akan dapat hidup
dengan baik didalam masyarakat.
Daftar Pustaka

_________.2009.pengertian norma dalam www.google.17 April 2012


_________.2008.perbedaan_dan_persamaan_akhlak_etika_dan_moral
dalam wiki_answer.com.17 April 2012
Setiadi, Elly dkk.2010.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Kencana Prenada Group:Jakarta
_________.2007.pengertian-etika-dan-macam-macamnya dalam duniabaca.com.17 April 2012
Edywianto.2011.pengertian_etika dalam edywianto.blogspot.com.17 April 2012
Loudy.2012.pengertian-moral dalam loudy92.wordpress.com.17 April 2012

Anda mungkin juga menyukai