Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari


140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan
sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka
90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks
sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.

B. Pegertian Perawatan Hipertensi Di Rumah

Perawatan kesehatan hipertensi di rumah merupakan salah satu jenis dari


perawatan jangka panjang (Long term care) yang dapat diberikan oleh klien itu sendiri
setelah mendapatkan pelatihan dari tenaga profesional maupun non profesional.
Perawatan hipertensi kesehatan di rumah merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
hipertensi .

Pelayanan hipertensi yang sesuai dengan kebutuhan pasien individual dan


keluarga, direncanakan, dikoordinasi dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisir untuk memberikan perawatan dirumah .

C. Tujuan Perawatan Hipertensi Dirumah

1. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan


kualitas hidupnya.
2.Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga
dengan masalah kesehatan dan kecatatan.
3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antara keluarga
4. Membantu klien pulang atau kembali ke rumah dan mendapatkan
perawatan yang diperlukan atau perawatan paliatif 5.
Biaya kesehatan akan lebih terkendali
D. Manfaat Perawatan Di Rumah

 Pandangan mata tidak kabur dan juga menormalkan detak jantung


 Menghilangkan Sakit kepala akibat meningkatnya tekanan darah
 Lebih bisa berkonsentrasi,
 Tidak Cepat lelah menjalani beragam aktifitas yang diselingi vertigo dengan intensitas
hampir setiap hari
 Tidak Mudah marah, atau sensitif terhadap hal-hal yang dirasa tidak menyenangkan atau
tidak disukai

E. Indikasi Perawatan Di Rumah

Terapi pengobatan anti hipertensi


1. Captopril adalah obat tekanan darah tinggi atau hipertensi. Obat ini merupakan obat
pilihan pertama untuk penderita hipertensi tanpa komplikasi. Terdapat bayak
golongan obat antihipertensi. Captopril termasuk dalam golongan obat inhibitor
enzim angiotensin konverter (angiotensin-converting enzyme inhibitor, ACEI).
2. Amlodipin adalah obat tekanan darah tinggi (hipertensi). Obat ini adalah obat
hipertensi yang paling sering diresepkan di Indonesia setelah captopril. Terdapat
banyak golongan obat antihipertensi. Amlodipin termasuk ke dalam golongan obat
penghambat kanal kalsium.

Pengobatan secara alami yang bisa di lakukan di rumah yaitu :

1. Buah dan sayur


Buah dan sayur sarat akan senyawa penting yang terbukti efektif dalam
mengendalikan tekanan darah. Wortel, tomat, kentang, lemon, pisang, dan melon
sangat berkhasiat untuk turunkan tekanan darah.
2. Teh
Teh juga berguna untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Contohnya adalah teh jahe,
teh kapulaga, atau teh bunga sepatu.
3. Minyak wijen
Minyak wijen mengandung lemak sehat untuk mengurangi kolesterol dalam darah.
Selain itu kandungan zat antioksidan seperti sesamol dan sesamin juga berguna untuk
mengatur tekanan darah.
4. Madu
Si manis ini sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah karena sifatnya yang
menenangkan.
5. Air kelapa
Minuman sehat ini diketahui bisa meningkatkan kadar potasium dalam tubuh yang
membantu untuk menurunkan tekanan darah.
6. Olahraga dan mendengarkan musik
Olahraga yang teratur dan menghabiskan waktu untuk mendengarkan musik adalah
cara yang efektif untuk turunkan tekanan darah. Sebabnya, kedua aktivitas ini bisa
membuatmu lebih rileks.

Cara sederhana mengontrol tekanan darah


1. Makan makanan yang lebih sehat

Orang dengan hipertensi harus ekstra hati-hati soal garam dan makanan asin. Pasalnya, garam
dapat meningkatkan kadar natrium dalam tubuh yang berimbas pada peningakatan tekanan
darah. Akibatnya, terjadilah tekanan darah tinggi. Itu sebabnya, orang yang memiliki hipertensi
sangat disarankan untuk membatasi asupan garam.
2. Berolahraga secara teratur

Aktif bergerak adalah kunci hidup sehat. Hal ini juga berlaku jika Anda ingin mengontrol
tekanan darah. Olahraga teratur merupakan cara efektif untuk mengurangi risiko hipertensi dan
membantu mengontrol tekanan darah tinggi pada orang yang memang memiliki riwayat penyakit
tersebut.

3. Menjaga berat badan yang sehat

Obesitas dan kelebihan berat badan erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu,
menjaga berat badan yang sehat adalah cara sederhana lainnya yang dapat Anda lakukan untuk
mengontrol tekanan darah. Anda bisa mendapatkan berat badan yang ideal dengan menerapkan
pola makan sehat dan olahraga teratur.

4. Mengelola stres
Orang dengan hipertensi sering kali menyepelekan cara satu ini karena dianggap tak penting.
Padahal, stres adalah cikal bakal Anda melakukan berbagai kebiasaan tidak sehat yang pada
akhirnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Ya, stres kerap membuat Anda kalap ketika
makan, minum alkohol, merokok, atau begadang. Semua hal tersebutlah yang ikut berkontribusi
terhadap kenaikan tekanan darah Anda.

5. Berhenti merokok dan minum alkohol

Merokok dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, stroke, serangan jantung, dan
bahkan kanker. Sayangnya, banyak orang yang tidak peduli dengan bahaya tersebut. Padahal,
bahaya merokok sudah terang-terangan disebutkan di berbagai media, termasuk pada
bungkusnya.

6. Minum obat hipertensi sesuai resep dokter

Orang dengan hipertensi harus rutin minum obat sesuai dengan resep dokter. Bila obat hipertensi
tidak diminum sesuai dengan ketentuan, tekanan darah Anda jadi tak terkendali. Akibatnya,
Anda memiliki tekanan darah yang tinggi terus-terusan. Maka itu, orang dengan tekanan darah
tinggi harus minum obat hipertensi agar tekanan darahnya tidak melonjak drastis.
7. Rutin cek tekanan darah

1. Selain berbagai cara yang sudah disebutkan di atas, cek tekanan darah secara teratur
juga merupakan kunci untuk mengontrol hipertensi. Dengan memantau tekanan darah
Anda secara rutin, maka Anda bisa segera melakukan tindak pencegahan ketika
tekanan darah terus-menerus lebih tinggi dari biasanya

F. Kontra Indikasi Perawatan Pasien Hipertensi Dirumah Obat Anti Hipertensi


Katopril

Captopril tidak boleh diberikan pada kondisi berikut:

1. Alergi (hipersensitif) terhadap obat golongan ACEI;


2. Pasien tidak dapat berkemih (anuria);
3. Penyempitan pembuluh darah ginjal (stenosis bilateral arteri renal);
4. Kehamilan trimester 2 dan 3 karena berisiko menyebabkan kecacatan atau kematian
janin.

Amlodipin tidak boleh di berikan pada kondisi :

1. Gagal jantung akut;


2. Hipotensi yang disertai gejala seperti pingsan;
3. Bengkak pada kaki yang semakin bertambah;
4. Kelainan fungsi jantung (kardiomiopati hipertrofi);
5. Kelainan fungsi hati;
.

Anda mungkin juga menyukai