Anda di halaman 1dari 10

PELAYANAN PUBLIK

“PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PEMERINTAHAN”

Oleh : Mega Mawarni


GAC 117 128

ABSTRAK

Seiring dengan kemajuan teknologi yang telah mengglobal, segala aspek kehidupan pun
telah ikut terpengaruhi baik di bidang kebudayaan, seni, ekonomi, pendidikan, hingga dunia
politik pun ikut terpengaruhi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan.

Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi informasi sendiri sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa
oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

Pemanfaatan Teknologi Informasi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari hari.
Penggunaan telepon, hand-phone, mesin ATM, Internet, dan lain-lain sudah tidak menjadi
sesuatu yang baru atau aneh. Benda-benda itu telah melekat dikehidupan saat ini. Begitu halnya
juga dengan lingkungan institusi pemerintahan, IT digunakan untuk keperluan sehari-hari, mulai
dari urusan administrasi perkantoran sampai dengan pelayanan publik pemerintahan terhadap
masyarakat.

Di kota besar, jarang ditemui institusi pemerintahan yang masih menggunakan mesin
ketik untuk menuliskan surat. Meski demikian komputer bukan hanya sebagai pengganti mesin
ketik. Jika komputer diambil, proses administrasi akan terganggu. Ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan komputer untuk proses administrasi sangat esensial di institusi pemerintahan.
Penggunaan teknologi informasi di sebuah institusi pemerintahan bisa berbeda-beda bergantung
kepada kemampuan dan bidang yang ada di institusi itu sendiri. Penggunaan TI di institusi
pemerintahan biasanya dalam bentuk software yang merupakan salah satu bentuk dari aplikasi
TI. Software-software tersebut digunakan untuk mendukung administrasi dan pelayanan publik
sehari-hari. Banyak software yang digunakan di lingkungan institusi pemerintahan, mulai dari
software untuk keperluan perkantoran (office automation, sistem informasi) seperti paket
Microsoft office yang terdiri dari Microsoft word, Microsoft excell, Microsoft acces dan
Microsoft frotnpage.

Perkembangan teknologi telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Dulunya


banyak daerah-daerah terpencil yang tidak terjamah oleh teknologi, namun sekarangi dapat
merasakan juga TI yang beredar saat ini. sekarang kita dapat menikmati TI dimana saja yang kita
inginkan. TI sebenarnya telah hadir sejak dahulu, dimana pada zaman dahulu manusia
menciptakan teknologi karena dorongan untuk hidup yang lebih baik.Sehingga mendorong
manusia untuk membuat sebuah teknologi yang dapat membantu mereka dalam hal
pekerjaan.Sehingga muncullah teknologi hingga sekarang.

Saat ini TI masih berkembang pesat di segala aspek kehidupan.Dari yang sederhana,
hingga yang sangat canggih.Di berbagai Negara maju dan berkembang, selalu muncul teknologi
baru yang dapat membantu kita dalam hal pekerjaan.

Baru-baru ini pemerintah juga mulai menerapkan sistem ICT. Sistem informasi itu sendiri
terdiri dari fungsi input, proses, output, storage dancommunication. Sistem informasi ini
dipergunakan dalam praktek lembaga pemerintahan dalam semua bidang tugas dan fungsi
pemerintah yang didalamnya terdiri dari beberapa segi, antara lain pemerintahan, tata usaha
negara, pengurusan rumah tangga negara dan pembangunan.

Salah satu penggunaan teknologi komputer oleh pemerintah adalah munculnya E-


Government, yaitu penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara
Pemerintah dan pihak-pihak lain.Hampir di setiap perkantoran suatu instansi pemerintahan telah
menggunakan komputer. Penggunaannya mulai sekedar untuk mengolah data administrasi tata
usaha, pelayanan masyarakat (public services), pengolahan dan dokumentasi data penduduk,
perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya. E-Government adalah
penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan
pihak-pihak lain. Bahkan saat ini dengan adanya E-Government, komputer memiliki peran yang
sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi berbagai kebijakan, melakukan
pemberdayaan masyarakat, termasuk kerjasama antar pemerintah, mayarakat, dan pelaku bisnis,
memperkenalkan potensi wilayah dan pariwisata.

Kesuksesan penyelenggaraan pelayanan publik berbasis elektronik bukan saja ditentukan


oleh internal birokrasi pemerintah selaku penyedia layanan, akan tetapi juga sangat ditentukan
oleh kesiapan warga masyarakat selaku pengguna jasa layanan. Oleh karena itu, maka e-literacy
masyarakat memegang peranan penting dalam kesuksesan transformasi pelayanan ini.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Bidang Pemerintahan (e-government)

Penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah


dengan pihak-pihak lain disebut e-government. Penggunaan hubungan ini dapat dibedakan
menjadi 3 bentuk, yaitu:

1. G2C (Government to citizen), yaitu hubungan antara pemerintah dengan masyarakat.


2. G2B (Government to bussines), yaitu hubungan antara pemerintah dengan pengusaha.
3. G2G (Government to Government), yaitu hubungan antara pemerintah dengan
pemerintah.

Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:

a) Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, informasi dapat disediakan 24 jam sehari,
7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor, informasi dapat dicari
dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantorpemerintahan.
b) Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya
keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi
lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dankekesalan dari semua pihak.
c) Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya
informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.
Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing
grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua
untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
d) Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan
melalui e-mail atau bahkan video conference. Untuk Indonesia yang luas areanya sangat
besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah
dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi
semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua
jam saja.

Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk dilaksanakan
oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem
penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi online antar instansi pemerintah
baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan teknologi informasi terutama yang
berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan
kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya
peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good
govermance).

Konsep e-government, mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi


oleh pemerintahan, misalnya dengan menggunakan jaringan internet. E-government dapat
meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan penduduk, pemerintah dengan bisnis, dan
kegiatan lainnya.

Berikut ini adalah beberapa penggunaan IT untuk pemerintah.

1. Menghasilkan produk atau servis IT


2. Untuk pelayanan

Menggunakan IT untuk meingkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan


memperbesar pelayanan melalui internet. Cara yang paling mudah adalah membuat
homepage (website) untuk institusi pemerintahan. Banyak tempat yang menyediakan
homepage secara gratis selain itu, program-program komputer untuk memudahkan membuat
homepage sudah banyak tersedi.
3. Kualitas Pelayanan

Yang paling dituntut publik saat ini adalah maslaah kualitas pelayanan dari kantor-
kantor pemerintah. Dengan menggunakan IT aparatur pemerintah lebih mudah dalam
mencari informasi yang dapat membantu meningkatkan produknya.

4. Meningkatkan Kinerja

IT dapat untuk meningkatkan kinerja institusi pemerintahan. Sebagai contoh LAN


atau internet dapat dipasang di institusi pemerintahan untuk mempercepat proses pertukaran
informasi dalam bentuk apapun.

5. Tenaga kerja IT

Menghasilkan tenaga kerja yang terampil di bidang IT. Tenaga kerja ini dapat
diekspor ke luar negri yang masib membutuhkan SDM-SDM yang terampil dibidang IT.

Dampak Positif dan Negatif IT di Bidang Pemerintahan

Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, mamanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas tinggi, yang merupakan informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keprluan bisnis, pribadi, dan pemrintahan, dan
merupakan informasi yang strategis untuk mrngambil keputusan.

1. Dampak positif TI dalam bidang pemerintahan

a. Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat


b. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat umum.
c. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
d. Dengan adanya informasi yang mencukupi masyarakat akan belajar untuk bisa
menentukan pilihannya.
e. Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-olah menjadi penghalang dalam
masyarakat dalam berhubungan dengan pemerintah.
Selain manfaat dalam bidang pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi juga bermanfaat
dalam bidang pemerintahan antara lain seperti berikut:

1. Meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat,


kerena informasi dapat lebih mudah untuk diperoleh.
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah dengan
adanya transparansi kegiatan pemerintah.
3. Meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, yaitu masyarakat dapat
dilayani kapan-pun dan dimana-pun, tanpa memandang jam buka kantor, dan
bahkan tanpa perlu datang ke kantor pemerintahan.
4. Tersedianya informasi yang mudah diakses oleh masyarakat melalui internet,
sehingga masyarakat dapat mengambil keputusan dengan benar.
5. Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-oleh menjadi penghalang bagi
masyarakat dalam berhubungan dengan pemerintah, sehingga pelaksanaan
pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien.

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik, teknologi informasi masih
dianggap sebagai alat “pengotomasi proses”yang diharapkan dapat mengurangi proses yang
dilakukan secara manual dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.

Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan krbijakan, teknologi informasi
masih dianggap sebagai alat yang mempermudah oengumoulan informasi dibidang sebagai alat
yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi lain.

Dampak negatif TI dalam bidang pemerintahan

Beberapa dampak negatif dari TI dibidang pemerintahan, antara lain:

a. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluaang


terjadinya cyber crime yang dapat merusak sistem TIK.
b. Biaya : walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan
teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripda kovensional, namun
sebelumnya untuk membuat teknisinya memiliki biaya yang sangat mahal.
c. Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada jauh
di pedalaman akan susah untuk mrngakses website, blog, tentang politik di Indonesia.
d. Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya.
e. Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan
kekayaan
f. Terorisme yang semakin merajalela

Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik untuk dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah. Salah satunsolusi yang diperlukan adalah ketrpaduan sistem penyelengaraan
pemerintah melalui jaringan sistem informasi online antar instansi pemerintah baik pusat dan
daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan dengan
pelayanan publik.

Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi


mendorong aparatur pemerintah mengantisifasi paradigma baru dengan upaya peningkatan
kinerja birokraksi serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintahan yang baik.

Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong
serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu, kebrhasilan
pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi. Apalagi
masih ada anggapan e-goverment hanya membuat website saja, sosialisasinya tidak terlaksana
dengan optimal. Namun berdasarkan inpres pembangunan sistem informasi pemerintahan
terpadu ini akan terealisasi sampai tahun yang akan mendatang.

 Hambatan dalam Mengimplementasikan Teknologi Informasi dalam


Bidang Pemerintahan (e-government)

Jika dilihat dari keteranan di atas, tentunya sangat diinginkan adanya E-


Government di Indonesia. Ada beberapa hal yang menjadi hambatan atau
tantangan dalam mengimplementasikan E-Government di Indonesia, yaitu :

1. Kultur berbagi belum ada.


2. Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah urusan belum merasuk di
Indonesia. Bahkan ada pameo yang mengatakan: “Apabila bisa dipersulit mengapa
dipermudah?”. Banyak oknum yang menggunakan kesempatan dengan mepersulit
mendapatkan informasi ini.
3. Kultur mendokumentasi belum lazim.
4. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaan
mendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuan mendokumentasi ini menjadi bagian
dari ISO 9000 dan juga menjadi bagian dari standar software engineering.
5. Langkanya SDM yang handal.
6. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru. Pemerintah umumnya jarang
yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi. SDM yang handal ini
biasanya ada di lingkungan bisnis / industri. Kekurangan SDM ini menjadi salah satu
penghambat implementasi dari e-government. Sayang sekali kekurangan kemampuan
pemerintah ini sering dimanfaatkan oleh oknum bisnis dengan menjual solusi yang salah
dan mahal.
7. Infrastruktur yang belum memadai dan mahal.
8. Infrastruktur telekomunikasi Indonesia memang masih belum tersebar secara merata. Di
berbagai daerah di Indonesia masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran
listrik. Kalaupun semua fasilitas ada, harganya masih relatif mahal. Pemerintah juga
belum menyiapkan pendanaan (budget) untuk keperluan ini.
9. Tempat akses yang terbatas.
10. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi jumlahnya juga masih terbatas. Di
beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakat bergotong royong untuk
menciptakan access point yang terjangkau, misalnya di perpustakaan umum (public
library). Di Indonesia hal ini dapat dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan, dan
tempat-tempat umum lainnya.
KEWAJIBAN PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK.

Pelayanan publik menjadi sebuah tanggung jawab utama pemerintah kepada masyarakat,
baik pelayanan dalam bentuk administrasi publik, jasa publik, maupun barang publik
sebagaimana di atur dalam Pasal 1 UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Dalam melaksanakan pelayanan publik, penyelenggara pelayanan berkewajiban untuk


menyediakan sarana, prasarana, serta fasilitas bagi pengguna layanan, termasuk bagi pengguna
layanan berkebutuhan khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 29 UU No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik.

Selain diatur dalam UU Pelayanan Publik, kewajiban penyelenggara pelayanan dalam


memenuhi hak pengguna layanan berkebutuhan khusus juga diatur dalam beberapa peraturan
perundang-undangan, antara lain dalam Pasal 105 UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas, Pasal 30 PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, dan Pasal 7—10
Perda Provinsi Lampung No. 17 Tahun 2014 tentang Pemberian ASI Eksklusif.

PELAYANAN PUBLIK UNTUK SEMUA

Pasal 4 UU Pelayanan Publik telah mencantumkan asas-asas pelayanan publik, salah


satunya persamaan perlakuan/tidak diskriminatif. Ke depannya, penyelenggara pelayanan publik,
khususnya pemerintah daerah yang ada di Provinsi Lampung, perlu memperhatikan agar asas-
asas pelayanan publik dapat diterapkan dengan menyediakan pelayanan khusus bagi pengguna
layanan berkebutuhan khusus dan sarana prasarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan
khusus, sehingga pelayanan publik dapat dirasakan oleh semua masyarakat. Kegiatan
pengembangan yang banyak dilakukan oleh departemen/institusi pemerintah adalah
pengmbangan perangkat lunak.

Sedangkan produk lokal yang sering mereka gunakan adalah masih sebatas jasa
pelatihan. Sebagian besar faktor dana sebagai penghemat utama dalam pengembangan teknologi
informasi. Mereka mengharapkan dukungan strategi, prioritas, dan arah kebijakan riset dan
strategi pengembangan tenaga ahli dibidang teknologi informasi sebagai bagian dari kebijakan
nasional dibidang teknologi informasi untuk dapat meningkatkan jumlah dan mutu hasil riset
dibidang mutu TI.
Dalam melakukan evaluasi keberhasilan investasi teknologi informasi, maka
departemen/institusi pemerintah mrnganggap kriteria yang paling penting adalah efektivitas dan
kualitas dalam pekayanan, kemudian diikuti oleh produktifitas dan pelayanan organisasi serta
pemanfaatan dan utilisasi TI.

Sementara faktor efisinsi dalam mengurangi biaya oprasi dan penyelengaraan korporat
perusahaan yang efektif dan baik masih belum dilihat sebagai kriteria yang paling penting untuk
dievaluasi.

Anda mungkin juga menyukai