Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6) perilaku konsumen adalah studi perilaku
yang terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya
mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan
dengan konsumsi. Konsumen dalam membeli mereka akan memilih barang dan jasa yang
sesuai dengan kebutuhan. Pendapat yang serupa juga diungkapkan oleh Kotler dan Keller
(2009:166) mendefinisikan perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok
dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau
pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Sedangkan menurut
Sumarwan (2004:32) perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses
psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan
mengevaluasi. Perilaku konsumen memiliki tahap-tahan yaitu sebelum membeli, saat
membeli, dan sesudah membeli barang dan jasa. Daya Tarik Iklan Menurut Noor (2010:173)
iklan adalah bagian dari kegiatan pemasaran (marketing) yang berupa penyampaian pesan
atau kesan melalui media dan caracara tertentu untuk mempengaruhi orang yang dituju
(konsumen), agar tertarik dengan barang dan jasa yang diiklankan. Iklan dapat membuat
konsumen tertarik terhadap barang dan jasa, para penjual harus dapat membuat iklan yang
menarik demi dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli barang yang di tawarkan. Iklan
yang disajikan agar menarik dan mampu mempengaruhi konsumen, agar iklan memiliki daya
tarik antara lain (Suryani:2012). 1. Iklan yang banyak menakuti-nakuti sasaran khalayaknya,
rasa takut yang disampaikan iklan akan dapat membuat seseorang takut jika tidak membeli
atau menggunakan suatu produk dari iklan tersebut. 2. Humor, iklan seringkali pesannya
diwarnai dengan humor yang membuat khalayak tertarik untuk memperhatikan.
Keberhasihan humor dalam iklan menyebabkan konsumen tertarik untuk melihat, tertawa dan
mengingat. 3. Iklan rasa sakit, iklan yang menggambarkan kondisi yang tidak enak. 4. Iklan
yang diwarnai dengan seks, banyak iklan yang memperlihatkan nuasa seks dalam iklannya.
Intensitasnya ada yang masih wajar, sopan dan ada yang vulgar bahkan tidak sopan. Keempat
daya tarik ini dapat mempengarui konsumen jika intensitas penyampaiannya terus menerus.
Menurut Suryani (2012:73), gaya hidup adalah bagaimana seseorang mengalokasikan
pendapatannya, dan memilih produk maupun jasa dan berbagai pilihan lainnya ketika
memilih alternatif dalam satu katogori enis produk yang ada. Dan menurut Supranto
(2007:145), gaya hidup menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana mereka
membelanjakan uangnya, bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Gaya hidup
merupakan pola hidup seseorang yang menunjukan bagaimana aktivitas, minat, dan pendapat
dalam menggunakan uang serta memanfaatkan waktu yang dimikilinya.