Resume Dan Contoh
Resume Dan Contoh
http://id.wikihow.com/Meringkas-Jurnal-Artikel
4. Sebutkan hasilnya. Setelah menjelaskan cara yang digunakan, sebutkan hasil dari
penelitian itu.
Dalam artikel "Potensi Biji Karet(Hevea brasiliensis Mull.Arg) sebagai Bahan Baku
Pembuatan Tempe", di Jurnal ..............., Deky J, Sabar D.H.P, dan Dwi W, (2009).
menjelaskan tentang bagaimana biji karet diolah agar dapat digunakan sebagai alternatif
subtitusi bahan pembuatan tempe. Tempe merupakan makanan yang sangat populer
dikalangan masyarakat Indonesia, tempe memiliki gizi yang tinggi dan biasanya dijadikan
lauk - pauk dalam keseharian mayarakat. Dengan naiknya harga kedelai ............................... .
Hal ini mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, apalagi ........................... . Untuk
memenuhi kebutuhan akan bahan baku pembuatan tempe maka diperlukan alternatif yang
dapat memecahkan permasalah tersebut yaitu terpenuhinya bahan baku pembuatan tempe
dengan harga murah dengan memperhatikan kandungan gizi terutama protein yang tinggi.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mensubtitusi kedelai ini, yaitu dengan
menggunaan biji ......, ..........., ........, ........ dan biji karet. Biji karet dengan ukuran garis
tengah ±1.98 cm, berbentuk bulat lonjong, keras dan berwarna coklat bercak – bercak
putih,berat perbiji ±0.78 g - 3.29 g, diketahui memiliki kandungan gizi protein 27 %.
Sedangkan total asam yang mengandung lemak, yaitu asam linoceic dan oleic mengandung
32,3%. Dari sifat yang dimiliki maka pohon karet merupakan tanaman alternatif yang
diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut .
Cara pembuatan tempe dari biji karet tidak berbeda jauh dengan proses pembuatan tempe
dengan bahan baku kedelai, tetapi terdapat sedikit perlakuan yang yang membedakannya.
Yakni, merendam biji karet selama 24 jam di dalam .................. pada media .......... ,
kemudian membersihkan bagian kulit luarnya. Biji karet yang sudah bersih dari kulit itu
kemudian dikukus menggunakan .............. selama ....jam , dan selanjutnya didinginkan untuk
proses peragian. Setelah itu membungkusnya dalam kemasan menggunakan .......... kemudian
diuji rasa dengan ...., ..........dengan alat .........., dan kandungan nutrisi diukur menggunakan
peralatan ................... .
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kandungan protein pada tempe biji karet lebih tinggi
dari pada tempe dari kedelai dimana pada tempe biji karet kandungan proteinnya 30,15 gram/
100 gram tempe biji karet sedangkan tempe kedelai mengandung protein 22,41
gram/100gram tempe kedelai. Hal itu disebabkan karena ........................................ .Selain itu
secara organoleptik dimana biji karet mengandung ..............................tempe biji karet tempe
lebih lembut bila dibandingkan dengan tempe dari kedelai. Dikarenakan sifat ....................
yang tinggi, hasil pengujian.................. menunjukkan tempe biji karet tidak cepat menjadi
tempe busuk dan dapat disimpan selama 2 minggu di dalam lemari. Selain itu tampilan dari
tempe dari biji karet ............................................................... .
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biji karet mempunyai potensi untuk dapat
digunakan sebagai bahan baku pengganti tempe karena memenuhi unsur kandungan nutrisi
dan proses produksinya. Namun agar proses produksinya dapat kontinyu maka masih perlu
dilakukan penelitian lanjutan yaitu ............... (Rekomendasinya apa; bila ada)
Note:
Alinea 1. Pengantar yang berisi judul artikel dan penulisnya, latar belakang penelitian terdahulu dan
tujuan penelitiannya.
Alinea 2.Metode/cara pengujian dan alat-bahan yang digunakan
Alinea 3.Hasil dan pembahasan
Alinea 4.Kesimpulan dan saran
CONTOH 2:
Firm Value Creation and Levels of Strategy
Bowman and Ambrosini
Bowman and Ambrosini (2007), dalam artikelnya yang berjudul Firm Value Creation and
Levels of Strategy, di ............ tahun....., menjelaskan bagaimana value diciptakan di dalam
perusahaan dan apakah perbedaan antara competitive strategy dan corporate strategy dapat
membantu dalam proses value creation. Terdapat lima macam aktivitas penciptaan nilai di
dalam perusahaan, yaitu aktivitas menciptakan produk/jasa, aktivitas merealisasikan value ,
aktivitas dalam usaha untuk mendapatkan input, aktivitas menciptakan capital stock , dan
aktivitas pemeliharaan perusahaan. Proses value creation ini kemudian dieksplorasi dari
perspektif corporate and business levels of strategy dengan mempertimbangkan apakah
aktivitas ini dapat membuat keduanya berjalan dengan ketat atau longgar. Bowman dan
Ambrosini menyatakan bahwa tujuan penelitian itu adalah untuk ................., ..................., dan
................
Hasil penelitian mereka menyatakan bahwa keputusan ketat atau longgarnya dalam aktivitas value
creating sebaiknya berhubungan dengan kenyataan yang berada dalam corporate strategy
itu sendiri dan pilihan corporatising ini termasuk trade-off dalam responsiveness
dan cost.
Selanjutnya, kesimpulan dari penelitian ini adalah ............., .................., dan ................ .
Penelitian selanjutnya akan difokuskan pada .................................................untuk
menentukan ....................................................................
Note:
Alinea 1. Pengantar yang berisi judul artikel dan penulisnya, latar belakang penelitian terdahulu dan
tujuan penelitiannya.
Alinea 2.Metode/cara pengujian dan alat-bahan yang digunakan
Alinea 3.Hasil dan pembahasan
Alinea 4.Kesimpulan dan saran