PENGENDALIANNYA
Auto body
Steel mill
(atmosphere) Rust
Reduction
Iron ore Refining
Mine
(iron C ti
Casting
oxide) Rolling
Underground
Shaping
Pipeline (hydrated
(Soil and iron oxide)
water)
pipe
Metallurgy in reverse
Dampak korosi meliputi :
Dampak ekonomi
¾ Kerugian produksi
d k selama
l slm
l idle
dl
¾ Biaya perawatan tinggi.
¾ Effisiensi berkurang.
¾ Kontaminasi yg mempengaruhi produk.
¾ Overdesign
Dampak Sosial
¾ Kehidupan.
¾ Safety/ keamanan
Significance of Corrosionon on Infrastructure
Engineer finds
corrosion in
collapsed bridge at
North
N h Carolina
C li
speedway (2000)
Significance of Corrosionon on Vehicles
1988 19-year
19 old
ld B
Boeing
i 737
operated by Aloha Airlines lost a
major portion of the upper fuselage
in full flight
g at 24000 ft
Pb - 0.126 Cd Ni
Sn - 0.136 - +
Ni - 0.250
Co - 0.277 ΔV o =
Cd - 0.403 0.153V
Fe - 0.440
Cr - 0.744 Cd 25°C Ni
odic
Zn - 0.763
0 763
lebih ano
Al - 1.662
1.0 M 1.0 M
Mg - 2.363
Cd 2+ solution Ni 2+ solution
Na - 2.714
2 714
K - 2.924
9
Umumnya korosi logam melibatkan beberapa reaksi sbb:
y 1. Reaksi oksidasi logam pada anode:
L → L n+ + ne-
y 2. Reaksi reduksi pada katode yang mungkin terjadi adalah:
a. Reduksi ada dua kemungkinang :
i) Reduksi O2 menjadi ion OH- (kondisi netral atau basa)
O2(aq) + H2O(I) + 2e- → 2OH-(aq)
ii) Reduksi O2menjadi H2O (kondisi asam)
O2(aq) + 4H+(aq) + 4e- → 2H2O(I)
b. Evolusi/Pembentukan H2
2H+(aq) + 2e- → H2(g)
c. Reduksi Ion Logam
L3+(aq) + e- → L2+(aq)
d Deposisi Logam
d.
L+(aq) + e- → L(s)
Perhatikan contoh reaksi korosi yang terjadi pada logam besi berikut:
yPada kondisi netral atau basa, ion Fe2+ dan OH- membentuk endapan Fe(OH)2.
yDi udara, Fe(OH)2 tidak stabil dan membentuk Fe2O3 xH2O Ædisebut karat.
yPada kondisi asam, banyaknya ion H+ memicu terjadinya reaksi reduksi lainnya
yang juga berlangsung, yakni evolusi atau pembentukan hidrogen menurut
persamaan reaksi: 2H+(aq) + 2e- → H2(g).
y Adanya 2 reaksi di katode pada kondisi asam menyebabkan lebih banyak logam
besi yang teroksidasi.
yHal ini menjelaskan mengapa korosi paku besi pada kondisi asam lebih besar
daripada korosi dalam air
Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Korosi
y 6.b)
6 b) Efek Galvanic Coupling
y Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan banyaknya atom-
atom unsur lain yang terdapat pada logam tersebut sehingga
memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni timbulnya
perbedaan potensial pada permukaan logam akibat perbedaan EE°
antara atom-atom unsur logam yang berbeda dan terdapat pada
permukaan logam dengan kemurnian rendah.
y Efek ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan
reaksi oksidasi pada daerah anode.
Standar EMF (Electromotive Force)
y 7. Mikroba
y Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat
menyebabkan
b bk peningkatan
i k k
korosi i pada
d logam.
l
y Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu
mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk
memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya.
hidupnya
y Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain:
protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat,
dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans
Thiobacillus ferroxidans.
Macam--macam Korosi
Macam
Korosi Galvanis
Korosi Regangan
Korosi Batas Butir
Dealloying/Selective Leaching
Korosi Arus Liar
Korosi Celah (Crevice Corrosion)
Korosi Sumuran (Pitting Corrosion)
Korosi Titik Embun
Korosi Bakteri
Korosi Kavitasi
Korosi Erosi
Korosi suhu tinggi
Korosi Fretting
1 Karat
1. K Galvanis
G l i
M ki jjauh
Makin h lletak
k llogam d l
dalam d
deret
Tendency to be protected from corrosion
corrosion, cathodic
cathodic, more noble end
Mercury galvanik makin parah korosi
Platinum
Gold
yang mungkin dialami oleh bahan
Zirconium Graphite yang lebih anodik.
Titanium
Hastelloyy C Monel
Stainless Steel (316-passive)
Penggunaan kombinasi logam yang
Stainless Steel (304-passive) terletak berjauhan pada deret
Stainless Steel (400-passive) galvanik tetap dilakukan tetapi
Nickel (passive oxide)
Silver
anoda jauh lebih besar dari katoda.
Hastelloy 62Ni, 17Cr
Silver solder Ti, SS dan Al mengalami pemasifan
Inconel 61Ni, 17Cr
Aluminum (passive AI203)
karena terbentuknya selaput oksida
70/30 copper-nickel mantap . (laju korosi berkurang,
90/10 copper-nickel merupakan penyimpangan prediksi
Bronze (copper/tin)
deret galvanik).
Copper
Brass (copper/zinc)
Note, positions of
Alum Bronze Admiralty Brass ss and
d al**
l** K
Korosii d
dwilogam
il di
dimanfaatlkan
f tlk
Nickel
Naval Brass Tin
untuk penanggulangan korosi
Lead-tin (proteksi katodik, mengorbankan
Lead anoda secara sengaja, secreficial
Hastelloy A
Stainless Steel (active)
waster).
316 404 430 410
Lead Tin Solder Karena kondisi tertentu urutan
Cast iron
Low-carbon steel (mild steel)
logam-logam pada deret galvanik
Manganese Uranium dapat berubah (misal : besi dan
Aluminum Alloys seng pada komponen baja galvanis
Cadmium
Aluminum Zinc
pipa
p p air mminum
mppada temperatur
mp
Beryllium tinggi).
Magnesium
Galvanic
P
Penampakan
k : Produk
P d k korosi
k i terdeposit/
t d it/ tertimbun
t ti b padad
sambungan dua logam (pada logam yang lebih
anodik dekat sambungan )
Akibat : Serangan terhadap logam yang lebih anodik
mengakibatkan kegagalan/kerusakan total
yang disebabkan disintegrasi pada bagian
yang anodik khususnya bila katoda >>> anoda
Contoh : Alumunium - Copper
Mild steel - Stainless steel
(
(anodik)
dik) (k t dik)
(katodik)
Pencegahan dan Penanggulangan
Kombinasi
K bi i llogam yang digandeng
di d di
diusahakan
h k
sedekat mungkin pada deret galvanik.
Penyisipan logam ketiga, sehingga mengurangi
efek galvanik.
alvanik
Mencegah terjadinya aliran arus listrik antara
kedua logam dengan mengisolasi Anoda >>>>
Katoda.
Katoda
Coatings
Cegah lingkungan lembab pada sambungan.
Preferred corrosion of
one element/constituent
[
[e.g., Zn
Z from
f brass
b (Cu-Zn)].
(C Z )]
Dezincification.
4.1.Dezincification
` Pelarutan
P l seng dari
d i metall paduan
d brass
b yang merupakan
k
paduan tembaga dengan seng antara 10 sampai 40 %.
` Ciri-ciri:
◦ Perubahan warna dari kekuningan menjadi merah tembaga. Terjadi pada
kuningan dengan kadar seng > 20% (Yellow brass)
` Faktor penyebab korosi
◦ Menggunakan air lunak dengan kandungan zat CO2 tinggi.
◦ Suhu lingkungan tinggi
◦ Kandungan klorida dalam air tinggi
◦ Kecepatan aliran rendah
◦ Celah-celah sempit
◦ Terdapat endapan pada permukaan logam
` Cara pencegahan
◦ Gunakan kuningan dengan kadar Zn rendah ( < 15 %) atau red brass.
◦ Kendalikan lingkungan agar tidak agresive
◦ Gunakan paduan
p yang
y g resistant misal: p
paduan rase tunggal
gg (Zn<37%
+ 1% Sn, As,.Sb, Pb)
◦ Gunakan proteksi katodik
4.2. Grafitisasi (Graphitization)
` Grafitisasi adalah pelarutan logam ferrum dari logam
besi karbon (Gray cast iron)
` Proses grafitisasi berlangsung secara merata dari
permukaan ke dalam material dan meninggalkan
matrik yang keropos berupa karbon dan grafit. Besi
cor yang
ang terserang grafitisasi dapat ber
berubah
bah
menjadi bahan pensil tulis yang baik.
` Proses grafitisasi terjadi pada
◦ Air asin (air laut)
◦ Air tambang yang bersifat asam
◦ Dalam tanah yang mengadung sulfat dan bakteri
pereduksi sulfat.
` Menambahkan unsur nikel dapat mengurangi
kepekaan terhadap grafitisasi
grafitisasi.
5. Crevice Corrosion (Karat Celah)
Korosi celah adalah serangan yang terjadi karena sebagaian permukaan
logam terhalang atau terasing dari lingkungan dibanding bagian lain logam
yang menghadapi elektrolit dalam volume besar.
Mula-mula
ua ua e elektrolit
e t o t mempunyai
e pu ya komposisi
o pos s se
seragam,
aga ,
sehingga korosi terjadi di seluruh permukaan logam
yang terbuka baik di dalam maupun diluar celah.
Pengambilan oksigen yang terlarut menyebabkan
lebih banyaky lagi
g difusi oksigen g dari p
permukaan
elektrolit yang kontak langsung dengan atmosfer..
Oksigen di permukaan logam yang berhadapan
dengan sebagian besar elektrolit lebih mudah
dikonsumsi ketimbang g yyang
g terdapt
p dalam celah.
Di dalam celah, kekurangan oksigen menghalangi proses katodik sehingga pembangkitan
ion-ion hidroksil yang negatif dari tempat yang terkurung itu juga berkurang
Produksi ion-ion positif yang berlebihan dalam celah menyebabkan ion-ion negatif dari
elektrolit di luar celah terdifusi ke dalam celah guna mempertahankan keadaan dengan
energi potensial yang minimum. Dengan hadirnya klorida, agaknya terbentuklah ion-ion
kompleks antara klorida, ion-ion logam dan molekul-molekul air.
Peningkatan konsentrasi ion hidrogen mempercepat proses pelarutan logam yang pada
gilirannya membuat masalah semakin buruk. Demikian pula saat peningkatan
k
konsentrasi i anion
i di dalam
d l celahl h juga
j memperburuk
b k keadaan.
k d
Logam didalam celah terkorosi dengan cepat sementara bagian luarnya terlindung
secara katodik.
Crevice Corrosion
6. Pitting Corrosion (Korosi Sumuran)
Bila selembar baja lunak yang bersih dibiarkan kehujanan dalam beberapa
hari akan terkorosi dengan cepat dan “karat” yang terbentuk berupa endapan
keras, keropeng atau tonjolan-tonjolan bundar, pada bagian-bagian tertentu
dimana titik-titik air menggenang lebih lama.
lama Kalau “karat”
karat dihilangkan akan
dijumpai lubang-lubang di tempat yang semula tertutup hasil korosi.
Pembentukan sebuah ceruk didahului oleh korosi biasa di seluruh
ppermukaan yyangg yang
y g dibasahi oleh air menyebabkan
y berkurangnya
g y
kandungan oksigen dalam elektrolit.
Konsumsi oksigen pada reaksi katoda normal dalam larutan netral
menyebabkan terjadinya gradien konsentrasi oksigen dalam elektrolit.
Daerah basah yyangg bersebelahan dengang udara atau antarmuka
elektrolit menerima oksigen dari difusi lebih banyak ketimbang daerah
di pusat tetesan air yang terletak paling jauh dari sumber pemasokan
oksigen. Gradien konsentrasi daerah di tengah itu mengalami polarisasi
anodik sehingga
gg terlarut dengan
g aktif:
Fe Æ Fe2+ + 2e–
Ion-ion hidroksil yang dibangkitkan di daerah katoda terdifusi ke arah
dalam dan bereaksi dengan ion-ion besi yang terdifusi ke arah luar,
sehingga
gg terjadilah
j pengendapan
p g p produk
p korosi tak dapat
p larut di
sekeliling cekungan, atau ceruk membentuk cincin karat .
Selanjutnya menghambat difusi oksigen, mempercepat proses anodik di
pusat tetesan dan menyebabkan reaksi bersifat otokatalitik.
Boiler tube
b kt i
bakteri k t
karat
y Tanda keberadaan bakteri :
◦ Adanya bau busuk menyengat bila karat
dikelupas, atau diberi HCl pada karat dan akan
timbul
i b l bau
b bbusukk H2S.S
y Cara mencegah :
◦ Memberi aerasi (memasukkan zat asam)
kedalam air (klorinasi, tennates, potassium,
t ll it cetyl
tellurite, t l pyridinium,
idi i O
O-nitrophenol,
it h l
selenate anorganik).
y Nama bakteri yang bekerja ‘Sporovibrio
Sporovibrio
desulfuricans’.
Jenis--Jenis Mikro Organisme
Jenis
NAMA JENIS
Aspergillus,
p g Alternaria, Penicillium, JJamur
Trichoderma, Torula, Monilia
Mikro organisme (bakteri) yang membentuk lapisan
b l di ((slime)
berlendir li ) yang menyebabkan
b bk ddeposisi
i i bbesi,i
jamur dan algae. Slime menyebabkan sel karat jenis
konsentrasi oksigen mengakibatkan pitting.
Akibat
Ak b jasad d renikk
◦ Kerusakan kontruksi, mengganggu proses produksi
(menggerogoti filter), karat membuntu pipa pendingin.
Cara
C mencegahh
◦ Injeksi klorine (0,3 – 0,6 ppm), menghambat
pertumbuhan lendir dan algae serta mengubah sulfida
k
korosif
if menjadi
j di sulfat
lf t yang kkurang kkorosif.
if
◦ Senyawa quarternary ammonium dan phenol,
mengendalikan lapisan lendir (slime)
◦ Cupri sulfat (CuSO4) kurang dari 1 ppm dan pH rendah,
rendah
mengendalikan algae. Pada aluminium menyebabkan
pengendapan tembaga pada permukaan aluminium dan
menyebabkan pitting.
Kehidupan mikro organisme yang menyebabkan
deposisi besi yakni segala jenis biaota air tawar/laut
yang hidup dalam sistem pendingin atau penukar kalor
yang menggunakan air tawar/laut sebagai pendingin.
Macam-macam
Macam macam biota laut
◦ Segala jenis kerang-kerangan dan remis
◦ Segala jenis barnacles dan udang-udangan
◦ Ganggang laut, anemon, dll.
Akibat yang terjadi
◦ Sel karat perbedaan konsentrasi oksigen, penyumbatan dan
kontaminan lain.
Pencegahan
◦ Menciptakan suasana tidak nyaman untuk hidup dengan
injeksi klorine maksimal 1ppm.
◦ Membersihkan atau pengusiran dengan shock terapi,
namum bbangkainya
k i dapat
d menumpukk dan
d menyumbatb pipa
i
10. Cavitation Corrosion (Karat Kavitasi)
y Kecepatan cairan yang tinggi menciptakan daerah bertekanan tinggi
dan rendah yang berulang pada permukaan peralatan. Gelembung uap
cairan pada permukaan apabila pecah menimbulkan pukulan pada
permukaan yang cukup besar yang mampu memecah film oksida
pelindung permukaan akibatnya akan terserang karat karena menjadi
anodik.
dk
y Penyebab terjadinya gelembung uap cairan adalah turbulensi cairan di
permukaan metal atau suhu yang menyebabkan tekanan cairan jatuh
di bawah tekanan uap cairan.
y Biasanya terjadi pada : belakang propeler kapal, suduturbin air, pipa
dengan aliran tinggi, sayap yang terendam air dari pesawat hidrofoil.
y Penanggulangan:
◦ Dipasang pada tekanan head setinggi mungkin sehingga menghindari
terbentuknya gelembung uap dari cairan.
◦ Pelapisan permukaan dengan elastromer coating seperti karet, neoprene
atau sejenisnya.
11. Erosion Corrosion (Karat Erosi)
y Erosi adalah kerusakan permukaan yang
disebabkan aliran fluida sangat cepat
cepat, adanya
partikel pada dalam fluida, adaya gelembung gas.
Erosi juga dapat terjadi pada permukaan yang
bergerak cepat seperti : impeler pompa sentrifugal.
f
y Rusaknya permukaan metal, rusak pula lapisan film
pelindung sehingga memudahkan terjadinya karat.
karat
y Untuk mengurangi pengaruh karat erosi diambil
langkah pencegahan karat sekaligus
penanggulangan serangan erosi.
Erosion-corrosion
Combined chemical attack and
mechanical wear (e.g., pipe
elbows).
)
y Penyebab
y benturan adalah aliran turbulen atau
partikel padat yang terbawa aliran.
y Ciri : kerusakan permukaan setempat dengan
bentuk keseluruhannya menuju satu arah, arah alur
/sumur cenderung mendalam pada satu sisi.
y Terjadi
j ppada : ppompa,
p , kran ((valve),
), orifice,, tube,,
alat penukar kalor, elbow dan tee pada
perpipaan.
y Penanggulangan : dengan menggunakan material
yang tahan serangan ini (paduan tembaga-nikel
70-30 yang mengandung 0,4 – 1,0% Fe, paduan
Ti-6Al-4V)
12.Fretting Corrosion (Karat Gesekan)
y Fretting corrosion terjadi pada dua permukaan yang saling
berhubungan secara rapat sehingga ada yang lengket.
Disebabkan gerakan oscilasi, vibrasi dan gerakan pusingan
maka
k terjadi
j di gesekan
k (f(friksi),
ik i) slippage
li ((tergelincir).
li i )
y Abrasi menyebabkan terkelupasnya film oksida pelindung
sehingga mengakibatkan serangan oksidasi dan karat pada
metal yang film pelindungnya terkelupas.
Pencegahan :
y Menghilangkan pergerakan dengan menambahkan beban
pada kedua permukaan
y Membuat kedua p permukaan menempel p
y Memberikan lubrikasi pada kedua permukaan
13. Korosi suhu tinggi
y Korosi panas menghadapkan perancang dengan pemilihan bahan.
◦ Ketahanan terhadap creep (deformasi akibat tegangan yang terus menerus),
persyaratan pada sudu-sudu dan piringan turbin yang berputar dengan cepat
(kandungan nikel harus tinggi)
◦ Ketahanan terhadap korosi panas paling baik bila kandungan kromium dalam
paduan cukup tinggi.
◦ Bilah-bilah pemandu (guide vanes) yang diam dan bekerja pada tingkat
tegangan rendah dapat dibuat dari paduan dengan kandungan kromium tinggi
seperti paduan cobalt X40.
◦ Bilah-bilah sudu yang berputar dibuat dari paduan kaya nikel yang termasuk
dalam daftar nimonik.
y Metode mengurangi kemungkinan terjadinya korosi panas :
◦ Menyempurnakan mutu campuran bahan bakar/udara
◦ Mengurangi kandungan belerang atau penyaringan natrium klorida akan
meminimumkan pembentukan terak yang titik lelehnya rendah
◦ Pelapisan dari bahan paduan pada sudu-sudu untuk menghalangi logam dari
kontak dengan atmosfer yang ganas. Contohnya adalah cocraly, paduan kobalt,
kromium, aluminium dan itrium yang digantikan oleh zirkonium.
Pengendalian Korosi
Pengendalian Korosi
a. L k
Lingkungan gas (-10
( 10 0 C sampai 30 °C)/ udara
d b b
bebas
- Menurunkan kelembaban relatif (korosi >60 % , laju
korosi meningkat > 800%)
- Menghilangkan komponen-komponen mudah menguap yang
dihasilkan oleh bahan sekitar.
- Mengubah
g temperature
p
- Menghilangkan kotoran
- Penggunaan inhibitor
b
b. Elektrolit
El kt lit
- Menurunkan konduktifitas ionic
- Mengubah PH
- Secara homogen mengurangi kandungan oksigen
- Mengubah temperatur
- Penggunaan inhibitor
- Memperkuat selaput pasif pada permukaan logam
c. Dalam
D l tanah
h
- Proteksi katodik
- Pelapisan
p permukaan
p
- Mengganti tanah urug
- Mengendalikan PH
Catatan
2. Inhibitor
a. Anodik : Meningkatkan lajuj ppolarisasi anoda melalui reaksi
dengan ion-ion logam yang terkorosi untuk menghasilkan
selaput pasif tipis atau lapisan-lapisan garam.
b. Katodik : Inhibitor katodik berpengaruh
p g terhadap
p dua reaksi :
• terhadap reaksi pertama: 2H20 + 02 + 4e- 40H-
Tabel Inhibitor
3. Pengendalian Korosi dengan Lapisan Penghalang
((Perlindungan
g Mekanis))
Perlindungan mekanis dilakukan dengan mencegah agar permukaan
logam tidak bersentuhan dengan udara dan air, misalnya dengan
pengecatan
p g dan p
pelapisan
p dengan
g logam
g lain (p
(penyepuhan)
y p )
4. Perlindungan elektrokimia
Dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi elektrolik (reaksi
elektrokimia yang mengoksidasi logam). Perlindungan tersebut disebut
juga perlindungan katode (proteksi katodik) atau perlindungan anode
(proteksi anodik).
(p )
Mg
Magnesium Anode
Impressed current
4.1.a. Metode anoda tumbal
y Penggunaan logam lain yang lebih reaktif akan menempatkan
logam sebagai penyuplai e- atau bertindak sebagai anode
dalam sel elektrokimia korosi. Bahan ini sengaja dikorbankan
(habis termakan korosi) yang setiap saat secara periodik
di
diganti.
ti Bahan
B h M & paduannya,
Mg d Z & paduannya
Zn d , Al dan
d
paduannya.
y Contoh :
y Penggunaan logam Mg (E° = -2.37V) untuk perlindungan logam
Fe (E° = -0.44V). Mg akan bertindak sebagai anode yang
teroksidasi, sedangkan Fe akan menjadi katode dimana
reduksi
d k i oksigen
k i b l
berlangsung
Perlindungan
l terhadap saluran
l pipa dengan menggunakan anoda
tumbal dan distribusi potensial sepanjang pipa bila ada ccaat
Kerugian
g Proteksi Katodik Arus Dipaksakan.
p
y Harus ada sumber energi listrik arus searah
y Tidak boleh ada kesalahan sirkuit atau arus salah arah.
y Membutuhkan teknisi dan pengawas yang banyak dan terlatih
y Penghubung anoda harus diisolasi secara sempurna dan tidak
boleh menyerap air.
y Harus dilengkapi
g p dengan
g pelindung
p g anoda
4.2. Proteksi Anodik
Prinsip proteksi anodik adalah pemberian potensial pada baja
sehingga logam terpolarisasi secara anodik dari potensial
korosi bebasnya yang dapat menyebabkan timbulnya selaput
pasif sehingga
p gg dapat
p melindungi
g logam
g dari serangan
g korosi
selanjutnya