Anda untuk menirukan bunyi ayam petelur. Pernahkah Anda berpikir bagaimana rasanya
menjadi pengusaha ternak ayam petelur? Jika belum, mari coba membuat perkiraan modal dan
keuntungan usaha ternak ayam petelur.
Telur ialah kebutuhan manusia yang sangat baik untuk memenuhi nutrisi tubuh, khususnya untuk
kebutuhan protein.
Konsumsi telur di Indonesia cukup besar dan terus meningkat setiap harinya. Konsumsi telur
biasa digunakan untuk sarapan, lauk, bahan membuat kue, dan campuran bahan pembuatan
makanan yang lainnya.
Hal ini membuat usaha ternak ayam petelur cukup potensial untuk dijalankan, baik itu usaha
pokok maupun usaha sampingan.
Tujuan dari melakukan usaha ternak ayam petelur ialah untuk diambil telurnya. Ada juga
manfaat lainnya untuk diambil kotorannya sebagai bahan biogas. Menjadi pebisnis tentunya
membutuhkan analisa yang matang agar usahanya dapat berjalan lancar.
Ada beberapa kebutuhan modal yang seharusnya Anda persiapkan sebelum memulai usaha
seperti berikut:
Adapun perkiraan keuntungan yang akan Anda terima jika memutuskan diri untuk menjadi
pengusaha ternak ayam petelur ialah sebagai berikut:
100 ekor ayam petelur mampu menghasilkan rata-rata 6 Kg telur per hari.
Harga telur sekitar Rp 14.000 per Kg x 6 Kg per hari = Rp 84.000,00 per hari
Keuntungan bersih per hari bisa dihitung dari pendapatan dikurangi modal pakan per hari
yaitu: Rp 84.000 - Rp 32.000 = Rp 52.000 per hari
Keuntungan yang Anda dapat per bulan = Rp 52.000 x 30 hari = Rp 1.560.000,00
Kotoran ayam juga termasuk keuntungan jika akan dijual dengan harga = Rp 10.000,00
per kantong.
Ayam afkir atau ayam yang sudah tidak bertelur masih bisa dijual dan menjadi ayam
pedaging di pasaran dengan harga Rp 35.000 per ekor.
Banyak cara yang dapat Anda tempuh untuk menjadi pebisnis ayam petelur yang sukses. Maka
pentingnya menganalisa atau memperkirakan modal dan keuntungan usaha ayam petelur ini.
Beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar usaha ternak ayam menjadi lebih lancar sebagai
berikut:
1. Carilah Lokasi Ternak yang Tepat
Ketika Anda memutuskan untuk menjadi pebisnis ternak ayam petelur tidak bisa membuat
peternakan dimana saja tanpa perhitungan apapun. Pastikan Anda memilih lokasi peternakan
berada di daerah dengan potensi polusi udara yang tidak mengganggu penduduk sekitar. Jadi ada
baiknya Anda memilih lokasi peternakan ayam yang cukup jauh dengan rumah penduduk dan
jauh dari lalu-lalang lau-lintas kendaraan. Carilah lokasi yang masih termasuk wilayah pedesaan
yang masih banyak lahan kosong yang luas. Biasanya jika di daerah pedesaan Anda juga akan
sangat mudah mencari pakan ayam yang alami dibuat oleh penduduk sekitar juga.
2. Kebersihan Kandang
Perhatikan kebersihan kandang ternak ayam dan biasakan untuk membersihkan kotoran ayam
secara rutin. Kebersihan juga berpengaruh pada kesehatan ayam. Bisa saja Anda harus
menambah vitamin agar ayam petelur Anda tidak mati karena penyakit.
Usahakan Anda memilih supplier ayam petelur yang bisa dipercaya kualitasnya dengan harga
yang murah murah. Bandingkan harga pakan dari distributor satu ke distributor lainnya. Jika
sudah ditemukan distributor yang kiranya cocok bisa dijadikan langganan ternak ayam secara
kontinyu dan dalam jangka waktu yang lama. Usaha peternakan ayam juga bisa mendatangkan
keuntungan jika Anda memperhatikan biaya pakannya juga.
Pastikan Anda memiliki pangsa pasar yang luas dan bisa dijangkau oleh semua kalangan.
Tentunya pembelian dari harga kalangan masyarakat bawah dengan kalangan atas atau
pembelian untuk suplai supermarket juga berbeda. Berikan rentan harga yang sesuai. Anda sudah
bisa mulai untuk merekrut karyawan untuk memasarkan hasil telur dari ternak Anda.
Bagaimana sobat, tertarikkah Anda dengan usaha ternak ayam petelur ini?
Modal awalnya sekitar Rp 13.160.000,00 dengan keuntungan per bulan sebesar Rp 1.560.000,00.
Terus simpan keuntungan dan kembangkan hingga semua modal awal Anda kembali. Ada
baiknya Anda mengelola pengeluaran dan pemasukan dengan cara yang tepat agar tidak terjadi
kebangkrutan di tengah jalan.