PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa pengertian manajemen?
2. Jelaskan Pengertian Manajemen Keperawatan?
3. Sebutkan Prinsip – Prinsip Manajemen Keperawatan?
4. Sebutkan fungsi manajemen keperawatan?
5. Jelaskan teori-teori manajemen keperawatan?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian manajemen
2. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Keperawatan
3. Untuk mengetahui Prinsip – Prinsip Manajemen Keperawatan
4. Untuk mengetahui fungsi manajemen keperawatan
5. Untuk mengetahui teori-teori manajemen keperawatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen adalah Suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui kerjasama dengan oranglain.(Harsey dan Blanchard)
Manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan suatu kegiatan.(James A. O’Brien)
Manajemen adalah pelaksanaan bersama oranglain.(Harold Konte dan Cyril
O’Donnel)
Manajemen adalah pengorganisasian seluruh sumberdaya melalui perencanaan,
pengorganisasian, pemberian bimbingan dan pengendalian agar tercapai sasaran-sasaran
dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Henry L.Silk)
Dari pengertian para pakar diatas disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu
proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pemberian bimbingan.
Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan
dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan
seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia
untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
3
2.3 Prinsip – Prinsip Manajemen Keperawatan
4
2.4 Fungsi Manajemen Kperawatan
5
Max Weber mampu membahas manajemen birokrasi dari dua sudut pandang
yang berbeda yaitu perilaku dan struktural. Dan memiliki pengetahuan yang baik
tentang kedua poin akan membantu manajer, pembaca atau siswa manajemen lebih
memahami konsep.
Dari sudut pandang perilaku, Weber berusaha memastikan bahwa ada hierarki
pembagian wewenang dan tenaga kerja dalam suatu organisasi. Tetapi kemudian, hal
yang perlu dipahami adalah bahwa sistem seperti itu berfungsi berdasarkan aturan yang
ditetapkan.
Sudut pandang struktural Weber tentang manajemen adalah sudut lain yang dengannya
seseorang dapat memahami sistem manajemen birokrasi. Dia menetapkan bahwa sistem
manajemen birokrasi adalah struktur terorganisir dari hubungan manusia.
Namun, ada sesuatu yang unik tentang manajer birokrasi. Mereka beroperasi
dengan seperangkat aturan yang dibuat untuk memandu karyawan. Dalam sistem
birokrasi, hal-hal biasanya dilakukan secara terorganisir.
Aturan dan peraturan juga dibuat, dan orang-orang terikat untuk mengikutinya.
Dengan kata lain, perintah apa pun yang dikeluarkan oleh otoritas yang lebih tinggi
harus dipatuhi oleh bawahan untuk kelancaran organisasi tersebut. Jadi, singkatnya, ada
keteraturan dalam sistem birokrasi, dan hal-hal dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
yang ditetapkan organisasi.
Max Weber memiliki mencurahkan banyak perhatian dalam sistem birokrasi
dan percaya bahwa itu adalah satu-satunya cara manajemen dapat melakukan kontrol
total terhadap pekerja dalam suatu organisasi. Dan dia merasa sistem dapat membuat
pencapaian sasaran atau hasil yang ditargetkan, serta meningkatkan efisiensi
dimungkinkan.
Teori Weber menempatkan lebih banyak prioritas pada efisiensi. Dan
dibandingkan dengan beberapa pemimpin yang kita miliki saat ini, Weber sama sekali
berbeda. Gaya manajemen-nya didasarkan pada aturan ketat di tempat kerja dan
pemisahan kekuasaan.
Dan jika Weber ada di sini hari ini, ia akan sangat mengkritik banyak pemimpin
dan manajer karena terbuka terhadap ide-ide baru dari bawahan dan menyetujui
pengaturan kerja yang fleksibel yang bertentangan dengan sistem birokrasi. Dia lebih
mementingkan kecepatan, ketepatan, pengetahuan tentang file, persatuan, pengurangan
biaya pribadi dan total subordinasi karyawan.
Gaya manajemen Max Weber juga dianggap sebagai manajemen birokrasi
membuat kolaborasi dan kreativitas tidak mungkin berkembang di lingkungan kerja.
Dia menginginkan sistem yang kosong dari pengambilan risiko atau fleksibilitas. Di
bawah ini adalah beberapa fokus dari teori manajemen birokrasi Max Weber.
6
Salah satu tokoh teori manajemen ilmiah adalah Frederick Winslow Taylor.
Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah satu tokoh
terbesar manajemen. Ia dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah.
Terdapat tiga makalah yang merupakan hasil pemikiran Taylor tentang teori
manajemen, yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management, dan
Testimony before The Special House Committee. Ketiga makalah tersebut diterbitkan
menjadi sebuah buku dengan judul Scentific Management.
Percoban yang dilakukan Taylor adalah mencari berat terbaik untuk muatan
skop supaya hasil yang didapat maksimal dan pengerjaannya dapat dilakukan dengan
mudah.
Sedangkan dalam tahap pelaksanaan, dikenal manajer dengan nama gang boss,
speed boss, repair boss, dan inspector. Sementara itu, di pabrik dikenal dengan nama
disciplinarian.
Taylor juga mengembangkan teori yang dikenal dengan nama The Taylor
Differential Rate System. Teori ini mengenai upah per potong minimum dan upah per
potong maksimum. Maksud dari penetapan ini adalah untuk memotivasi karyawan
supaya dapat bekerja maskimal.
7
Upah per potong minimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan sama
dengan standar atau di bawah standar. Sementara itu, upah per potong maksimum
diberikan kepada pekerja yang menghasilkan di atas standar.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori manajemen keperawatan berkembang dari teori menajemen umum yng
memerintahkan penggunaan sumber daya manusia dan materi secara efektif.Empat elemen
besar dari teori manajemen adalah perencanaan,pengorganisasian,mengarahkan atau
memimpin,dan mengendalikan atau pengevaluasian seluruh aktivitas
manajemen,kognitif,afektif,dan psikomotor berada dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi
utsms yang bergerak secara simultan.
Kepercayaan utama dari manajemen keperawtan adalah bahwa fokusnya pada
perilaku manusia.Manajer perawat terdidik dalam pengetahuan dan keterampilan tentang
perilsku manusia mengelola perawat profesional serta pekerja keperawatan non profesional
untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktifitas pada pelayanan perawatan pasien.
9
DAFTAR PUSTAKA
10