Anda di halaman 1dari 8

RESENSI BUKU MODEL PEMBELAJARAN

(Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif)

Oleh : Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd

Mata Kuliah : Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dosen Pengampu : Dr. Puji Hadiyanti, M.Si

Disusun Oleh :

Alya Adilah (1104617012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
I. Identitas Buku

Judul Buku : Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif)
Penulis : Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd.
Penerbit : PT. Bumi Aksara, Jl. Sawo Raya No. 18 Jakarta 13220
Tahun Terbit : Oktober 2008
Tebal Halaman : 227 Halaman

II. Tujuan Pengarang


Pengarang bertujuan dengan kehadiran buku ini sekiranya dapat memberikan
gambaran perbedaan pandangan tentang berbagai model pembelajaran tersebut, di
samping guru, instruktur atau dosen dapat mempelajari teori-teori belajar yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran. Penulis berharap semoga kehadiran dari buku ini dapat
menambah khazanah keilmuan pembelajaran di tanah air.
III. Resensi Buku

A. Bab 1 Strategi Pembelajaran


Model pembelajaran tidak langsung (non-directive teachng) menekankan pada
upaya memfasilitasi belajar. Tujuan utamanya adalah membantu siswa dalam mencapai
integrasi pribadi, efektivitas pribadi, dan penghargaan terhadap dirinya secara
realitas. Prosedur pembelajaran pengajaran tidak langsung terdiri dari lima tahap yaitu:
a. Tahap 1 : membatasi situasi masalah yang dihadapi siswa,
b. Tahap 2 : menggali permasalahan,
c. Tahap 3 : mengembangkan pemahaman akan situasi masalah,
d. Tahap 4 : perencanaan dan pengambilan keputusan,
e. Tahap 5 : integrasi.
Model pembelajaran pengajaran tidak langsung (tanpa menggurui) bisa digunakan
untuk beberapa situasi masalah, baik masalah pribadi, sosial maupun akademik. Model
pembelajaran pelatihan kesadaran (awareness training) didesain untuk mengembangkan
perkembangan interpersonal. Tujuannnya untuk meningkatkan pemahaman diri dan
kesadaran akan prilaku diri sendiri dan perilaku orang lain sehingga dapat membantu
siswa mengembangkan perkembangan pribadi dan sosialnya. Prosedur pembelajaran
pelatihan hanya meliputi dua tahap, yaitu :
a. Tahap 1 : menyampaikan tugas dan menyampaikannya,
b. Tahap 2 : mendiskusikan atau menganalisis tahap 1.
Model pembelajaran pertemuan (diskusi kelas) adalah model pembelajaran yang
ditunjukkan untuk membangun suatu kelompok sosial yang saling menyayangi,
menghargai, mempunyai disiplin diri, dan komitmen untuk berprilaku positif.

B. Bab 2 Model Pembelajaran Sosial


Bermain peran sebagai suatu model pembelajaran bertujuan untuk membantu
siswa menemukan makna diri (jati diri) didalam lingkungan sosial dan memecahkan
dilemma dalam bantuan kelompok. Artinya, melalui bermain peran siswa belajar
menggunakan konsep peran, menyadari adanya peran – peran yang berbeda dan
memikirkan prilaku dirinya dan prilaku orang lain. Proses bermain peran ini dapat
memberikan contoh tentang prilaku manusia dan berguna sebagai sarana bagi siswa
untuk: (1) menggali perasaannya, (2) memperoleh inspirasi dan pemahaman yang
berpengaruh tehadap sikap, nilai, dan persepinya, (3) mengembangkan keterampilan
dalam memecahkan masalah, dan (4) mendalami mata pelajaran dengan berbagai
cara. Terdapat empat prinsip yang harus dipegang oleh guru/fasilitator dalam simulasi
yaitu: (1) eksplanation, (2) refereeing, (3) coaching, dan (4) debriefing. Model
pembelajaran telaah yurisprudensi ditunjukkan untuk membantu siswa belajar berpikir
secara sistematis tentang isu – isu yang sedang terjadi dimsyarakat.

C. Bab 3 Model Pembelajaran Jarak Jauh


Meskipun teknologi merupakan bagian integral dari pendidikan jarak jauh, namun
program pendidikan harus fokus pada kebutuhan instraksional mahasiswa daripada
teknologinya sendiri. Selain itu perlu juga memperhatikan umur, kultur, latar belakang
sosioekonomi, interes, pengalaman, level pendidikan, dan terbiasa atau tidaknya dengan
metode pendidikan jarak jauh. Faktor yang penting dalam sistem pembelajara jarak jauh
adalah perhatian, percaya diri dosen, pengalaman, mudah menggunakan alat, dan
menjalin interaksi dengan mahasiswa. Pada pembangunan sistem perlu memperhatikan
desain dan pengembangan sistem, interactivity, active learning, visual imagery, dan
komunikasi yang efektif.

D. Bab 4 Manajemen Diri Dalam Pembelajaran


Manajemen diri secara umum terdiri dari tiga langkah utama yaitu menentukan
tujuan, memonitor dan mengevaluasi kemajuan dan memberikan penguatan diri, apabila
tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan orang – orang yang mampu mendidik
dirinya maka siswa harus mengatur hidupnya dengan tujuan sendiri, memonitor dan
mengevaluasi prilaku dan menyediakan penguatan untuk dirinya sendiri. Dengan
adanya manajemen diri dalam pembelajaran, siswa dapat bertanggung jawab pada
dirinya sehingga tidak perlu selalu dibimbing. Menjadikan peserta didik lebih mandiri
dan kreatif sesuai tujuan yang beriorentasi pada tugas harus didorong untuk
dikembangkan sendiri oleh peserta didik yang bersangkutan sesuai dengan cara
belajarnya.
E. Bab 5 Model Pembelajaran Orang Dewasa (POD)
Strategi pembelajaran orang dewasa mengandung komponen sebagai berikut:
urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan waktu
pembelajaran. Dalam pembelajaran orang dewasa ketika memasuki kegiatan
pembelajaran mereka membawa pengalaman – pengalaman yang berbeda dari setiap
individu. Oleh karena itu pendektan dalam pembelajaran orang dewasa yaitu strategi
pembelajaran individu yang mengutamakan teknik menggali pengalaman para peserta
didik melalui diskusi, simulasi, studi banding dan lain –lain.

F. Bab 6 Perlukah Kompetensi Dalam Mendesain Pembelajaran


Menurut spencer hakikat kompetensi adalah sebagai karakteristik yang menonjol
dari seorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan superior dalam
suatu pekerjaan atau situasi. Spencer membagi atas lima karakteristik kompetensi yaitu:
1. Motif, sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang menyebabkan sesuatu.
2. Sifat, karakteristik tanggapan konsisten terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep diri, sikap, nilai dan image diri seseorang.
4. Pengetahuan, informasi yang dimiliki dalam bidang tertentu.
5. Keterampilan, kemampuan untuk melakukan tugas – tugas yang berkaitan dengan
fisik dan mental.
Adapun perencanaan desain yang ditetapkan oleh Dick dan Carey yaitu
mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran, melakukan analisis pembelajaran,
mengidentifikasi tingkalaku dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan performasi
serta mengembangkan butir – butir acuan patokan, mengembangkan strategi
pembelajaran mengembangkan dan memilih materi, mendesain dan mengevaluasi
formatif, merevisi bahan pengajaran, dan mendesain dan melaksanakan evaluasi
sumatif.
G. Bab 7 Model Pembelajaran Elaborasi Dan Buku Teks Suatu Terapan Dalam
Belajar Matematika
Ada tujuh prinsip yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran model elaborasi
yaitu:
1. Penyajian kerangka isi
2. Elaborasi secara bertahap
3. Bagian terpenting dibagikan pertama kali
4. Cakupan optimal
5. Penyajian pensintesis secara bertahap
6. Penyajian jenis pentintesis
7. Tahapan pemberian rangkuman

H. Bab 8 Perbaikan Kualitas Pembelajaran Melalui Pembinaan Tenaga Pengajar


Menurut Gagne dan Briggs bahwa dalam strategi pembelajaran memuat sembilan
urutan kegiatan yang dilakukan meliputi: memberikan motivasi/menarik perhatian,
menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa, mengingatkan kompetensi prasyarat
prasyarat memberikan stimulus, memberikan petunjuk belajar, menimbulkan
penampilan mahasiswa, memberikan umpan balik, menilai penampilan dan
menyimpulkan.

I. Bab 9 Model Pembelajaran Ketrampilan (Suatu Penerapan Pada Belajar Praktik


Permesinan)
Teori belajar praktek sebenarnya tidak berbeda dengan teori belajar pada
umumnya. Namun teori belajar praktek memiliki kekhususan karena dapat diukur
melalui obserpasi dan konotasi belajar praktek adalah keterampilan.
Tujuan dalam domain psikomotor harusnya menjadi perhatian para guru termasuk
dalam bidang seni, pendidikan teknis kejuruan dan pendidikan khusus. Belajar dalam
bidang psikomotor berarti mengembangkan suatu kemampuan kinerja tertentu.

 Kelebihan Buku
1. Membahas macam – macam model pembelajaran yang dapat diambil sebagai
pertimbangan sebagai model pengajaran dalam mengajar
2. Pada akhir bab terdapat rangkuman yang dapat mempermudah dalam memahami isi
buku.
3. Isi buku sangat lengkap dimulai definsi para ahli, definisi umum, prosedur, dan
contoh pengaplikasiannya dalam pembelajaran
4. Konsep dan struktur buku yang sistematis sehingga alur pembelajaran mudah
dipahami
5. Disertai dengan contoh-contoh nyata dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembaca
mendapatkan gambaran yang jelas dalam kegiatan pembelajaran
6. Beberapa bab diantaranya dilengkapi dengan peta konsep dan table perbandingan
untuk mempermudah pembaca mendalami materi

 Kekurangan Buku
1. Model – model pembelajaran yang dibahas masih terbatas
2. Tidak semua akhir bab dilengkapi dengan rangkuman
3. Bahasa yang digunakan masih dirasa kurang efektif dan efisien
4. Terlalu banyak penggunaan dan pemilihan kata yang sulit dipahami

IV. Kesimpulan
Setiap tujuan dan metode pembelajaran berbeda satu sama lain, oleh karena itu jenis
kegiatan belajar yang dipraktikkan juga harus berbeda, diperlukan strategi pembelajaran
yang perlu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Di buku ini dijelaskan secara
rinci pengertian mengenai strategi pembelajaran dari banyak para ahlu pembelajaran,
kesimpulannya strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan
digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga
akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang
pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya diakhir kegiatan belajar. Dibuku
ini juga dijelaskan perbedaan dari strategi, metode dan teknik dalam kegiatan
pembelajaran. Pada buku ini juga dibahas lebih lanjut mengenai kriteria pemilihan
strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran individu dan berbagai model
pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan yang dibahas.

Buku ini juga menjelaskan model-model pembelajaran disertai dengan prosedur


pembelajaran dan pengaplikasiannya. Selain itu dijelaskan juga mengenai manajemen
diri yang terdiri dari tiga langkah utama yaitu menentukan tujuan, memonitor dan
mengevaluasi kemajuan serta memberikan penguatan diri. Belajar merupakan kegiatan
yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai, berdasarkan karakteristik warga
belajarnya maka pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu pembelajaran bagi orang
dewasa (andragogi) dan pembelajaran bagi anak-anak (pedagogi). Dalam buku ini juga
dibahas lebih lanjut mengenai karakteristik warga belajar, prinsip pembelajaran orang
dewasa asumsi-asumsi dalam pembelajaran orang dewasam pendekatan, ruang lingkup,
dan tujuan pembelajaran orang dewasa, strategi pembelajaran orang dewasa dan
evaluasi program pembelajaran orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai