Anda di halaman 1dari 13

1.

perbaharuan materi agama kristen

Materi Agama Kristen Protestan


Alat bantu untuk mengembangkan materi :
 Gambar di buat semenarik mungki agar siswa menarik dengan materi
yang kita sampaikan.
 Peta agar siswa dapat mengetahui letak-letak kota yang ada dalam alkitab.
 Papan tulis untuk membuat kalimat-kalimat pendek dan sebagainya.
 Surat kabar atau majalah untuk properti yang di butuhkan misal nya
membuat Topi untuk karakter yang ada dalam Alkitab.
 Kelebihan : Biaya lebih murah, peralatan dapat digunakan disegala ruang,
siswa menjadi lebih aktif dan kreatif.
- Kekurangan : Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan, juga
perlu kesediaan berkorban secara materil.
Pertemuan Pertama :
Macam-macam Manusia Menurut Alkitab
1. Manusia Duniawi (orang yang tidak/belum menerima Mesias)
"Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah,
karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan tidak dapat
memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani." (I
Korintus 2:14)
manusia duniawi adalah orang mementingkan diri sendiri. Oleh karena itu, tidak
mengherankan bila adanya rasa iri hati dan perselisihan (yang didorong oleh sifat
mementingkan diri sendiri) merupakan ciri dari manusia duniawi
ciri manusia duniawi ialah :
 Iri hati

 Mengejar materi(uang,Kekayaan,harta )

 Takut akan kematian

 Matrealistis
 Takut Miskin

Takut di tinggalkan orang yang disayangi

 Takut gagal
2. Orang Kristen Rohani (Orang yang telah menerima Mesias dan yang
mau dipimpin oleh Roh Kudus).
"Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh
orang lain." (I Korintus 2:15)
Manusia rohani ialah manusia yang tidak mementingkan diri nya sendiri.
Apa contoh nyaa yaaa :

 Mau membantu sesama manusia dan tidak pilih kasih

 Memberi
Pertemuan Kedua :
Asal Dosa
Dosa itu apa yaaa ???
Yukk kita cari tau !

Dosa ialah perbuatan yang melanggar hukum allah.


Siappa yang pertama kali berbuat dosa... ???

Alkitab menerangkan bahwa dosa berasal dari suatu makhluk yang mempunyai
kehendak bebas, yaitu si iblis. Pada mulanya iblis adalah seorang malaikat Allah yang
terang dan mulia. Ia telah memberontak dan durhaka kepada Allah. Alkitab
menerandgkan bahwa dosa iblis berasal dari kesombongannya. Dosa pertama itu berasal
dari kehendak iblis. Allah menciptakan malaikat-malaikat sebagai pelayan-Nya
dengan kehendak yang bebas, dan itu akan menjadi baik asal digunakan dengan baik
dan bertanggung jawab.
Sedangkan doa itu dibagi menjadi 2 yaitu :
a.Dosa Warisan ; Dosa warisan atau dosa yang diturunkan oleh kedua
oranng tuanya.
b.Dosa Perbuatan:yang dilakukan manusia sengaja maupun tidak di
sengaja

Contoh nya :
 Syirik terhadap orang lain
 Durhaka terhadap orang tua
 Hubungan di luar nikah
 Mencuri dan merampok
 Membunuh
 Berkelahi
 Berbohong
 Pelit
 Berkata nyaring kepada orang yang usianya lebih tua dari kita.

Pertemuan ke-3
MEMILIKI IMAN YANG KOKOH DAN TANGGUH

Iman adalah karunia allah, yang dikerjakan di dalam hati oleh Roh Kudus, yang
menghidupkan dan memandu semua kemampuan kita menuju satu tujuan
#Iman seperti Anak Kecil
#Iman Berarti Percaya
#Iman bergantung pada kuasa Allah

Pertemuan ke-4
Cara Memgembangkan Iman
Iman dapat dikembangkan dengan langkah yang tepat. Kita harus
berhubungan dangan Allah terus menerus dalam setiap perkara hidup ini. Dibawah
terdapat beberapa langkah sederhana untuk mengembanagkan Iman yang sejati.
Memiliki hati yang percaya. Ini merupakan sikap hati yang sepenuhnya percaya,
dalam kitab Yakobus 5 : 16 Doa orang benar bila dengan yakin sangat besar kuasan-
Nya.
Ketaatan - Ketaatan kita pada suatu Iman yang percaya ( kita harus taat sekalipun
kita tidak mengerti dan tidak melihat.
Rendah hati-Rendah hati merupakan suatu kunci untuh mengarah pada iman yang
sejati. Iman sejati merupakan pemberian dari Allah.

A.Penerapan Iman dalam Kehidupan sehari-hari


Kehidupan kristen adalah kehidupan yang menggambarkan kepemimpinan
Kristus yang bersifat melayani dan bukan untuk dilayani (Mat 20 :28 ). Demikian
juga kita sebagai anak-anak-Nya harus serupa dengan Kristus yang menjadi pelayan
bagi orang lain yang belum mengenal kasih karunia Allah yang berupa penyelamatan
manusia dari maut dan dosa oleh Yesus Kristus. Kita harus mempraktekkan citra Allah
dalam kehidupan kita, baik dalam lingkungan keluarga, dikampus dan di
lingkungan masyarakat yang belum mengenal Kristus Yesus. Disamping itu kita
harus menjadi terang dan garam dunia (Mat 5: 13-16 sama seperti Kristus yang
datang sebagai terang dunia.
Pertama, membaca Alkitab seperti membaca buku kesayangan Kita karena, Firman itu
merupakan pelita dan terang bagi jalan kita. Seseorang yang membaca buku
kesayanganya pasti akan segera mencari kesempatan untuk membaca buku itu. Dalam
membaca buku itu, ia akan berusaha menyelesaikan dari awal sampai akhir. Bahkan ia
akan mencari kesempatan lagi untuk membaca ulang buku itu supaya lebih
menikmati keindahan isinya.
Membaca Alkitab dengan cara seperti ini sangat penting. Sebab Alkitab adalah buku
indah yang tak mudah untuk dimengerti. Maka perlu dibaca berulang-ulang dan
lengkap dari Awal sampai Akhir.
Bacaan menyeluruh ini sangat penting, upaya dalam hati tersimpan Fiman Tuhan
yang lengkap dan tidak terpotong-potong. Apalagi sebagaian besar tertulis dalam
Alkitab adalah berbentuk cerita. Jadi kesan di hati terus-menerus dan berulang- ulang.
Bila seseorang ingin menyelesaiakan membaca dari kejadian sampai Wahyu, selama
satu tahun maka ia harus membaca tiga pasal sehari dan lima pasal pada hari ketujuh
atau atau hari dalam seminggu.
Kedua, membaca dan menyelidiki maksudnya, dengan pertolongan Roh Kudus.
Membaca Alkitab seperti membaca buku kesayangan yang lain, itu perlu. Tetapi
Alkitab adalah Fiman Allah sendiri, yang tak begitu saja ditangkap oleh otak manusia
yang kecil dan berdosa Ini. Maka untuk mengerti maksudnya yang dalam, serta
mohon pimpinan Roh Kudus untuk menjelaskan bagi kita.
Ketiga, menghafalkan ayat-ayat yang khusus. Setiap ayat dalam Alkitab, memiliki
arti yang dalam luas, jika diselidiki dengan cermat. Namun ayat-ayat itu tak boleh
diselidiki terpisah dari konteksnya. Sebab bisa menimbulkan salah tafsir. Seperti yang
pernah saya lihat terjadi pada seorang mahasiswi, dalam memahami 2 Korintus 12:9b. “
Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus datang
menaungi aku.”
Berdasarkan ayat itu, ia berkata kepadaku, “Kak, aku gagal terus dalam ujian. Tapi
kuterima semua ini sebagai salib Kristus, bagiku. Biarlah aku belajar mengikuti jejak
Paulus, yang senang mencari kesengsaraan dalam beriman.” “Paulus mencari
kesengsaraan dalam beriman? Di mana itu tertulis?” tanyaku membalas
pertanyaannya.
Contoh Cerita dalam alkitab:

Daniel, Hananya, Misael, Azarya adalah cendekiawan-cendekiawan muda dari


Yudea, yang diangkut ke pembuangan di Babel, karena negara mereka telah
ditaklukkan oleh kerajaan Babel itu. Dalam pembuangan, merekaberempat terpilih
untuk mengikuti pendidikan selama 3 tahun. Pendidikan itu mempersiapkan para
cendekiawan muda untuk menjadi pengawal Raja.
Selama pendidikan itu, di tetapkan bagi mereka untuk menerima ransum setiap hari
dari santapan Raja dan anggur yang bisa diminum Raja. Dan karena makanan dan
minuman ini najis bagi orang beriman, Daniel bertekad untuk tidak menikmatinya.
Dengan berani ia minta kepada pemimpin pegawai istana untuk tidak memberinya
ransum yang ditetapkan raja itu, dan minta sayur saja untuk dimakan dan air
minum untuk diminum. Pemimpin pegawai istana mengabulkan permintaannya.
Sehingga Daniel Hananya, Misael dan Azarya menerima menu yang berbeda dengan
menu teman-temam sependidikan yang lain. Kita tidak tahu perbandingan kualitas
gizi dari menu mereka ini. Yang jelas setelah lewat 10 hari, perawakan Daniel dan
teman-temannya kelihatan lebih gemuk dari perawakan mereka yang makan dari
menu raja. Lalu dalam ujian Negara, empat orang ini lebih pintar dari teman-temannya
yang lain. Bahkan setelah bekerja, mereka didapati memiliki kepintaran 10 kali lipat,
dari kecerdasan semua ilmuwan di seluruh kerajaan Babel.
Percaya dan setia kepada Allah yang hidup, tak membuat Daniel dan teman-
temannya menjadi bodoh dalam berpikir. Karena memang orang beriman akan
memiliki perasaan, pikiran dan keinginan yang lebih cerah dan terang daripada
sebelum beriman.
Orang Kristen yang demikian, harus bertobat dan melangkah untuk setia dalam
belajar. Sebab ada tertulis, “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya
dan jadilah bijak: …..” ( Ams 6:6 ).
Pertemuan Ke-6

Permulaan Hidup Baru


1. Kesadaran akan Dosa

Ada tiga langkah yang tidak dapat dipisahkan dalam kaitannya


dengan penyelamatan manusia. Langkah pertama ialah, menyadari bahwa
manusia telah tercemar dosa. Seseorang perlu mengaku bahwa ia telah
berdosa. Alkitab mengatakan bahwa semua orang ”telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemuliaan Allah”. (Roma 3 : 23). Dosa dalam 1 Youannes
3 : 4b, ialah pelanggaran hukuman Allah. Dosa bukan hanya perbuatan
yang salah, tetapi juga berupa kegagalan dalam melakukan perbuatan
baik, ”jadi seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi tidak
melakukannya, ia berdosa (Yakobus 4 : 7). Jadi tidak ada yang tidak
berdosa. Setiap orang telah berdosa terhadap Allah dan perlu diselamatkan
kebenaran ini harus disadari dan disukai, baik terhadap diri sendiri,
maupun terhadap Allah.
2. Pertobatan
Langkah kedua adalah: bertobat. Jika seseorang bertobat, pandangan
dan sikap hatinya terhadap dosa berubah. Pertobatan sumpama perubahan
Allah. Tuhan Yesus menghimbau supaya semua orang bertaubat dan
”percaya kepada Injil” (Marcus 1: 15) ia memperingatkan,”tetapi jikalau
kamu tidak bertaubat, kamu semua akan binasa....” (Lucas 13 : 3). 2
Samuel dikisahkan tentang dosa Raja Daud. Ia berzinah dan membunuh.
Allah mengutus Nabi Natan untuk menunjukan kesalahannya. Setelah
sadar akan perbuatan jahatnya Daud benar bertobat. Ketulusan
pertobatannya tertulis dalam Nazmur 51 yang dalam doanya ia meminta
dengan kerendahan hati.
3. Iman
Langkah ketiga ialah beriman kepada Yesus Kristus. Beriman
kepada Kristus erat kaitannya dengan pertobatan. Beriman kepada Kristus
berarti menyerahkan segalanya kepada Yesus Kristus...dirinya, dosanya,
hidupnya, masa depannya, dan yang ada pada dirinya. Tidak ada satu
orangpun yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Hanya Tuhan
Yesuslah yang berkuasa menyelamatkannya: Kita orang berdosa, hanya
dapat diselamatkan kalau kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada
Kristus.

Sifat dan Tujuan Hidup Baru


a. Sifat Hidup Baru

Yohannes 3 : 16 menyatakan : ”Setiap orang percaya kepada-Nya


tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang ketat.” Hidup yang kekal
berarti hidup yang abadi, berlangsung terus menerus tidak henti-hentinya.
Memang setiap orang yang akan meninggal mati secara jasmani. Itu
adalah akibat dosa Roma : 6 : 2 ”Sebab upah dosa ialah maut, tetapi
karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita.”Tetapi secara rohani, seorang Kristiani tidak akan mati. Artinya
rohnya akan memperoleh kehidupan kekal dihadapan Allah.
Pada saat orang percaya kepada Kristus dan menerima Dia menjadi juru
selamat pribadi. Ia terlepas dari keadaan mati rohani. Ia memasuki
kehidupan rohani (Efesus 2 : 3), kehidupan inilah yang bersifat kekal.

b.Tujuan Hidup Baru


Kehidupan baru seorang percaya berbeda dari sebelumnya. Firman
Allah mengatakan kehidupan orang yang belum mengenal Allah, dalam
Yesaya 57 : 20 menyatakan, ”seperti laut yang berombak-ombak sebab
tidak dapat tenang dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.”
Sesudah ia mempercayakan dirinya kepada Kristus. Ia memperoleh damai
Allah dan menjadi ciptaan baru: jadi siapa yang ada di dalam Kristus, Ia
adalah ciptaan baru: ”yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru
sudah datang.” (2 Korintus, 5 : 17). Sebagai ciptaan baru, kita seumpama
bayi yang baru lahir. Tentu kita memerlukan susu rohani yaitu firman
Tuhan.” Dan jadilah sama seperti bayi, yang selalu ingin akan air susu
yang murni dan yang rohani...” (1 Petrus 2 : 2).
Kita harus secara teratur membaca dan merenungkan firman Tuhan
supaya kita dapat bertumbuh menjadi orang yang dewasa
rohaninya. Sesudah seseorang memasuki hidup baru di dalam Kristus,
wajarlah bila ia rindu agar orang lain juga diselamatkan atas
kesadarannya sendiri dan berdasarkan pengalaman keselamatannya. Ia
dapat bersaksi supaya orang lain juga diselamatkan. Itulah salah satu
tujuan baru ”sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang
aku mengutus kamu.” (Yohannes 20 : 21). Dalam 2 Karintus 5 : 20a,
menyatakan, ”Jadi kamu ini adalah utusan-utusan Kristus.... Dalam 2
Korintus 5 : 19 b menyatakan, ”Allah mempercayakan berita kedamaian
itu kepada kami.”

Diposting 26th November 2013 oleh Unknown

0
Tambahkan komentar

Memuat

Anda mungkin juga menyukai