SILVIKA
Disusun oleh:
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya saya bisa menyelesaikan laporan akhir Silvika ini dengan baik. Saya tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen beserta co-ass yang telah membantu saya
dalam memberikan wawasan maupun berupa materi kuliah sebelum dan sesudah kuliah
lapangan dilaksanakan.
Dan harapan saya semoga laporan ini menambah wawasan kepada saya terlebih kepada
pembaca dan dapat memperbaiki isi laporan ini baik pembahasan maupun hasil lebih baik
lagi.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari masih banyak keterbatasan maupun
kekurangan dari laporan ini, baik dari susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya membuka saran maupun kritik dari pembaca untuk memperbaiki
isi laporan ini lebih baik lagi.
Artalina Sianturi
Acara II
1. Pada kawasan hutan buatlah plot 20x20 m. Antara regu satu dengan yang lainnya
diharapkan membuat plot yang bersambung dengan jarak antara petak ukur 20 meter.
Acara III
1. Lakukan pengamatan pohon-pohon dan tiang (diameter di atas 10 cm) pada plot
20x20 m yang telah dibuat untuk pengamatan iklim mikro hutan. Catat jenisnya
(spesies, genus atau family). Jika tidak diketahui dengan membuat spesies a, b, c dst.
2. Menggambar proyeksi horizontal dan proyeksi vertikalnya pada kertas millimeter
blok dari setiap tingkatan yang ada, kemudian mengukur diameter batang, tajuk serta
tinggi batang bebas cabang dan tinggi totalnya.
3. Untuk menentukan suatu pohon termasuk ke dalam kelas dominan, kodominan,
intermediet, tertekan atau mati, maka dekatilah pohon-pohon yang termasuk ke dalam
petak ukur lalu diletak lebar tajuknya, sehingga bias dilihat darimana pohon itu
mendapatkan sinar matahari, catat jenis pohon serta ukurannya.
Acara IV
1. Dalam petak ukur 20x20 m pengamtan tingkat pohon dan tiang pada acara III buatlah
Nasted Sampling 5x5 m untuk tingkat sapihan (diameter di bawah 10 cm tetapi tinggi di
atas 3 m) dan 2x2 m untuk anakan (tinggi sampai dengan 3 m). Petak yang kecil berada
dala petak yang besar. Catat jenis tumbuhan yang diamati (spesies, genus atau family).
Jika tidak diketahui cukup dengan membuat spesies a, b, c, dst. Catat juga sifat
tumbuhanny (berkayu, herba, rumput-rumputan).
2. Menggambar proyeksi horizontal dan proyeksi vertikalnya dari setiap tingkatan yang ada,
kemudan mengukur diameter batang, tajuk serta tinggi batang bebas cabang dan tinggi
totalnya.
Acara V
1. Perhatikan dan ambil gambar tumbuh-tumbuhan bawah yang berada dalam petak
20x20 m yang telah anda buat.
2. Tuangkan hasil pengamatan anda tersebut untuk menilai apakah ada bentuk-bentuk
karakteristik tumbuhan bawah yang merupakan adaptasi hidup di bawah naungan,
misalya ukuran daun dan penyusunan daun (melinkar, tidak saling menaungi).
Acara VII
1. Pilih 5 individu dari jenis yang berbeda dari tumbuhan atas dan 5 individu dari jenis yang
berbeda dari tumbuhan bawah dari petak 20x20 m yang telah anda buat.
2. Dari individu-individu tersebut pilih 10 daun yang sudah berkembang penuh, sehat,
minimum perkembangan efifit dan tidak ada predator daun.
3. Daun-daun tersebut disimpan di plastik sampel dan dibawa ke laboratorium.
Acara VIII
1. Pilih 10 individu dari jenis yang berbeda dari tumbuhan bawah yag terdapat predasi
daun pada petak 20x20 m yang telah anda buat.
- Kelembaban
1 Spesies A 9 1 12,8 2 1 2 1,5 72 %
- Temperatur udara
33,4 oC
- pH
4,6
b. Plot 5 m x 5 m
T D Tajuk (m)
No Spesies Herbal Berkayu Rumput
(cm) (cm) U S T B
1 Indicaceae 3,5 4,5 - ● - 1 0,5 1 0,5
2 A 4 5 - ● - 0,5 1 1 0,5
3 B 4,5 5 - ● - 0,8 0,4 1 0,5
4 C 5 5,5 - ● - 0,9 1 1 0,5
5 D 4 5 - ● - 1 1,5 1 0,5
c. Plot 2 m x 2 m
No 1 2 3 4 5
Spesies A B C D E
Tinggi (m) 2,7 2,5 1,8 2,4 1,8
20 m
20 m
5m 5m
2m 2m
5m 2m 5m 2m
Ket :
= 2m P = Pohon/tiang = Anakan
= Pancang
Tinggi Total
Tinggi bebas cabang
9
1m
Tiang 1
2 Kelembaban 72 %
3 Temperature Udara 33,4 oC
4 pH Udara 4,6
b. Tempat kedua
No Faktor Fisik Nilai
1 Intensitas Cahaya ( 12 : 24 WIB ) 5,1 𝑤⁄𝑚2
2 Kelembaban 70 %
3 Temperature Udara 32,8 oC
4 pH Udara 4,6
20 m
20 m
Ket :
= 2m P = Pohon
T = Tiang
Tinggi total
22 TBC
2m
18
14
10
T6 T5 T4 P1 P3 P2 T3 T1 T2
b. Plot 2 m x 2 m
No Anakan Tinggi (m) Jumlah
1 2
1 Spesies A 2 1 3
3 1,7
1 2,2
2 Spesies B 2
2 1,8
1 1,5
3 Spesies C 2
2 2,1
4 Spesies D 1 1,5 1
1 2,3
5 Spesies E 2 1,9 3
3 0,9
1 2,5
6 Spesies F 2
2 1,8
20 m
20 m
5m 5m
2m 2m
5m 2m 5m 2m
Ket :
= 2m P = Pohon/tiang = Anakan
= Pancang
Tinggi total
22 TBC
2m
18
14
10
T6 T5 T4 P1 P3 P2 T3 T1 T2
Tinggi total
TBC
1m
S6 S1 S2 S5 S7 S3 S4
a. Anakan
Tinggi total
0,5 m
A1 C2 C1 E1 A2 E2 A3 B1 F1 E3 D B2
F2
Daun lebar
Dun berwarna hijau pekat
5 Permukaan daun halus
Tangkai dun pendek
Daun yang lebar untuk menyerap cahaya
Catt :
TA = Tumbuhan Atas
TB = Tumbuhan Bawah
4.1 Pembahasan
Hutan merupakan yang sangat unik dalam dunia ini. Sebagai sebuah ekosistem, hutan
selalu berusaha mencapai kondisi keseimbangan. Dalam proses pencarian keseimbangan
(homeostasis) tersebut, hutan tumbuh secara dinamis mengikuti setiap perubahan yang terjadi.
Semua faktor pendukung hutan saling berinteraksi guna mencapai sebuah keseimbangan. Hal
ini mendasari mahasiswa melakukan praktikum untuk mengetahui komponen apa saja yang
terdapat di dalam hutan ini.
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 4 November 2018 berlokasi di Taman Hutan
Raya, Bengkulu Tengah. Praktikum ini didampigi oleh dosen beserta co-ass dalam proses
pengamatan terhadap ekosistem yang ada pada hutan tersebut.
Praktikum ini dibagi menjadi delapan acara, meliputi suksesi ekosistem, iklim mikro
hutan, proyeksi penampang dan klarifikasi pohon hutan, stratifikasi hutan, klarifikasi
tumbuhan lantai hutan, ekologi bunga, buah dan bank biji, fungsi ekologi daun, dan yang
terkhir adalah herbivori. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum, yaitu alat
tulis, plastik packing, kamera, meteran, tali rafia, spidol permanen, parang, papan ujian, kertas,
milimeter, buku penuntun praktikum, jas hujan, logistik, obat-obatan, alat ukur.
Hal pertama yang dilakukan praktikan dalam praktikum ini adalah membuat plot dengan ukuran
20x20 m, 5x5 m dan 2x2 m. Pada acara pertama ini kami unit vegetasi pada lahan terbuka atau baru
bekembang dengan vegetasi hutan vegetasi dewasa. Pada lokasi ini kami mendapat kelembaban udara
72%, temperatur udara 33,4ºC, dan pH tanah 4,6 artinya pH tanah pada lokasi ini adalah asam. Pada
plot 20x20 m ini kami menemukan satu pohon degan tinggi 9 m berdiameter 12,8. Secara keseluruhan
kami mengamati pohon, sapihan, dan anakan pada ketiga plot tersebut. Sama hal nya seperti acara
pertama, yaitu kami melaukan pengamtan terhadap faktor fisik pada dua tempat. intensitas cahaya,
kelembaban, temperatur udara, dan pH tanah. Intensitas cahaya pada hutan tempat pertama berbeda
Acara II
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kondisi areal tertutup
kelembabannya 70%, intensitas cahaya 5,1, temperatur udara 32,8 dan pH tanah 4,6. Hal ini
menyebabkan pada kondisi areal tertutup lebih dingin dibandingkan dengan areal terbuka.
Acara III
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pada proyeksi vertikal dan
horizontal pada pohon ketapang bersifat Co dominan, spesies A dan B bersifat dominan
sedangkan untuk spesies tiang A, B, C, D, E, F bersifat Co dominan.
Acara IV
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa jumlah dan jenis tumbuhan
yang yang ada pada ukuran 20x20 madalah sebanyak 8 spesies (pohon/tiang), plot 5x5 m
tergolong sapihan terdapat 7 spesies, dan untuk plot 2x2 m tergolong anakan terdapat 6
spesies.
Acara V
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa spesies yang didapat pada
lantai hutan adalah 11 spesies dan saling membutuhkan cahaya.
Acara VI
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pada plot 20x20 m di dapat
satu jenis bunga berwana putih dengan polinasi serangga dan dispersal oleh angin. Tidak
terdapat buah maupun biji pada plot ini sedangkan untuk kemampuan sendbank tanah yang
tidak dijemur lebih cepat membantu biji dalam berkecambah di banding tanah yang di jemur.
Acara VIII
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa daun tanaman di hutan tidak
dapat melakukan fungsinya, yaitu berfotosintesis. Hal ini diakibatkan karena daun mengalami
kerusakan, kerusakan ini biasanya disebabkan karena adanya predator yang memangsa atau
memakan bagian daun.
4.2 Saran
Saran saya dalam praktikum ini adalah tetap semangat.
d. Pancang
Plot 5 m x 5 m
f. Pengukuran tinggi
Proyeksi horizontal
1 1
2 2
3 3
Tumbuhan Tumbuhan
Atas Bawah
A A
4 4
5 5
6 6
8 8
9 9
10 10
Tumbuhan Tumbuhan
Atas 1 Bawah 1
B B
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
10 10
1 1
2 2
Tumbuhan Tumbuhan
Atas Bawah
C C
3 3
4 4
6 6
7 7
8 8
9 9
1 1
2 2
Tumbuhan 3 Tumbuhan 3
Atas Bawah
D D
4 4
5 5
7 7
8 8
9 9
10 10
Tumbuhan Tumbuhan
Atas 1 Bawah 1
E E
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
Setelah di oven
Individu Gambar Individu Gambar
1 1
Tumbuhan Tumbuhan
Atas Bawah
2 2
A A
3 3
5 5
6 6
8 8
9 9
10 10
Tumbuhan Tumbuhan
Atas 2 Bawah 2
B B
3 3
5 5
6 6
8 8
9 9
1 1
Tumbuhan Tumbuhan
Atas Bawah
C C
2 2
4 4
5 5
6 6
8 8
9 9
10 10
2 2
Tumbuhan Tumbuhan
Atas Bawah
D D
3 3
4 4
6 6
7 7
8 8
10 10
1 1
Tumbuhan Tumbuhan
Atas Bawah
E E
2 2
4 4
5 5
6 6
8 8
9 9
10 10
1 Spesies A
2 Spesies B
3 Spesies C 1
2
4 Spesies D
5 Spesies E
6 Spesies F
3
7 Spesies G 2
8 Spesies H
9 Spesies I 1