Mengamati adalah tahap awal dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada
siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.
Mengamati melatih siswa dalam hal kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan
peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak,
mendengar, dan membaca yang diformulasikan pada skenario proses pembelajaran.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka
untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu
benda atau objek (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi
mengkomunikasikan memerlukan bimbingan dan arahan guru. Banyak siswa tidak
paham apa yang harus dilakukan selama proses mengamati menanya mengumpulkan
informasi mengasosiasi mengkomunikasikan. Jika kita berikan waktu
untuk melakukan semua tahapan itu tanpa bimbingan dan arahan bisa dipastikan
mereka mungkin belajar tetapi tidak mencapai tujuan pembelajaran. Di titik inilah
peran kita sebagai guru menentukan ….. skenario yang kita siapkan sangat penting
dan menentukan efektifitas proses pembelajaran ini. Karena itu, sebelum menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, guru harus mengkaji silabus dengan cermat
sehingga menemukan fakta, prinsip, konsep, proses ataupun prosedur yang nantinya
bisa dijadikan obyek pengamatan.
Pada kegiatan mengamati ini, siswa difasilitasi dan dibimbing
untuk melihat, menyimak, mendengar, dan membaca dari berbagai sumber belajar
untuk menemukan sendiri fakta, konsep, prinsip, proses atau prosedur tentang dan
atau konten yang terkait dengan hal yang sedang dipelajari.
Contoh mengamati
1. Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari buku siswa (mengamati fakta,
mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati proses, mengamati prosedur
di dalam buku siswa)
2. Siswa difasilitasi mendengarkan pembacaan puisi atau narasi dari radio
(mengamati fakta pada puisi, mengamati konsep tentang puisi, mengamati prinsip
sebuah puisi, mengamati proses, mengamati prosedur pada pembacaan puisi atau
narasi dari peralatan audio visual)
3. Siswa difasilitasi melihat tayangan video perakitan komputer (mengamati
fakta pada perakitan komputer, konsep perakitan komputer , prinsip perakitan
komputer , proses perakitan komputer, prosedur perakitan komputer pada
suatu tayangan video tentang perakitan komputer)
4. Siswa difasilitasi melihat demonstrasi perbaikan sepeda motor (mengamati
fakta pada perbaikan sepeda motor , konsep perbaikan sepeda motor, prinsip
perbaikan sepeda motor, proses perbaikan sepeda motor, prosedur perbaikan
sepeda motor pada suatu demonstrasi perbaikan sepeda motor)
Hasil Kegiatan Mengamati
1. Perhatian siswa pada saat melakukan langkah mengamati tersebut.
2. Bentuk catatan yang dibuat pada waktu melakukan langkah mengamati.
3. Kesabaran siswa yang terbentuk selama melakukan langkah mengamati.
4. Jangka waktu yang digunakan siswa melakukan langkah mengamati.
Dari contoh-contoh kegiatan mengamati tersebut tampak bahwa banyak hal bisa
dilakukan siswa yang diskenariokan oleh guru di dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa.
Apa saja yang harus di amati dan dibuat catatan oleh siswa harus diidentifikasi oleh
guru melalui langkah mengkaji silabus. Tahap mengkaji silabus inilah menjadi titik
masuk atau kunci awal merancang pendekatan saintifik khususnya tahapan
mengamati.
Menanya (Questioning)
menanya
Menanya adalah tahap kedua dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada
siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Menanya melatih
siswa mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat. Menanya adalah salah satu kompetensi yang diperlukan
siswa untuk hidup di era cerdas abad 21.
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta
didik untuk bertanya mengenai fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang sudah
dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk
dapat menanya atau mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil pengamatan
objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep,
prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Siswa harus dilatih agar
bisa menanya hal-hal yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari
guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke
tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara
mandiri. (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Pada kegiatan menanya ini, siswa dibimbing dan difasilitasi untuk bisa mengajukan
pertanyaan atau menemukan hal-hal yang perlu dipertanyakan, perlu diperjelas dan
dibimbing agar mempunyai kemampuan mencari dan menemukan penjelasan
tambahan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tentang dan atau konten yang terkait
dengan hal yang sedang dipelajari. Bagi sebagian siswa, menanya bukan sesuatu yang
mudah dilakukan walaupun guru sudah mengatakannya secara langsung … “bagi
yang belum jelas, silahkan bertanya …!” . Menurut pendapat saya, menanya
tidak harus dan tidak selalu muncul dari pernyataan guru …. “Sekarang saatnya
menanya … ayo siapa yang mau bertanya?” …..
Jadi … bagaimana membuat siswa mampu menanya …?
Menanya yang harus dilakukan siswa dapat berbentuk (1) membuat pertanyaan yang
relefan dengan materi pembelajaran (2) mengajukan pertanyaan yang sudah dibuat
kepada guru, teman dalam kelompok atau sumber belajar lainnya. (3) melakukan
tanya jawab (4) melakukan diskusi tentang informasi yang relefan dengan topik
pembelajaran yang belum diketahui (5) menanyakan informasi tambahan yang ingin
diketahui atau (6) menanyakan informasi yang sudah diketahui sebagai klarifikasi.
Contoh menanya
1. Siswa menanyakan penjelasan tambahan terhadap informasi yang didapat
dari proses mengamati
2. Siswa mencari penjelasan tambahan sendiri berdasarkan informasi hasil-
hasil kegiatan mengamati
3. Siswa menanyakan fenomena-fenomena yang tidak diketahuinya dalam langkah
mengamati obyek
4. Siswa mengklarifikasi informasi yang didapatnya dari tahap mengamati.
5. Siswa melakukan tanya jawab sesuai topik dengan guru.
6. Siswa melakukan tanya jawab sesuai topik dengan siswa lainnya.
7. Siswa berdiskusi sesuai topik secara berkelompok.
8. Siswa mengakses internet mencari penjelasan lebih lengkap sesuai topik
Hasil Kegiatan menanya antara lain: