Disusun oleh :
Sucipto
Suhendra
Ratnawati Khaeruni
Tasya Marcela
Wasti
Kelas XI Ips 4
Dinas Pendidikan
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-NYA saya bisa
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kerajaan Islam Mughal”
Tugas makalah merupakan salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Dalam makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam mengerjakan makalah ini.
Akhirnya kami berharap agar makalah yang saya buat bisa bermanfaat.
A. Sejarah
Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam yamg pertama di India akan tetapi sebelumnya
sudah berdiri beberapa kerajaan kecil Islam. Kerajaan-kerajaan tersebut merupakan
kerajaan yang terbentuk pasca keruntuhan Dinasti Umayyah di India yakni yang berakhir
pada kepemimipinan Sultan Mahmud (1020 M) yang terkenal dengan pasukan
Ghaznawiyah-nya. Diantara kerajaan-kerajaan tersebut adalah Mamluk (1206-1290M),
Khalji (1296-1316 M ), Tuglug (1320-1412 M ), dan dinasti-dinasti lain.
Kerajaan Islam Mughal terbentuk berawal dari Babur yang mewarisi daerah Ferghana dari
orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekad akan
menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia masa itu. Pada mulanya ia
mengalami kekalahan tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi Ismail I, akhirnya ia
berhasil menaklukkan Samarkand tahun 1494 M.
Pada tahun 1504 M ia menduduki Kabul, ibu kota Afghanistan. Zahiruddin Babur mengambil
alih kekuasaan dari Dinasti Lodi pimpinan Ibrahim Lodi yang tengah berkuasa di India yang
manaIndia pada saat itu tengah dilanda krisis sehingga stabilitas pemerintahan menjadi
kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore,
mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan
Ibrahim di Delhi.
Babur berhasil menaklukkan Punjab pada tahun 1525 M. Kemudian pada tahun 1526,
dalam pertempuran di Panipat, Babur memperoleh kemenangan dari tangan Ibrahim Lodi.
Ibrahim sendiri terbunuh pada pertempuran itu.. Babur bersama pasukannya memasuki kota
Delhi untuk menegakkan pemerintahan di kota ini. Dengan ditegakkannya pemerintahan
Babur di kota Delhi, maka berdirilah Kerajaan Mughal di India pada tahun 1526 M.
a.Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu fase
yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam
beragama, yaitu konsep Din-i-Ilahi. Karena aliran ini Akbar mendapat kritik dari berbagai
lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya, Din-i-
Ilahi bukan sebuah ajaran tentang agama Islam. Namun konsepsi itu merupakan upaya
mempersatukan umat-umat beragama di India. Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan
kegilaan Akbar terhadap kekuasaan dengan symbol-symbol agama yang di kedepankan.
Umar Asasuddin Sokah, seorang peneliti dan Guru Besar di Fakultas Adab UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta menyamakan konsepsi Din-i-Ilahi dengan Pancasila di Indonesia.
Penelitiannya menyimpulkan, "Din-i-llahi itu meru¬pakan Pancasilanya bangsa Indonesia.
b.Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, seperti
pada daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk
terutama dari kasta rendah yang merasa disiasiakan dan dikutuk oleh golongan Arya Hindu
yang angkuh. Pengaruh Parsi sangat kuat, hal itu terlihat dengan digunakanya bahasa
Persia menjadi bahasa resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh sebab itu percampuran
budaya Persia dengan budaya India dan Islam melahirkan budaya Islam India yang
dikembangkan oleh Dinasti Mughal.
2. Bidang Politik
a.Perluasan wilayah dan konsolidasi kekuatan. Usaha ini berlangsung hingga masa
pemerintahan Aurangzeb.
b.Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan), sedang
sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan). Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang
kepangkatan yang bereorak kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti
latihan kemiliteran
c.Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua rakyat
India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Politik
ini dinilai sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.
d.Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geografis bagi kekuatan
imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari
pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa di samping
sebagai seorang panglima tentara juga sebagai pemimpin jihad.
e.Para pejabat dipindahkan ¬dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk menghindarkan
mereka mencapai interes yang besar dalam sebuah wilayah tertentu. Jagir adalah sebidang
tanah yang diperuntukkan bagi pejabat yang sedang berkuasa. Dengan demikian tanah
yang diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali hanya hak
pakai.
f.Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik yang dikelola oleh
seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan pengumpulan
pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani.
3. Bidang sosial
a.Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan
kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis
Akhbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya.
b.Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj mahal di Agra merupakan
puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar
dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat
Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197),
makam Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza (1305), Masjid Khirki (1375), makam
Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota Hyderabad, terdapat empat
menara benteng Char Minar (1591). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala
(1405).
c.Taman-taman kreasi Moghul menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia
Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.
D. Faktor Pencapaian
Sepeninggal Zhiruddin Babur, tahta kerajaan dilimpahkan kepada putera tertuanya,
Humayun. Humayun memerintah selama sembilan tahun (1530-1539 M). dalam masa
kepemimpinannya bukannya mengalami kemajuan akan tetapi justru sebagian wilayah yang
pernah dikuasai ayahnya tidak mampu dipertahankan. Hal ini disebabkan keterampilan
politik Humayun tidak sebaik ayahnya.
Situasi politik kerajaan Mughal kemudian stabil kembali setelah Jalal al-Din Abd al-Tahir
Muhammad Akbar (1556-1606 M). tampil menggantikan posisi ayahnya, Humayun. Di
tangan Akbar inilah kerajaan Mughal mencapai masa keemasannya. Sifat kecerdasan,
keberanian dan kecakapan yang dimiliki oleh Akbar, mampu menata situasi dalam negeri
sehingga menjadi kondusif. Setelah itu akbar mulai menyusun program ekspansi, ia berhasil
menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Bengal, Orissa, Deccan, Narhala,
Gujarat, Kashmir, dan Asirgah. Wilayah yang luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan
militeristik.
Akbar juga menerapkan politik sulakhul (toleransi universal). Dengan politik ini semua rakyat
india dipandang sama. Mereka tidak dibedakan Karena perbedaan etnis dan agama. Dalam
soal agama Akbar mempunyai pendapat yang liberal dan ingin menyatukan semua agama
dalam satu bentuk agama baru yang diberi nama Din Ilahi.
Kemajuan masa pemerintahan Akbar masih dapat dipertahankan oleh tiga sultan setelahnya
yaitu Jehangir (1605-1628 M.), Syah Jehan (1628-1658 M.) dan Aurangzeb (1658-1707).
pada masa ini kerajaan Mughal betul-betul berkibar. Dalam bidang ekonomi, kerajaan
Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan, akan
tetapi sumber perdagangan Negara lebih banyak bertumpuh pada sektor pertanian. Di
samping itu bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga berkembang. Karya seni yang
menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun
yang berbahasa India. Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang dan merupakan
karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya arsitektur yang indah dan
mengagumkan. Pada masa Akbar dibangun istana Fatfursikri, villah dan masjid-masjid yang
indah. Pada masa Syah Jehan dibangun Taj Mahal , Masjid Raya Delhi dan Istana indah di
Lahore.
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dengan berdirinya kerajaan Mughal di India membawa pengaruh yang besar bagi perubahan
peradaban kuno di India yang awalnya merupakan peradaban Hindu menjadi peradaban Islam.
Kerajaan Mughal merupakan kerajaan islam yang ada di anak benua India, mempunyai ibu kota
yang bernama Delhi. Kerajaan Mughal ini merupakan salah satu peninggalan dari peradaban Islam di
India. Dengan berdirinya kerajaan ini telah menjadi motivasi untuk membangkitkan kembali
peradaban tua di anak benua India yang nyaris tenggelam dan hilang. India merupakan tempat atau
wilayah tumbuh dan berkembangnya agama Hindu, maka dengan munculnya Kerajaan Islam di India
menyebabkan tenggelamnya peradaban hindu yang memang sudah lama berdiri.
Pendiri kerajaan Mughal adalah Zahirudin Muhammad Babur, berasal dari keturunan Timur Lenk
dan Jengis Khan. Kerajaan Mughal berdiri pada tahun 932 H/1526M. Kerajaan Mughal membawa
beberapa kemajuan dalam Islam, baik dalam bidang politik, militer, seni, dan juga dalam bidang
ekonomi. Peninggalan yang dikenal sampai sekarang dari kerajaan Mughal yang menjadi salah satu
keajaiban dunia adalah Taj Mahal.
Kemunduran dari Kerajaan Mughal terjadi setelah Aurangzeb meninggal dunia, dikarenakan
lemahnya pemerintahan para pengganti Aurangzeb. Kehancuran dari kerajaan Mughal juga
dikarenakan faktor – faktor internal dan eksternal hingga pada tahun 1858 M Kerajaan Mughal benar
– benar hancur.
Hancurnya kerajaan Mughal bukan berarti tidak meninggalkan apa – apa, kerajaan Mughal
meninggalkan kebudayaan – kebudayaan yang hingga saat ini dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat dunia, mulai dari bidang politiknya hingga budaya.
3.2. Saran
Dengan adanya kerajaan Islam Mughal di India yang muncul ditengah peradaban kuno yang
sangat kental dengan Agama hindu, dan kemudian berangsur – agsur menggantikannya dengan agama
Islam, maka sudah sepatutnya sebagai generasi penerus bangsa untuk tetap menjaga dan terus
menyebarkan peradaban Islam hingga saat ini.
Sebaiknya sebagai mahasiswa untuk terus memperdalam ilmunya terutama tentang sejarah
dunia, agar generasi – generasi selanjutnya tidak pernah lupa bagaimana sejarah dunia ini ada hingga
saat ini.