Untuk membuat Prosedur Penjualan Barang kepada Pelanggan yang harus diperhatikan adalah Format Narasi
Penyusunan SOP atau Prosedur Penjualan Barang tersebut.
Adapun untuk memberikan gambaran maka bisa kami berikan contoh bahwa Narasi Prosedur Penjualan Barang
terdiri dari:
2. TUJUAN
Prosedur ini merupakan pedoman dalam proses penjualan barang kepada pelanggan
3. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup aktivitas proses penjualan barang kepada pelanggan
4. REFRENSI
Terdiri dari:
1. Peraturan Perusahaan yang berlaku
2. Pedoman ISO 9001:2008
5. DOKUMEN TERKAIT
1. Purchase Order
2. Sales Order
3. Bukti Pembayaran dari Pelanggan
4. Delivery Order
5. Tanda Terima Barang
6. Database Stok Barang
7. Surat Pemberitahuan Stok Barang Tidak Tersedia
6. DEFINISI
1. Pelanggan adalah pembeli produk, baik atas nama individu maupun atas nama organisasi/perusahaan
2. Purchase Order (PO) adalah surat pemesanan barang dari Pelanggan yang berisi detail barang yang akan
dipesan. PO juga berfungsi sebagai salah satu bukti transaksi keuangan.
3. Sales Order (SO) adalah dokumen yang merekam pesanan barang dari Pelanggan. SO juga digunakan untuk
menyampaikan kebijakan Perusahaan kepada Pelanggan, termasuk diantaranya adalah cara pembayaran
pesanan.
4. Delivery Order (DO) adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat untuk mengeluarkan barang dari gudang
sekaligus sebagai surat pengantar barang kepada Pelanggan.
5. Tanda Terima Barang adalah dokumen yang menyatakan Pelanggan sudah menerima barang yang
dikirimkan.
7. PROSEDUR
1. Pelanggan memberikan Purchase Order berisi jenis barang yang ingin dibeli.
2. Bagian Sales menerima permintaan pelanggan dan meneruskannya ke Bagian Gudang.
3. Bagian Gudang memeriksa apakah barang tersebut masih ada stoknya. Apabila masih ada stok barang,
Bagian Gudang meneruskan kepada Bagian Sales untuk membuat Sales Order kepada Pelanggan (langkah 5).
Apabila stok barang tidak ada, Bagian Gudang meneruskan kepada Bagian Sales untuk membuat surat
pemberitahuan tidak ada stok barang (langkah 4).
4. Bagian Sales menyampaikan surat pemberitahuan tidak ada stok barang kepada Pelanggan.
5. Bagian Sales menyampaikan Sales Order dan cara pembayaran kepada Pelanggan.
6. Pelanggan membayar pembelian Barang melalui transfer atau kartu kredit.
7. Bagian Keuangan mengkonfirmasi pembayaran Pelanggan. Apabila pembayaran terkonfirmasi, Bagian
Keuangan meneruskan informasi ke Bagian Gudang untuk mengirimkan barang (langkah 9). Apabila
pembayaran tidak terkonfirmasi, Bagian Keuangan meneruskan informasi ke Bagian Sales untuk
mengkonfirmasikan ulang pembayaran kepada Pelanggan (langkah 8).
8. Bagian Sales mengkonfirmasikan ulang pembayaran kepada Pelanggan.
9. Bagian Gudang mengirimkan barang kepada Pelanggan
10. Pelanggan menerima barang dan menandatangani Tanda Terima Barang.
9. LAMPIRAN
1. Diagram Alir Prosedur Penjualan Barang
2. Format Sales Order
3. Format Delivery Order
4. Format Tanda Terima Barang
5. Format Database Stok Barang
Pengertian SOP (Standar Operasional Prosedur)
500px.com
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan dokumen yang berkaitan dengan standar prosedur yang
dilakukan secara kronologis untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil
kerja yang lebih efektif dan efisien dengan biaya yang serendah-rendahnya.
SOP biasanya terdiri dari manfaat, metode penulisan prosedur, kapan dibuat atau di revisi, dan dilengkap
dengan bagan flowchart di bagian akhirnya. Berikut iniadalah pengertian SOP menurut para ahli.
500px.com
Tujuan dari pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang telah ditetapkan mengenai
aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang dilaksanakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Sponsored Content
T-Mobile, Sprint to form 'new company': CEOBusiness Times
RIP: Annual reports on CD-ROMBusiness Times
Mac Antivirus (2018) - Top 10 Most Trusted Antivirus For MacAntivirus Top 10
Say Goodbye to Botox. Grandma's Rp495 ribu Trick Erases WrinklesHealth News Online
Recommended by
SOP yang baik adalah SOP yang bisa menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi pedoman untuk karyawan
yang baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara
bagian-bagian yang berlainan dalam sebuah perusahaan.
Tujuan Standasar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kerja atau kondisi tertentu dan petugas dan lingkungan dalam
melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan tertentu.
2. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja dan supervisor.
3. Untuk menghindari kesalahan dan kegagalan. Dengan demikian akan mengurangi konflik, keraguan,
pemborosan, duplikasi dalam proses melaksanakan pekerjaan.
4. Merupakan paramater atau tolak ukur untuk menilai mutu pelayanan.
5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya manusia secara efektif dan efisien.
6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang, dan tanggungjawab dari petugas yang bersangkutan.
7. Sebagai dokumen yang menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja bilamana terjadi suatu kesalahan
atau dugaan mal praktek dan kesalahan administrasi lainnya, sehingga bersifat melindungi rumah sakit dan
petugas.
8. Sebagai dokumen yang dipakai untuk pelatihan.
9. Sebagai dokumen sejarah bilamana telah dibuat revisi SOP yang baru.
Standar Operasional Prosedur adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dikerjakan, kapan,
dimana,oleh siapa, dan dibuat untuk emnghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh pegawai yang akan mengganggu kinerja. Secara keseluruhan, SOP mempunyai beberapa
manfaat untuk sebuah perusahaan yaitu :
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan oleh pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan tujuan
untuk mengurangi terjadinya kesalahan atau kelalaian.
2. SOP membantu staff menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung kepada intervensi manajemen, sehingga
akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan setiap harinya.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam menjalankan tugas
atau pekerjaan.
4. Menciptakan ukuran standar kerja kepada pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja dan lebih
membantu mengevaluasi usaha yang telah dijalankan.
5. Menciptakan materi training yang bisa membantu pegawai baru untuk cepat beradaptasi dan biasa untuk
melakukan pekerjaannya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik dan profesional.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pelayanan setiap harinya.
8. Menghindari terjadinya tumpang tindih pelaksanaan tugas dalam memberikan pelayanan.
9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan sebuah pelayanan.
Menjamin proses pelayanan agar tetap berjalan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Itulah pembahasan singkat mengenai pengertian SOP, tujuan SOP, manfaat SOP, cara membuat SOP yang baik
dan benar, dan contoh SOP perusahaan, contoh SOP kerja, contoh SOP paud. Semoga dapat menambah
Berikut ini adalah dasar-dasar pelayanan yang harus dimengerti dan dipahami oleh Customer
Service Officer secara umum yang menunjang tercapainya kepuasan pelanggan atau nasabah,
Customer Service Officer harus mengenakan seragam yang sepadan dengan kombinasi yang
menarik. Pakaian yang dikenakan harus memberikan kesan yang benar-benar memikat konsumen
atau nasabah. Warna seragam atau busana yang dipakai tidak menyolok atau tidak berkesan terlalu
terbuka atau bahkan terlalu mini, bisa distandarkan batasan untuk wanita rok yang digunakan
sebatas lutut dan tidak diperkenankan diatas lutut. Apabila pria maka petugas juga mengenakan
warna kemeja yang soft atau lembut dan hindari kemeja berwarna warni sebaiknya warna-warna
2. Percaya diri, bersikap akrab, ramah dan penuh senyum ( smilling face )
Dalam melayani nasabah, seorang Customer Service Officer tidak boleh ragu-ragu, apalagi yang
namanya tidak menguasai produk, sehingga ketika nasabah bertanya maka jawabannya ngambang,
akan tetapi harus memiliki keyakinan dan percaya diri yang tinggi. Customer Service juga harus
bersikap akrab, ramah dan penuh senyum dengan raut muka yang menarik setulus hati serta tidak
dibuat buat.Tetapi yang harus diperhatikan juga tidak berkesan want to know banget atau
sebaliknya SKSD, sok kenal sok deket, sewajar-wajarnya saja dan tidak berlebih lebihan.
Pada saat nasabah datang, Customer Service Officer harus menyapanya terlebih dahulu. Usahakan
menyapa dengan menyebutkan namanya agar terasa lebih akrab. Apabila petugas telah beberapa
kali bertemu dan melayani nasabah yang datang untuk bertransaksi maka memang akan sangat
baik apabila kita menyebutkan namanya,tapi kalau tidak yakin ingat namanya sebaiknya tidak usah
Pada saat melayani nasabah, Customer Service harus dalam keadaan tenang, tidak terburu-buru,
dan sopan dalam bersikap. Kemudian tunjukkan sikap menghormati sekaligus berusaha memahami
nasabah. Apalagi kalau yang datang itu nasabah yang complain, maka jangan sekali-kali petugas
melayani sambil lalu dan tidak menghargai ketika nasabah menyampaikan keluhannya, pantang
bagi petugas customer service mengabaikan nasabah yang sedang menyampaikan keinginan atau
bahkan harapannya terhadap bank dimana ia mempercayakan uangnya untuk disimpan. Sekalipun
memang ada juga nasabah yang terkesan terlalu banyak maunya, selama itu tidak menyimpang
dari aturan dan bisa diterima, maka sikap seorang petugas customer service tetap harus ramah,
sekalipun ia harus menerima omelan atau bahkan ancaman sekalipun. Itulah fungsi seorang
Customer Service harus tekun mendengarkan pembicaraan nasabah dan berusaha menerima
keluhan nasabah dengan baik. Dengan begitu, nasabah akan merasa dihargai dengan baik.
Seperti apa yang sudah saya sampaikan diatas, petugas customer service harus bisa memposisikan
diri, seandainya nasabah yang mengalami hal yg tidak nyaman itu adalah dirinya, itu sangatlah
Berbicara jelas dengan bahasa yang baik dan benar adalah dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
Suara yang digunakan juga harus jelas dalam arti mudah dipahami dan jangan menggunakan istilah-
istilah sulit yang tidak dipahami oleh nasabah. Mungkin saja untuk bank-bank daerah (BPD)
seringkali untuk memikat hati nasabahnya maka petugas akanmerasa lebih dekat dengan
nasabahnya apabila ia menggunakan bahasa daerah setempat. Sekalipun itu bukan suatu yang
sesuai dengan standar operasional prosedur bagi sebuah Bank. Ini pantang juga apabila seorang
Seorang Customer Service harus menunjukkan pelayanan yang prima dengan memahami keinginan
dan kemauan nasabah. Dalam memberikan informasi ke nasabah, Customer Service harus memiliki
kemampuan dan pengetahuan tentang produk bank sehingga nasabah dapat terbantu. Hal ini
penting sekali, informasi yang seragam antara produk-produk yang ada dengan pengetahuan yang
dimiliki oleh seorang petugas customer service. Bahkan yang lebih lagi harus dimiliki adalah
kepandaian menggali kebutuhan nasabah dan menawarkan produk-produk yang menarik bahkan
mampu memberikan masukan kepada nasabah untuk memilih produk yang ditawarkan ( fungsi
cross selling ).
Keragaman nasabah yang dilayani, harus membuat seorang petugas customer service menjadi
pandai dan cekatan dalam melayani nasabah, dan ketika saat nasabah sedang berbicara jangan
sekali kali menyela atau memotong pembicaraannya. Kemudian hindari kalimat yang bersifat
teguran atau sindiran, dan jangan berdebat apabila terjadi sesuatu dengan nasabah. Ibaratnya
nasabah selalu yang harus lebih didengarkan pendapatnya. Dan belajarlah melapangkan hati dan
Setiap pelayanan yang diberikan harus mampu meyakinkan nasabah dengan argumen-argumen
yang masuk akal. Customer Service juga harus mampu memberikan kepuasan kepada nasabah atas
pelayanan yang diberikan. Maksudnya adalah penting bagi seorang petugas customer service
meyakinkan bahwa tabungan nasabah terjamin dan produk yang diambil adalah produk yang
menguntungkannya, sebab kalau ditanya maka keinginan nasabah adalah uang yang ditabungnya
logikanya itu akan bertambah terus dengan adanya bunga bank yang ditawarkan dengan beraneka
10. Apabila tidak bisa menangani permasalahan yang ada, mintalah bantuan
Dalam praktiknya, terkadang ada hal-hal yang tidak mampu atau tidak sanggup diselesaikan sendiri.
Dalam hal ini, jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, mintalah bantuan kepada
yang sanggup dan mengerti akan permasalahan tersebut atau seringkali juga permasalahan yang
ada diluar wewenan dari customer service. Dalam hal ini yang levelnya diatas customer service
officer, bisa juga minta bantuan kepada Duty Manager yang saat itu sedang bertugas atau atasan
yang bertanggung jawab. Dan apabila dibutuhkan waktu untuk menyelesaikannya, maka
beritahukan juga berapa lama kira-kira nasabah harus menunggu, kalau seandainya tidak dapat
memastikan waktu untuk menyelesaikannya karena mungkin berhubungan dengan divisi yang lain,
maka mintalah nomor telepon nasabah yang bisa dihubungi, dan katakan apabila telah ada
Hal-hal ini sepertinya sangat sederhana dan seringkali berulang-ulang kita pelajari tetapi, dasar-
dasar yang sangat sederhana ini, sangatlah bermanfaat untuk tercapainya suatu pelayanan yang
maksimal.