Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA

NAMA:Rizky Juna Hidayat


NIM:1702055003
PRODI: Ilmu Komunikasi A
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Implementasi Nilai Pancasila
dalam Kehidupan Sehari- hari di Masyarakat”.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar


pada makalah ini. Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan
makalah kedepannya.

Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat


bagi pembaca dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................
B. Rumusan masalah ...........................................................
C. Tujuan penulisan .............................................................
D. Manfaat penulisan ............................................................

BAB II PERMASALAHAN
A. Konsep urgensi pancasila sebagai
ideologi negara ................................................................
B. Kajian pancasila sebagai ideologi negara ........................
C. Sumber Historis, Sosiologis,
Politis tentang pancasila
sebagai ideologi negara ...................................................
D. Sumber sosiologis pancasila sebagai
ideologi Negara ...............................................................

BAB III PEMBAHASAN


BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Saran ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara yuridis-konstitusional kedudukan Pancasila sudah jelas, bahwa
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik
Indonesia, dan sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup
bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya
diakui, dan menimbulkan tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa
seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin
yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada latar
belakang, rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Sebenarnya apa peran Pancasila dalam mengatur perekonomian


bangsa Indonesia ?

2. Bagaimana Pancasila dapat menjadi sebuah dasar negara dalam


mewujudkan keadilan ekonomi pada rakyatnya ?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sejarah terbentuknya Pancasila.


2. Mengetahui penerapan / implementasi dari nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

D. Manfaat
Makalah ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang sejarah terbentuknya Pancasila.


2. Memberi contoh penerapan / implementasi dari nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari yang telah diterapkan oleh masyarakat di
masa sekarang.

BAB II
PERMASALAHAN
A. Konsep urgensi Pancasila sebagai ideologi negara

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari di
Masyarakat :
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-
nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara
di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi
manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme
bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir masyarakat
Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapat
menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan
kepribadian bangsa.

Implementasi pancasila dalam kehidupam bermasyarakat pada


hakikatmya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan
bangsa. Adapun pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai
macam bidang antara lain POLEKSOSBUDHANKAM.

1. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik


Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan
pada dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif
bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan
politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat
manusia. Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi
dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang
dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik
yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.

2. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi


Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang,
sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan
bebas dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak
sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan,
yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi
kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan ekonomi bukan hanya
mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi
kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia
mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.

3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya


Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya
hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai
budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka
bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini.
Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan
adanya stagnasi nilai social budaya dalam masyarakat sehingga tidak
mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi
berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa
yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu
dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik.

Oleh karena itu dalam pengembangan social budaya pada masa reformasi
dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa
Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam
prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-
nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan


Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum.
Demi tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan
perundang-undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban
warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak warganya.

Implementasi / penerapan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila adalah sebagai


berikut :

Implementasi / penerapan Sila Ke-1 :


1) Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan
perintah Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan
mengamalkannya;
2) Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat
bekerjasama dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan
lingkungan;

3) Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;

4) Mengembangkan toleransi agama sejak dini;

5) Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang


Maha Esa, yaitu :

1. Kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar


Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agama serta untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannnya;
3. Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk
agama dan aliran kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di
Indonesia;
4. Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara
terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah :

Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk
lain diciptakan oleh penciptanya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta
wajib melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.

Implementasi / penerapan Sila Ke-2 :


1) Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;

2) Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);

3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;

4) Tidak semena-mena terhadap orang lain;

5) Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan


kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang;

6) Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim


dll ;
7) Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang


adil dan beradab, antara lain :

1. Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan


nasib sendiri;
2. Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan
sesama manusia dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi
sifat bangsa yang berbudaya tinggi;
3. Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi
setiap manusia;
4. Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta
kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi
setiap warga negara.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :

Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya.

Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan
hukum.

Implementasi / penerapan Sila Ke-3 :


1) Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan ;

2) Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak


KKN;

3) Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang ;

4) Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang


Indonesia.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia,


yaitu :

1. Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh


tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial;
3. Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham
perseorangan, serta pengakuan negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan
dari bangsa Indonesia dan kehidupannya.
Implementasi / penerapan Sila Ke-4 :
1) Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi
wakil rakyat ;

2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;

3) Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat;

4) Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan


dengan tanggungjawab;

5) Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang


dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan,
yaitu :

1. Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan


rakyat dan dilakukan oleh MPR;
2. Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala
keputusan dalam negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan
suara terbanyak bila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan;
3. Jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadilan
yang sama sebagai formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan
kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan kehidupan bernegara yang
didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolute.
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah :

Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-


keputusan yang diambil secara bulat.

Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu


memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.
Implementasi / penerapan Sila Ke-5 :
1) Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong
royong;

2) Berbuat adil: tidak pilih kasih ;

3) Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik
;

4) Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis;

5) Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan;

6) Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk


bajakan;

7) Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat


umum.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi


seluruh rakyat Indonesia, antara lain :

1. Negara menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas


asas kekeluargaan;
2. Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta
menguasai hajat hidup orang banyak oleh negara, negara menghendaki
agar kekayaan alam yang terdapat di atas dan di dalam bumi dan air
Indonesia dipergunakan untuk kemakmuran rakyat banyak;
3. Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat
perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan, baik material maupun
spiritual;
4. Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh
pengajaran secara maksimal;
5. Negara Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pengajaran nasional yang pelaksanaannya diatur berdasarkan
Undang-Undang;
6. Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati
seluruh warga negara Indonesia menjadi tanggungjawab bersama antara
pemerintah, masyarakat dan keluarga;
7. Negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
adalah :

Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang


lain.

Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada


orang lain sesuai dengan haknya.

Implementasi atau penerapan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila


menurut hasil dari wawancara terhadap beberapa warga negara
Indonesia sebagai sampel :
Nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dari dulu sampai sekarang tidak berubah.
Nilai tersebut mengantarkan kita untuk melakukan segala sesuatunya
dalam rangka menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dengan baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Nilai tersebut akan bermanfaat apabila nilai itu diterapkan atau
diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Implementasi tersebut dapat diwujudkan dengan perilaku kita sebagai
masyarakat selaku subyek pelaku implementasi.

Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dijabarkan melalui sila-silanya.


Contohnya adalah penerapan sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
yaitu dengan shalat berjamaah, toleransi antar umat beragama, dan
membina kerukunan antar umat beragama. Contoh penerapan sila kedua
“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” yaitu tolong menolong dalam
masyarakat. Contoh penerapan sila ketiga “Persatuan Indonesia” yaitu
tidak membuat kerusuhan atau perang antar suku. Contoh sila keempat
“Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan” adalah ikut serta dalam Pemilu. Contoh
penerapan sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
adalah berlaku adil dalam semua aspek dalam kehidupan.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa satu kegiatan dapat


mencerminkan implementasi dari semua sila Pancasila. Seperti contoh
membantu sesama itu dapat mencerminkan penerapan sila 1,2,3,4, dan 5
dari Pancasila, karena antar sila-sila dalam Pancasila itu terdapat suatu
keterkaitan yang kuat yang tak terpisahkan dimana apabila salah satu nilai
dari sila tersebut diamalkan, maka nilai-nilai sila yang lainpun akan
teramalkan pula.

Indonesia kini berada di era globalisasi yang memungkinkan segala


sesuatunya dapat diakses dengan begitu mudahnya, dimanapun,
kapanpun, oleh siapapun. Hal tersebut menyebabkan banyak informasi
dam budaya dari luar Imdonesia dapat masuk dengan mudah. Tentu
masuknya hal tersebut memiliki dampak positif dan dampak negatif
sebagai konsekuensi yang harus diterima oleh semakin pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi. Apabila produk
globalisasi tersebut membawa dampak yang baik dalam artian positif, kita
bisa menerima dan menyambut baik serta menyesuaikan hal tersebut
untuk dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Akan
tetapi apabila itu membawa dampak yang tidak baik dalam artian dapat
menimbulkan pengaruh negatif, kita sebagai warga negara Indonesia tidak
boleh langsung menerimanya begitu saja. Kita harus melakukan
penyaringan secara selektif agar dampak negatifnya tidak masuk ke
dalam masyarakat Indonesia. Filter yang dapat kita gunakan adalah
Pancasila. Apabila hal tersebut sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
maka hal tersebut boleh diterapkan.

Walaupun sudah ada Pancasila yang berfungsi sebagai filter, tetapi


kenyataan bahwa nilai-nilai dari sila-sila Pancasila yang sudah mulai tidak
diterapkan atau dalam artian sudah banyak terjadi penyimpangan
terhadap implementasi nilai-nilai Pancasila tidak dapat dipungkiri lagi. Hal
ini terjadi kebanyakan pada kalangan muda. Banyak generasi muda yang
terkena dampak negatif dari globalisasi yang akhirnya melakukan tindakan
negatif seperti minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, seks
bebas, kurang santun dalam bertindak, dan lain sebagainya. Di kalangan
masyarakat umum juga tejadi banyaktindak kriminal, korupsi, dekadensi
moral, dan hal negatif lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Implementasi dari nilai-nilai Pancasila akan dapat terlaksana dengan baik


dengan adanya kemauan kita untuk mengimplementasikan nilai-nilai
tersebut untuk perbaikan kehidupan di masyarakat dan menjadikan
Pancasila sebagai pedoman hidup. Penanaman akan pentingnya
implementasi nilai-nilai Pancasila yang baik harus ditanamkan sejak dini.
Penanaman itu dapat dimulai dengan pemberian contoh perilaku yang
sesuai dengan nilai Pancasila di lingkungan keluarga, lalu diterapkan di
masyarakat. Penanaman akan pentingnya Pancasila juga dapat dilakukan
baik melalui pendidikan formal maupun non formal, contohnya adalah
dengan adanya pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) di tingkat
sekolah dan mata kuliah Pendidikan Pancasila di tingkat perguruan tinggi.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Nilai-nilai luhur dari sila-sila Pancasila dari dulu hingga sekarang tidak
pernah berubah, yang mewakili kepribadian bangsa Indonesia. Akan tetapi
dewasa ini penerapan atau implementasi nilai-nilai Pancasila sudah mulai
luntur, yang diakibatkan semakin pesatnya arus globalisasi, dekadensi
moral, dan sebagainya. Sebenarnya akan dapa tercipta kehidupan
masyarakat Indonesia yang baik apabila nilai-nilai Pancasila tersebut
diamalkan sebgan baik pula. Apabila salah satu sila Pancasila diterapkan,
maka nilai dari sila yang lain akan terlaksana juga karena antar sila yang
satu dengan sila yang lain dalam Pancasila memiliki keterkaitan yang
kuat. Pancasila dapat berfungsi sebagai filter untuk menyaring pengaruh
buruk dari luar agar tidak masuk kedalam masyaraka Indonesia. Salah
satu hal yang dapat dilakukan adalah penanaman nilai-nilai Pancasila
sejak dini, bisa melalui keluarga dan masyarakat, ataupun melalui
pelajaran PKn dan kuliah Pendidikan Pancasila.

1. Saran
Hendaknya kemauan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
secara baik ditumbuhkan dalam diri pribadi manusia Indonesia,
ditanamkan dalam jiwa pemuda Indonesia, lalu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi insan yang pancasilais.
DAFTAR PUSTAKA

http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm
http://jeffany-jefanny.blogspot.com/2012/04/pancasila-
implementasinya.html diakses tanggal 8 Desember 2013.
https://www.google.com/search?newwindow=1&site=&source=hp&q=impl
ementasi+pancasila&oq=implementasi+pancasila&gs_l=hp.3…2387.1039
0.0.10774.22.18.0.0.0.0.0.0..0.0….0…1c.1.32.hp..22.0.0.NvCsEIN4i08,
diakses tanggal 8 Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai