Anda di halaman 1dari 197

Pengantar

Bisnis
1. H. Nana sahroni, S.E., m.m
2. gusti tia ardiani s.e.,m.m
3. Ane Kurniawati S.E.,M.Si.
BUKU SUMBER / LITERATUR
1. FERNEN MASELMEN PENGANTAR ILMU EKONOMI
PERUSAHAAN , EDISI I DAN II
2. JEFF MADURA, PENGANTAR BISNIS EDISI I DAN II
3. BASU SWASTA, PENGANTAR BISNIS MODER
4. MURTI SUMARNI, PENGANTAR BISNIS
5. HEIDJARACHMAN, PENGANTAR EKONOMI PERUSAHAAN
6. MANULANG, PENGANTAR ILMU EKONOMI PERUSAHAAN
7. PROF SUKAMTO, PENGANTAR ILMU EKONOMI
PERUSAHAAN.

2
PERTEMUAN KULIAH
1. PENDAHULUAN
2. BADAN USAHA DALAM TATA EKONOMI :
a. EKONOMI PRUSAHAAN
b. PERBEDAAN PERUSAHAAN DAN
EKONOMI
PERUSAHAAN
c. LINGKUNGAN PERUSAHAAN
3. BENTUK – BENTUK PERUSAHAAN
4. FUNGSI PEMASARAN
5. FUNGSI PEMASARAN LANJUTAN
6. FUNGSI KEUANGAN
7. FUNGSI KEUANGAN LANJUTAN
8. UJIAN TENGAH SEMESTER ( UTS ) 3
9. FUNGSI PERSONALIA / SDM
10. FUNGSI PERSONALIA / SDM
LANJUTAN
11. FUNGSI PRODUKSI /
OPERASIONAL
12. FUNGSI PRODUKSI /
OPERASIONAL LANJUTAN
13. KEWIRAUSAHAAN
14. MANAJEMEN PERUSAHAAN
15. KEPEMIMPINAN PERUSAHAAN
16. UJIAN AKHIR SEMESTER ( UAS ) 4
About Us
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Etiam aliquet eu mi quis lacinia. Ut fermentum a magna ut.

Lorem ipsum dolor sit amet,


consectetur adipiscing elit.
• Ut fermentum a magna ut eleifend. Integer convallis
suscipit ante eu varius.
• Morbi a purus dolor. Suspendisse sit amet ipsum finibus
justo viverra blandit.
• Ut congue quis tortor eget sodales.

5
Our Promise
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Etiam aliquet eu mi quis lacinia. Ut fermentum a magna ut.

Lorem ipsum dolor sit amet,


consectetur adipiscing elit.
• Ut fermentum a magna ut eleifend. Integer convallis
suscipit ante eu varius.
• Morbi a purus dolor. Suspendisse sit amet ipsum finibus
justo viverra blandit.
• Ut congue quis tortor eget sodales.

6
Our Product
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Etiam aliquet eu mi quis lacinia. Ut fermentum a magna ut.

Lorem ipsum dolor sit amet,


consectetur adipiscing elit.
• Ut fermentum a magna ut eleifend. Integer convallis
suscipit ante eu varius.
• Morbi a purus dolor. Suspendisse sit amet ipsum finibus
justo viverra blandit.
• Ut congue quis tortor eget sodales.

7
Comparison
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Proseware Competitive Service


• Nulla a erat eget nunc hendrerit ultrices eu nec nulla. • Praesent venenatis quam tortor, viverra nunc rutrum.
Donec viverra leo aliquet, auctor quam id, convallis orci. • Maecenas malesuada ultricies sapien sit amet pharetra.
• Sed in molestie est. Cras ornare turpis at ligula posuere, sit • Nunc tempus, risus sodales hendrerit, arcu dolor commodo
amet accumsan neque lobortis. libero, a sollicitudin quam nulla quis lectus. In at porta
• Maecenas mattis risus ligula, sed ullamcorper nunc efficitur mauris.
sed.

8
9
Table
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Vendors Users Consultants Ad Buyers Gross Revenue Company


Revenue

20YY 0 0 2 0 $0 $0

20YY 10 100 50 10 $6,750 $1,013

20YY 50 500 60 500 $33,750 $5,063

20YY 200 2000 100 5000 $135,000 $20,250

20YY 400 4000 120 50000 $270,000 $40,500

10
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

11
12
Customize this Template

Template Editing Instructions


and Feedback

13
Badan usaha dalam
tata ekonomi
EKONOMI ASAL KATA
• OIKOS : RUMAH TANGGA
• NOMOS : ATURAN, TATA

JADI :
Segala hal yang menyangkut penghasilan,
pembagian, dan pemakaian barang – barang
dan kekayaan.
ILMU EKONOMI
Suatu ilmu pengetahuan tentang
pemenuhan kebutuhan manusia melalui
sumber – sumber daya yang langka.
Bisnis
• Kegiatan seseorang atau organisasi yang
menyediakan barang atau jasa yang
bertujuan mendapatkan keuntungan
(Laba ).
LATAR BELAKANG BISNIS
1. PERTUMBUHAN PENDUDUK
2. KESEMPATAN KERJA MINIMUN
3. PENGANGGURAN MENINGKAT
4. WIRAUSAHA INVESTASI DAN
SAVING MINIMUM
5. KRIMINALITAS TINGGI
PERUSAHAAN
• Organisasi produksi yang menggunakan
dan mengkoordinasi sumber – sumber
ekonomi untuk memuaskan kebutuhan
dengan cara yang menguntungkan.
Unsur – Unsur Perusahaan
1. Organisasi
2. Produksi
3. Sumber – sumber ekonomi /faktor
produksi / input
4. Kebutuhan
5. Cara menguntung
1. Organisasi
Suatu bentuk dan hubungan yang
mempunyai sifat dinamis ( menyesuaikan
diri dengan lingkungan ) diciptakan
manusia untuk mencapai hasil yang lebih
baik.
2. Produksi
• Proses merubah input menjadi output
• Usaha yang ditunjukan untuk
menciptakan kenaikan faedah / utility
3.Sumber – Sumber Ekonomi
/ Factor Produksi / Input
• Man
• Money
• Material
• Machine
• Methode
• Market
4. Kebutuhan
• Meliputi kebutuhan akan barang dan
jasa yang hanya bisa sebagian bisa
dipenuhi oleh perusahaan.
Teori kebutuhan menurut Masllow
I. Psykological need
Misal : sandang, pangan,
papan
II. Safety and security need
Misal : aman dalam
V pekerjaan
III. Social need
IV Misal : kasih sayang,
kerjasama
III IV. Esteem need
Misal : dihormati
II
V. Self aktualisation need
Ii Misal : prestasi, berkembang
5. Cara menguntung
Cara – cara yang ditempuh harus
memperhatikan prinsif efisien.
TUJUAN PERUSAHAAN
• Keuntungan maksimum
• Kesejahteraan anggota
• Kesejahteraan masyarakat
• Kelangsungan hidup
• Pertumbuhan perusahaan
• Prestise / nama baik
LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Keseluruhan dari faktor ekstern yang


mempengaruhi organisasi dan kegiatan
perusahaan
Jenis lingkungan :
1. Lingkungan Umum
2. Lingkungan khusus
Lingkungan Umum
Faktor lingkungan yang mempengaruhi secara
tidak langsung terhadap perusahaan.
Misal :
Politik, Hukum, Sosial, Perekonomian,
Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi, Demografi
Lingkungan khusus
Faktor lingkungan yang mempengaruhi secara
langsung dalam proses stansformasi.
Misal :
Supplier, Langganan, Pesaing, Teknologi, Sosial
Politik
FAKTOR LINGKUNGAN UMUM DAN KHUSUS
YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN
Keterangan Gambar
– LINGKUNGAN UMUM

– EKONOMI, POLITIK, SOSIAL, BUDAYA

– LINGKUNGAN KHUSUS

– PELANGGAN, PESAIANG, PEMASOK, LEMBAGA KEUANGAN,


PEMERINTAH, MASYARAKAT GLOBAL
1. Jenis perusahaan yang akan dijalankan :
Perusahaan jasa, manufaktur, dan dagang
2. Jumlah modal yang dimiliki dan diperlukan untuk memulai usaha
3. Kemungkinan penambahan modal
4. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan
5. Rencana pembagian laba
6. Rencana penentuan tanggung jawab
7. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi
8. Jangka waktu pendirian perusahaan
1. Perusahaan Perseorangan
2. Firma ( Fa )
3. Perseroan Komanditer / Commanditare Vennotschaap
4. Perseroan Terbatas ( PT )
5. Perseroan Terbatas Negara ( Persero )
6. Perusahaan Negara Jawatan ( PERJAN )
7. Perusahaan Negara Umum ( PERUM )
8. Perusahaan Daerah ( PD )
9. Koperasi
 Joint Venture
 Trust
 Holding Compani
 Sindikat
 Kartel
 Yayasan
 Perusahaan Asuransi
 Leasing
 Wara Laba
Ciri yang paling menonjol dari perusahaan
pemilik melakukan kegiatan usahanya
mendapatkan laba, tanggung jawab tidak terbatas,
tidak perlu ijin khusus untuk memulai usaha.
 Pemilik perusahaan bebas dalam mengambil keputusan,
sehingga keputusan dapat secara cepat dilaksanakan
 Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik
perusahaan sepenuhnya
 Rahasia perusahaan dapat terjamin,
 Ongkos organisasinya murah
 Organisasinya mudah
 Kebebasan bergerak
 Pajaknya rendah
 Tanggung jawab tidak terbatas
 Besarnya perusahaan terbatas
 Kelangsungan hidup tidak terjamin
 Kesulitan dalam manajemen
 Modalnya terbatas
 Kurangnya kesempatan bagi karyawan untuk
berkembang
Suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang
atau lebih dengan nama bersama dimana tanggung jawab
masing – masing anggota firma ( Disebut Firm ) tidak terbatas
sedangkan laba yang diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi
bersama dan demikian pula halnya apabila menderita rugi
semuanya ikut menanggung.
 Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi
pemimpin
 Anggota tidak boleh memasukan orang lain untuk menjadi
anggota
 Keanggotaan tidak dapat dipindah tangan kepada orang lain
 Pemisahaan kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan tidak
ada artinya.
 Jumlah modal relative besar
 Adanya spesialisasi manajemen
 Relative mudah memperoleh kredit
 Pendiriannya mudah/tidak perlu akte khusus
 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
 Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu,
salah satu anggota perusahaan keluar otomatis
perusahaan bubar
 Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota
semuanya ikut menanggung.
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha
bersama antara orang – orang yang bersedia memimpin
bertanggung jawab penuh atas kekayaan yang diikut
sertakan dengan orang – orang yang memberikan
pinjaman tidak bersedia memimpin dan bertanggung
jawab terbatas terhadap kekayaan yang diikut sertakan
dalam perusahaan tersebut.
A. General Partner / Sekutu Pimpinan
B. Limited Partner / Sekutu Terbatas
C. Silent Partner / Sekutu Diam
D. Secret Partner / Sekutu Rahasia
E. Senior And Junior Partner
Anggota yang aktif mengurus CV, umumnya modal
yang disetorkan lebih besar dari pada anggota lain dan
tanggung jawab terhadap hutang – hutang perusahaan
tidak terbatas.
Anggota yang tidak aktif mengurus CV, bertanggung
jawab terbatas terhadap utang – utang perusahaan
sebesar modal yang disetorkan.
Anggota yang tidak aktif mengurus CV, tetapi
diketahui secara umum bahwa dia adalah anggota
CV.
Anggota yang aktif mengurus CV tapi secara
umum tidak diketahui bahwa dia adalah anggota
CV.
Anggotanya didasarkan pada lamanya investasi
atau lamanya pekerjaan dalam perusahaan.
 Modal yang terkumpul relative besar
 Kemudahan memperoleh kredit
 Kemampuan manajemen lebih besar
 Pendirian relative mudah
 Sebagian anggota / sekutu tanggung jawab tidak
terbatas
 Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
 Sulit menarik kembali modalnya terutama sekutu
pimpinan
Suatu asosiasi dari individu – individu yang
bersatu untuk suatu tujuan bersama, diizinkan
oleh undang – undang untuk menggunakan suatu
nama yang umum dan untuk merubah anggota –
anggotanya tanpa pembubaran asosiasi tersebut.
 Pendirian PT harus menggunakan akta resmi yang dibuat oleh
Notaris. Dalam pendirian akte memuat nama PT, Modal,
bidang usaha,alamat
 Akte tersebut harus di sahkan oleh menteri Hukum dan HAM
dengan beberapa syarat – syarat
 Kemudian menteri hukum dan Ham mengumumkan tentang
berdirinya PT tersebut di Berita Negara Republik Indonesia
 PT Tersebut telah Sah Berbadan Hukum
 Tujuan PT tidak bertentangan dengan kesusilaan atau
ketertiban umum
 Disebutkan jumlah modal
 PT berkedudukan di Indonesia
 Para pendiri telah menetapkan 25 % dari modal PT
 50 % modal PT sudah disetor, sudah ada dalam KAS
 RUPS merupakan kekuasaan tertinggi
 Rapat ini dilaksanakan paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun
dan selambat – lambatnya 6 bulan sesudah tahun buku
bersangkutan
 Keputusan rapat yang diambil berdasarkan suara terbanyak
 Jika seorang pemegang saham tidak hadir dalam RUPS,
maka ia dapat menyerahkan hak suaranya pada orang lain hal
ini disebut dengan Proxy .
RAPAT UMUM EMEGANG SAHAM

DEWAN DIREKTUR

DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR


PEMASARAN UMUM UTAMA KEUANGAN PRODUKSI
GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN TERBATAS SUATU
PABRIK
Dewan direktur dianggakat dan dipilih oleh RUPS
untuk jangka waktu tertentu.

Tugasnya :
 Mengurus harta kekayaan PT
 Mengemudikan usaha PT
 Mewakili PT didalam dan diluar perusahaan
Tugasnya :
 Mengawasi segala tindakan direksi.
 Menjaga agar tindakan direksi tidak merugikan
perusahaan
 Menjaga dan mengawasi agar direksi melaksanakan
tugas dan semua keputusan dalam RUPS.
1. PT Tertutup
Di dalam PT tersebut sahamnnya hanya dimiliki oleh orang – orang tertentu. Tidak
setiap orang dapat ikut serta dalam penanaman modal
2. PT Terbuka
PT dimana saham – sahamnya boleh dimiliki oleh setiap orang
3. PT Kosong
Suatu PT yang sudah tidak menjalankan kegiatan usahanya lagi
4. PT Asing
PT yang didirikan diluar negeri dengan aturan dan hukum yang berlaku di negara
tempat PT tersebut Didirikan.
5. PT Domestik
PT yang didirikan dan menjalankan kegiatan operasionalnya di dalam negeri sesuai
aturan yang berlaku di Republik Indonesia
6. PT Perorangan
PT yang sahamnya hanya dimiliki oleh seorang persero
 Tanggung jawab pemegang saham terbatas
 Kelanggsungan hidup perusahaan terjamin
 Mudah memindahkan hak milik
 Spesialisasi dalam manajemen
 Mudah memperoleh tambahan modal
 Pendiriannya relative sulit
 Ongkos pendiriannya relative mahal
 Adanya pajak ganda
 Rahasia perusahaan tidak terjamin
1. Saham atas nama/OP Naam
2. Saham atas tunjuk/an Toonder
3. Joint stock company
4. Limited Partnership
Pemindah tanganan berlaku menurut apa yang
telah ditentukan oleh para persero sewaktu
mendirikan perusahaan.
Pemindah tanganan terjadi hanya dengan
menyerahkan saham tersebut kepada pihak lain.
Jika saham – saham bebas diperjual belikan
Jika saham – saham tidak boleh diperjual belikan
Pelaksanaan dari kegiatan dunia usaha yang
mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen.
Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang
dirancang untuk menciptakan, membentuk dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk
mencapai tujuan organisasionalnya.
Falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan
hidup perusahaan :
1. Orientasi Pelanggan : semua kegiatan diarahkan pada konsumen
2. Orientasi Laba : semua kegiatan diarahkan pada keuntungan
perusahaan
3. Koordinasi dan integrasi dari kegiatan - kegiatan pemasaran
dilakukan dengan cara memupuk kerjasama dan menghindari
pertentangan agar mudah dilakukan koordinasi .
 Tempat atau daerah yang didalamnya terdapat kekuatan –
kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu
untuk menentukan harga.
 Orang – orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang
untuk berbelanja dan kemampuan untuk membelanjakannya
 Orang – orang dengan segala keinginannya
 Daya beli mereka
 Kemampuan untuk membelanjakannya
 SEGMENTING
 TARGETING
 POSITIONING
Kegiatan membagi – bagi pasar yang bersifat heterogen
dari suatu produk kedalam satu satuan pasar / segmen
pasar yang bersifat homogen.
 Menyalurkan barang ke pasar potensial yang paling
menguntungkan
 Merencanakan produk yang memenuhi permintaan
pasar
 Menentukan promosi yang paling efektif bagi
perusahaan.
Proses mengevaluasi daya tarik segmentasi pasar dan
memilih satu atau beberapa untuk dimasuki
 Undefferentiated marketing
 Defferentiated marketing
 Concentrated marketing
Perusahaan mencoba mengembangkan produk yang
tunggal untuk memenuhi keinginan orang banyak ( satu
macam ) produk dipasarkan pada semua orang .
Contoh : Air Mineral
Perusahaan mencoba mengidentifikasi kelompok pembeli
tertentu / segmen pasar dan membagi pasar kedalam dua
kelompok atau lebih dan pada tiap kelompok pembeli
ditawarkan jenis produk yang berbeda :
1. Memilih kelompok yang dilayani
2. Merencanakan produk yang dapat memberikan kepuasan
pada kelompok tersebut.
Misalnya : Perusahaan Susu
Perusahaan hanya memusatkan usaha pemasaram pada
satu atau beberapa kelompok pembeli saja (yang paling
menguntungkan).
Tindakan perusahaan untuk merancang produk dan
bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di
ingatan konsumen.
Kombinasi dari empat kegiatan yang merupakan inti
dari sitem pemasaran perusahaan yaitu :
 Produk / Product
 Harga / Price
 Promosi / Promotion
 Distribusi / Place
Suatu sifat yang komplek baik yang dapat diraba
maupun yang tidak dapat termasuk bungkus, warna,
harga, prestise perusahaan, pengecer, dan pelayanan
perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan.
 Menurut kecepatan konsumsi :
1. Barang tahan lama / durable goods
2. Barang tida tahan lama / non durable goods
 Menurut tujuan pemakaian :
1. Barang convenien / convenience goods
2. Barang toko / shopping goods
3. Barang special / speciality goods
 Barang industri :
1. Bahan baku
2. Komponen dan barang setengah jadi
3. Perlengkapan operasi
4. Instalasi
5. Alat Bantu lainnya
 Barang tahan lama / durable goods
Barang ini secara normal dapat digunakan berkali – kali
untuk jangka waktu yang relative lama.
Contoh : Pesawat Radio, Televisi, Meja Tulis
 Barang tidak tahan lama / non durable goods
Barang yang secara normal hanya dapat dipakai dalam
satu atau beberapa kali pemakaian
Contoh : Sabun, Makanan, Minuman, Rokok
 Barang convenien / convenience goods
Barang yang mudah dipakai, dapat dibeli hampir disemua tempat pada setiap waktu.
Contoh : Sabun, Gula, Rokok, Makanan
 Barang toko / shopping goods
Dalam melakukan pembelian jenis barang ini, konsumen lebih mempertimbangkan secara
masak mengenai kualitas, harga, merk, harga barang ini relative lebih mahal
dibandingkan dengan convinien goods.
Contoh : Televise, Radio, Mesin Cuci
 Barang special / speciality goods
Barang yang spesifik, mempunyai cirri khas tersendiri dan hanya dapat dibeli pada suatu
tempat tertentu saja, pengorbanannya tinggi atau melakukan usaha dalam melakukan
pembeliannya, harga barang relative mahal dan frekuensi pembeliannya rendah.
Contoh : Perhiasan, Benda – Benda Kuno, Lukisan
 Bahan baku
Bahan utama yang membuat produk lain
Contoh : kapas untuk pabrik tekstil
 Komponen dan barang setengah jadi
Barang ini merupakan komponen – komponen yang diperlukan untuk melengkapi produk akhir
Contoh : suku cadang untuk mobil
 Perlengkapan operasi
Barang – barang yang menbantu kelancaran proses produksi atau kegiatan perusahaan lain
Contoh : minyak pelumas
 Instalasi
Alat produksi utama bagi suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama
Contoh : mesin tenun untuk perusahaan tekstil
 Alat Bantu lainnya
Alat – alat yang digunakan untuk menunjang jalanya proses produksi
Contoh : traktor kecil, truk kecil, gerobak.
PRODUCT LIFE CYCLE

PERKENALAN kedewasaan tahap

Pertumbuhan kemunduran
Keterangan gambar:
1. Tahap Perkenalan
 Volume penjualan rendah
 Promosi agresif
 Laba rendah
2. Tahap pertumbuhan
 Volume penjualan meningkat
 Promosi tidak agresif
 Pesaing memasuki pasar
 Laba meningkat
3. Tahap kedewasaan
 Volume penjualan relative meningkat kemudian relative tetap kemudian
cenderung turun
 Laba menurun
 Persaingan sangat ketat
4. Tahap kemunduran
 Volume penjualan semakin menurun
 Laba menurun
 Pasar yang dikuasai semakin sempit
 Kemungkinan rugi
Sejumlah uang diubah menjadi beberapa barang
kalau mungkin dibutuhkan.
 Mendapatkan laba maksimum
 Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan
 Mencegah / mengurangi persaingan
 Menginvestasikan permintaan untuk barang tersebut
 Mengetahui terlebih dahulu reaksi yang dapat
diharapkan
 Menentukan market share yang dapat diharapkan
 Memilih stratrgi harga untuk mencapai target
maksimum
 Mempertimbangkan politik pemasaran tertentu
 Memilih harga tertentu
 Penentuan harga sama dengan harga pesaing
 Penentuan harga lebih rendah dengan harga pesaing
 Penentuan harga lebih tinggi dari harga pesaing
Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.
Kombinasi dari strategi yang paling baik dari variable –
variable periklanan, personal selling, dan alat promosi lainnya
yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan
 Periklanan /advertising
 Personal Selling
 Promosi Penjualan ( Sales Promotion )
 Publisitas ( Publicity )
 Direct marketing
Komunikasi non individual dengan sejumlah biaya
melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan
lembaga non laba serta individu – individu.
 Mendukung program personal selling dan kegiatan
promosi lainnya
 Mencapai orang – orang yang tidak dapat dicapai oleh
salesman
 Mengadakan hubungan dengan para penyalur
 Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik
langganan baru
 Memperkenalkan produk baru
 Mencegah timbulnya barang tiruan
1. Periklanan Produk /Product Advertising
A. Primary Demand Advertising
Mendorong permintaan satu jenis barang secara keseluruhan
tanpa menyebutkan merk / nama produsennya
B. Selective Demand Advertising
Mendorong permintaan satu jenis produk secara keseluruhan
dengan menyebutkan merk / nama produsennya.
2. Periklanan Kelembagaan /Institutional Advertising
Dilakukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual dan
ditunjukan untuk menciptakan good mix kepada perusahaan.
 Surat Kabar
 Televisi
 Radio
 Majalah
 Pos Langsung
Interaksi antara individu, saling bertemu muka yang
dijadikan tujuan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran
yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
 Persiapan sebelum penjualan
 Penentuan lokasi pembeli potensial
 Pendekatan pendahuluan
 Melakukan penjualan
 Kegiatan sesudah penjualan
Mempunyai sifat yang komunikatif serta mengundang
konsumen untuk membeli pada saat itu juga,
tanggapannya lebih kuat dan lebih cepat
Contoh : Diskont, Kupon, Sample Produk Gratis
Dapat menimbulkan kepercayaan yang tinggi,
memberikan pesan yang lebih bersifat berita sehingga
menciptakan hubungan yang menguntungkan antara
perusahaan dengan masyarakat.
saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang tersebut dari produsen ke
konsumen.
Saluran distribusi barang konsumsi :

1. ZERO LEVEL CHANEL

PRODUSEN KONSUMEN

2. ONE LEVEL CHANEL

PRODUSEN PENGECER KONSUMEN

3. TWO LEVEL CHANEL


PRODUSEN PEDAGANG BESAR PENGECER KONSUMEN

4. THREE LEVEL CAHANEL

5. PRODUSEN AGEN PEDAGANG BESAR PENGECER KONSUMEN


 Agen :
Tidak mempunyai hak milik atas barang yang
diperdagangkan.
 Pedagang besar
Mempunyai hak milik atas barang yang diperdagangkan
 Pedagang Besar
 Pengecer
 Agen Penjualan, Agen Pembelian
 Distribusi Intensive
Penyalur digunakan sebanyak mungkin di daerah
pemasaran
 Distribusi Selektif
Penyalur digunakan terbatas di daerah geografi tertentu
 Distribusi Exclusive
Penyalur hanya digunakan didaerah pemasaran.
FUNGSI KEUANGAN
Fungsi Keuangan :
1. Pembelanjaan Aktif
2. Pembelanjaan Pasif
Pembelanjaan Aktif
usaha menyangkut bagaimana perusahaan
mengelola penggunaan dana
Pembelanjaan Pasif
usaha menyangkut bagaimana perusahaan
mengkoordinir dan mendapatkan sumber – sumber
dana
Manajmen Keuangan

SUMBER DANA RENCANA KEUANGAN RENCANA PENDANAAN


PEMBELANJAAN TERBAIK
Sumber – Sumber Dana
 Sumber Internal
 Sumber Eksternal
Sumber Internal
modal yang dihasilkan sendiri dari perusahaan
misal :
 laba ditahan

 akumulasi penyusutan

 laba perusahaan
Kebaikan Sember Dana Internal :

 dapat digunakan sewaktu – waktu


 tidak membayar bunga

 tidak harus dikembalikan


Kekurangan Sember Dana Internal:

 jumlah dana terbatas


 dihadapkan pada pilihan

 digunakan sendiri

 digunakan pada hal lain yang lebih


menguntungkan
Sumber Eksternal
Modal yang berasal dari luar perusahaan
Misal :
1. Dana dari pemilik, peserta atau para persero
2. Pinjaman
a. Utang jangka panjang (penggunaannya lebih dari 5 tahun )
 Pinjaman Obligasi
 Pinjaman Hipotik
b. Utang jangka menengah ( penggunaannya 1 sampai dengan 5 tahun )
 Term Loan ( Perusahaan Asuransi )
 Leasing
c. Utang jangka pendek ( penggunaannya kurang dari 1 tahun )
 Kredit Rekening Koran
 Kredit Penjualan
 Kredit Pembelian
 Kredit Wesel
Kebaikan Sumber Dana Eksternal

 Jumlah dana tidak terbatas


 Sumber dana tidak terbatas

 Fleksibel
Kekurangan sumber dana eksternal :

 Harus membayar bunga


 Harus dikembalikan
NERACA PT X

ACTIVA VASIVA
Aktiva lancar : Vasiva lancer
Persedian 1.000.000 Utang wesel 2.000.000
Kas 2.000.000 Ut jk menngh 4.000.000
Bank 4.000.000 Utang dagang 4.000.000
Surat berharga 3.000.000 Total utang lancer 10.000.000
Piutang 10.000.000 Utang jangka panjang 5.000.000
Total aktiva lancer 20.000.000 Modal 10.000.000
Aktiva Tetap Obligasi 5.000.000
Bangunan 10.000.000 Laba ditahan 15.000.000
Kendaraan 5.000.000 Total Vasiva 45.000.000
Tanah 5.000.000
Mesin 5.000.000
Total aktiva tetap 25.000.000
Total aktiva 45.000.000
NORMA – NORMA MANAJEMEN
KEUANGAN

 Liquiditas
 Solvabilitas

 Rentabilitas
1. Liquiditas
Kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban financialnya setiap
saat / jangka pendek .
Jenis liquiditas :
 Liquiditas Badan Usaha
Mampu menbayar utang – utangnya pada saat ditagih
 Liquiditas Perusahaan
Mampu membiayai operasi perusahaan sehari – hari
Rumus Liquiditas :
2. Solvabilitas
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi
segala kewajiban pada saat diliquidasi
Rumus Solvabilitas
Kemungkinan Liquiditas Dan
Solvabilitas
 Liquid – Solvable
Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban baik jangka pendek maupun
jangka panjang
 Iliquid – Solvable
Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban dalam jangka panjang tetapi
tidak mampu membayar dalam jangka pendek.
 Liquid – Isolvable
Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dalam jangka pendek tetapi
tidak mampu membayar dalam jangka panjang
 Iliquid – Isolvabel
Ketidak Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
3. Rentabilitas
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dari mana yang dipakai untuk menghasilkan laba
tersebut
Rentabilitas Ekonomi :
Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
laba dari keseluruhan modal baik modal asing
maupun modal sendiri yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas modal sendiri
Kritria Yang Dapat Dipakai Untuk Mengambil Keputusan Apakah
Sebaiknya Menggunakan Tambahan Dana Modal Sendiri Atau
Dengan Tambahan Modal Asing Adalah Sebagai Berikut :

 Jika rentabilitas ekonomi lebih kecil dari tingkat bunga modal


asing, maka sebaiknya menggunakan modal sendiri sebab
rentabilitas modal sendiri lebih besar dibandingkan jika
menggunakan modal asing
 Jika rentabilitas ekonomi lebih besar dari tingkat bunga modal
asing, maka sebaiknya menggunakan modal asing sebab
rentabilitas modal asing lebih besar dibandingkan jika
menggunakan modal sendiri.
1.

Kesimpulan:

1. RE < bunga MA menggunakan MS

Karena RMS > MA

2. RE > Bunga MA menggunakan MA

Karena RMS < MA


Contoh Soal :
 PT ABC memiliki modal sebesar 40.000.000 yang
terdiri dari modal sendiri 20.000.000 dan modal asing
20.000.000 untuk memperluas usahanya diperlukan
tambahan dana sebesar 20.000.000 dengan harapan laba
akan meningkat menjadi 10.000.000
Ditanyakan :
a. Dari mana tambahan modal akan diambil jika
diketahui modal asing 10 % dan pajak perseroan 50 %
b. Dari mana tambahan modal akan diambil jika
diketahui modal asing 20 % dan pajak perseroan 50 %
Diketahui : Ditanyakan
 M = 40.000.000  Tambahan modal akan
 MS = 20.000.000 diambil jika% MA =
 MA = 20.000.000  10 % : T = 50 %
 TM = 20.000.000  20 % ; T = 50 %
 Harapan = 10.000.000
Dengan Tambahan Modal Asing

 Dengan Tambahan Modal Asing


10.000.000
10% X 40.000.000 = 4.000.000
6.000.000
50% X 6.000.000 = 3.000.000
Laba Bersih Rp3.000.000
 Dengan Tambahan Modal Sendiri
10.000.000
10% X 20.000.000 = 2.000.000
8.000.000
50% X 8.000.000= 4.000.000
Laba Bersih Rp4.000.000
OPTIMASI MODAL
Alternatif untuk memilih apakah sebaiknya
perusahaan memilih :
 Kredit jangka panjang > 1 tahun

 Kredit jangka pendek < 1 tahun


Faktor – Faktor Yang Harus Diperhatikan :

 Bunga Kredit Jangka Pendek


Asumsi : Bunga kredit jangka pendek > Bunga kredit jangka panjang
 Bunga Simpanan Bank
Bunga yang akan diterima jika perusahaan menyimpan uangnya di
BANK
 Jangka Waktu Pemakaian Kredit
 Jangka Kritis
Penggunaan modal asing jangka pendek bunganya sama dengan
penggunaan modal asing jangka panjang.
Rumus Optimalisasi Modal

X : Jangka Kritis
Penggunaan modal lebih lama dari jangka kritis gunakan KPJ dan sebaliknya
menggunakan modal lebih pendek dari jangka kritis gunakan KPD
KPJ : Kredit Jangka Panjang
KPD : Kredit Jangka Pendek
BS : Bunga Simpanan
Asumsi : Berlaku Rumus KPD > KPJ > BS
Contoh Soal :
Perusahaan KURNIA membutuhkan tambahan dana
sebesar 20.000.000 untuk jangka waktu 4 bulan, 8
bulan, 6 bulan bunga kredit jangka panjang 18 % dan
bunga kredit jangka pendek 21 % besarnya bunga
simpanan di Bank 15 %, hitunglah bagaimana besarnya
KPD dan KPJ dan berapa perbedaannya ?
Jawab :
Untuk Jangka Waktu 8 Bulan
Untuk Jangka Waktu 6 Bulan
Fungsi Pokok Manajemen Sumber Daya
Manusia
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengawasan
Perencanaan
Merencanakan pengadaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pemanfaatan sumber daya
manusia
Pengorganisasian
Menyusun organisasi dengan mendesain struktur
organisasi dan hubungan antara tugas yang dikerjakan
dengan tenaga kerja yang dipersiapkan
Pengarahan
Memberikan dorongan sehingga tenaga kerja
mempunyai kemauan dalam bekerja
Pengawasan
Membandingkan antara pekerjaan yang telah
dilakukan dengan standar kerja yang telah
dipersiapkan.
Fungsi Operasional Sumber Daya
Manusia / Proses Staffing :
1. Pengadaan Sumber Daya Menusia
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Pemeliharaan Dan Pemenfaatan Sumber
Daya Manusia
Pengadaan Sumber Daya Manusia :
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
2. Penarikan ( Recruitment )
3. Seleksi / Selection
4. Penempatan
5. Indoctrination / Orientasi
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Penentuan kebutuhan tenaga kerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif serta cara memenuhi
kebutuhan tenaga kerja.
Analisa Jabatan ( Job Analisys ) Adalah :
Suatu prosedur untuk memperoleh, mengumpulkan, serta mencatat secara sistematik semua data - data,
fakta - fakta dan informasi yang berhubungan dengan jabatan.
Hasil dari analisa jabatan akan menghasilkan :
a. Job Description ( Uraian Jabatan )
Rincian tentang tugas - tugas, tanggung jawab, kewajiban - kewajiban dan kondisi kerja dari
suatu jabatan tertentu.
b. Job Specification ( Spesifikasi Jabatan )
Menggambarkan tuntutan jabatan tentang kualifikasi jabatan yang harus dimiliki oleh seorang
pemangku jabatan.
Standar Kinerja Jabatan /Job Performance Standard
Target yang harus dicapai dan kriteria pengukuran keberhasilan jabatan.
Penarikan ( Recruitment )
Proses mencari tenaga kerja yang cakap dari sumber yang beraneka ragam
Sumber penarikan calon tenaga kerja :
1. Sumber Dari Dalam Perusahaan /Internal Resources :
Promosi, Demosi, Transfer
2. Sumber Dari Luar Perusahaan /Eksternal Resources
Memasang Iklan, Biro Tenaga Kerja, Rekomendasi Teman Lama,
Pelamar Isidentil, Lembaga Pendidikan , Nepotisme, Serikat Kerja ,
Sewa Kontrak
Seleksi / Selection
Proses memilih karyawan bagi suatu jabatan yang penting sehingga diperoleh orang yang tepat
pada waktu yang tepat dan pada jabatan yang tepat.
Proses seleksi :
1. Pemeriksaan Lamaran
Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi lengkap tentang calon tenaga kerja
2. Wawancara / Interview
Komunikasi verbal antara 2 orang atau lebih
3. Test
Prosedur sistematik untuk mengetahui secara sampling tentang bakat minat keterampilan calon
tenaga kerja
4. Pengujian Kesehatan
Menghindari dipekerjakannya orang dengan penyakit tertentu
5. Penelusuran Latar Belakang
Penempatan
Proses memasang orang pada jabatan yang
sudah direncanakan.
Indoctrination / orientasi
Masa percobaan sebelum tenaga kerja
tersebut diangkat menjadi tenaga kerja
tetap.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Membantu individu meningkatkan dan menambah
kemampuan, sikap dan kepribadian untuk menangani
tanggung jawab untuk masa yang akan datang.
Proses Pengembangan :
 Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
 Pengembangan karir
Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja :
 Pelatihan
Aktifitas untuk meningkatkan kemampuan teknik dan keterampilan kerja
secara spesifik, rinci, dan rutin yang berhubungan dengan jabatan yang
sedang dilaksanakan.
 Pendidikan
Belajar tentang keterampilan baru, pengetahuan dan sikap untuk
mengkoordinasikan jabatan yang baru pada waktu yang akan datang.
Metode Pendidikan Dan Pelatihan Yang Digunakan :
 On The Job Method ( Metode Di Tempat Kerja )
 Off The Job Method (Metode Diluar Tempat Kerja)
Pengembangan karir
kegiatan menyangkut perencanaan pengembangan karir tenaga kerja baik dalam bentuk
kenaikan pangkat maupun mutasi jabatan.
Bentuk Pengembangan Karir :
 Promosi
Perpindahan seorang tenaga kerja dari suatu jabatan tertentu ke jabatan yang lebih tinggi
(Gaji, wewenang, dan tanggung jawab) mengikuti kenaikan.
 Transfer
Perpindahan seorang tenaga kerja dari suatu jabatan tertentu ke jabatan yang relative
seimbang (Gaji, wewenang, dan tanggung jawab) sama tidak mengalami peningkatan.
 Demosi
Perpindahan seorang tenaga kerja dari suatu jabatan tertentu ke jabatan yang lebih
rendah (Gaji, wewenang, dan tanggung jawab) mengikuti penurunan.
Pemeliharaan Dan Pemenfaatan Sumber
Daya Manusia
Suatu proses untuk memelihara dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga menimbulkan rasa
betah dan mempunyai kemauan untuk melaksanakan pekerjaan.
Proses Pemeliharaan Dan Pemenfaatan Sumber Daya Manusia :
1. Kompensasi.
Balas jasa yang diterima karyawan sebagai pengganti untuk kontribusi yang diberikan kepada organisasi.
2. Integrasi
Menciptakan persamaan kepentingan antara kepentingan individu dan kepentingan organisasi.
3. Pemeliharaan Dan Pemanfaatan Sumber Daya Manusia
Mencitakan keamanan, keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan melalui pemberian fasilitas
kesejahteraan
4. Pemberhentian ( PHK )
Proses memisahkan karyawan dari perusahaan dan dikembalikan lagi ke lingkungan masyarakat.
Pensiun , Pemberhentian, Penempatan diluar organisasi, pemecatan
PROSES STAFFING
perencanaan sumber
daya manusia,

Pengadaan Sumeber daya


manusia :

1. Penarikan
2. Seleksi
3. Penempatan
4. indoktrination

Pengembangan sumber
daya manusia
1. Pendidikan dan pelatihan
2. Pengembangan karir

Pemeliharaan dan
pemanfaatkan sumber daya
manusia manusia
1. Kompensasi
2. Integrasi
3. Pemeliharaan dan
pemanfaatan sdm
4. phk
PRODUKSI
Usaha yang ditunjukan untuk menciptakan
peningkatan faedah / utility
Atau
Perubahan atau pengubahan bahan – bahan dari
sumber – sumber menjadi hasil yang diinginkan
oleh konsumen.
MACAM
1. Produksi Langsung
– MACAM PRODUKSI :
a. Produksi Primer ( Ekstraktif )
Usaha untuk mendapatkan bahan / material langsung dari alam
Misalnya : Perkebunan, Pertambangan, Pertanian
b. Produksi Sekunder
Usaha menggunakan bahan untuk meningkatkan faedah ( utility )
Misalnya : kayu ditrasformasikan menjadi kursi
c. Produksi Tersier
Kegiatan yang membantu produksi langsung
Misalnya : Ekspor, Impor, Perdagangan, Distribusi
2. Produksi Tidak Langsung
Aktivitas yang memberikan jasa – jasa yang sangat berguna bagi perusahaan.
Misalnya : Akuntan Programer, Enginer.
Perusahaan Bisnis
Lembaga yang merubah material dengan keahliannya
menjadi barang dan jasa yang dapat memuaskan
konsumen serta diharapkan akan mendapatkan laba.
Produktifitas
Konsep perbandingan antara hasil atau
output ( barang atau jasa ) dengan sumber
input yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa tersebut.
Tanggung jawab Manajer Produksi
1. Membuat keputusan yang berhubungan dengan
desain dari sistem produksi manufaktur
2. Membuat keputusan yang berhubungan dengan
operasi dari pengendalian sistem tersebut
jangka pendek maupun jangka panjang.
Keputusan jangka panjang menentukan
desain sistem produksi :
 Desain produksi dari barang yang diproduksi dalam bentuk barang dan
jasa akan dibuat ( pola, cara, dan kualitas )
 Penentuan peralatan dan prosesnya : Peralatan yang dibutuhkan agar
barang dan jasa diproduksi dengan biaya minimal
 Desaint tugas :Bagaimana kegiatan produksi akan dibagai kepada para
pekerja
 Lokasi dan fasilitas produksi dimana pabrik akan didirikan
 Layout dari fasilitas tersebut bagaimana sebuah pabrik akan
dipersiapkan supaya operasi efisien
PROSES PENGOLAHAN
Sifat Proses Produksi
 Jangka Waktu Produksi
Sifat – Sifat Produk
Kegiatan Produksi
1
Sifat Proses
. Proses Ekstraktif
Produksi
Proses produksi yang mengambil bahan – bahan langsung dari alam
2. Proses Analitik
Proses pemisahan dari satu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai
bentuk aslinya
3. Proses Pabrikasi
Suatu proses pengolahan satu jenis bahan menjadi beberapa bentuk
4. Proses Sistetik
Mengkombinasikan beberapa bahan kedalam suatu bentuk produk dimana produk akhirnya
sangat berbeda dengan aslinya karena ada perubahan fisik dan kimia
5. Proses Perakitan
Proses ini dilakukan dengan cara menggabungan komponen – komponen / proses perakitan
bahan tanpa merubah, fisik, atau susunan kimia dimana produk akhir komponen - komponennya
saling berhubungan.
Jangka waktu produksi
Produksi Terus Menerus ( Continues Process )
Suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu lama diperlukan untuk
mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai dalam hal ini semua
mesin yang akan melaksanakan operasiyang sama dalam waktu yang tidak
terbatas
Misal : Industri Pupuk, Semen, Makanan Dalam Kaleng
Produksi Terputus – Putus ( Intermittent Process )
Suatu keadaan manufaktur dimana mesin – mesin beroperasi dengan mengalami
beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang
berbeda ( mesin yang sama dapat digunakan untuk membuat macam– macam
barangsesuai dengan keinginan konsumen )
Misal : Perusahaan Percetakan, Perusahaan Mebel
Sifat – Sifat Produk
Produk Standar ( Mass Production )
Dalam hal ini yang dihasilkan adalah sejumlah barang
untuk persediaan
Produk Pesanan
Digunakan jika pembeli menghendaki adanya spesifikasi
tertentu dari produk yang diinginkan
Kegiatan Produksi
Beberapa Masalah Yang Dihadapi Manajer Produksi :
 Masalah Organisasi Produksi
 Masalah Pengendalian Produksi
 Masalah Pemilihan Peralatan
 Masalah Pengawasan Pemeriksaan Kualitas
Pengawasan / Pengendalian
Produksi ( Production Control )
Sekumpulan atau serangkaian prosedur yang bertujuan
mengkoordinir semua sistem atau unsur proses
produksi ( 6 M, Man, Money, Matherial, Methode,
machinery , Market) kedalam satu arus atau aliran
dimana aliran tersebut akan memberikan hasil
gangguan minimum, ongkos terendah dan waktu
tercepat.
Macam – Macam Pengendalian
Produksi :
Pengendalian Order ( Order Control )
Pengendalian dilakukan untuk menjaga agar produk yang dibuat sesuai
dengan pesanan / order yang telah masuk. Pengendalian tersebut dilakukan
harus bisa memperkecil penyimpangan – penyimpangan dalam pembuatan
produk, jenis pengendalian ini cocok untuk jenis produksi terputus – putus
Pengendalian Arus ( Flow Control )
Pengendalian arus digunakan dalam pabrik yang berproduksi untuk
persediaan guna mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan
begitu pesanan barang jadi diterima.
Tahapan Pengendalian Produksi (
Production Control )
1. Planing ( Perencanaan )
2. Routing
3. Scaduling ( Penjadwalan )
4. Dispatching
5. Follow Up
Planning ( Perencanaan )
Jika bagian perencana produksi menerima pesanan (pesanan
pembelian atau pesanan persediaan ) maka diperlukan kartu
material (BILL OF MATHERIAL) yang berisi komponen yang
akan diproses lagi (order). Komponen tersebut dipecah kedalam
beberapa foemulir yang memuat jumlah material yang akan
dibeli dari produsen lain untuk keperluan proses produksinya
komponen tersebut dibagikan ke bagian pembelian untuk
dipesankan.
Routing
Usaha untuk menentukan urutan dari proses alat – alat
yang digunakan dalam produksi urutan tersebut dibuat
dalam routsheet sebelum proses produksi dimulai.
Scaduling ( Penjadwalan )
Usaha untuk menentukan kapan produksi dimulai dan
kapan produksi akan diserahkan dibuat dalam bentuk
master scadule dan dipecah dalam scadule – scadule
serta dibuat sebelum proses produksi dimulai.
Dispatching
Surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan
produksi dan berbentuk Dispatsheet dibuat sebelum proses produksi
dimulai
Dispatsheet berisi antara lain :
 Barang apa yang dibuat ( kuantitas dan kualitas )
 Desaint, ukuran, dan bahan yang akan dipakai
 Mesin dan peralatan yang harus dipakai
 Petugas yang mengerjakan
 Kapan dimulai dan kapan diselesaikan
 Kepada siapa barang harus dijual
Follow Up
Merupakan tindak lanjut dari urutan pengendalian untuk
menjaga agar proses routing, scaduling, dispatching
sesuai dengan rencana dan untuk menghindari proses
kegagalan produksi.
Perbedaan Tahapan Pengendalian Untuk Produksi
Terus Menerus ( Continuous Process ) Dan
Produksi Terputus Putus (Intermittent Process )

Produksi Terus Menerus ( Continuous Process ) :


Routing Scaduling Dispatching Follow Up
Produksi Terputus – Putus ( Intermittent Process ) :
Scaduling Routing Dispatching Follow Up
Faktor – Faktor Dalam Pemilihan
Lokasi Pabrik
 Iklim ( Cuaca )
 Sumber Bahan Baku
 Wilayah Pemasaran
 Persediaan Tenaga Kerja
 Energi Dan Penyediaan Sumber Tenaga
 Biaya Trasfortasi
Lay Out Fasilitas Produksi
Pengaturan dan penempatan alat – alat, tenaga kerja dan kegiatan
dalam proses produksi.
Tujuan lay out :
 Meminimalisasi biaya pengangkutan
 Mempercepat arus bahan dan melancarkannya
 Mendapatkan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun
untuk penyimpanan.
 Memudahkan pekerjaan
 Memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor
Jenis – Jenis Lay Out
Lay Out By Proces ( Proses Lay Out )
Lay Out By Product ( Produk Lay Out )
Fixed Lay Out
Lay Out By Proces ( Proses Lay Out )
Menyusun fasilitas produksi ( Mesin – mesin ) dimana mesin
yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkan pada tempat
tertentu, lay out ini cocok untuk mengerjakan produk pesanan
karena sangat luwes (fleksibel ) menyesuaikan dengan kondisi
pesanan.
Lay Out By Product ( Produk Lay Out)
Pengaturan mesin dalam pabrik sesuai dengan kondisi
arus proses produksinya lay out ini cocok untuk proses
produksi terus menerus atau produksi barang standart
karena lebih ekonomis dan produk lebih cepat selesai
dikerjakan.
Fixed Lay Out
Disini semua komponen proses produksi diletakan dekat
dengan tempat proses produksi. Proses produksi lay out
ini cocok untuk proses produksi yang berpidah – pindah.

Anda mungkin juga menyukai