Anda di halaman 1dari 2

MIALGIA

No. Dokumen : SOP/7/


/IV/CTL/2019
SOP No. Revisi : 00
Tanggal terbit : 6 April 2019
Halaman :1/2
PUSKESMAS Mulyati Yunengsih
CITALEM NIP.19620817987032015
1. Pengertian Suatu gejala yang disebabkan berbagai kelainan dan kondisi medis yang
paling sering disebabkan oleh ketegangan (kontraksi) otot yang
berlebihan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani
kasus mialgia
3. Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas nomor …. tentang layanan klinis
yang menjamin kesinambungan layanan
4. Referensi KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di FKTP
5. Prosedur 1. Perawat menerima rekam medis dari petugas pendaftaran .
2. Perawat memanggil pasien sesuai nomor urut.
3. Perawat mencocokkan identitas pasien dengan identitas dalam
rekam medis pasien.
4. Bila tidak sesuai, perawat konfirmasi ulang ke bagian
pendaftaran sampai terjadi kesesuaian.
5. Perawat melakukan anamnesa penyakit ( keluhan utama)
6. Perawat melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
7. Perawat memberikan rekam medis ke meja periksa.
8. Dokter memanggil pasien ke meja periksa
9. Dokter melakukan anamnesis terkait keluhan pasien, didapatkan
:. Lokasi/daerah nyeri, riwayat pemakaian otot/aktivitas
berlebihan, riwayat aktivitas yang membuat otot kontraksi terus
menerus dalam waktu yang singkat, riwayat aktivitas berulang
10. Dokter melakukan pemeriksaan fisik, didapatkan : nyeri tekan,
penekanan yang menimbulkan nyeri alih ( referred pain)
11. Dokter dapat melakukan permintaan pemeriksaan penunjang
laboratorium atau konsultasi internal ke sub unit lain,bila ada
indikasi.
12. Dokter menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium.
13. Dokter dapat memberikan tindakan medis kepada pasien,bila ada
indikasi.
14. Dokter meminta pasien (bagi yang tidak memiliki jaminan
kesebatan) ke kasir untuk membayar biaya tindakan, bila pasien
mendapat tindakan medis.
15. Dokter dapat memberikan rujukan, jika ada tanda kerusakan
saraf
16. Bila diperlukan dokter dapat mengkaji ulang anamnesa , vital
sign dan pemeriksaan fisik pasien untuk mendiagnosa ulang
penyakit pasien berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang i hasil
konsultasi sub unit lain i hasil tindakan yang telah diberikan
17. Dokter memberikan terapi, yaitu anti nyeri sistemik, misalnya
asetamenofen/paracetamol atau golongan nsaid (mis: ibuprofen,
natrium diklofenak, pirosikam, aspirin, asam mefenamat, dll)
18. Dokter memberikan edukasi ke pasien : penting untuk mencari
penyakit yang menyebabkan gejala myalgia ( mis: hipertensi,
asam urat, ispa, infeksi lain ) untuk kemudian diobati
berdasarkan penyakit yang mendasarinya, posisikan otot secara
relaksasi, misalnya jika otot lengan yang nyeri, jangan
mengangkat tangan melawan gravitasi, mengistirahatkan otot
yang sakit dan banyak minum air putih
19. Dokter memberikan resep kepada pasien untuk mengambil obat
di unit farmasi, jika diperlukan dokter dapat memberikan resp
luar.
20. Dokter mendokumentasikan dalam rekam medis semua hasil
pemeriksaan diagnosa, tindakan dan terapi i rujukan yang telah
dilakukan.
21. Dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan
terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis.

6. Unit Kerja Ruang pendaftaran


Ruang pemeriksaan Umum
Farmasi
7. Rekaman histori
perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal
mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai