Anda di halaman 1dari 2

1.

Menggunakan sunrise model sebagai alat untuk menjembatani antara system keperawatan
tradisional dan professional sehingga dalam memberikan pelayanan keperawatan perawatan
akan tetap mempertahankan prinsip mempertahankan budaya, negosiasi budaya, dan mengganti
budaya demi terwijudnya asuhan keperawtan yang kompeten berdasarkan budaya dan
pengetahuan kesehatan yang sensitive, kreatif, serta cara – cara yang bermakna guna mencapai
tingkat kesehatan dan kesejahteraan bagi kilen
2. Sunrise model
a. Factor Teknologi
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau mendapatkan penawaran
dalam penyelsesaian masalah dalam pelayanan kesehatan. Perawat perlu mengkaji: persepsi
sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan, alas an mencari bantuan
kesehatan, alas an klien memilih pengobatan alternative dan persebpi klien tentang
penggunaan dan pemanfaatan teknologiuntuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini.
b. Factor agama dan falsafah hidup
Agama adalah suatu symbol yang mengakibatkan pandangan yang amat realistis bagi para
pemeluknya. Agama memberikan motivasi yang sangat kuat untuk menempatkan kebenaran
di atas segalanya, bahkan diatas kehidupannya sendiri. Factor agama yang hharus dikaji oleh
perawat: agama yang di anut, status pernikahan, cara pandang klien terhadap penyakit,cara
pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan.
c. Factor sosial dan keterikatan keluarga
Perawat pada tahap ini harus mengkaji factor – factor: nama lengkap, nama panggilan, umur
dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam
keluarga, dan hubungan klien dengan kepala keluarga
d. Nilai – nilai budaya dan gaya hidup
Nilai – nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya
yang di anggap baik atau buruk. Norma – norma budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai
sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji pada factor ini
adalah posisi dan jabatan yang di pegang kepala keluarga, kebiasaan yang digunakan,
kebiasaan makan, makan yang di pantang dalam kondisi sakit,persepsi sakit berkaitan dengan
kebiasaan beraktivitas sehari – hari dan kebiasaan membersihkan diri.
e. Factor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala seuatu yang mempengaruhi
kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya. Yang perlu dikaji adalah:
peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah keluarga yang boleh
menunggu, cara pembayaran untuk klien yang dirawat.
f. Factor ekonomi
Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumber – sumber material yang dimiliki
untuk membiayai sakitnya agr segera sembuh. Factor yang harus dikaji adalah:
Pekerjaan klien, sumber pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber
lain, misalnya asuransi, penggaintian biaya dari kantor atau patungan antar anggota keluarga.
g. Faktor pendidikan
Latar belakang kilen adalah pengalaman klien dalam menempuh jalur pendidikan formal saat
ini. Semakin tinggi pendidikan klien maka biasanya didukung oleh bukti – bukti ilmiah yang
rasional dan individu tersebut dapar beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi
kesehatannya. Yang perlu dikaji adalah: tinggkat pendidikan klien, jenis pendidikan serta
kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya sehingga
tidak tterulang kembali.
3. Tiga kemponen dalam intervensi keperawatan transcultural
a. Mempertahankan budaya, dilakukan bila budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan.
Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai – nilai yang relevan
yang berhubungan dengan klien sehingga kliendapat meningkatkan dan mempertahankan
status kesehatannya, misalnya buidaya berolahraga setiap hari
b. Mengakomodasi budaya, interpensi dan implementasi pada tahap ini dilakukan untuk
membantu klien beradaptasi dengan budaya tertentu yang lebih menguntungkna kesehatan.
Perawat membantu klien agar dapat memilih dan mementukan budaya lain yang lebih
mendukung peningkatas kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantangan
makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
c. Mengganti budaya, dilakukan bila budaya yang dimiliki klien merugikan status kesehatan.
Perawat berupaya merubah gaya hidup klien yang biasanyamerokok menjadi tidak merokok.
Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan
keyakinan yang di anut

Anda mungkin juga menyukai