Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
dan pegawai pemerintah dan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik dengan profesional, berkualitas dan mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk
Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Merujuk dari Undang-Undang ASN diatas maka penulis
memerlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di
tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS
yang profesional. Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
ini diharapkan para Calon Pegawai Negeri Sipil dapat
menerapkan atau mengaktualisasikan nilai-nilai profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi yang disingkat menjadi ANEKA dan juga kedudukan dan

1
peran ASN di satuan kerja masing-masing serta agenda peran dan
kedudukan ASN dalam NKRI.
Pelayanan Kebidanan adalah integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan bidan dilakukan secara mandiri, kolaborasi,
konsultasi dan rujukan yang ditujukan kepada kesehatan reproduksi
perempuan sepanjang siklus kehidupannya termasuk bayi dan anak
balita,. Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
salah satu indicator derajat kesehatan. Masalah kematian dan
kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam
pembangunan kesehatan di Indonesia ( pusat komunikasi public,
sekretariat jendral kementerian kesehatan RI, 2012 )
Kanker servik merupakan penyakit kanker perempuan yang
menimbulkan kematian terbanyak akibat penyakit kanker terutama di
negara berkembang. Penyakit kanker leher rahim yang istilah
kesehatannya adalah kanker serviks uterus (servical cancer)
merupakan kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu organ pada
daerah organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah
rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama
(vagina). Kanker Serviks merupakan suatu penyakit yang disebabkan
oleh Human Papilloma Virus. Setiap 1 jam, 1 perempuan Indonesia
meninggal akibat kanker leher rahim (Purwoastuti dan Walyani, 2015).
Di Indonesia berdasarkan data riset (Riskesdes) tahun 2013,
prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1.4 juta per 1000
penduduk. Prevalensi kanker tertinggi di Yogyakarta 4,1%, jawa
tengah 2,1% dan bali 2%, Bengkulu dan DKI Jakarta masing-masing
1,9% per mil. Kanker Leher Rahim dapat dicegah dengan melakukan
pemeriksaan Pap Smear, IVA TEST secara teratur dan
menindaklanjuti temuan abnormal yang ada.
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) yaitu pemeriksaan
dengan cara mengamati dengan menggunakan spekulum, melihat

2
leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-
5%). Jika ada perubahan warna atau tidak muncul plak putih, maka
hasil pemeriksaan dinyatakan negatif. Sebaliknya jika leher rahim
berubah warna menjadi merah dan timbul plak putih, maka dinyatakan
positif lesi atau kelainan pra kanker.
Penyuluhan merupakan cara untuk meningkatkan pengetahuan
wanita usia subur tentang kanker serviks dan melakukan pemeriksaan
IVA TEST sebagai skrining sedini mungkin dapat menurunkan angka
kematian akibat kanker serviks.
Untuk cakupan IVA TEST di wilayah UPTD Puskesmas
Sungaiselan sampai dengan Juni total yang periksa 205 orang dengan
sasaran 50% tahun 2019 dari 638 orang ( Puskesmas Sungaiselan,
2019). Untuk data jumlah pemeriksa dibulan Juni adalah 5 orang.
Capaian aktualisasi ini agar peserta Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil dapat memahami nilai-nilai dasar dari ANEKA
dan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut sesuai dengan
indikatornya, serta dapat menerapkan niali-nilai dasar dari ANEKA dan
telah melaksanakan peran ASN terhadap pelayanan publik. Penyusun
menemukan permasalahan yang kiranya menjadi tugas yang harus
dibenahi, adapun masalah yg diangkat adalah Rendahnya Kunjungan
Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini dan Payudara
Dengan IVA Test dan SADANIS sehingga menemukan gagasan
pemecah masalah dengan melakukan kegiatan pembuatan media
informasi dan penyuluhan.

1.2 Tujuan dan Manfaat


A. Tujuan
Berdasarkan isu yang diangkat, aktualisasi ini bertujuan untuk
a. Memecahkan isu Rendahnya Kunjungan Wanita Usia Subur
(WUS) Tentang Deteksi Dini dan Payudara Dengan IVA Test dan

3
SADANIS di UPTD Puskesmas Sungaiselan yang dilakukan oleh
bidan terampil diruang Kesehatan Ibu (KI).
b. Meningkatkan pemahaman WUS untuk melakukan IVA TEST dan
SADANIS.
c. Melatih Calon Pegawai Negeri Sipil khususnya pada profesi bidan
sehingga dapat menjalankan tugas sesuai tupoksi dengan
melakukan pemeriksaan kesehatan dan pendidikan kesehatan.
B. Manfaat
Adapun manfaat dari rancangan ini adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan tentang IVA dan SADANIS kepada
WUS sehingga cakupan pemeriksaan meningkat.
b. Membantu WUS untuk mawas diri terhadap kesehatan organ
vital terutama pada serviks dan payudara.
c. Terwujudnya bidan terampil yang profesional sesuai dengan nilai
ANEKA dan Puskesmas Sungaiselan menjadi pusat pelayanan
yang prima menuju masyarakat sehat, berkualitas dan peduli
kesehatan.

1.3 Gambaran Umum Organisasi


Puskesmas Sungaiselan adalah Puskesmas yang berjarak 65 km
dari Kabupaten Bangka Tengah, dan berjarak 34 km dari Kota
Pangkalpinang Propinsi Bangka Belitung, Luas wilayah kerja
Puskesmas Sungaiselan 36.588,37 Ha yang dibatasi :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Mendo Barat (Petaling)
b. Sebelah Selatan : Desa Lampur
c. Sebelah Barat : Selat Bangka
d. Sebelah Timur : Kecamatan Simpang Katis
Ada beberapa desa yang termasuk ke dalam wilayah kerja
Puskesmas Sungaiselan yaitu Kel. Sungaiselan, Sungaiselan Atas,
Sarang mandi, Melabon, Romadhon, Tanjung Pura, Keretak Atas.
Data penduduk diwilayah kerja Puskesmas Sungaiselan Tahun 2018

4
adalah 18.982 jiwa, dengan berbagai macam suku antara lain Islam,
Protestan, Katholik, Budha, Konghucu. Berdasarkandata profil
kecamatan Sungaiselan tahun 2018 didapatkan mata pencaharian
penduduk di wilayah kerja puskesmas sungaiselan terdiri atas petani.

1.4 Visi Misi UPTD Puskesmas Sungaiselan


A. Visi
Dalam mewujudkan gambaran masyarakat kecamatan
Sungaiselan kabupaten Bangka Tengah yang lebih baik kualitas
kesehatannya dimasa depan maka Puskesmas Sungaiselan
Kabupaten Bangka Tengah melalui visi :
“Menjadikan Puskesmas Sungaiselan sebagai Pusat Kesehatan
Terdepan, Menyeluruh, Profesional dan Terjangkau menuju
Masyarakat yang Sehat”.

B. Misi
Puskesmas Sungaiselan Kabupaten Bangka Tengah
mempunyai Misi Sebagai berikut :
a. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
Puskesmas.
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
d. Meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat serta
lingkungan
C. Nilai-nilai Organisasi
Puskesmas Sungaiselan memiliki nilai-nilai organisasi yang
ditanamkan dalam diri dan diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu:
“CIKAR”
Cerdas, Inovatif, Kreatif, Amanah, Ramah

Anda mungkin juga menyukai