Anda di halaman 1dari 2

TERAPI GIZI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK

PRE DIALISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


............................. ..................... ........................
Rumah Sakit Islam
Kota Magelang
Tanggal terbit Ditetapkan
................................. Direktur RSI Kota Magelang
Standar Prosedur
Operasional
dr. Pamungkas Hary Suharso

Pengertian Kegiatan merencanakan terapi gizi pada pasien penyakit ginjal kronik
yang belum menjalani terapi Hemodialisis
Tujuan 1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi
ginjal
2. Menurunkan kadar ureum darah
3. Menjaga keseimbangan cairan-cairan elektrolit
4. Memperbaiki dan mempertahankan staf gizi dan mempercepat
penyembuhan
Kebijakan Memberikan pelayanan makan (diet) bagi seluruh pasien rawat inap
dengan berbagai pilihan variasi menu makanan dan diet yang sesuai
dengan SG pasien secara regular (SK ...................................... )

1. Lihat status pasien PGK


2. Lakukan assesment gizi meliputi data antro, fisik / klinis, biokimia,
riwayat gizi, riwayat personal
3. Tentukan diagnosa gizi
4. Lakukan intervensi dengan kebutuhan nutrisi sebagai berikut :
a. Energi 35 kkal / kgBB, pada geriatri > 60 tahun / obese cukup
30 kkal / kg BB dengan ketentuan dan komposisi sebagai
berikut :
 KH 50 – 60 % dari total kal
 Prot 0,6 gr / kg bb, apabila asupan energi tidak tercapai,
protein diberikan 0,75 gr/ kg BB terdiri dari 50 % berasal
dari lauk hewani dan 50 % dari lauk nabati (olahan kedelai)
untuk penganut vegetarian dan variasi menu
Prosedur
 Lemak 30 % dari TE diutamakan lemak tak jenuh
 Kebutuhan cairan disesuaikan dengan pengeluaran urine
sehari ditambah IWL ± 500 ml
 Garam disesuaikan dengan ada tidaknya Ht serta
penumpukan cairan dalam tubuh. Pembatasan garam
berkisar 2,5 – 7,6 gr/hari setara dengan 1000 – 3000 mg
Na/hr
 Kalium disesuaikan dengan kondisi ada tidaknya kalium
40 – 70 mcq / hr
 Fosfor yang dianjurkan ≤ 10 mg / kgbb/hr
 Kalsium 1400 – 1600 mg/hr
5. Lakukan monitoring dan evaluasi sesuai diagnosa yang muncul

Unit Terkait Instalasi Gizi, RI


TERAPI GIZI PADA PENDERITA HIPERTENSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


............................. ..................... ........................

Rumah Sakit Islam


Kota Magelang
Tanggal terbit Ditetapkan
................................. Direktur RSI Kota Magelang
Standar Prosedur
Operasional
dr. Pamungkas Hary Suharso

Pengertian Kegiatan merencanakan dan memberikan terapi gizi pada penyakit


hipertensi pasien rawat inap.
Tujuan 1. Memberikan makanan secukupnya sesuai kebutuhan penyakitnya
2. Membantu membuat tekanan darah mendekati normal
3. Memberikan cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai
bb normal
Kebijakan Memberikan pelayanan makanan (diet) bagi seluruh pasien RI dengan
berbagai pilihan variasi menu makanan dan diet yang sesuai dengan
SG pasien secara regular

1. Lakukan assesment gizi dengan cara mengumpulkan data


antropometri, biokimia, fisik/klinis terkait gizi, riwayat makanan,
riwayat personal
2. Tentukan Dx gizinya
3. Lakukan intervensi dengan perhitungan energi dengan
menggunakan rumus AKG pasien dikalikan faktor aktifitas dan
faktor stres
4. Berikan makanan sesuai dengan jenis diit :
a. Diet RG I (200 – 400 mgNa)
Diberikan kepada pasien dengan edema, asiten atau hipertensi
berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam
Prosedur
dapur.
b. Diet RG II (600 – 800 mgNa)
Diberikan kepada pasien dengan edema, asitesidan atau Hk
tidak terlalu berat. Pada pengolahannya boleh menggunakan ½
sdt garam dapur (2 gr)
c. Diet RG III (1000 – 1200 mgNa)
Diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan atau Ht
ringan. Pada pengolahannya boleh menggunakan 1 sdt garam
dapur (4 gr)
5. Lakukan monitoring dan evaluasi sesuai diagnosa gizi.

Unit Terkait Instalasi Gizi, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai