Anda di halaman 1dari 3

Fungsi beberapa zat gizi mikro dalam sistem imun

1. FUNGSI BEBERAPA ZAT GIZI MIKRO DALAM SISTEM IMUN MANUSIA (Zinc, Zat Besi, Vitamin D, dan
Vitamin A)

2. Zat gizi baik makro maupun mikro sangat penting bagi kesehatan manusia. Keduanya harus dipenuhi
secara berimbang sesuai kebutuhannya. Makro nutrisi memang sangat penting, tetapi mikro nutrisi juga
penting dalam mencegah penyakit, menjaga sistem kekebalan tubuh, dan menjamin kadar energi tubuh
Berikut ini beberapa contoh zat gizi mikro yang berperan dalam sistem imun manusia, a. l : VITAMIN D
ZINC (Zn) ZAT BESI (Fe) VITAMIN A

3. VITAMIN D VITAMIN D telah dikenal luas peranannya bagi kesehatan tubuh manusia. Sebagai salah
satu vitamin yang dapat larut dalam lemak, vitamin D berperan penting dalam memelihara kesehatan
tulang, mengurangi risiko penyakit kronis, penyakit autoimun, DM tipe 2, penyakit infeksi dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Hollick, 2012 dan Bartley, 2010).

4. Mekanisme Imun Vitamin D, a.l: VIT D mengaktifkan sel T Ilmuwan di University of Copenhagen
telah berhasil menemukan bahwa ternyata vitamin D sangat penting untuk mengaktifkan sistem
kekebalan tubuh manusia. Tanpa asupan vitamin D yang cukup, sel-sel pembunuh dari sistem kekebalan
(dalam hal ini sel T) tidak akan mampu bereaksi dan melawan infeksi serius dalam tubuh. (Geisler cit
Alleyne,2010)

5. Sel T memerlukan reseptor vit D ketika sel T berhadapan dengan patogen asing, sel tersebut akan
mengulurkan perangkat sinyal atau antena yang dikenal sebagai reseptor vitamin D, yang akan mencari
vitamin D. Hal ini menandakan sel T harus memiliki vitamin D atau pengaktifan sel akan berhenti. Jika sel
T tidak dapat menemukan cukup vitamin D dalam darah, mereka bahkan tidak akan mulai memobilisasi.

6. Vit D sebagai Imunomodulator Agar sel T dapat mendeteksi dan membunuh patogen asing seperti
bakteri dan virus, sel-sel harus dipicu terlebih dahulu dan kemudian ditransformasikan dari sel yang
tidak aktif dan berbahaya menjadi sel-sel pembunuh yang siap untuk mencari dan menghancurkan
semua penyerang. Dalam hal ini vitamin D berperan sebagai imunomudulator (Geisler, 2010).

7. Vit D Penting dalam Mencegah Penyakit Autoimun Setelah transplantasi organ, sel-sel T dapat
menyerang organ donor sebagai ”penyerang asing”. Pada penyakit autoimun seperti artritis atau
penyakit crohn, fragmen sel T yang salah (sel-sel tubuh untuk penyerang asing) mengarahkan ke tubuh
untuk melakukan serangan pada dirinya sendiri. Asupan dan kadar Vitamin D aktif yang cukup dalam
tubuh dapat membantu tubuh mengurangi risiko penyakit autoimun.

8. Vit D Meningkatkan Respon Imun Bawaan Selain memodulasi T-sel reseptor dan memiliki sifat anti-
inflamasi, Vitamin D juga meningkatkan respon imun bawaan dengan menginduksi gen manusia melalui
cathelicidin,CAMP Cathelicidins dan defensin adalah peptida kecil dengan struktur yang amphipathic.
memungkinkan mereka untuk mengganggu integritas membran sel patogen, sehingga mampu
membunuh sel pathogen tersebut. Protein ini diekspresikan oleh sebagian besar sel-sel kekebalan tubuh
atau sel-sel epitel yang kontak dengan lingkungan. Kekurangan hasil peptida akan peningkatan
kerentanan terhadap infeksi

9. Efek suplementasi vitamin pada usia lanjut dihubungan dengan penurunan pada fungsi kekebalan
bisa di diperiksa dengan mengukur hipersensitivitas kulit yang tertunda (DCH) setelah aplikasi secara
intradermal satu set 7 antigen dalam 72 subyek yang berusia 60-89 tahun yang tinggal di dua rumah
untuk orang tua. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan secara statistik hampir linier
dalam tes DCH dengan usia (p <0,01).

10. Suplementasi vitamin selama 10 minggu secara signifikan meningkatkan parameter biokimia bagi
vitamin dan penurunan terkait usia dalam tes DCH tidak lagi signifikan secara statistik (P> 0,05). Tidak
ada perubahan yang signifikan secara statistik pada DCH diamati pada kelompok plasebo. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa gizi mungkin merupakan penentu penting dari Imunokompetensi
pada orang tua.

11. ZINC (Zn) Fungsi umum zinc Zinc berfungsi untuk mendukung sistem pertahanan tubuh yang baik,
untuk penyembuhan luka, membantu kemampuan indera perasa dan penciuman, dan diperlukan untuk
sintesis DNA. Zinc juga berguna untuk pertumbuhan tubuh yang normal dan perkembangan manusia
mulai dari masa kehamilan, anak-anak dan dewasa.

12. Fungsi khusus zinc yang berhubungan dengan sistem imun Menurunkan gejala dan lama penyakit
influenza. Secara tidak langsung mempengaruhi fungsi imun melalui peran sebagai kofaktor dalam
pembentukan DNA, RNA, dan protein sehingga meningkatkan pembelahan sellular. Defisiensi Zn secara
langsung menurunkan produksi limfosit T, respons limfosit T untuk stimulasi/rangsangan, dan produksi
IL-2. Sistem imun dalam tubuh dipengaruhi oleh tingkat adanya zinc dalam tubuh. Kekurangan zinc
yang parah melemahkan fungsi imun. Zinc diperlukan bagi pengembangan dan pengaktifan T-limposit

13. Fakta lain tentang Zinc Apabila zat besi ditambahkan dengan vitamin A, tampak peningkatan
jumlah sel kekebalan pada manusia. Tingkat zat besi dalam darah pada orang HIVpositif mungkin tidak
dapat menggambarkan secara tepat berapa banyak zat besi yang tersimpan dalam tubuh dan fungsi
kekebalan, sehingga penggunaan suplemen masih diperdebatkan

14. ZAT BESI (Fe) Fungsi umum fe zat besi punya peran vital bagi tubuh kita. Salah satu fungsi utamanya
adalah transportasi utama dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. selain itu zat besi berperan
dalam produksi hemoglobin dan menyokong sistem kekebalan tubuh. jadi jika kekurangan zat besi,
resiko terserang penyakit jadi besar

15. Fungsi khusus fe yang berhubungan dengan sistem imun Kekurangan zat besi dalam sistem imun
berdampak mengurangi pembentukan dan kegiatan hormon timik; penurunan jumlah CD4,
membahayakan fungsi CD4, sel pembunuh alami dan neutrofil; peningkatan kematian sel; merusak
kemampuan sel untuk membunuh organisme infeksi; dan mengganggu pembentukan sitokin.

16. Mekanismenya…. Sel T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut di atas, yang
kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA disebabkan oleh
gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi. Disamping
itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh
kekurangan besi.

17. Enzim lain yang berperan dalam sistem kekebalan adalah mieloperoksidase yang juga terganggu
fungsinya pada difesiensi besi. Disamping itu dua protein pengikat-besi trasnsferin dan laktoferin
mencegah terjadinya infeksi dengan cara memisahkan besi dari mikroorgnisme yang membutuhkannya
untuk

18. VITAMIN A Merupakan vitamin yang larut dalam lemak, manfaatnya antara lain: Vit A penting
untuk pertumbuhan, merupakan senyawa penting yang membuat tubuh tahan terhadap infeksi &
memelihara jaringan epitel berfungsi normal. Jaringan epitel terutama pada mata, saluran pernafasan,
alat pencernaan, alat reproduksi, syaraf dan saluran kencing.

19. Manfaat Vitamin A… Menjaga fungsi penglihatan tetap normal, karena berperan dalam
sintesis stereoisomer dari retinal yang berkombinasi dengan protein membentuk grup prostetik( visual
purple)/ rodopsin. Mencegah ataxia Menjaga pertumbuhan & perkembangan sel Memelihara
kesempurnaan selaput lendir/mukosa (salah satu alat kekebalan tubuh nonspesifik), reproduksi,
pertumbuhan tulang rawan & cairan serebrospinal. Meningkatkan sistem imun Menjaga kesehatan kulit,
berguna dalam melawan

20. Vitamin A dan Sistem Imun Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing,
seperti bakteri patogen. Mekanisme pertahanan ini termasuk ke dalam sistem imun eksternal, karena
sistem imun ini berasal dari luar tubuh. Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah
putih dan antibodi di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap senyawa toksin
maupun terhadap serangan mikroorganisme parasit, seperti bakteri patogen dan virus.

Anda mungkin juga menyukai