Anda di halaman 1dari 14

PENGKAJIAN LUKA BAKAR

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : An.” R ”
Umur : (25-04-2017) 2 Tahun
No RM : 829221
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku/bangsa : makassar/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Alamat : Asmil yonif 700 Raider
Tanggal masuk : 22-08-2019
Tanggal Pengkajian : 27-08-2019
Diagnosa medik : Burn Injury

B. Penanggun Jawab
Sumber Informasi : Ibu
Umur : 34
Keluarga dihubungi :
Pendidikan :
Pekerjaan : IRT
Alamat : asrama raiger

C. Riwayat Keperawatan
Keluhan Utama : luka bakar pada dada
Alas an masuk : luka meredan, mengigil dan demam Riwayat Keluhan Utama : Luka
bakar dialami sejak ± 3 hari yang lalu sebelum masuk RSUP Wahidin
Sudirohusodo, karena klien tersiram air teh panas. Awalnya neneknya
membuat teh panas kemudia klien datang memeluk neneknya dari
belakang kemudia neneknya pun kaget dan tidak sengaja neneknya
balik kebelakang yang sedang membawa teh panas dan teh tersebut
tumpah dan mengenai tubuh klien bagian dada klien.Klien kemudian
menjerit dan menangis. Badan klien mulai memerah dan keluarga
mulai panik kemuan ibu klien melarikan langsung keklinik
terdekat,setelah itu tiga hari kemudia klien mengalami demam +
mengigil, karena keadaan tersebut ibu Kemudian memutuskan untuk
membawa klien langsung ke UGD RSUP wahidin.,kemudian segera di
tindaki adanya luka bakar pada dada klien juga dilakukan perawatan
luka bakar.
Pada tanggal 27 agustus 2019, dilakukan perawatan luka.
Tarlihat luka pada dada sebelah kiri, luka berwarna merah muda,
pasien tampak meringis pada saat dilakukan perawatan luka, dan luas
luka bakar 4,5%
D. Pengkajian nyeri pada saat perawatan luka
P: Luka bakar dan pada saat dilakukan perawatan luka
Q: Tidak bisa dinilai
R: Dada sebelah kiri
S: 5 ( Nyeri sedang )
T : Selama perawatan luka berlangsung.
DiagnosaMedis : Burn Injury Upaya
untuk mengatasinya : Dengan membatasi pergerakan,pemberian analgetik,perawatan luka
antiseptic.
E. Pengkajian Primer
1. Airway :
a. Tidak ada sekret pada jalan napas
b. Tidak ada distress pernapasan
c. Tidak terdapat bunyi napas tambahan
2. Breathing :
a. Frekuensi napas 28x/mnt
b. Pergerakan dinding dada simetris
c. Pernafasan teratur
d. Tidak ada sianosis
3. Circulation :
a. Tekanan darah
b. Akral terabahangat
c. Nadi : 96x/mnt
4. Disintegrity :
a. GCS 15 (E:4 , M: 6, V:5)
b. Pasien mengeluh nyeri pada daerah luka bakar (saat pergantian perban) dengan skala
5 (FlACC)
c. Pasien menangisdan meringis pada saat di disentuh

5. Exposure:
a. Suhu: 36˚C

F. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Penyakit Yang Pernah Dialami.
1. Ibu klien mengatakan klien pernah mengalami rubella/ serampa dan berobat
2. Ibu Klien mengatakan klien ada riwayat alergi makanan semacam telur

a. Pola Nutrisi :
Sebelum Sakit Saat Sakit
Berat badan :13 kg Berat badan : 13 kg
Tinggi badan :80 cm Tinggi badan : 80 cm
Jenis makanan : Nasi, sayur-sayuran, Napsu makan baik
dan ayam. Pasien makan dan minum via oral
Makanan yang disukai : Semua jenis Porsi makan Baik
makanan Selera makan : baik
Makanan yang tidak disukai : Tidak
ada
Makanan pantangan : Tidak ada
Selera makan : Baik
Cairan:
Jenis minuman : air putih Frekuensi : Jenis minuman: air putih
tidak menentu Frekuensi: tidak menentu
Cara pemenuhan: oral Cara pemenuhan: oral dan infuse
b. Pola Eliminasi :
Sebelum Sakit Saat Sakit
Buang Air Besar Buang Air Besar
Frekuensi : 1 - 2x/hari Frekuensi : 1- 2x/hari
Waktu : Pagi/sore hari Waktu : pagi/sore hari
Warna : Kuning Warna : kuning
Konsistensi : Lembek Kosistensi : lembab
Buang Air Kecil Penggunaan Pencahar : -
Frekuensi : 6 - 8 x/hri Buang Air Kecil
Warna : kuning Penggunaan kateter : tidak
Bau : amoniak Warna : kuning
Bau : amoniak
Keluhan lain : Tidak ada
Jumlah : ± 60,255 cc/ jam

c. Pola Tidur dan Istirahat :


Sebelum Sakit Saat Sakit
Waktu tidur ( jam ): Waktu tidur (jam) :
Tidur malam(21.00–07.00) Tidur malam (21.00 – 08.00)
Tidur siang : tidak menentu Tidur siang : tidak menentu
Lama tidur perhari : ± 8 jam Lama tidur perhari : ± 8 jam
Kebiasan pengantar tidur : - Kualitas tidur :Baik
Kebiasaan saat tidur : Baik
Kesulitan dalam tidur : tidak ada

d. Pola Aktifitas Dan Latihan :


Sebelum sakit Saat Sakit
Bermain Klien sangat aktif
e. Pengkajian nyeri pada saat santai :
P : Luka bakar akibat tersiram air panas
Q :Kualitas tidak dapat di nilai
R :Dada sebelah kiri
S : 2 ( ringan )
T : Kurang dari 1menit dan pada saat ditekan

B. Riwayat Keluarga
Genogram 3 Generasi

GI

? ? ? ?

G II

? ?
34 43

G III 12 10 2

Keterangan:

: : Perempuan garis perkawinan : Perempuan

: Laki-laki Garis keturunan

: Klien meninggal
Kesimpulan :
f. Riwayat Lingkungan
Kebersihan / Bahaya / Polusi : Keluarga mengatakan lingkungan rumahnya bersih
1. Pengkajian Fisik :
Keadaan umum : Baik
2. Tanda- Tanda Vital
a. Tekanan darah : 109/60 mmHg
Nadi : 107x/mnt
Suhu : 37°C
Pernafasan : 28x/mnt

Riwayat penyakit sekarang : Luka bakar pada bagian dada


Keluarga pasien mengatakan: Terdapat luka pada bagian dada, pasien Nampak
mengeringis jika saat disentuh bagian dadanya karena ada nyeri pada daerah luka bakar
dengan skala 5 (FlACC).
Keluarga pasien mengatakan aktivitas sehari-sehari pasien di bantu penuh oleh orang tua,
nenek dan saudaranya. Pasien nampak meringis pada saat di sentuh bagian luka bakar pada
daerah dada luas skalah 4,5% .
1. Sistem Pernafasan : B1 (Breating).
a. Inspeksi
Pasien tidak sesak, tidak ada secret pada jalan nafas, tidak ada pernafasan cuping
hidung, dada normal chect, ekspansi dada simetris antara dada kiri dan kanan, frekuensi
pernafasan 24x/mnt.
b. Palpasi
terdapat nyeri tekan pada daerah dada
c. Auskultasi
Suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan

2. Sistem Cardiovaskuler B2 (Blood)


a. Inspeksi
Konjungtiva : tidak Anemis
Mukosa bibir : lembab
Tekanan vena jugularis : Tidak tampak adanya tekanan vena jugularis
Pembesaran jantung : Tidak tampak adanya pembesaran jantung dada
terlihat simetri Palpasi.
CRT : kurang dari 2 detik
Nadi : 96x/menit
b. Auskultasi
Bunyi jantung : Terdengar jelas dan tidak ada tambahan bunyi jantung
Bising aorta : Bising tidak terdengar keras
Tekanan Darah : 109/60 mmHg

3. Sistem Saraf B3 ( Brain )


Tingkat kesadaran : Composmentis dengan GCS 15 E: 4, M: 6 V: 5
Reaksi pupil : +/+
Refleks Patologis : Normal
Refleks Fisiologis : Normal

4. Sistem Perkemihan B4 ( Bladder )


Warna urine : Kuning jernih
Jumlah : = 60,255cc/jam
Terpasang kateter : tidak
5. Sistem Pencernaan B5 ( Bowel )
Gigi : Tampak bersih
Kesulitan / gangguan bicara :Tidak ada
Kesulitan menelan :Tidak ada
Mukosa : lembab
Lidah : Terlihat bersih
Distensi Abdomen : Tidak ada
Mual dan muntah : Tidak ada
Terpasang NGT : Tidak
Konstipasi : tidak ada
Abdomen : datar
6. B6 Bone (Kulit dan Tulang)
Ekstremitas atas : terdapat luka bakar bagian dada dengan luas 4,5%
Ektremitas bawah : tidak ada luka
Turgor kulit : luka bakar bagian dada gread llb luas 4,5%
Perdarahan kulit : ada (sekitar luka )
Icterus : Tidak ada
Akral : Teraba Hangat
Pergerakan sendi : baik
Fraktur :-
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Edema : tidak ada

G. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
H. Nama obat
1. cefadroxil 2,5 ml/ 12 jam oral
2. paracetamol 25 mg/ 8 jam/ oral

Klasifikasi Data

Inisial Pasien : AN “R”


No. RM : 829221
Ruang Rawat : Unit Luka Bakar RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
Data Subjektif Data objektif
keluarga pasien mengatakan pasien Pasien nampak menangis
meringgis saat nyeri saat dilakukan Paien tampak rewel
perawatan luka Nampak luka bakar pada daerah dada :
P: Luka bakar dan pada saat dilakukan Dada: luka bakar grede 2b seluas 4,5 %
perawatan luka Nampak luka bakar pada daerah:
Q: Tidak bisa dinilai Dada: luka bakar grede 2b seluas 4,5 %
R: Dada sebelah kiri Luka masih basah
S: 5 ( Nyeri sedang )
T : Selama perawatan luka berlangsung.
Keluarga pasien mengatakan ada luka
pada areah dada
Analisa Data

Inisial Pasien : AN “R”


No. RM : 85.31.13
Ruang Rawat : Unit Luka Bakar RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
Data Masalah Keperawatan
DS :
keluarga pasien mengatakan pasien meringgis saat
nyeri saat dilakukan perawatan luka
P: Luka bakar dan pada saat dilakukan perawatan Nyeri
luka
Q: Tidak bisa dinilai
R: Dada sebelah kiri
S: 5 ( Nyeri sedang )
T : Selama perawatan luka berlangsung
DO :
Pasien nampak menangis
Paien tampak rewel
Nampak luka bakar pada daerah dada :
Dada: luka bakar grede 2b seluas 4,5 %
DS :
Keluarga pasien mengatakan ada luka pada areah
dada
DO :
Nampak luka bakar pada daerah: Kerusakan Integritas Kulit
Dada: luka bakar grede 2b seluas 4,5 %
Luka masih basah

Faktor Resiko :
DS :
Keluarga pasien mengatakan anaknya aktif sekali
dan keluarga pasien takut bilah anaknya jatuh,
dikarenakan luka bagian dada pasien belum kering Risiko jatuh
dengan baik.
DO :
nampak adanya luka bakar bagian dada grede 2b
seluas 4,5 %
kalien sangat aktif sekali di atas tempat tidur, sukah
lari-lari

Diagnosa Keperawatan

Tanggal
No Diagnosa Keperawatan
Ditemukan Teratasi
1 Nyeri berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas 27 Agustus 2018 Belum teratasi
jaringan
2 Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan injuri 27 Agustus 2018 Belum teratasi
luka bakar
3 Resiko jatuh p/dmeningkatnya
kecurigaan jatuh yang akan
membahayakan fisik 27 Agustus 2018 Resiko
INTERVENSI KEPERAWATAN

Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
1 Nyeri berhubungan dengan terputusnya Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
kontinuitas jaringan selama lebihdari 5x24 jam, diharapkan Lakukan pengkajian nyeri secara
DS : nyeri berkurang dengan skala 3 (ringan) komprehensif termasuk lokasi,
keluarga pasien mengatakan pasien dengan criteria hasil : karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
meringgis saat nyeri saat dilakukan Tingkat Nyeri ontro presipitasi. Dan PQRST
perawatan luka Kontrol Nyeri Observasi reaksi nonverbal dari
P: Luka bakar dan pada saat dilakukan Tingkat Ketidaknyamanan : ketidaknyamanan.
perawatan luka Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, Gunakan teknik komunikasi terapeutik
Q: Tidak bisa dinilai frekuensi, dan tanda nyeri) Ajarkan teknik non farmakologis
R: Dada sebelah kiri Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab (relaksasi, distraksi dll)
S: 5 ( Nyeri sedang ) nyeri, mampu menggunakan teknik Evaluasi tindakan pengurangan
T : Selama perawatan luka nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, nyeri/kontrol nyeri
berlangsung. mencari bantuan)
DO : Melaporkan bahwa nyeri berkurang
Pasien nampak menangis dengan menggunakan manajemen nyeri.
Paien tampak rewel Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
Nampak luka bakar pada daerah dada : berkurang
Dada: luka bakar grede 2b seluas 4,5 %

3 Kerusakan integritas kulit berhubungan Tujuan : Setelah dilakukan intervensi Perawatan Luka
dengan injuri luka bakar keperawatan lebih dari 5x24 jam integritas Edukasi pada pasien mengenai prosedur
DS : kulit teratasi yang harus diikuti selama perawatan
Keluarga pasien mengatakan ada luka Kriteria Hasil: Persiapkan lingkungan yang steril dan
padaareah . Persentase kesembuhan area luka bakar pertahankan maksimum aseptic selama
DO : granulasi jaringan meningkat keseluruhan proses
Nampak luka bakar pada daerah: Pergerakan sendi yang terkena (luka bakar) Lepaskan balutan/ perban bagian luar
Dada : luka bakar grede 2b seluas 4,5 berkurang dengan cara menggunting dan membasahi
%Luka masih basah dengan cairan normal saline atau air hangat
secara perlahan
Observasi luka : lokasi, kedalaman luka,
warna dan granulasi
 Mandikan pasien dengan sabun dan iar
hangat
Mengganti balutan pada interval waktu
yang sesuai
Memberikan posisi yang mengurangi
tekanan pada luka

4 Risiko jatuh NOC : NIC:


DS: safaty behavior : pencegahan jatu Menagemen lingkungan keamanan:
Resiko jatuh skala 1-5 : 1. Identifikasi
Definisi : 1. tidak adekuat kebutuhan keamanan pasien.
meningkatnya kecurigaan jatuh 2. sedikit adekuat 2. Identifikasi lingkungan yang
yang akan membahayakan fisik 3. cukup adekuat membahayakan keamanan
Dewasa 4. substansial adekuat 3. Pindakan bahaya dari lingkungan, jika
1. Untuk usia 65 Tahun atau lebih 5. total adekuat memungkinkan
2. Riwayat jatuh kriteriahasil : 5. Modikasi lingkungan untuk
3. Tinggal sendiri resiko jatu meminimalkan bahaya dari
4. Prosthesis eksremitas bawah indikasi : resiko.
5.Penggunaan alat bantu (tongkat, 1. mengoreksi penggunaan peralatan yang 6. Sediakan peralatan ( hendrail), untuk
mis,walker) tepat meningkatkan keamanan lingkungan
6. Penggunaan kursi roda 2. menempatkan penghalang untuk 7.Gunakan peralatan protektif ,kunci pintu,
Resiko jatu pada Anak : mencegah jatuh side rail, untuk membatasi mobilitas
1. Usia dua tahun 3. menggunakan restqin, jika perlu terhadap situasi yang membahayakan
2.Tempat tidur yang terletak didekat 4. menggunakan hendrakil, jika perlu 8. Menitor lingkungan
jendela 5. menerapkan precaution saat melakukan
3.Kurangnya penahanan/pengekang pengobatanyang meningkatkan resiko jatu
kereta dorong
4. Kurangnya/ longgarnya pagar
tempat tidur dan tangga
5. Kurangnya penghalang atau tali tali
pada jendela
6. Kurangnya pengawasan orang tua
jenis kelamin laki-laki yang berusia 1
tahun.
7. Bayi yang tidak diawasi saat berada
dipermukaan yang tinggi ( meja,
tempat tidura)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


HARI : I

NAMA PASIEN : An.R

WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


07.00 WITA Melakukan pengkajian ulang nyeri secara komprehensif termasuk selasa/27-08-2018 13.00 WITA
lokasi, karakterisitik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor S:
presipitasi. Keluarga pasien mengatakan masih nyeri saat dilakukan
Hasil :Pasien merasakan masih nyeri pada luka bakar di areah dada, perawatan luka
Kualitas tidak dapat di nilai. O:
07.20WITA Hasil : Pasien merasa nyaman dengan posisi semi fowler Pasien Nampak meringis
Mengalihkan pandangan pasien dengan menggunakan hp sampai Skala nyeri 5 (ringan)
07.39 WITA nonton yutube, agar pasien dapat mengurangi rasa nyeri yang A: Masalah nyeri akut belum teratasi
07.50 WITA dialaminya. P: Lanjutkan intervensi ; Manajemen Nyeri
Hasil : Pasien merasa nyaman
08.00 WITA Edukasi pada pasien mengenai prosedur yang harus diikuti selama S:
perawatan Keluarga Pasien mengatakan merasa lebih nyaman dan
Hasil :keluarga Pasien memahami proseduryang akan di lakukan bersih
pada pasien selamaperawatan di berikan. O : Nampak jaringan baru/granulasi pada luka
08.10WITA Mencuci tangan dengan 6 langka mengunakan handwash A : Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi
Hasil : P : Lanjutkan intervensi : Perawatan luka
Pertama basuh kedua tangan kemuadian tekan dispenser sabun lalu Cuci tangan 6 langka
ratakan sabun dengan menggosok kedua telapak tangan. Menggunakan hanscone On
Gosok punggung tangan menggunakan telapak tangan kiri, jari-jari Buka balutan menggunakan air hangat atau normal
08.30 WITA saling menyilang dan lakukan sebaliknya saline secara perlahan
Gosok kedua telapak tangan, jari-jari tangan sambil menyilang Evaluasi kaji derajat luka, nyeri, granulasi, eksudat dan
Gosok punggung jari-jari tangan pada telapak tangan dengan posisi tanda infeksi
kedua tangan saling mengunci Cuci luka menggunakan sabun dengan hati-hati dan
Genggam ibu jari tangan kanan dengan tangan kiri gosokkan mengangkat jaringan mati disekitar luka dan siram
dengan cara memutar dan lakukan sebaliknya dengan menggunakan normal saline
Gosokkan ujung jari-jari tangan di telapak tangan kiri dengan cara Gunakan handscoon steril dan dep menggunakan kasa
memutar dan lakukan sebaliknya kemuan bilas kedua tangan sampai steril kering dengan tetap menjaga kondisi luka tetap
bersih lalu di keringkan menggunakan tissue bersih. moist
Menggunakan hanscone On Olesi luka menggunakan salep burnazine(Zulfadiazine
08.41WITA Hasil : terpasang handscone On di tangan silver 10mg)
Membuka balutan menggunakan air hangat atau normal saline Gunakan kasa steril untuk menutup luka sebagai
secara perlahan dressing sekunder
Hasil: Balutan dibuka dan dibersihkan dengan Nacl 0,9% agar Kemudian balut kembali luka
08.49 WITA balutan mudah terbuka dan jaringan tidak berdarah
Observasi luka : lokasi, kedalaman luka, warna dan granulasi
Hasil : luka bakar pada bagian dada dan, warna merah mudah.
08.50.WITA Persiapkan lingkungan yang steril dan pertahankan maksimum
aseptic selama keseluruhan proses
Hasil :Perawatan di lakukan secara steril dan alat yang di gunakan
dalam ke adan steril dan siap pakai
09.00 WITA  Mandikan pasien dengan sabun dan air hangat
Hasil:Pasien merasah segar dan Nampak bersih serta merasa
nyaman
 Mencuci luka menggunakan sabun yang mengandung
09.20 WITA chlorhexidine dengan hati-hati dan bersihkan dengan normal saline
Hasil: Selesai mencuci luka dan mengangkat kulit-kulit mati
menggunakan sabun dan bilas menggunakan Nacl 0,9%
09.40 WITA Menggunakan handscoon steril dan dep menggunakan kasa steril
kering dengan tetap menjaga kondisi luka tetap moist
 Mengoleskan luka dengan menggunakan salep burnazine
(Zulfadiazine silver 10mg)
Hasil: Luka diolesi bagian dada menggunakan salep burnazine pada
09.49 WITA bagian dada
 Menggunakan kasa steril untuk menutup luka sebagai dressing
sekunder
Hasil: Luka pada dada dibalut
10.00 WITA Memberikan posisi yang nyaman dan mengurangi tekanan pada
luka
Hasil :Tidak ada tekanan yang berlebihan pada luka .
10.25 WITA Luka Nampak membaik (pertumbuhan jaringan granulasi dan
epitalisasi

10.40 WITA

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


HARI : II

NAMA PASIEN : An.R

WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


operfasi resiko jatu pada pasien Menagemen lingkungan keamanan:
07.00 WITA Hasil : 1. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien.
Berikan pengaman pada sekitar kalien 2.Identifikasi lingkungan yang
Tempat tidur yang terletak didekat jendela membahayakan keamanan
.Kurangnya penahanan/pengekang kereta 3.Pindakan bahaya dari lingkungan, jika
dorong memungkinkan
Kurangnya/ longgarnya pagar tempat tidur 5.Modikasi lingkungan untuk
dan tangga meminimalkan bahaya dari resiko.
Kurangnya penghalang atau tali tali pada 6.Sediakan peralatan ( hendrail), untuk
jendela meningkatkan keamanan lingkungan
Kurangnya pengawasan orang tua jenis 7.Gunakan peralatan protektif ,kunci pintu,
kelamin laki-laki yang berusia 1 tahun. side rail, untuk membatasi mobilitas
Bayi yang tidak diawasi saat berada terhadap situasi yang membahayakan
dipermukaan yang tinggi ( meja, tempat 8. Menitor lingkungan
tidura)

Anda mungkin juga menyukai