Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PADASUKA
Jalan Padasuka No 3 Telp 7272113 Bandung

KERANGKA ACUAN
IDENTIFIKASI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS
UPT PUSKESMAS PADASUKA

I. PENDAHULUAN
Masalah gizi kurang pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian. Ibu hamil
dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu
dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK berisiko menurunkan
kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
proses partus lama dan perdarhan pasca salin bahkan kematian ibu. Resiko pada bayi dapat
mengakibatkan terjadinya kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, bblr bahkan
kematian bayi. Ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh kembang janin, yaitu
pertumbuhan fisik, otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit tidak menular di usia
dewasa.
Masalah ibu hamil KEK disebabkan konsumsi zat gizi yang kurang. Kekurangan zat
gizi makro berkaitan dengan kekurangan zat gizi mikro khususnya vitamin A, D, asam folat,
zat besi, seng, kalsium, dan iodin. Penanggulangan ibu hamil KEK harus dimulai sejak
sebelum hamil (caten) bahkan sejak usia remaja putri. Upaya penanggulangan tersebut
membutuhkan koordinasi lintas program melalui konseling gizi pada ibu hamil dengan kek.

II. LATAR BELAKANG


Dari data tahun 2014 di UPT Puskesmas Padsuka tercatat sejumlah 32 ibu hamil
mengalami kondisi KEK. Tahun 2015 berkurang menjadi 28 orang. Hal ini disebabkan karena
Poli KIA UPT Puskesmas Padasuka melakukan kolaborasi dengan Ruang Konsultasi Gizi.
Dengan berdasar data diatas maka UPT Puskesmas Padasuka membuat kerangka
acuan sebagai usaha peningkatan pelayanan dalam ataupun luar gedung yang bertujuan
untuk menanggulangi ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis (KEK).

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam penaggulangan bumil KEK
b. Tujuan Khusus
1. Identifikasi ibu hamil KEK
2. Rujukan internal ibu hamil KEK
3. Konseling gizi ibu hamil KEK
4. Pemantauan gizi ibu hamil KEK
5. Evaluasi hasil pelayanan gizi ibu hamil KEK

IV. SASARAN
a. Ibu hamil KEK
b. Pogram terkait

V. KEGIATAN POKOK
Mengidentifikasi ibu hamil KEK melalui pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

VI. RINCIAN KEGIATAN


a. Pendataan
Pendataan dilakukan pada ibu hamil di wilayah kerja yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dibantu oleh masyarakat desa (kader).
b. Pelayanan
Pelayanan pada ibu hamil mengikuti standar pelayanan antenatal terpadu yang
meliputi timbang berat badan dan ukur tinggi badan, nilai status gizi dengan
mengukur LILA, memberikan tablet tambah darah, tatalaksanan kasus, dan temu
wicara/konseling. Kegiatan meliputi
1. Penapisan
Penapisan dilakukan melalui pengukuran LILA, hasil laboratorium dan ada
tidaknya penyakit
2. Penentuan status gizi
a. Normal jika LILA ≥ 23,5 cm
b. KEK jika LILA < 23,5 cm
c. Selain status gizi perlu diperhatikan kondisi ibu hamil yang berisiko.
Disebut ibu hamil resiko tinggi bila TB < 145 cm dan atau BB < 45 kg pada
seluruh usia kehamilan, Anemia bila HB < 11 g/dl
3. Pelayanan gizi
Ibu hami KEK adalah ibu hamil dengan hasil peeriksaan antropometri dan LILA <
23,5 cm dan harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga
kesehatan termasuk tenaga gizi. Pelayanan gizi ibu hamil KEK oleh tenaga gizi
dilakukan dengan mengikuti tahap rujukan internal kemudian mengikuti
tahapan proses asuhan gizi terstandar.

VII. PELAKSANAAN
1. Pendataan
Dilakukan setiap awal tahun dengan melibatkan kader dan petugas daerah binaan
2. Pelayanan
Pelayanan antenatal terpadu dilakukan setiap hari Rabu dan Jum’at

Anda mungkin juga menyukai