Anda di halaman 1dari 8

Laporan Tetap Percobaan Elastisitas Gaya Pegas dan Tekanan Hidrostatis

Tugas Fisika Kelas X Semester Genap

Oleh:
1. Adilla sekaratri (01)
2. Fenia Samantha (17)
2. Farich Danial (14)
3. Perkasi Tri Jayani (24)
4. Kevin Wiwaha (20)

Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Surabaya


Tahun Ajaran 2015-2016

Percobaan Elastisitas Gaya Pegas/Karet

A. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan tentang percobaan daya hantar listrik ini adalah untuk :
Mempelajari pengaruh gaya pegas/karet dengan konstanta pegas/karet (k). Menyelidiki
hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas.

B. Alat dan Bahan :


Alat & Bahan
1. Pegas/karet
2. Mistar 30 cm
3. Beban 50 gram (6 buah)
4. Statif

C. Rumusan Masalah
1.Bagaimana penambahan keping logam dengan berat tertentu pada perpanjangan pegas?
D. Landasan Teori

Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis atau elastsisitas adalah
kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang
diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah
benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang
dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu diketahui
bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus
jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.
Hukum Hooke menjelaskan tentang batas elastisitas. “Elastisitas benda hanya
berlaku sampai suatu batas yaitu batas elastisitas.” Grafik tegangan terhadap regangan
untuk menjelaskan hukum Hooke: Titik O ke titik B adalah masa deformasi elastis, yaitu
perubahan bentuk yang dapat kembali ke bentuk semula. Titik A adalah batas hukum
Hooke yang grafiknya merupakan garis lurus. Titik B adalah batas elastis, dan grafik
selanjutnya merupakan masa deformasi plastis, yaitu perubahan bentuk yang tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Titik C adalah titik tekuk (yield point), dimana hanya
dibutuhkan gaya yang kecil untuk memperbesar pertambahan panjang. Titik D adalah
tegangan maksimum (ultimate stress), dimana benda benar-benar mengalami perubahan
bentuk secara permanen. Titik E adalah titik patah, dimana benda akan patah/putus bila
gaya yang diberikan sampai ke titik tersebut.
Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar kembali ke
bentuk semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas berlawanan arah dengan gaya
berat dan pertambahan panjang, dapat dirumuskan, tetapan pegas dapat ditentukan
melalui penjelasan dan persamaan berikut:
Hukum Hooke untuk pegas yang bergerak secara vertical. Hukum Hooke adalah
hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat
elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan
berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya,
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan
pertambahan panjang (X), didaerah yang ada dalam batas kelentingan pegas.F = k.Δx
Atau : F = k (tetap) xk adalah suatu tetapan perbandingan yang disebut tetapan pegas
yang nilainyaberbeda untuk pegas yang berbeda.Tetapan pegas adalah gaya per satuan
tambahan panjang. Satuannya dalam SI adalah N/m.

E. Variabel
a. Variabel manipulasi : beban
b. Variabel respon : pegas dan karet
c. Variabel kontrol : semua bahan

F. Hipotesis
1. Penambahan keping logam akan menambahkan sepiral bertambah panjang.
2. Hukum Hooke yaitu jika gaya tarik tidak melampaui batas elastic pegas, pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.
3. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan Hukum Hooke, dimana hasil dari
penelitian jika dibuat grafik, kurvanya akan lurus miring dengan arah naik ke atas.

G. Prosedur
a. Percobaan Elastisitas Karet / Pegas
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Gantungkan pegas / karet pada statif yang telah tersedia.
3) Ukur panjang pegas / karet mula – mula.
4) Gantungkan beban 0,05 kg pada pegas / karet yang telah digantungkan pada
statif.
5) Ukur perubahan panjang pada pegas / karet
6) Ulangi langkah 4 dan 5 dengan mengganti beban 0,1 kg, dan 0,15 kg secara
berurutan.
7) Catat hasil pengamatan pada tabel data.

H. Hasil Pengamatan

Percobaan Elastisitas Karet


L0 = 0,12 m
F=m.g
No. M (kg) L (m) ∆L (m) K=
(N)

1. 0, 05 0,5 0, 13 0,01 K = = 50 N/m2

2. 0,1 1 0, 15 0,03 K = = 33,3 N/m2

3. 0,15 1,5 0,19 0,07 K = = 21,4N/m2

Elastisitas Pegas
L0 = 0,08 m
F=m.g
No. M (kg) L (m) ∆L (m) K=
(N)

1. 0, 05 0,5 0, 13 0,05 K = = 1 N/m2


2. 0,1 1 0, 17 0,09 K = = 1,11 N/m2

3. 0,15 1,5 0,21 0,13 K = = 11,5 N/m2

I. Analisis Data

1. Diketahui : Karet dengan panjang awal 0,12 m ditambah beban seberat 0,05 kg.
F=mxg
= 0,05 x 10 = 0,5 N
Panjang karet menjadi 0,13 m.
L = 0,01 m
Ditanya : Konstanta karet
Jawab : K = FL = = 50
2. Diketahui : Karet dengan panjang awal 0,12 m ditambah beban seberat 0,1 kg.
F=mxg
= 0,1 x 10 = 1 N
Panjang karet menjadi 0,15 m.
L = 0,03 m
Ditanya : Konstanta karet
Jawab : K = FL = = 33,3
3. Diketahui : Karet dengan panjang awal 0,12 m ditambah beban seberat 0,15 kg.
F=mxg
= 0,15 x 10 = 1,5 N
Panjang karet menjadi 0,19 m.
L = 0,07 m
Ditanya : Konstanta karet
Jawab : K = FL = = 21,4
4. Diketahui : Pegas dengan panjang awal 0,08 m ditambah beban seberat 0,05 kg.
F=mxg
= 0,05 x 10 = 0,5 N
Panjang pegas menjadi 0,13 m.
L = 0,05 m
Ditanya : Konstanta pegas
Jawab : K = FL = = 10
5. Diketahui : Pegas dengan panjang awal 0,08 m ditambah beban seberat 0,1 kg.
F=mxg
= 0,1 x 10 = 1 N
Panjang pegas menjadi 0,17 m.
L = 0,09 m
Ditanya : Konstanta pegas
Jawab : K = FL = = 11,1
6. Diketahui : Pegas dengan panjang awal 0,08 m ditambah beban seberat 0,15 kg.
F=mxg
= 0,15 x 10 = 1,5 N
Panjang pegas menjadi 0,21 m.
L = 0,13 m
Ditanya : Konstanta pegas
Jawab : K = FL = = 11,5

J. Kesimpulan

Melalui data percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa :


a. Elastisitas adalah sifat benda yang kembali ke ukuran dan bentuk semula ketika gaya
yang menyebabkan benda tersebut berubah ukuran dan bentuk dihilangkan
b. Bahan elastisitas adalah bahan yang berubah bentuk dan atau ukurannya tetapi
kembali seperti semula ketika gaya mempengaruhi di hilangkan;
c. Beban yang diberikan akan mempengaruhi perubahan panjang, semakin kecil beban
yang diberikan maka pertambahan panjangnya semakin kecil dan sebaliknya semakin
besar beban yang diberikan maka pertambahan panjangnya semakin besar.
Percobaan Tekanan Hidrostatis

A. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan tentang percobaan tekanan hidrostatis ini adalah untuk :
Untuk mengetahui pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik.
Untuk mengetahui prinsip percobaan tekanan hidrostatik

B. Alat dan Bahan :


Alat & Bahan
1. Pipa berbentuk U
2. Gelas ukur
3. Pipet
4. Mistar
5. Air
6. Minyak
7. Tissue

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara kedalaman zat cair dengan tekanan hidrostatis?

D. Landasan Teori

Fluida berbeda dengan zat padat, yaitu tak dapat menopang tegangan geser.
Jadi,fluida berubah bentuk untuk mengisi tabung dengan bentuk bagaimanapun.
Bilasebuah benda tercelup dengan fluida seperti air, fluida mengadakan sebuah gaya yang
tegak lurus permukaan benda di setiap titik pada permukaan. Jika bendacukup kecil
sehingga kita dapat mengabaikan tiap perbedaan kedalaman fluida,gaya per satuan luas
yang diadakan oleh fluida sama di setiap titik pada permukaan benda. Gaya per satuan ini
dinamakan tekanan fluida

Tekanan di danau atau lautan bertambah dengan bertambahnya kedalaman.Demikian


pula, tekanan atmosfer berkurang bila ketinggian betambah. Untukcairan seperti air yang
kerapatannya konstan di mana-mana, tekanan bertambahsecara linier dengan kedalaman.

E. Variabel
a. Variabel manipulasi : jenis zat cair
b. Variabel respon : massa jenis zat cair
c. Variabel kontrol : ketinggian zat cair dalam pipa U

F. Hipotesis
Tekanan hidrostatis berbanding lurus dengan kedalamannya.

G. Prosedur
b. Percobaan Tekanan Hidrostatis
1) Siapkan alat dan bahan
2) Masukan air ke dalam pipa U
3) Ukur tinggi air mula-mula
4) Masukkan minyak beberapa tetes
5) Ukur tinggi minyak
6) Ulangi langkah 4 dan 5 dengan menambahkan minyak lebih banyak secara
berurutan

H. Hasil Pengamatan

a. Percobaan Tekanan Hidrostatis

No. hair (cm) Hminyak (cm)

1. 0,5 0,6 = 833,3 g/cm3

2. 1 1 = 1000 g/cm3

3. 1,5 1,5 = 10000 g/cm3

I. Analisis Data
1. Diketahui: hair = 0,5 cm
hminyak = 0,6 cm
massa jenis air = 1000 g/cm3
Ditanya : Massa jenis minyak
Jawab : Massa jenis minyak = = = 833,3 g/cm3

2. Diketahui: hair = 1,0 cm


hminyak = 1,0 cm
massa jenis air = 1000 g/cm3
Ditanya : Massa jenis minyak
Jawab : Massa jenis minyak = = = 1000 g/cm3
3. Diketahui: hair = 1,5 cm
hminyak = 1,5 cm
massa jenis air = 1000 g/cm3
Ditanya : Massa jenis minyak
Jawab : Massa jenis minyak = = = 1000 g/cm3

J. Kesimpulan

Melalui data percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa :


a. Massa jenis merupakan ciri khas suatu benda.
b. Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama, berapapun volumenya sebaliknya
zat yang berbeda umumnya memiliki massa jenis yang berbeda pula.
c. Setiap zat cair mempunyai massa jenis zat yang berbeda-beda, dan tidak akan
sama dengan zat lainnya

Anda mungkin juga menyukai