Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SISTEM PENGAWASAN K3

NASIONAL

KELOMPOK 1 :
NAMA : 1.ELAK SAPUTRI
2.ERYDA DWI ROSSA
KELAS :1 EGA
MATA KULIAH :KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
DOSEN PEMBIMBING :Ir. SOFIAH,M.T
BAB I
PENDAHULUAN

Perubahan skala kecepatan dan kedalaman industri yang terjadi pada setiap
sektor industri telah menghadapkan tingginya tingkat resiko yang terkandung
dimana akibat kecelakaan yang ditimbulkan juga akan semakin besar. Kecelakaan
yang merupakan suatu proses gagal berfungsinya sistem pengendalian unsur-unsur
kecelakaan dapat menimbulkan berbagai bentuk kerugian, yang tidak hanya
menimpa tenaga kerja akan tetapi juga dapat mempengaruhi kelangsungan kegiatan
industri dan kerusakan lingkungan serta bentuk kerugian lainnya. Kondisi ini telah
memberikan tekanan kepada para pelaku usaha yang memaksa agar para Petugas K3
(Safety Officer / Safety Engineer) mampu bersungguh-sungguh untuk melakukan
upayanya .

Keberhasilan upaya Pencegahan Kecelakaan menuntut adanya jaminan


keterlibatan dari segenap unsur pimpinan dan seluruh tenaga kerja yang terintegrasi
dalam suatu kesatuan sistem yang terstruktur dan terukur berdasarkan tanggung
jawab yang dimiliki. Dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkan adanya
Petugas K3 (Safety Officer / Safety Engineer) yang kompeten didalam
melaksanakan tugasnya di bidang K3 guna membantu perusahaan dalam menjamin
pengelolaam penerapan dan pelaksanaan syarat-syarat K3 sebagaimana tertuang
PrinsipK3
BAB II
POKOK-POKOK ISI
2.1.Norma dan Sasaran K3
2.1.1. Norma K3
Berikut adalah 3 norma yang harus dipahami dalam K3 :
 Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
 Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja.
 Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2.1.2. Sasaran K3
Sasaran dari K3 sendiri adalah untuk :
 Untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
 Untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan
produktifitas kerja.

2.2.Peran Pemerintah Dalam Masalah K3


Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah
dalam masalah k3 agar tidak terjadi, yaitu sebagai berikut:
 Melakukan perbaikan terhadap regulasi-regulasi yang merugikan bagi
pekerja dan membuka peluang kesewengan-wenangan perusahaan terhadap
pekerjanya, baik itu berupa kekerasan secara fisik maupun secara fisikis.
 Pemerintah harus dapat memastikan bahwa para pekerja memperoleh
perlindungan atas haknya yang meliputi : hak keselamatan kerja, hak moral
dan kesusilaan, hak perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama. Caranya adalah dengan melihat sistem
menejemen k3 nya yang terintegrasi dengan sistem menejemen perusahaan.
 Pemerintah harus rutin untuk melakukan monitoring dan evaluasi tentang
pelaksanaan sistem menejemen k3 nya secara berkala kepada perusahaan-
perusahaan, sehingga perusahaan tidak berani bertindak sewenang-wenang
kepada pekerjanya.
 Melakukan pembekuan/mencabutan izin operasi perusahaan yang dinilai
lalai dengan keselamatan pekerjanya sehingga dapat memberikan efek jerah
pada perusahaan yang bersangkutan, agar tidak mengabaikan keselamatan
pekerjanya.
 Atau pemerintah menyediakan kader-kader pemantau kinerja perusahaan
dan keselamatan kerja para pekerja, untuk senantiasa bisa melakukan
patroli secara terus menerus kepada perusahaan, tanpa perusahaan
menyadari nya. Serta membuka layanan informasi pengaduan pekerja yang
diakses secara mudah dan praktis oleh pekerja.
 Melakukan tindak lanjut setiap laporan aduan secara cepat dan tanggap.
Sehingga praktek pelanggaran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
pekerja tidak berlarut-larut dan menelan banyak korban.

2.3.Pentingnya K3 Dalam Industri


K3 harus diterapkan dalam semua perusahaan terutama yajng bergerak dalam
bidang industri. Biasanya diperusahaan industri resiko kecelakaan kerjanya
lebih besar karena berhubungan dengan banyak mesin dan alat berat. Dalam
UU No. 1 tahun 1970 tertulis bahwa tujuan K3 adalah mencegah terjadinya
kecelakaan maupun sakit karena aktivitas kerja dan dan memakai setiap
produksi dengan aman serta efisien.
Seberapa penting K3 bagi perusahaan diantara nya sebagai berikut:
 Pemenuhan terhadap kriteria (Compliance)
Nilai pemenuhan kriteria ini bisa disebut yaitu nilai paling bawah dalam
pentingnya K3 karena jika perusahaan hanya terpaku pada pemenuhan
kriteria saja dalam k3, itu artinya perusahaan hanya mengambil sifat reaktif
bukan pro aktif dalam mencegah kecelakaan kerja.
 Tanggung jawab sosial perusahaan
K3 sudah menjadi tanggung jawab sosial setiap perusahaan karena jika
terjadi kecelakaan kerja yang fatal, lingkungan sekitar perusahaan dapat
langsung terkena imbas dari kecelakaan itu. Oleh karenanya, perusahaan
wajib menjaga sistem produksinya agar tidak mengganggu lingkungan
sekitar.
 Melindungi aset
Banyak kasus kecelakaan kerja yang langsung membuat perusahaan
bangkrut. Kasus tenggelamnya kapal titanic dan jatuhnya pesawat mandal
air yaitu sebagai contoh. Bahkan, ada beberapa kasus tertimbunnya pekerja
tambang di Turki dan kasus tenggelamnya kapal wisata di Korea selatan.
Pentingnya K3 bagi karyawan, gedung pabrik dan fisilitas pabrik yaitu aset
perusahaan yang perlu perusahaan jaga.
 Meningkatkan produktifitas
Terkadang perusahaan-perusahaan membenturkan yaitu keselamatan kerja
dengan produktifitas. Perusahaan beranggapan k3 atau keselamatan dan
kesehatan kerja jadi biaya dan membuat mereka mematuhi prosedur-
prosedur K3 yang kadang membutuhkan waktu ekstra dan terlalu rumit buat
mereka.
 Menjadi prausahaan yang memanusiakan pekerjanya
Semua perusahaan, kecil atau besar, selalu menginkan keuntangan yang
selalu meningkat tapi tidak semua perusahaan mengingkan peningkatan
performa keselamatan kerja. Walau sebenarnya mereka memperkejakan
para karyawan yang sebagian besar diantara mereka yaitu kepala keluarga
atau tulang punggung dari sebuah keluarga. Artinya, saat ada salah seorang
pekerja tewas karena kecelakaan kerja, maka keluarga yang ditinggal
pekerja itu juga akan mengalami kesulitan ekonomi. Setiap perusahaan
wajib memanusiakan pekerjanya dalam arti semua pekerjaan yang
dibebankan pada para pekerja tidak membahayakan pekerja mereka sendiri
itulah mengapa k3 perlu diterapkan dalam harus dalam lingkup kemampuan
manusia.

2.4.Strategi Meningkatkan Kualitas Kerja


Sebagai penanggung jawab kesejahteraan tertinggi atas kesejahteraan rakyat,
pemerintah dapat melakukan upaya-upaya berikut untuk meningkatkan
kualitas tenaga kerja rakyatnya:
 Mendirikan lembaga pelatihan untuk meningkatkan keterampilan
masyarakat seperti balai latihan kerja (BLK) atau lembaga yang berdiri
dilingkungan masyarakat seperti PKK dan karang Taruna.
 Menyusunn dan melaksanakan program-program yang sekiranya
mendukung tercapainya sistem ketenagakerjaan yang ideal
 Meningkatkan kualitas serta produktivitas tenaga kerja dengan
mengadakan pelatihan-pelatihan gratis sehingga tidak menjadi penghalang
bagi pesertanya.

2.5.Proteksi
Proteksi adalah jaminan atau asuransi itu sendiri. Dalam dunia asuransi, istilah
proteksi sering didengung-dengungkan. Dalam dunia industri asuransi wajib
bagi setiap pekerja karena di dalam dunia industri terkadang banyak sekali
kecelakaan yang tidak terduga. Hal inilah yang mungkin dirasakan sebagai
pentingnya asuransi kecelakaan bagi karyawan.
Beberapa alasan mengapa asuransi tersebut penting untuk karyawan.
 Meringkan beban
Karyawan yang sakit atau mengalami kecelakaan, apalagi kecelakaan kerja
butuh dukungan dari perusahaan tempat karyawan tersebut menaung. Jika
terjadi situasi yang menyebabkan karyawan tidak masuk karena dua
masalah tersebut, tentunya penghasilan karyawan akan berkurang. Apabila
jika karyawan tersebut termasuk karyawan teladan yang patut mendapatkan
penghargaan khusus dari perusahaan. Hal inilah yang menjadi pentingnya
asuransi kecelakaan untuk karyawan.
 Memberikan kenyamanan bekerja
Pentingnya asuransi kesehatan dan keselamatan untuk karyawan juga akan
memberikan kenyamanan bekerja. Dengan demikian, karyawan akan
melaksanakan kewajibannya lebih baik ketika tahu bahwa hak mereka
terjamin dan perusahaan peduli akan hal tersebut.
 Menumbuhkan kesetiaan
Berkaitan dengan poin kedua, pentingnya asuransi kecelakaan juga akan
mengingatkan kesetiaan bagi karyawan tersebut. Alasannya, perusahaan
memberikan layanan terbaik untuk karyawanan mereka maka mereka pun
tidak akan mencari perusahaan yang lain bisa memberikan pelayanan
seperti kepedulian perusahaan terhadap pekerjaannya.
 Memudahkan perusahaan
Selain semua poin diatas pentingnya asuransi kecelakaan untuk karyawan
akan memudahkan perusahaan. Alasannya? Karena perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya tambahan ketika terjadi sesuatu. Semua hal tersebut
akan dilakukan oleh pihak asuransi, dimana perusahaan hanyalah
melakukan tindakan lain secara simbolis.

2.6.Perlindungan Keselamatan Kesehatan Kerja


Salah satu hak buruh adalah mendapat perlindungan atas keselamatan kerja
dan kesehatan kerja. Hak tersebut merupakan upaya untuk mensejahterahkan
buruh atau pekerja. Berdasarkan pasal 1ayat 31 undang-undang nomor 13
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, bahwa kesejahteraan buruh/pekerja
adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan keperluan yang bersifat jasmaniah
dan rohaniah, baik di dalam maupun diluar hubungan kerja, yang secara
langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam
lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Adapun aturan hak atas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja adalah
sebagaimana diatur pasal 86 ayat 1 huruf a, undang-undang nomor 13 tahun
2003 tentang ketenagakerjaan, yang menyatakan bahwa setiap pekerja buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja.
Perlindungan sebagaimama dimaksud diatas dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti undang-undang no.24
tahun 2011 tentang badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) yang
menyatakan pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarakan dirinya dan
pekerjanya sebagian peserta kepada BPJS sesuai dengan program jaminan
sosial yang diikuti.
Program yang diikuti pemberi kerja adalah BPJS ketenagakerjaan. BPJS
ketenagakerjaan meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan
pensiun, dan jaminan kematian.
2.7.Visi Misi K3
Visi K3 :
Terwujudnya budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di indonesia

Misi K3 :
1. Meningkatkan koordinasi yang sinergis antar pengandil (stakeholders)
bidang K3
2. Meningkatkan kemandirian dunia usaha dalam menerapkan K3
3. Meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja di bidang K3

2.8.Konsep Kebijakan K3
Konsep kebijakan K3 sebagai berikut:
1. Peningkatan koordinasi berdasarkan kemitraan yang saling mendukung.
2. Pemberdayaan pengusaha, tenaga kerja dan pemerintah agar mampu
menerapkan dan meningkatkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan regulator.
4. Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen perusahaan.
5. Pemahaman dan penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja yang
berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Safetynet.asia>safetyworks
Narthaninbuton.blogspot.com
www.sumberpengertian.id
www.akuntansilengkap.com
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai