Anda di halaman 1dari 29

TRAINING

5S (5R)
Oleh :
Furqon Karim

PT SUMBER CAHAYA AGUNG TEKSTIL


September, 2019

1
A.PENDAHULUAN
A.1. LATAR BELAKANG 5S
A.2. MANFAAT 5S

B. TUJUAN 5S

C. DEFINISI 5S

D. 7 KONDISI IDEAL 5S

E. HUBUNGAN 5S DENGAN
QCD-SM
2
A. PENDAHULUAN
A.1 LATAR BELAKANG
Dijiwai dari semangat KAIZEN dari bangsa
Jepang. Yang berasal dari kata :
KAI : perubahan
ZEN : lebih baik lagi
Jadi artinya KAIZEN : suatu perubahan untuk
menuju sesuatu yang lebih baik lagi.
Dan semua konsep Jepang : 5S, QCC,SS,
JIT,TPM,TQM selalu dijiwai oleh semangat
KAIZEN ini.

3
Semangat KAIZEN ini mempunyai sikap mental :
 Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari
esok harus lebih baik dari hari ini

 Tidak ada hari tanpa ada perbaikan atau


kebersihan

 Tidak mengerjakan sesuatu yang selalu sama

 Perubahan adalah Hal biasa, Tidak ada


perubahan adalah sesuatu yang aneh

4
5S sebagai salah satu konsep perusahaan Jepang yang
dijiwai semangat KAIZEN merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui
perubahan untuk menuju sesuatu yang lebih baik yang
dilakukan secara terus menerus.
HAL INI DIKARENAKAN :
 5S merupakan dasar untuk melakukan kegiatan
improvement yang lain.
5S

 5S juga menciptakan budaya kerja dalam pemeliharaan


alat/ area kerja

 5S merupakan salah satu kegiatan improvement yang


paling banyak dilakukan di Jepang. Yang merupakan
kunci sukses industri Jepang menjadi perusahaan kelas
dunia
5
A.2 MANFAAT 5S
 Program 5S adalah kegiatan yang tak terpisahkan dari
pekerjaan sehari-hari

Manfaat pelaksanaan 5S antara lain:


1. Mempermudah pelaksanaan pekerjaan
2. Menunjang pencapaian target-target yang ditetapkan
3. Memberi keceriaan dan kenyamanan tempat kerja
4. Menunjang pelaksanaan program K3 perusahaan
5. Memberi keyakinan kepada pelanggan akan
kehandalan perusahaan
(peningkatan produktivitas & kualitas )

6
B. TUJUAN PENERAPAN 5S
SCA
THE BEST ON
MANUFACTURE IN
INDONESIA

7
C. DEFINISI 5S (5R)
5S berasal dari bahasa Jepang :
1. SEIRI SORTIR (RINGKAS)
artinya : MEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
2. SEITON SUSUN (RAPI)
artinya : MENYUSUN BARANG DENGAN TERATUR
3. SEISO SAPU (RESIK)
artinya : PERTAHANKAN KEBERSIHAN BARANG YANG
DIPERLUKAN
4. SEIKETSU STANDARISASI (RAWAT)
artinya : BUAT PERATURAN DALAM PERAWATANNYA
5. SHITSUKE SWADISIPLIN (RAJIN)
artinya : RAJIN DAN PATUHI PERATURANNYA

8
1. SEIRI (SORTIR)
 BARANG YANG DIPERLUKAN DAN YANG TIDAK DIPERLUKAN
DIPISAHKAN, SERTA MEMBUANG BARANG YANG TIDAK
DIPERLUKAN TERSEBUT.
BARANG/MATERIAL

Keleluasan kerja dan mobilitas kerja


Tempat kerja yang terasa sempit

PINDAHKAN KE AREA
TIDAK
PERLU PISAHKAN SEMENTARA ATAU
-Barang/part yang rusak/defect LANGSUNG DIBUANG
YA
-Part dead stock/overstock
SIMPAN -Jumlah berlebihan

-Buat prioritas penyimpanan dari


kegunaan, frekuensi pemakaian
- batasi jumlah yang disimpan
9
Pelaksanaan SORTIR :
LANGKAH 1 :
Lihat & perhatikan sekeliling tempat kerja
@ pisahkan barang/part yang tidak digunakan

LANGKAH 2 :
Identifikasikan kepemilikan barang/part
@ pasang pemberitahuan/keterangan

LANGKAH 3 :
Respon dari pemberitahuan
@ Simpan atau buang

10
2. SEITON(SUSUN)
MENGATUR AREA KERJA, MENENTUKAN LAYOUT
BARANG/EQUIPMENT YANG TERTATA RAPI, MEMBERI
IDENTITAS SEHINGGA KITA SELALU DAPAT MUDAH
MENEMUKAN BARANG SAAT DIPERLUKAN

SUSUN

Kehilagan barang dan penundaan produksi Equipment tertata rapi & beridentitas kerja
menjadi mudah,cepat dan nyaman

11
Pelaksanaan SUSUN :
LANGKAH 1 :
Perhatikan cara penempatan barang Pengelompokkan barang di tempat
kerja dengan pengelompokkan jenis
@ menurut aturan atau asal disimpan dan Fungsional/Set

@ pengelompokan sesuai jenis & fungsinya


LANGKAH 2 :
Tetapkan cara menempatkan barang
@ sering dipakai tempat lebih dekat
@ jarang dipakai tempat lebih jauh dengan Persiapan tempat penyimpanan
pertimbangan volume dan
LANGKAH 3 : frekuensi pemakaian barang

Buat identitas & daftar barang yang dipakai


@ pasang keterangan/identitas
barang yang disimpan Denah
Lokasi
@ daftar tempat penyimpanan Penyimpana
n Barang 12
3. SEISO (SAPU)
MENGHILANGKAN SAMPAH, KOTORAN & SARANG LABA-LABA
UNTUK MEMPEROLEH TEMPAT KERJA YANG LEBIH BERSIH

JANGAN MENUNGGU SAMPAI AREA MENJADI KOTOR,


JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN,
BERSIHKAN MESIN/PERLATAN KERJA SECARA TERATUR,
BERSIHKAN SAMPAI BENAR-BENAR BERSIH DAN MENGKILAP 13
Pelaksanaan SAPU :
LANGKAH 1 :
Tentukan area yang harus dibersihkan dan PICnya
@ penentuan area yang menjadi tanggungjawabnya
untuk dibersihkan (area terlihat maupun tidak)

LANGKAH 2 :
Penentuan alat, jumlah dan tempat penyimpanannya
@ alat (jenis&jumlah) disesuaikan dengan area yang
dibersihkan
Sarana Kebersihan ditempat kerja

LANGKAH 3 :
Tentukan cara membersihkan dan tingkat
kebersihannya
@ memudahkan pengecekan
Pembersihan tempat kerja 14
4. SEIKETSU (STANDARISASI)
Pembuatan aturan untuk menjaga dan mempertahankan kebersihan
dan kerapihan tempat kerja sepanjang waktu

Penerapan Seiketsu :
1. Penggunaan Visual Control untuk mengetahui
kondisi yang abnormal (penggunaan grafik,
warna,garis atau atribut lain)

2. Adanya standar-standar 5S (jobdesc 5S,standar


layout, cara 5S, standar alat kerja)

3. Adanya standar penggunaan alat keselamatan


kerja
15
5. SHITSUKE (SWADISIPLIN)
Mematuhi dengan benar dan menjadi KEBIASAAN hal-hal yang sudah
ditetapkan/diatur, menjaga dan menerapkan dengan sungguh empat
komponen 5S yang lain.
 Pelaksanaan SWADISIPLIN :
LANGKAH 1 :
Pembentukan kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas-tugas karyawan dalam
memelihara area kerjanya
@Pelatihan/training cara-cara 5S, penggunaan alat keselamatan kerja
LANGKAH 2 :
Pelaksanaan kegiatan 5S bersama-sama
LANGKAH 3 :
Kembangkan fungsi keteladanan dalam 5S
@ memungut sampah/kotoran,menempatkan barang sesuai
tempatnya
LANGKAH 4 :
Pembinaan terus menerus kepada karyawan agar dapat menjaga dan meningkatkan
kondisi 5S di area kerjanya
@ teguran, peringatan dan briefing apabila ditemukan penyimpangan
tentang kondisi 5S
16
D. 7 KONDISI IDEAL 5S
2. LURUS
3. VERTIKAL
1. SUDUT (90°) (TIDAK MIRING)

7
5S KONDISI 4. HORISONTAL
IDEAL (SAMA RATA)
5S
“INGAT SELALU KONDISI
INI UNTUK MENJAGA AREA
KERJA KITA 5. TIDAK MELETAKKAN
7. VISUALISASI BARANG LANGSUNG DI
LANTAI
6. TIDAK BERKARAT,
BERDEBU & SARANG
LABA-LABA

17
1.SUDUT (90°) 3.VERTIKAL

2. LURUS

7 KONDISI
IDEAL
5S/5R
7.VISUALISASI 4.HORISONTAL
5.TIDAK
MELETAKKAN
BARANG LANGSUNG
DI LANTAI
6. TIDAK KOTOR,
BERDEBU & ADA
SARANG LABA-LABA
18
JIKA TIDAK MELAKUKAN 5S :
A. RESIKO KECELAKAAN :

Tidak ada tali pengaman Tidak ada pagar pengaman

AKIBATNYA :
1. RENTAN AKAN TERJADINYA KEJATUHAN
2. BISA MENGAKIBATKAN KECELAKAAN KERJA
19
B. RESIKO KESEHATAN

AKIBATNYA :

1. DAPAT MENGAKIBATKAN
SARANG NYAMUK

2. SEBAGAI PEMICU PENYAKIT DB

3. BILA KARYAWAN TERKENA


PENYAKIT, JAM KERJA AKAN
HILANG

20
 HUBUNGAN DENGAN COST

1. MENCEGAH TERBUANGNYA “COST”


PERUSAHAAN
2. MEMBUAT BARANG DENGAN
KEBUTUHAN “COST” YANG RENDAH

21
JIKA TIDAK MELAKUKAN 5S :

AKIBATNYA :
1. OBAT/PART TERBUANG SEHINGGA KAINPART YG DIKELUARKAN
LEBIH BESAR DARI KAIN/PART YG DIBUTUHKAN
2. COST YANG DIBUTUHKAN UNTUK MAINTENANCE BERTAMBAH
(PRODUCTION COST TINGGI)
22
 HUBUNGAN DENGAN DELIVERY

1. MENINGKATKAN KECEPATAN KERJA


OPERATOR
2. MENINGKATKAN OUTPUT (PCS/JAM)
3. MENINGKATKAN EFFISIENSI

N-OK OK

23
JIKA TIDAK MELAKUKAN 5S :
TIDAK ADA
NAMA/LABEL YANG
JELAS

AKIBATNYA :
1. OPERATOR KESULITAN MENCARI PART YANG DIBUTUHKAN
SEHINGGA WAKTU KERJA BERTAMBAH LAMA 24
 HUBUNGAN DENGAN SAFETY

1. AREA KERJA TERATUR KESELAMATAN


KERJA TERJAMIN
2. MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN
KERJA
3. TIMBULNYA KEDISIPLINAN PEMAKAIAN
ALAT KESELAMATAN KERJA

25
JIKA TIDAK MELAKUKAN 5S :
TIDAK
MENGGUNAKAN
MASKER & SARUNG
KABEL TERJUNTAI TANGAN KETIKA
TANPA PENGAMAN BEKERJA

AKIBATNYA :
1. BISA MENIMBULKAN KEBAKARAN
2. MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN KERJA
26
 HUBUNGAN DENGAN MORAL

1. MENINGKATKAN KEBIASAAN YANG BAIK DAN TAAT


TERHADAP ATURAN PERUSAHAAN
2. MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA
(WAKTU,ALAT KESELAMATAN KERJA)
3. MENINGKATKAN KESADARAN PEDULI TERHADAP
KUALITAS (TANGGUNG JAWAB TERHADAP
PEKERJAAN

27
PRASYARAT MENDASAR
PENERAPAN 5S DI SCA
 KOMITMENT BERSAMA TOP MANAGEMENT &
SELURUH KARYAWAN
 MOTIVASI & DORONGAN (KETELADANAN,
BRIEFING,TEGURAN, DAN PENCIPTAAN BUDAYA
MALU)
 KONSISTENSI (DILAKSANAKAN TERUS MENERUS &
MENJADI SUATU KEBIASAAN YANG BAIK)

28
Efisiensi mengurangi
kebutuhan sumber
daya untuk
menghasilkan hasil
yang sama

Produktivitas,
kegiatan kerja
dengan nilai tambah

Kualitas yang baik


sesuai dengan
permintaan
Customer 5S dan Perbaikan
Kualitas hidup

Keselamatan Kerja
5S sarana mencapai Effisiensi, terjamin
Productivitas, Kualitas dan
Keselamatan Kerja

29

Anda mungkin juga menyukai