Analisa Karakteristik Aerodinamika Untuk PDF
Analisa Karakteristik Aerodinamika Untuk PDF
TAKE OFF DAN CRUISE PADA HIGH SPEED FLYING TEST BED (HSFTB) LAPAN
(4.1)
Gaya Dorong adalah gaya yang dihasilkan oleh
engine yang dalam hal ini adalah roket dan turbo Dari persamaan di atas kemudian nilai gaya
jet untuk membawa pesawat melakukan misi. angkat dijabarkan dengan persamaan (3.2) maka
Gaya dorong ini mempunyai vektor arah yang akan didapatkan nilai V minimum yang gaya
berlawanan arah dengan gaya hambat. dorong tidak boleh menghasilkan kecepatan
yang lebih rendah dari itu dan juga sudut serang
Gaya angkat melawan gaya dari weight yang yang lebih besar dari nilai CLmax. Untuk bisa
dihasilkan oleh adanya aliran fluida yang terbang dan bergerak ke arah horizontal maka,
mengelilingi airfoil yang mengakibatkan adanya gaya dorong juga harus bisa melawan gaya
perbedaan tekanan di bagian atas dan bagian hambat yang dijabarkan dengan persamaan
bawah. sebagai berikut :
(3-2)
3 (4.2)
ρ = Density udara (kg/m )
V = Kecepatan Pesawat (m/s)
= Reference Area (m2)
Tabel 4.1 Kebutuhan Thrust saat Take off stall tertinggi adalah 5 m/s. Dengan mengambil
nilai terbesar berarti untuk nilai V stall
dibawahnya akan terpenuhi. Nilai V stall
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
persamaan gaya hambat , maka
didapatkan nilai gaya dorong sebesar 110.87 N.
(4.3)
(W) yang tidak berubah terhadap variasi maka Tabel 4.2 Kebutuhan Thrust saat Cruise
perubahan nilai kebutuhan thrust bergantung
terhadap perubahan gaya hambat. Gaya hambat
sendiri dengan perumusan
bervariasi sesuai dengan berubahnya kecepatan
wahana dan koefisien hambatnya, dimana
asumsi untuk properties udara adalah sama.
Ketika cruise, wahana menggunakan turbo jet - HSFTB telah memenuhi kriteria kestabilan
yang mempunyai gaya dorong sebesar 230 statis pada interval sudut serang tertentu pada
N.Melalui hasil perhitungan yang tampak di kecepatan subsonik.Keadaan HSFTB ketika
berada pada wilayah supersonic, mempunyai
tabel 4.8, ternyata gaya dorong turbo jet mampu
criteria kestabilan static yang lebih baik daripada
menerbangkan HSFTB pada kecepatan 0.01 ketika berada di wilayah subsonik. Hal ini
Mach dan 0.05 Mach. Untuk mengetahui terlihat dari nilai koefisien momen turunan
kebutuhan gaya dorong minimal yang terhadap sudut serang yang bernilai negatif lebih
diperlukan HSFTB untuk terbang cruise maka merata ketika berada di wilayah supersonik.
dapat diketahui melalui kebutuhan gaya dorong
- Dibutuhkan roket pendorong dan turbo jet
untuk bisa melewati kecepatan stallnya.
dengan kemampuan gaya dorong yang lebih
Menghitung nilai batas bawah kebutuhan gaya
besar untuk bisa menambah variasi pilihan
dorong dapat didapatkan dengan melihat table
kecepatan terbang HSFTB dengan kecepatan di
4.7. Nilai V stall tertinggi adalah 5.19 m/s.
wilayah subsonik.
Dengan mengambil nilai terbesar berarti untuk
nilai V stall dibawahnya akan terpenuhi. Nilai V Perlu dilakukan kajian terhadap HSFTB ketika
stall tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mengalami gangguan di udara. Perlu dilakukan
persamaan gaya hambat , maka penelitian lagi terhadap HSFTB untuk gerak
lateral Dilakukan penelitian untuk optimasi
didapatkan nilai gaya dorong sebesar 5.95 N. desain HSFTB agar mendapatkan kestabilan
Jadi pada cruise terdapat variasi kecepatan dan statis yang lebih merata Penelitian lebih lanjut
sudut serang yang lebih banyak untuk untuk permodelan HSFTB untuk membuat
menerbangkan wahana. Hal ini dapat dilihat sistem control. Perlu dilakukan perbandingan
pada nilai yang bercetak tebal dan miring pada antara hasil perhitungan dengan simulator dan
table. hasil eksperimen.