Pertamina dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara atau
nama resminya PT.PERTAMINA (Persero), adalah sebuah BUMN yang berugas mengelola
penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pertamina adalah hasil gabungan perusahaan
Pertamin dengan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini
terjadi pada 1968. PT.PERTAMINA pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia,
namun telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Hingga saat ini, PT. PERTAMINA masih
merupakan satu-satunya perusahaan MIGAS sekaligus distributor MIGAS di Indonesia. Dengan
demikian, sudah seharusnya menjadi kewajiban bagi PT. PERTAMINA untuk memenuhi
kebutuhan MIGAS masyarakat dan mendistribusikannya dengan merata. Tetapi, masih banyak
kasus dimana PT.PERTAMINA merugikan masyarakat dan belum atau tidak menunjukkan
kinerja yang baik dalam pemenuhan kebutuhan MIGAS masyarakat. Usaha PT. Pertamina
termasuk kedalam jenis monopoli.
Fungsi PT. PERTAMINA sebagai pengolah dan pendistribusian MIGAS, Swasta diizinkan
berpartisipasi dalam upaya pengolahan MIGAS tetapi dalam menentukan harga MIGAS yang di
jual kepada masyarakat tetap ditentukan oleh PT. Pertamina sendiri dengan persetujuan
parlemen. Terjadinya kelangkahan MIGAS yang di akibatkan oleh kurangnya pasokan MIGAS
ke agen penjual.
Pasar monopoli merupakan suatu bentuk atau jenis pasar yang hanya terdapat satu kekuatan
atau satu penjual atau satu perusahaan yang menguasai seluruh penawarannya. Pada pasar ini
tidak ada yang pihak lain yang dapat menyainginya sehingga disebut monopoli murni.
Perusahaan monopoli menghasilkan produk yang tidak diproduksi oleh perusahaan lain, tidak
ada pengganti yang mirip.
PT.PERTAMINA juga memiliki lokasi penjualan dan service yang baik dalam upaya untuk
memaksimalkan keuntungan, ini ditandai dengan SPBU PT.PERTAMINA yang tersebar
dimana-mana sehingga sangat mudah dijangkau, PT.PERTAMINA pun menerapkan program
“Pasti Pas” yaitu program yang menjamin tidak ada lagi SPBU yang curang dengan mengurangi
takaran ataupun memanipulasi kualitas BBM, karena PERTAMINA sudah memberi margin
lebih dari selisih harga pembelian BBM. SPBU juga tidak bisa curang dengan mengutak atik
setelan takaran di mesin pompa karena akan dikontrol dan diawasi secara ketat oleh PT.
PERTAMINA.
IV. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa PT.PERTAMINA masih memonopoli bisnis BBM dan gas
V. Solusi
Pemerintah harus mendorong regulasi dan membuka kesempatan bagi investor swasta
ataupun investor asing untuk turut serta berinvestasi ke bisnis pengolahan dan pendistribusian
MIGAS, tetapi pemerintah juga harus mengontrol para investor agar tidak terjadi penyimpangan
yang merugikan masyarakat.