SUPPORT SYSTEM
Oleh:
Puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya monograf
PALIATIF”. Penyusunan monograf ini adalah suatu upaya untuk memperluas dan
Akhir kata penulis menyadari bahwa tinjauan pustaka ini jauh dari sempurna
sehingga memerlukan bimbingan, kritik dan saran dari seluruh pembaca. Atas
Hormat saya,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1
BAB II TERAPI PALIATIF ..................................................................... 3
2.1 Definisi Terapi Paliatif........................................................ 3
2.2 Indikasi Pelayanan Paliatif ................................................ 5
2.3 Langkah-langkah Pelayanan Paliatif.................................... 6
BAB III SUPPORT SYSTEM PASIEN PALIATIF..................................... 9
3.1 Medikolegal Support System Pelayanan Paliatif .................... 9
3.2 Tim Pelayanan Paliatif ....................................................... 10
3.3. Tempat Dan Organisasi Pelayanan Paliatif ........................ 14
3.4. Pembinaan dan Pengawasan .............................................. 15
3.5 Pelayanan Psikiatri Paliatif ................................................. 15
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN …………………………………….. 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Kita masih ingat nama Hippocrates, seorang Yunani yang hidup pada abad ke
lima sebelum Masehi (460-360BC). Beliau dikenal sebagai penyembuh yang pandai
pada zamannya. Beliau pula yang menganjurkan pengobatan empiema dengan
menusukkan sebilah pisau diantara dua tulang rusuk. Beliau telah diakui sebagai model
dokter yang ideal dan sebagai “Father of Medicine”. Sumpah Hipocrates masih
menjadi dasar dari lafal sumpah/janji jabatan dokter di Indonesia (AAFP, 2011).
Upaya manusia untuk mencari cara pengobatan penyakit ini terus menerus
dilanjutkan, bahkan makin hari makin dipergunakan metode-metode penelitian yang
lebih sahih dengan mempergunakan teknologi yang makin maju. Banyak sekali
penelitian-penelitian yang telah dilakukan dan tidak sedikit penemuan-penemuan yang
diperoleh, sehingga terjadilah kemajuan-kemajuan di bidang diagnostik maupun terapi.
Akhirnya terjadilah perkembangan ilmu kedokteran sedemikian rupa sehingga tidak
mungkin lagi dapat dikuasai oleh seseorang. Maka lahirlah spesialisasi-spesialisasi
bahkan subspesialisasi yang mendalami ilmu kedokteran dalam bidang yang lebih
sempit tetapi lebih mendalam (Nur, 2010)
Namun demikian sampai sekarang kita masih dihadapkan kepada suatu
kenyataan bahwa masih belum semua penyakit dapat disembuhkan. Karena itu
benarlah kiranya dalam penanganan suatu penyakit dikatakan “To cure sometimes, to
relief often, to comfort always”. Sebagai dokter psikiater, berkewajiban
menjaga quality of care selama akhir hidup pasien dengan harapan pasien bisa
mendapatkan quality of dead (Kematian yang indah). Dimana harapan pasien setelah
kematian dia bisa tenang dan tidak meninggalkan masalah-masalah baru. Dalam
sebuah peneliatian di US disebutkan bahwa berdiskusi dengan pasien tentang end of
live care merupakan tanggung jawab profesional dokter. Dengan diskusi ini mereka
menganggap mereka bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk pasien (Booth,
2010).
Di Indonesia, sebagian besar penyakit kanker ditemukan pada stadium lanjut,
ditambah dengan ditemukannya kasus-kasus yang tidak mendapatkan pengobatan
kanker menyebabkan angka harapan hidup yang lebih pendek. Pasien-pasien dengan
kondisi tersebut mengalami penderitaan yang memerlukan pendekatan terintegrasi
berbagai disiplin agar pasien memiliki kualitas hidup yang baik dan pada akhirnya
meninggal secara bermartabat. Integrasi psikiatri paliatif ke dalam tata laksana kanker
terpadu telah lama dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia, WHO, seiring dengan
terus meningkatnya jumlah pasien kanker dan angka kematian akibat kanker.
Penatalaksanaan kanker telah berkembang dengan pesat. Walaupun demikian, angka
kesembuhan dan angka harapan hidup pasien kanker belum seperti yang diharapkan.
Sebagian besar pasien kanker akhirnya akan meninggal karena penyakitnya. Pada saat
pengobatan kuratif belum mampu memberikan kesembuhan yang diharapakan dan
usaha preventif baik primer maupun sekunder belum terlaksana dengan baik sehingga
sebagian besar pasien ditemukan dalam stadium lanjut, pelayanan paliatif sudah
semestinya menjadi satu satunya layanan fragmatis dan jawaban yang manusiawi bagi
mereka yang menderita akibat penyakit- penyakit tersebut di atas (Kemenkes RI,
2013).
BAB II
TERAPI PALIATIF
BAB IV
KESIMPULAN
Perawatan Paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan
penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-
masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual. Penyakit terminal merupakan
penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah kematian. Contohnya
seperti penyakit jantung,dan kanker atau penyakit terminal ini dapat dikatakan
harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis sudah menyerah
dan seperti yang di katakan di atas tadi penyakit terminal ini mengarah kearah
kematian. Agama dan keyakinan spiritual sebagai sumber kekuatan dan dukungan
dalam penyakit fisik yang serius Profesional kesehatan memberikan perawatan
medis menyadari pentingnya pasien dalam memenuhi 'kebutuhan spiritual dan
keagamaan.
Obat paliatif dapat dikombinasikan dengan perawatan atau modalitas lain
dengan tujuan terapi, atau mungkin menjadi fokus lengkap seperti dalam
perawatan rumah sakit. Seorang dokter menyediakan dan mengkoordinasikan
rumah sakit atau perawatan tim lain untuk pasien sekarat dan dapat meringankan
gejala fisik dan memberikan dukungan sosial, emosional, dan spiritual. Waktu dan
perawatan seputar kematian orang yang dicintai dapat memiliki dampak yang
berlangsung seumur hidup. Edukasi yang sesuai dan pengalaman dalam perawatan
paliatif tidak hanya akan memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk
membantu rasa sakit dan penderitaan kemudahan, tetapi juga akan menginspirasi
dokter untuk berpartisipasi dalam kelangsungan akhir perawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Abrahm JL. Speciallized care of the terminally ill. in De Vita V.T. Jr. Hellman S,
Rosenberg A.A.: Cancer principles and practice of oncology, vol 1. 8th ed,
Philladelphia. Lippincott Raven Publisher. 2008
American Academy of Hospice and Palliative Medicine. Primer of Palliative Care. 5th
ed. Glenview, Il: AAHPM; 2010
Booth S, Edmonds P, Kendall M. Palliative Care in the Acute Hospital Setting. New
York, NY: Oxford University Press; 2010
Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford
Medical Publications (OUP) 3 rd edn 2003
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New
York, NY: Oxford University Press
Foley KM, Abernathy A. Management of cancer pain, in De Vita V.T. Jr. Hellman S,
Rosenberg A.A.: Cancer principles and practice of oncology, vol 1. 8th ed,
Philladelphia. Lippincott Raven Publisher. 2008
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20140820154451-255-1505/dokter-
keluarga-dan-bpjs-bisa-ringankan-pasien-kanker/ diakses pada tanggal 8 Mei
2017
Laviano A, Meguid RA, Meguid MM. Nutrition support. in De Vita V.T. Jr. Hellman
S, Rosenberg A.A.: Cancer principles and practice of oncology. vol 1. 8th ed,
Philladelphia. Lippincott Raven Publisher. 2008
Lubis, Firman. Dokter Keluarga Sebagai Tulang Punggung dalam Sistem Pelayanan
Kesehatan. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas. Maj Kedokteran
Indonesia, Volume: 58, Nomor: 2, Pebruari 2008
Lynn J, Schuster JL, Wilkinson AM, et al. Improving Care for the End-Of-Life: A
Sourcebook for Health Care Managers and Clinicians. 2nd ed. New York,
NY: Oxford University Press; 2008
Meier D, Isaacs SL, Hughes RG, eds. Palliative Care: Transforming the Care of
Serious Illness. San Francisco, Ca: Jossey-Bass; 2010
Nur ,Cemy. Palliative Care pada Penderita Penyakit Terminal. GASTER, Vol. 7 No.
1; 2010
White, PG, 2002, Word Hospice Palliative Care The Loss of Child Day, Pediatric Heart
Network, www.hospiceinternational.com, diambil pada tanggal 12 januari
2010
WHO. Cancer Pain Relief. 2nd Edition. Penerbit ITB 1996. p17 – 34
Witjaksono, Maria. Hospis: Rumah bagi Pasien Stadium Terminal. CDK-210/ vol. 40
no. 11 ; 2013