Resume Kimia
Resume Kimia
NIM : 1913016075
B. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion
dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat
berubah. Disebut homogen karena materi penyusunnya tercampur dengan sempurna
sehingga tidak dapat diamati bagian-bagiannya, bahkan dengan mikroskop optis
sekalipun. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).
Jenis-jenis larutan ada beberapa macam yang dibedakan berdasarkan
1. Kelarutan
- Larutan jenuh, adalah suatu larutan jika ditambahkan zat terlarut kelarutan
zat terlarut sangat kecil (yang dapat larut sedikit).
- Larutan tidak jenuh, adalah suatu larutan jika ditambahkan zat terlarut
kelarutan zat terlarut tersebut sangat besar
- Larutan lewat jenuh, adalah larutan dimana kelarutan zat terlarutnya sudah
maksimum
2. Daya hantar listrik
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
1. Larutan elektrolit, adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena
mengalami reaksi ionisasi, yaitu reaksi pembentukan ion-ion. Larutan
elektrolit dibedakan menjadi 2, yaitu
- Elektrolit kuat, adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang
kuat karena zat terlarutnya didalam pelarut, seluruhnya berubah menjadi
ion-ion. Contohnya adalah HCl, HClO3, H2SO4, HNO3, NaOH, KOH,
Ca(OH)2, Ba(OH)2, NaCl, KI, Al2(SO4)3.
- Elektrolit lemah, adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan
derajat ionisasi sebesar 0< 𝛼 <1. Contohnya adalah CH3COOH, HCN,
H2CO3, H2S, NH4OH, Ni(OH)2, AgCl, CaCrO4, PbI2
2. Larutan non elektrolit, adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-
ion. Contohnya adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, larutan
alkohol.
C. Pengertian Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/ yang dipecah)
tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/pemecah). Dimana di
antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid.
Contoh koloid adalah susu, agar-agar, tinta, sampo, dan awan.
Berdasarkan fase terdispersi dan pendispersinya, jenis koloid dapat dibagi menjadi 8
golongan, seperti pada tabel berikut.
Sifat-sifat Koloid
1. Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus
tetapi tidak menentu. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan
tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas (termasuk gerak brown),
sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat (tidak termasuk gerak
brown). Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang
terjadi dan sebaliknya. Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi
suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-
partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak brown dari partikel-partikel
fase terdispersinya semakin cepat. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah
suhu sistem koloid, maka gerak brown semakin lambat.
2. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-
partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup
besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall.
3. Adsorpsi Koloid
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada
permukaan partkel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.
Dimana partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas, maka
partikel-partikel zat cair atau gas tersebut akan terakumulasi pada permukaan zat
padat tersebut. Partikel koloid sol memiliki kemmapuan untuk mengadsorpsi
partikel-partikel pada permukaannya, baik partikel netral atau bermuatan (kation
atau anion) karena mempunyai permukaan yang sangat luas.
4. Muatan Koloid Sol
Semua partikel koloid memiliki muatan sejenis . Maka terdapat gaya tolak
menolak antar partikel koloid. Partikel koloid tidak dapat bergabung sehingga
memberikan kestabilan pada sistem koloid. Sistem koloid secara keseluruhan
bersifat netral.
D. Pengertian Suspensi
Suspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat atau
campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam suatu zat cair.
Berikut ini beberapa contoh suspensi, yaitu
Debu di udara
Minyak dikocok dalam air
Cat
Suspensi partikel di udara
Kabut
Suspensi debu kapur di udara
Ciri-ciri suspensi
Ciri-ciri suspensi diantaranya, yaitu
Mampu dilihat dengan menggunakan mikroskop dan disaring dengan
menggunaan kertas saring khusus
memiliki pengendapan partikel yang lambat sehingga takaran pemakaian yang
serba sama bisa dipertahankan dengan pengocokan sediaan
Jika terjadi pengendapan selama penyimpanan bisa dengan segera terdispersi
kembali jika suspensi dikocok
Memiliki sifat yang labil. Maksudnya yaitu suspensi tidak tahan lama dan
sering berubah0ubah
Mudah mengalami koagulasi atau penggumpalan
Termasuk dalam campuran heterogen
Endapan yang terbentuk tidak boleh mengeras pada dasar wadah
Viskositas suspensi tidak boleh terlalu tinggi sehingga sediaan dengan mudah
dapat dituang dari wadahnya
Memberikan warna, rasa, bau, dan rupa yang menarik