Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Islam

Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata “salima” yang
mengandung art selamat,sentosa dan damai. Dari kata “salima” yang selanjutnya diubah
menjadi bentuk aslam yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. (Prof.Dr. H.
Abuddin Nata,M.A. 2004. Hlm.61-62)

Islam adalah agama kebenaran, melingkupi segala kode kehidupan, yang diwahyukan oleh
Tuhan Yang Maha Menciptakan dan penguasa Seluruh Alam kepada manusia agara
dijadikan tuntunan hidup. (Khurshid Ahmad dkk.1989. hlm. 14)

Dengan itu maka islam pada asasnya adalah agama perdamaian dan ajarannya yang pokok
adalah keesaan Tuhan dan keesaan semua umat manusia. (H.A. Mukti Ali. 1990. Hlm. 50)

Nama islam bukan nama yang lahir berdasarkan nama pendirinya seperti agama budha
karena tokoh yang mendirikan Budha adalah Budha Gautama atau yang lainnya. Nama
islam bukan berdasarkan nama tempat kelahiran tokoh seperti halnya agama Hindu karena
lahir di India, Hindia, Hindustan, yakni lembah atau seberang sungai Indus juga bukan
berdasarkan kebangsaan, kesukuan atau dinasti. Tetapi nama Islam itu khusus pemberian
dari Allah dan telah menjadi nama sebuah Rasul terkhir. Agama Islam yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW. Bukanlah sebuah agama yang baru karena semua agama yang
diturunkan dari Allah SWT. Memiliki nama Islam yang intinya adalah “ menyerahkan diri
secara bulat hanya kepada Allah”. Para nabi atau para Rasul sebelumnya juga beragama
Islam. Karena bertauhid pada yang satu yaitu kepada Allah SWT. Jadi Islam merupakan
agama yang universal ,karena berasal dari Dzat yang menguasainya, mengatur dan
memelihara sekalian alam. Ajaran islam dimaksudkan untuk seluruh umat manusia bukan
hanya untuk kelompok tertentu saja, karena nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat
manusia dimana diterangkan dalam Q.S Al-Anbiya’ ayat 107 yang artinya “ Dan Kami
tidak mengutus engkau wahai Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh
alam”. (Prof.Dr.Muhaimin.2005. hlm.66-67). Syariat islam merupakan ajaran islam yang
mengajarkan amalan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah maupun hamba Allah S.W.T.
Islam juga berarti mentauhidkan Allah, patuh dan tunduk kepada-Nya serta mematuhi
semua ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W dan Islam mencakup antara
Aqidah-Syariat-Akhlak.
B. Macam-Macam Arti Atau Makna Islam

Kata Islam mengandung arti dan makna yang bermacam-macam tetapi mengandung satu
kesatuan makna diantaranya meliputi:

a) Pertama, “Islam” berasal dari kata al-salamu , al-salmu dan al-sihmu yang berarti:
menyerahkan diri, pasrah, tunduk dan patuh. Dengan demikian Islam mengandung
sikap penyerahan diri, pasrah, tunduk dan patuh dari manusia terhadap Tuhannya
atau makhluk terhadap sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini diterangkan
Dalam Q.S Fushilat:11, Q.S An-Nahl:49 juga Q.S Al-Imron:83. Menjalankan
ajaran Islam bagi umat manusia adalah sama nilainya dengan berjalannya alam
mengikuti hukum-hukumnya sendiri yang ditetapkan oleh Allah. Bagi Manusia
yang melanggarnya maka akan mengakibatkan kesengsaraan dan malapetaka, baik
bagi umat manusia itu sendiri maupun alam sekitarnya terdapat dalam Q.S.
Fathir:39.

b) Kedua, islam berasal dari kata al-silmu atau as-salmu yang berarti damai atau
aman. Hal ini mengandung makna bahwa orang yang beragama islam berarti orang
yang masuk dalam perdamaian dan keamanan. Seorang muslim adalah orang yang
membuat perdamaian dan keamanan dengan Tuhannya, manusia ,dirinya sendiri
dan alam. Damai dengan tuhan berarti tunduk dan patuh secara menyeluruh kepada
segala kehendak-Nya. Dengan kepasrahan kepada Tuhan maka seseorang akan
mampu mengembangkan seluruh kepribadiannya secara menyeluruh untuk
berdamai dan membuat kedamaian serta keamanan di muka bumi ini. Hal ini
disebabkan karena Allah mengajarkan kepada umat manusia. Untuk menciptakan
perdamaian dan keamnan di muka bumu seperti dalm Q.S Al-Baqoroh:208. Dengan
memerhatikan substansi ajarannya dan realitas sejarah dari dakwah Nabi
Muhammad SAW. Maka merupakan tugas Islam untuk menciptakan perdamaian
di dunia ini dengan menegakkan persaudaraan semua agama di dunia, menghimpun
kebenaran yang terdapat dalam agama yang dulu, membetulkan ajaran yang salah,
mengganti yang palsu dengan yang benar, mengajarkan kebajikan yang abadi yang
dulu belum pernah diajarkan dan akhirnya perlu sekali mengajarkan tuntunan moral
dan spiritual bagi kemajuan umat manusia.

c) Ketiga, “Islam” berasal dari kata-kata as-salmu dan salamatu yang berarti bersih
dan selamat dari kecacatan-kecacatan lahir batin. Pengertian ini dapat difahami dari
firman Allah dalam Q.S As-Syua’ra ayat 89 dimana manusia terdiri dari dua
substansi yaitu jasad dan ruh. Jasad manusia itu tunduk , patuh dan pasrah kepada
sunnatullah atau ajaran-ajaran Allah yang berlaku di alam sedangkan ruh manusia
sudah melakukan perjanjian dengan Tuhan dan siap untuk tunduk, patuh dan pasrah
kepada Allah. Semuanya ini merupakan fitrah dari manusi. Selama manusia
senantiasa menjaga diri dan memelihara fitrahnya serta pilihannya mengarah
kepada diri dan memelihara fitrahnya serta pilihannya mengarah pada pilihan
pahalanya, maka dia akan selamat dan bersih dari kecacatan-kecacatan lahir dan
batin serta selamat di dunia dan akhirat. Sebaliknya ,jika manusia dalam perjalanan
hidupnya menyimpang dari fitrahnya dan pilihan hidupnya mengarah pada pilihan
buruknya (dosa) maka dia akan sengsara, tidak selamat dan tidak bahagia hidupnya
lahir batin dan dunia akhiratnya.

Dari berbagai uraian di atas dapat dipahami bahwa walaupun kata islam itu mempunyai
arti atau makna yang banyak tetapi pada hakikatnya semua pengertian yang dikandung kata
islam itu menunjuk pada pengertian umum yang mendasar dan lengkap serta menuju
kepada yang satu yaitu penyerahan diri atau pasrah kepada Tuhan dengan bentuk dan
realisasinya. Dengan demikian Islam adalah sikap hidup yang mencerminkan penyerahan
diri,ketundukan,kepasrahan dan kepatuhan kepada Allah. Dengan sikap yang demikian
akan dapat mewujudkan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan serta kesempurnaan hidup
lahir-batin dan selamat didunia serta akhirat.

Tauhid merupakan karakteristik yang menonjol dalam setiap agama yang dibawaoleh
setiap rasul dari sisi Allah. Sebab agama berarti menghadapkan diri hanya kepada Allah,
hanyamengikuti sistem Allah dalam segala urusan kehidupan, hanya menerima petunjuk
dari Allah dalam urusan, berubadah hanya kepada allah dengan menaati sistemnya,
syariatnya dan tatanannya, dan hanya beribadah kepada Allah.

C. Karakteristik Ajaran Islam

Apabila meneliti sumber kepustakaan Islam yang ditulis oleh para cendekiawan atau para
ulama, kita akan mengetahui bahwa ajaran-ajaran Islam memiliki karakteristik yang khas,
yang berbeda dari ajaran-ajaran agama lainnya. Dimana karakteristik islam diantaranya
meliputi:

a. Kesatuan Agama
Islam merupakan agama kesatuan , bukan agama tauhid semata. Kata tauhid telah
mempunyai pengertian khusus yang tidak akan dilewatinya, yakni kepercayaan bahwa
Tuhan itu Esa, menciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada diantara
keduanya dan kepada Allah-lah segala urusan itu dikembalikan. Pengertian ini
merupakan kebalikan dari kepercayaan bahwa Tuhan itu dua atau banyak. Disamping
itu , islam tidsak hanya meyerukan tauhid saja melainkan ia berlandaskan pada
kesatuan dalam segala hal yang meliputi:segi ketuhanan, segi politik, segi sosial, segi-
segi dunia dan kehidupan yang lain. Islam tidak hanya menetapkan kesatuan tentang
Tuhan yang berhak disembah melainkan juga menjelaskan bahwa agama ini dengan
agama-agama samawi yang sebelumnya merupakan satu kesatuan. Risalah allah bagi
umat manusia bersifat universal, sebagaian yang satu melengkapi sebagian yang lain,
sesuai dengan hulum perkembangan dalam pengajaran dan pendidikan. Karena semua
agama itu semua menuju satu tujuan meskipun nerbeda-berbeda cara yang ditempuh
untuk mencapainya, karena perbedaan waktu dan manusianya.

b. Kesatuan Politik
Dari segi politik bahwa Allah telah menganugerahkan Islam kepada bangsa Arab.
Mereka terdiri dari suku-suku yang mengalami disintegrasi. Sebagian yang satu
memusuhi dan memerangi sebagian yang lain. Karena itu sejarah mengenal apa yang
dinamakan “hari-hari arab” (ayyam al-‘arab), yakni peperangan mereka di zaman
jahiliyah. Dari orang-orang arab ini secara nyata Islam telah membentuk satu ummat
dengan satu pemimpin yang mengikuti satu politik dan mempunyai satu tujuan yaitu
menyebarkan agamayang hak kepada umat manusia seluruhnya untuk dijadikan
petunjuk jalan mereka menuju kebaikan di dunia dan akhirat. Kesatuan politik yang
diajarkan Islam itu dipraktekkan oleh Nabi Muhammmad dan para pengikutnya, antara
lain mempunyai pengaruh pada waktu pemilihan khalifah yang pertama.

c. Kesatuan Sosial
Kita melihat kesatuan yang ditetapkan Islam dalam segi sosial ini telah mencapai satu
tingkatan yang mengagumkan dan menjadi contoh yang menantang sejarah dan umat
manusia seluruhnya. Di India umpamanya tempat persemaian salah satu agama dunia
yang tertua ,kita melihat agama Hindu Brahma membagi-bagi para pemeluknya ke
dalam empat kasta. Kaum Brahmana menempati kasta tertinggi dan rakyat jelata
(Paria) menempati kasta terendah. Sedangkan dalam Islam tidak mengenal adanya
kasta dalm pembagian masyarakat sosialnya. Karena pada hakekatnya manusia itu
semua sama dihadapan Allah yang membedakan hanya ketaqwaannya kepada Allah.
Itulah indahnya Islam.

d. Agama Akal dan Fikiran


Islam adalah agama akal dan fikiran. Ha ini tidak dapat diragukan lagi dan mendapat
kesaksian dan Al-Qur’an dan Rasul yang dalam banyak ayat dan hadistnya
menguatkan kedudukan akal. Hal ini juga ditunjukkan oleh akidah-akidah dan pokok-
pokok ajaran yang dibawa agama Islam.
Banyak ayat Al-Qur’an yang dengan keras menyuruh mencampakkan taklid kepada
para pendahulu, nenek moyang dan tokoh-tokoh yang lain. Dalam surat Luqman, Allah
mencela orang yang membantah keesaan Allah dan ajaran yang dibawa Rasul tanpa
berdasarkan ilmu dan bukti yang kuat, hanya karena mengikuti warisan nenek moyang.

Jika di dalam Al-Qur’an , Allah melarang taklid dan mencela orang-orang yang
melakukannya, maka di dalam banyak ayat Dia menyuruh untuk menggunakan akal,
perhatian dan fikiran sebagai jalan untuk mencapai kebenaran dan iman yang benar
kepada Pencipta yang Esa dan seluruh ajaran yang dibawa Rasul-Nya.

e. Agama Fitrah dan Kejelasan


Islam, disamping mempunyai karakteristik-karakteristik tersebut di depan, juga
berkarakteristik sebagai agama fitrah dan kejelasan. Fitrah yang sempurna dan sejati,
dan kejelasan yang tidak membuat akal mengalami kesuliatan untuk memahami
ajaran-ajarannya. Karena itu, Islam berbicara kepada akal , hati dan intuisi secara
bersamaan.

Islam dalam segi akidah hanya menyuruh kita untuk menyembah satu Tuhan, yang
tidah beranak dan tidak mempunyai sekutu di dalam kekuasaan-Nya. Dia tidak
mengatakan ada dua tuhan yang salang bertengkar, seperti yang dikatakan agam
dualistik yang menyatakan bahwa kehidupan itu merupakan pertarungan yang terus
menerus antara tuhan kebaikan dengan tuhan kejahatan.

f. Agama Kebebasan dan Persamaan.


Islam menetapkan kebebasan dan persamaan dengan segala maam corak dan
warnanya. Islam telah membebaskan manusia dari penyembahan berhala yang tidak
bisa mengindera dan memberikan keuntukan dan bahaya kepada seseorang pun, juga
mempersamakan seseorang dengan yang lainnya. Hanya saja dalam hal ketakwaan
tidak.

D. Substansi Islam

Substansi dari agama islam terdapat dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Rosulullah saw.
bersabda yang artinya : …Islam adalah bahwa engkau mengakui tiada Illah yang
sebenarnya kecuali Alloh SWT. dan Nabi Muhammad, saw.adalah utusan Allah SWT,
engkau menegakkan sholat, engkau menunaikan zakat, engkau berpuasa di bulan
ramadhan, dan engkau beribadah haji ke baitullah jika mampu. (HR Muslim)

Rosulullah SAW Bersabda yang artinya: “islam adalah engkau yang mengabdi kepada
Allah saja tidak menyekutu-Nya dengan suatu yang lain dalam pengabdian, engkau
menegakkan sholat, engkau menunaikan zakat wajib, dan engkau berpuasa di bulan
ramadhan. (HR muslim)

Islam tidak hanya terdiri dari beberapa perkara seperti yang di sebutkan dalam hadist
diatas, karena islam itu sangat tegas, mencakup berbagai segi kehidupan. Yang disebut dua
perkara dalam hadist diatas adalah landasan dari suatu bangunan yang disebut islam. Kita
dikatakan mengabdi kepada Allah jika,

a) Pertama, kita mengakui dan menetapkan Allah sebagai Rabb berkaitan dengan
kedudukan dan perbuatanya seperti, penguasa alam semesta, pengatur, pemelihara,
penentu halal dan haram, yang mengabulkan do’a dan lain-lain. Semuanya itu bagi
Allah, mengakui dan menetapkan Allah sebagai Illah yang haq yang berkaitan
dengan semua perbuatan kita seperti, berdo’a, cinta, takut, minta tolong, minta
perlindungan, niat dalam seluruh amal, dan lain-lain yang semua itu hanya
ditujukan hanya kepada Allah.

b) Kedua, kita membenarkan seluruh yang berasal dari Allah, contohnya yaitu yang
berupa wahyu (Al Qur’an, Injil, Taurat, Zabur, Suhuf-Suhuf, dan lain-lain). Dan
menolak salah satu kitab yang disebutkan diatas atau bahkan satu ayat saja maka
akan merusak pengabdian kita kepada Allah.

c) Ketiga, kita menaati Allah. Ini berjenjang mulai dari yang paling ringan dan sepele
sampai yang menyeluruh yakni semua yang dilakukan Rosulullah Saw.

Dalam sejumlah argumentasi substansi atau misi ajaran islam adalah pembawa rahmat
untuk seluruh alam. Yang mana meliputi berbagai bidang diantaranya:

1) Bidang Sosial,
Islam memperkenalkan ajaran yang bersifat egaliter atau kesetaraan dan
kesederajatan antara manusia dengan manusia lain.

2) Bidang Ekonomi,
Dimana dalam ekonomi bersendikan asas keseimbangan dan pemerataan. Dalam
ajaran islam seseorang diperbolehkan memiliki kekayaan tanpa batas, namun dalam
jumlah tertentu dalam hartanya itu dapat milik orang lain yang harus dikeluarkan
dalam bentuk zakat, infaq dan sedekah.
3) Bidang Politik,
Terlihat dari perintah Al-Qur’an agar seorang pemerintah bersikap adil, bijaksana
terhadap rakyat yang dipimpinnya, mendahulukan kepentingan rakyat daripada
kepentingan dirinya, melindungi rakyat, memberikan keamanan dan ketentraman
masyarakat.

4) Bidang Hukum,
Terlihat dari perintah Al-Qur’an QS.An-Nisa’ ayat 58 yang artinya “Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya
dan menyuruh kamu apabila menerapkan hukum diantara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya allah adalah maha mendengar lagi maha
melihat”.

Ayat tersebut memerintahkan seorang hakim agar berlaku adil dan bijaksana dalam
memutuskan perkara dengan tidak memandang perbedaan pada orang yang sedang
berperkara.

5) Bidang pendidikan.
Hal ini terlihat dari ajaran islam yang memberikan kebebasan kepada manusia
untuk mendapatkan hak-haknya dalam bidang pendidikan. Islam menganjurkan
belajar dengan sungguh-sungguh dalam keadaan perang dan menuntut ilmu mulai
dari buaian hingga ke liang lahat serta melakukannya sepanjang hayat.

Anda mungkin juga menyukai