Anda di halaman 1dari 11

PEMBENTUKAN LOGAM

Putut Hargiyarto, M.Pd.

1. Proses pembentukan logam


Pembentukan logam adalah istilah yang umum digunakan pada proses manufaktur di
mana bahan tersebut terdeformasi secara plastis untuk mengubah bentuk benda kerja atau
membuat bentuk cetakan geometri. Deformasi atau perubahan bentuk dihasilkan dari
penggunaan tool yang biasanya disebut die. Die tersebut memberikan tekanan di atas titik leleh
(plastis) logam. Logam selanjutnya berubah sesuai dengan bentuk geometri die. Alat-alat yang
digunakan untuk deformasi seperti itu dapat menggunakan cetakan, pukulan, dll. tergantung pada
jenis proses. Adapun proses pembentukan logam dengan cara deformasi plastik dimana untuk
perubahan bentuk tersebut diperlukan tekanan di atas titik leleh bahan.
Pada pembentukan logam secara plastis, diperlukan kekuatan tegangan yang yang lebih
besar dibandingkan tegangan untuk mengubah bentuk logam secara plastis. Jika kekuatannya
kecil maka perubahan bentuk geometrisnya terjadi perlahan-lahan. Namun ada beberapa proses
pembentukan yang menarik logam (drawing), yaitu ketika menekuk logam dan menerapkan
tegangan geser pada logam. Agar dapat dibentuk dengan baik, benda kerja harus memiliki sifat
yang tepat. Sifat yang harus dimiliki yakni mampu bentuk yang tinggi dan titik leleh (plastis) yang
rendah. Kedua sifat tersebut dipengaruhi oleh temperatur. Ketika temperatur logam meningkat,
sifat mampu bentuk logam meningkat dan kekuatan yield logam berkurang. Selain temperatur
ada faktor lain yang memengaruhi pembentukan logam. Faktor lain tersebut antara lain
kecepatan regangan dan gesekan.
Proses ini dibagi dalam 2 kategori: yaitu pembentukan balok logam (bulk deformation)
dan pembentukan lembaran/plat logam (sheet metal working). Secara skematis kategori di atas
digambarkan sebagai berikut.

41
Gambar 2.1. Pembagian pembentukan logam

2. Pembentukan balok logam (bulk deformation)


Pembentukan balok logam (bulk deformation) adalah proses deformasi yang besar yang
menghasilkan perubahan bentuk yang masif. Luas permukaan ke volume pekerjaan relatif kecil.
Sebagian besar dilakukan dalam kondisi kerja panas. Karakteristik proses bulk deformation
secara umum adalah mengubah bentuk benda kerja secara signifikan dan besar-besaran.
Karakteristik lainnya yaitu perbandingan luas permukaan bidang benda kerja dengan volumenya
relatif kecil (mengapa diberi istilah bulk). Bulk berlawanan dengan sheet, di mana sheet memiliki
luas permukaan bidang yang jauh lebih besar dari volumenya. Pembentukan balok logam (bulk
deformation) dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu:
a. Pengerolan (rolling processes)
b. Tempa (forging processes)
c. Extrusi (extrusion processes)
d. Penarikan batang dan kawat (wire and bar drawing)

42
(a) (b)

(c) (d)

Gambar 2.2. Proses: (a) pengerolan; (b) tempa; (c) ekstrusi; (d) penarikan batang dan kawat

Lihat tayangan video pada tautan-tautan berikut:


https://www.youtube.com/watch?v=XTU0Z-FkhtU
https://www.youtube.com/watch?v=XBg5iXGjhVY

a. Pengerolan (Rolling): Dalam proses ini, benda kerja dalam bentuk pelat atau lembaran
digilas di antara dua rol berputar ke arah bagian tebal sehingga ketebalannya berkurang.
Rol berputar menarik lembaran ke celah dan menggilasnya. Produk akhirnya dalam
bentuk lembaran. Proses penggilasan meliputi penggilasan pipih, penggilasan bentuk,
penggilasan cincin, penggilasan benang, penggilingan roda gigi, dan produksi pipa tanpa
sambungan dengan memutar plat menjadi gulungan pipa.
Lihat tayangan pada tautan berikut
https://www.youtube.com/watch?v=KRn73gKQ2YU
https://www.youtube.com/watch?v=LMkejBbl2A8
https://www.youtube.com/watch?v=Rhc_Kkc-vMY

b. Penempaan (forging): Benda kerja ditekan antara dua cetakan yang mengandung kontur
berbentuk tertentu. Bentuk-bentuk cetakan diberikan ke bagian akhir.

43
c. Ekstrusi (extrusion): Dalam hal ini, benda kerja ditekan atau didorong ke dalam cetakan
terbuka untuk membentuk benda pada cetakan sesuai penampang melintangnya.
Lihat tayangan pada tautan berikut
https://www.youtube.com/watch?v=743fHkOvOkA
https://www.youtube.com/watch?v=P8BWQBP4Vhk
d. Penarikan batang dan Kawat (wire and bar drawing): mirip dengan ekstrusi, bedanya
benda kerja ditarik melalui cetakan terbuka sesuai penampang melintang.
Lihat tayangan pada tautan berikut
https://www.youtube.com/watch?v=QKAg1yMZIpY
https://www.youtube.com/watch?v=QKAg1yMZIpY
https://www.youtube.com/watch?v=DiijXdCCU98
https://www.youtube.com/watch?v=wlLP3Etr1Ns

3. Pembentukan Lembaran Logam (Sheet metalworking).


Sheet metalworking merupakan proses pembentukan dan pemotongan pada logam
lembaran (sheet), plat logam strip, dan gulungan (coil). Bahan baku pada proses ini memiliki
perbandingan luas permukaan bidang dengan volume yang tinggi atau rasio luas permukaan
terhadap volume logam awal relatif tinggi. Perlakuan yang diterapkan pada lembaran logam
biasanya berupa tekanan. Oleh karena itu proses ini dapat pula disebut dengan istilah
pressworking.

(a) (b)

(c)
Gambar 2.3. Proses: (a) penekukan; (b) pencetakan; (c) pengguntingan

44
Pengerjaan pada logam lembaran selalu menggunakan temperatur cold working. Alat
yang digunakan biasanya berupa punch dan die. Punch merupakan bagian yang positif,
sedangkan die merupakan bagian yang negative yang digunakan untuk mengubah bentuk
lembaran. Adapun proses sheet metalworking antara lain: penekukan (bending), pencetakan
(drawing/deep drawing), dan pemotongan/pengguntingan (shearing).
a. Penekukan: Dalam hal ini, bahan lembaran dibengkokkan untuk membentuk sudut
terhadap sumbu.
b. Pencetakan: Dalam operasi ini, membentuk lembaran logam datar menjadi bentuk cekung
atau cekung seperti cangkir, dilakukan dengan meregangkan lembaran logam di
beberapa titik. Klem digunakan untuk menjepit lembaran plat pada cetakan, kemudian
pelubang didorong masuk ke lembaran logam. Lembaran dicetak ke dalam lubang
cetakan yang berbentuk rongga.
c. Menggunting: Ini tidak lain hanyalah pemotongan lembaran dengan proses tekanan geser
dengan gunting. adalah pemotongan benda kerja, ini termasuk membuat lubang. Secara
teknis menggunting tidak termasuk pembentukan deformasi plastis, tetapi ini merupakan
proses penting dalam pekerjaan pembentukan lembaran logam dan dikenal sejak lama
dalam proses pembentukan logam.
Lihat tayangan pada tautan berikut
https://www.youtube.com/watch?v=mz1st8rXh7k
https://www.youtube.com/watch?v=Y770ds3xSxA
https://www.youtube.com/watch?v=Rn31IEOKgQ8
https://www.youtube.com/watch?v=Rn31IEOKgQ8
https://www.youtube.com/watch?v=y4N2iusS-30

4. Pembentukan dingin, pembentukan hangat, dan pembentukan panas


Pekerjaan pembentukan logam dapat dilakukan dalam kondisi dingin, hangat atau panas.
Pekerjaan dingin pada umumnya dilakukan pada suhu kamar atau sedikit di atas suhu kamar.

a. Keuntungan pembentukan dingin dibandingkan dengan pembentukan panas:


1) dapat dicapai toleransi yang lebih akurat;
2) bentuk permukaan yang baik;
3) dengan pengerasan permukaan, kekuatan dan kekerasan dapat mencapai lebih tinggi;
4) aliran butir selama deformasi memberikan kesempatan untuk sifat arah yang diinginkan;
5) karena tidak ada pemanasan maka biaya tungku, bahan bakar, biaya listrik diminimalkan;
6) Pekerjaan pemesinan menjadi minimum karena cetakan membentuk ukuran yang
mendekati.

b. Kekurangan pembentukan dingin adalah:


1) diperlukan daya dan kekuatan yang lebih tinggi;

45
2) pengerasan regangan dari logam kerja membatasi jumlah pembentukan yang dapat
dilakukan,
3) kadang-kadang dingin membentuk-annealing-dingin membentuk siklus harus diikuti,
4) benda kerja tidak cukup ulet untuk bekerja dingin.

Pekerjaan pembentukan hangat dilakukan pada suhu tepat di atas suhu kamar tetapi di
bawah suhu rekristalisasi. Suhu kerja diambil menjadi 0,3 Tm di mana Tm adalah titik leleh dari
benda kerja. Keuntungan pada pembentukan hangat adalah: (1) meningkatkan sifat deformasi
plastik, (2) hanya membutuhkan daya yang rendah, (3) geometri kerja yang rumit mungkin, (4)
tahap annealing dapat dikurangi.
Pembentukan panas melibatkan deformasi di atas suhu rekristalisasi, antara 0,5Tm
hingga 0,75Tm. Adapun keuntungan pekerjaan pembentukan panas adalah: (1) deformasi plastis
yang signifikan dapat diberikan kepada sampel, (2) perubahan signifikan dalam bentuk benda
kerja, (3) diperlukan daya yang lebih rendah, (4) bahan dengan kegagalan prematur dapat
terbentuk panas, (5) pengerasan tidak menambah kekuatan. Namun di samping keuntungan juga
terdapat kekurangan, yaitu: (1) tool life yang lebih pendek, (2) bentuk permukaan akhir yang
buruk, (3) akurasi dimensi rendah, (4) sampel oksidasi permukaan.

5. Penempaan
Penempaan adalah proses deformasi di mana benda kerja ditekan antara dua landasan,
baik menggunakan beban impak atau beban hidraulik (atau beban bertahap) untuk
membentuknya. Penempaan digunakan untuk membuat berbagai komponen berkekuatan tinggi
untuk otomotif, aerospace, dan aplikasi lainnya. Komponen termasuk crankshafts mesin, batang
penghubung, roda gigi, komponen struktural pesawat terbang, bagian turbin engine jet dll.

Gambar 2.4. Klasifikasi proses penempaan.

46
a. Tempa cetakan terbuka
Dalam penempaan cetakan yang terbuka, benda kerja dimampatkan di antara dua pelat
datar atau cetakan, sehingga memungkinkan logam mengalir tanpa pembatasan dalam arah ke
samping relatif terhadap permukaan cetakan.

Gambar 2.5. Tempa cetakan terbuka

b. Tempa cetakan impresi


Pada tempa cetakan impresi, permukaan cetakan mengandung bentuk yang diberikan
pada benda kerja selama kompresi, sehingga membatasi aliran logam secara signifikan. Ada
beberapa materi ekstra cacat di luar kesan yang disebut flash. Ini akan dipangkas nanti.
Dalam penempaan tanpa flash, benda kerja sepenuhnya dibatasi dalam die dan tidak ada
flash yang dihasilkan. Jumlah benda kerja awal yang digunakan harus dikontrol secara akurat
sehingga sesuai dengan volume rongga mati.

Gambar 2.6. Tempa cetakan impresi

47
c. Penempaan tanpa flash
Contoh paling sederhana open die forging adalah kompresi billet pada sepasang cetakan
datar yang seperti uji kompresi. Ini juga dikenal sebagai upsetting atau upset tempa. Pada proses
ini ketebalan plat menurun dan diameter/keluasan meningkat. Di bawah kondisi ideal, di mana
tidak ada gesekan antara bilet dan permukaan cetakan, akan terjadi deformasi yang homogen.
Dalam hal ini, diameter/luas meningkat secara merata di seluruh ketebalannya. Dalam kondisi
ideal, ε = ln (ho / h). h akan sama dengan hf pada akhir kompresi, ε maksimum pada akhir proses
pembentukan. Juga F = σf A digunakan untuk menghitung gaya yang diperlukan untuk menempa,
di mana σf adalah tegangan yang berhubungan dengan ε pada tahap proses pembentukan.

Gambar 2.6. Penempaan tanpa flash

6. Keselamatan dan kesehatan kerja pada kerja pembentukan bahan logam


Pekerjaan pembentukan bahan logam menurut prosesnya menimbulkan berbagai risiko
terhadap keselamatan dan kesehatan, baik itu bagi pekerja, peralatan kerja, lingkungan kerja
maupun masyarakat di sekitar pekerjaan. Mencermati risiko bahaya tersebut maka diperlukan
upaya pencegahan dan pengendalian risiko bahaya, agar tidak timbul kecelakaan kerja maupun
penyakit akibat kerja. Adpun langkah-langkah pencegahan dan pengendalian risiko bahaya
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan identifikasi bahaya, analisis risiko bahaya, penyusunan
rencana pencegahan dan pengendalian bahaya serta evaluasi pelaksanaan kegiatan
pengendalian bahaya.

a. Identifikasi bahaya
Identifikasi risiko bahaya dapat dilakukan dengan mengumpulkan berbagai informasi
bahaya yang dapat timbul dari proses pembentukan logam. Bentuknya dapat dibuat dalam tabel
sebagai berikut.

48
Tabel 2.1. Identifikasi risiko bahaya pada proses pembentukan logam
Tindakan
Risiko Bahaya Akibat yang terjadi Pencegahan
pengendalian
Pemanasan benda Radiasi panas, terpecik Buat petunjuk Gunakan baju tahan
kerja pada proses slag benda kerja yang penggunaan panas, pelindung muka
penempaan. panas pengoperasian dan wajah dari radiasi
peralatan yang aman panas, sepatu safety dll.
Penggunaan alat Terpukul, terjepit, Buat petunjuk Gunakan perkakas
pemukul pada proses tertimpa benda berat penggunaan perkakas secara hati-hati dan ikuti
tempa yang aman petunjuk penggunaan
Penggunaan alat Tersayat, terpotong, Buat petunjuk Gunakan perkakas
pemotong plat penggunaan perkakas secara hati-hati dan ikuti
yang aman petunjuk penggunaan
Penanganan material Gangguan otot Ikuti pedoman Gunakan alat angkat
secara manual (musculoskeletal) operasional baku dan angkut yang
(membungkuk, termasuk terkilir dan (SOP) memadai
menjangkau, kram Gunakan alat angkat Cari bantuan jika tidak
meregangkan, menarik, dan angkut yang mampu bekerja sendiri
mengangkat, gerakan memadai Berlatih:
berulang, postur kaku) Berlatih penanganan strecing/pemanasan
material yang aman sebelum bekerja dan
Sediakan bantuan pendinginan
yang cukup sesudahnya
Kebisingan dan getaran Bising dalam waktu Ikuti pedoman Ikuti tata cara kerja yang
lama akan mengurangi operasional baku aman
pendengaran (SOP) Gunakan APD yang
Getaran menyebabkan Rawat perkakas memadai dan sesuai
gangguan otot dan bertenaga secara
nyeri berkala untuk
mengurangi bising
Periksa nilai ambang
batas paparan bising
Gunakan APD yang
sesuai

b. Analisis risiko bahaya


Analisis risiko bahaya berguna untuk mengukur tingkat bahaya yang terjadi. Risiko
bahaya bergantung pada dua hal, pertama pada tingkat keparahan akibat kecelakaan dari
kegiatan tersebut. Hal ini diukur dari banyaknya korban luka atau meninggal dunia. Hal yang
kedua adalah tingkat keseringan, yaitu seberapa sering kecelakaan terjadi dalam kegiatan
pekerjaan itu. Seringnya kejadian dihitung berdasarkan jumlah kejadian per satuan waktu. Bisa
harian, pekan, bulan atau tahun. Secara skematis digambarkan dalam tabel berikut.

49
Tabel 2.2. Analisis tingkat keseringan dan keparahan bahaya
Tingkat keseringan Tingkat keparahan
No
Level/Tingkat keseringan Level/tingkat keparahan
1 A/sering Sebulan sekali 1/ringan Luka ringan; kerusakan pabrik < US $10.000;
produktivitas berkurang;
2 B/hampir sering Terjadi kurang dari 2/kecil Perawatan P3K; kerusakan pabrik US $
satu tahun 10.000-50.000; produksi berhenti
3 C/kadang- Terjadi setahun 3/sedang Diperlukan perawatan medis; kerusakan pabrik
kadang sekali US $ 50-100 ribu; kehilangan produktivitas 1
hingga 5 hari; kehilangan produksi;
4 D/hampir jarang Terjadi kurang dari 4/besar Cedera yang luas; kerusakan tanaman lebih
5 tahun sekali dari $ 100-500K; kehilangan produktivitas 1
minggu,
5 E/jarang Terjadi lebih dari 5 5/bencana Kematian, kehilangan produktivitas 1 bulan;
tahun sekali Kerugian lebih dari US $ 500ribu +

Tabel 2.3. Analisis risiko bahaya


CONSEQUENCES
LIKELIHOOD 1 2 3 4 5
INSIGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR CATASTROPHIC
A
H H E E E
ALMOST CERTAIN
B
M H H E E
LIKELY
C
L M H E E
MODERATE
D
L L M H E
UNLIKELY
E
L L M H H
RARE

Tabel 2.4. Kriteria Toleransi


TIDAK DAPAT DITOLERANSI
Diperlukan tindakan segera, aktivitas tidak boleh dimulai atau harus dihentikan.
E = EXTREME Manajemen tertinggi perlu dilibatkan, untuk menentukan apakah akan menerima risiko
atau menerapkan kontrol lebih lanjut menggunakan hierarki kontrol.
DIKURANGI AGAR DAPAT TERKENDALI
H = HIGH Perhatian Manajemen Operasional diperlukan untuk mengendalikan risiko. Eliminasi,
Substitusi, Isolasi, pengendalian teknik harus dilaksanakan.
DAPAT DITOLERANSI
M = MODERATE Risiko dapat dikelola oleh manajemen risiko tingkat menengah termasuk Pengendalian
Sistem HSE (Instruksi Kerja, JSEA, PROGRAM PERILAKU
DAPAT DITOLERANSI
L = LOW Kelola oleh alat manajemen risiko harian (JSEA, PROGRAM PERILAKU).

50
c. Alat Pelindung Diri
Pekerjaan pembentukan logam dengan berbagai risiko keselamatan dan kesehatan kerja
harus dilengkapi dengan alat pelindung yang memadai:
1) Pakaian kerja yang memenuhi syarat terhadap bahaya radiasi panas meliputi: helm,
pelindung muka, pelindung mata, pelindung telinga terhadap kebisingan, pelindung
tangan/lengan, jacket tahan panas dan sepatu safety.
2) Penggunaan alat angkat dan angkut sesuai kebutuhan untuk pemindahan produk-produk
pembentukan logam.
3) Penerangan tempat kerja yang memadai.
4) Tata udara untuk memperoleh udara segar sehingga kebutuhan oksigen bagi pekerja
tercukupi, jika diperlukan dapat diadakan supplier dan exhauser udara.

d. Hal-Hal Yang Harus Dihindari Saat Bekerja


1) Jangan mengganggu perhatian operator. Senda gurau dapat menyebabkan cedera dan
harus dilarang keras.
2) Jangan memakai pakaian longgar, sarung tangan, dasi, cincin, gelang atau perhiasan
lain yang dapat terjerat di bagian yang bergerak. Membatasi rambut panjang.
3) Jangan melepas tatal/bram dengan tangan. Tunggu sampai mesin berhenti berjalan
untuk membersihkan tatal dengan vakum, sikat atau garu.
4) Jangan biarkan mesin berjalan tanpa pengawasan. Matikan jika ditinggal.
5) Jangan lepas pahat yang macet tanpa mematikan power terlebih dahulu.
6) Jangan membersihkan tangan dengan cairan pendingin/coolant.
7) Jangan gunakan lap dekat bagian yang bergerak dari mesin.
8) Jangan gunakan udara kompresor untuk membersihkan kotoran dari mesin atau untuk
membersihkan kotoran dari pakaian.

51

Anda mungkin juga menyukai