Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324720778

ANALISA UJI KEAUSAN MATERIAL St 37 HASIL CARBURIZING DAN


HARDENING DENGAN MENGGUNAKAN MESIN UJI KEAUSAN HORIZONTAL

Conference Paper · April 2018

CITATIONS READS

0 1,300

3 authors, including:

Umen Rumendi
Politeknik Manufaktur Bandung
6 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Technology of Material View project

All content following this page was uploaded by Umen Rumendi on 24 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

ANALISA UJI KEAUSAN MATERIAL St 37 HASIL


CARBURIZING DAN HARDENING DENGAN
MENGGUNAKAN MESIN UJI KEAUSAN HORIZONTAL
Tri Sugeri Gumilar Permana1, Umen Rumendi2
(1) Mahasiswa POLMAN Bandung, Phone : 085659524030, email : trisugerigp@rocketmail.com
(2) Dosen POLMAN Bandung, Phone : 085320306497, email : umenrumendi@polman-bandung.ac.id

Abstrak

Dalam kondisi operasinya, komponen mesin memiliki kelemahan yaitu nilai kekerasan yang rendah sehingga
menyebabkan kegagalan dalam proses operasinya. Jenis kegagalan yang terjadi diantaranya yaitu keausan,
deformasi, sobek dan pecah. Proses carburizing merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan aus
dan kekerasan permukaan pada komponen yang terbuat dari baja karbon rendah, sehingga material tersebut akan
memiliki kekerasan dan ketahanan aus yang lebih baik, khususnya untuk komponen mesin yang saling
bergesekan seperti roda gigi dan dudukan pada poros. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keausan
material St 37 dengan dimensi ukuran 60x20x10 mm yang dilakukan proses carburizing dan hardening dengan
menggunakan mesin uji keausan horizontal. Spesimen kemudian dibagi menjadi 3 variasi yaitu spesimen as it is,
as carburized, dan as hardened and tempered. Pengujian keausan dilakukan di mesin uji keausan horizontal
dengan parameter kecepatan gesekan sebesar 770 rpm dan panjang langkah maju mundur sepanjang 157,2 mm.
Waktu pengujian keausan untuk masing-masing spesimen yaitu 3 jam dengan melakukan pengecekan hasil pada
setiap 1 jam pengujian. Pengujian ini menghasilkan variasi tingkat keausan sehingga dapat dibandingkan laju
keausan dan ketahanan aus dari masing-masing spesimen.

Kata kunci : carburizing, hardening, tempering, keausan, kekerasan

1. Pendahuluan ketahanan ausnya maka dilakukan proses


1.1. Latar Belakang pengujian di mesin uji keausan horizontal.
Keausan merupakan faktor penting dalam Penggunaan material St 37 didasarkan pada
mengurangi fungsi pemesinan termasuk pertimbangan beberapa faktor diantaranya,
membatasi usia pakai dan performance berbagai material tersebut merupakan baja karbon rendah
komponen mesin, hal ini mengakibatkan yang secara ekonomi harganya murah, mudah
peningkatan biaya maintenance. “Pengurangan didapat, tersedia dalam berbagai macam bentuk
fungsi suatu komponen mesin 70% disebabkan dan ukuran, mudah dalam proses pemesinan,
oleh kerusakan pada permukaan logam yang mudah dibentuk, dan bisa dilakukan rekayasa
meliputi keausan (55%), dan korosi (15%). dengan meningkatkan fungsi konstruksi menjadi
Mekanisme keausan yang dominan adalah fungsi komponen.
keausan adhesif (25%), dan abrasif (20%), Material St 37 hasil carburizing diharapkan
sedangkan sisanya disebabkan oleh mekanisme akan memiliki ketahanan aus yang lebih baik,
keausan yang lain (Rabinowicz, 1995)”. khususnya untuk komponen mesin yang saling
Mengingat keausan merupakan penyebab utama bergesekan seperti roda gigi dan dudukan pada
kehilangan fungsi mesin maka perlu usaha untuk poros. Untuk membuktikan ketahanan aus
meningkatkan sifat mekanis logam terutama (wearness), maka harus dilakukan uji keausan
ketahanan terhadap keausan, diantaranya dengan metode yang disesuaikan dengan kondisi
melalui proses carburizing. Penelitian pada baja alat uji keausannya. Pengujian keausan ini akan
karbon rendah yang melalui proses carburizing dilakukan pada tiga variasi spesimen yaitu,
yaitu untuk tujuan pembuatan komponen yang spesimen as it is, as carburized, dan as
lebih tahan terhadap keausan. Proses hardened and tempered. Pengujian keausan
carburizing pada baja karbon rendah akan dilakukan di mesin uji keausan horizontal
meningkatkan kekerasan pada bagian dengan parameter kecepatan gesekan sebesar
permukaan tetapi tetap ulet pada bagian 770 rpm, panjang langkah maju mundur
dalamnya sehingga memiliki ketahanan aus sepanjang 157,2 mm, media penggesek
yang lebih baik di permukaan. Untuk melihat (abrassive wear) menggunakan campuran oli

1
STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

dan serbuk karborundum dengan ukuran a. Untuk menurunkan kekerasan dan


kekasaran 600. Waktu pengujian keausan untuk meningkatkan keuletan benda hasil proses
masing-masing spesimen ditentukan selama 3 hardening.
jam dengan melakukan pengukuran keausan b. Mengurangi tegangan dalam, akibat kejutan
setiap 1 jam. Dari hasil pengujian keausan dapat pendinginan yang tiba-tiba.
diketahui terjadinya variasi tingkat keausan c. Memperbaiki/ mendapatkan struktur logam
sehingga dapat dihitung laju keausan dan yang halus.
ketahanan aus dari masing-masing spesimen. 2.3. Keausan
2. Tinjauan Pustaka Secara umum keausan (wear) didefinisikan
2.1. Proses Carburizing sebagai kerusakan pada permukaan padat yang
Pack carburizing adalah metoda pengerasan disebabkan oleh hilangnya atau perpindahan
permukaan baja di mana baja tersebut diletakkan material akibat gaya mekanik dari sebuah
dalam kotak sementasi yang berisi campuran hubungan padat (solid), cair (liquid), atau gas.
karburasi (carburizing compound) lalu Pada dasarnya ada tiga jenis keausan yaitu
dipanaskan sampai temperatur tertentu. Sumber keausan adhesi (adhesive wear), keausan abrasif
utama karbon pada permukaan komponen yang (abrasive wear) dan keausan erosi (erosive
di-carburizing adalah karbon monoksida. wear). Keausan abrasif timbul ketika permukaan
Karbon monoksida (2CO) akan terurai menjadi yang keras, kasar meluncur pada permukaan
karbon dioksida (CO2) dan karbon bebas (C). yang lebih lunak, menusuk kedalam dan
Karbon bebas inilah yang akan berdifusi pada menghasilkan alur-alur.
lapisan permukaan baja. Sedangkan karbon Penelitian ini difokuskan pada masalah keausan
dioksida yang terjadi dari reaksi sebelumnya abrasif. Metode pengujian yang dilakukan yaitu
bereaksi kembali dengan karbon dari medium interaksi material padat yang digesekkan secara
dan menghasilkan karbon monoksida yang baru. horizontal. Pengujian keausan yang dilakukan
Dan reaksi selanjutnya kembali berulang. menggunakan mesin uji keausan horizontal
2.2. Proses Hardening dengan rumusan yang digunakan adalah sebagai
Flame Hardening adalah proses perlakuan panas berikut :
di mana permukaan dari baja dipanaskan dengan
cepat sampai suhu di atas titik kritis baja Selisih berat ∆W = W0 – W1
(temperatur austenit). Setelah butiran struktur Laju Keausan =
telah menjadi fasa austenitik (austenitized), baja
dengan cepat di-quench, proses ini akan
mengubah austenit menjadi martensit. Keterangan :
Sebaliknya, proses transformasi pendinginan t = lamanya pengujian (jam)
secara lambat, akan menghasilkan struktur A = Luas spesimen uji keausan (mm2)
perlit, bainit, dan martensit, dengan struktur W0 = Berat awal (gram)
akhir menjadi kombinasi dari ketiganya. Wn = Berat setelah pengujian ke-n
Hasilnya adalah baja yang relatif lunak dan ulet. ∆W = Hasil selisih berat (gram)
Untuk mencapai kekerasan, baja harus
didinginkan dengan cepat sehingga melewati Politeknik Manufaktur Negeri Bandung dalam
dua fase transformasi dan mengubah langsung hal ini membuat mesin uji keausan horizontal
dari austenit ke martensit. dengan prinsip kerja sebagai berikut :
Tempering adalah proses pemanasan kembali
baja yang sudah di-quenching dalam struktur
martensite. Tempering dilakukan pada suhu 1000
C sampai 6000 C.
Tempering ini harus segera dilakukan setelah
baja didinginkan pada proses quenching, untuk
mencegah terjadinya gerakan struktur yang labil.

Tujuan tempering :
Spesimen (w) bergerak maju mundur secara
horizontal bergesekan dengan pelat landasan

2
STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

bawah. Pelat atas mempunyai pegas dan suhu tercapai, spesimen didinginkan secara
memberikan gaya normal (N) ke bawah untuk langsung pada media air. Selanjutnya spesimen
menjaga agar spesimen tetap bergesekan. dibersihkan dan dihaluskan kembali untuk
3. Metode Penelitian dilakukan proses tempering. Proses tempering
Spesimen St 37 yang digunakan memiliki dilakukan pada tungku terbuka dengan
komposisi material : 0,15% C, 0,14% Si, 0,41% temperatur 3500C kemudian didinginkan di
Mn,0,02% P,dan 0,03%S. Penelitian ini dibagi udara pada suhu kamar.
menjadi 3 variasi spesimen dengan perincian : 4. Pengujian Kekerasan (hardness)
 1 spesimen as it is (spesimen tanpa Ketiga variasi spesimen diuji kekerasan
perlakuan heat treatment) permukaannya dengan menggunakan pengujian
 1 spesimen as carburized (spesimen yang Rockwell. Pengujian kekerasan permukaan
melalui proses carburizing); dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai
kekerasan pada masing-masing spesimen setelah
 1 spesimen as hardened and tempered
melalui proses perlakuan panas yang berbeda
(spesimen yang melalui proses
5. Pengujian Keausan (wear)
carburizing, hardening, kemudian
Pengujian keausan dilakukan dengan maksud
tempering).
untuk mengetahui nilai laju keausan dan
3.1 Prosedur Penelitian ketahanan aus benda terhadap gesekan. Prinsip
1. Dimensi spesimen yang digunakan yaitu 60
dari pengujian ini yaitu dengan menggesekkan
x 20 x 10 mm. Spesimen tersebut
spesimen uji terhadap permukaan lain yang
merupakan hasil proses gerinda sehingga
lebih keras. Untuk mengetahui nilai laju keausan
permukaannya rata dan halus.
yaitu dengan membandingkan berat benda uji
2. Proses carburizing dilakukan dengan cara :
sebelum dan sesudah dilakukan penggesekkan.
a. Melakukan penimbangan media
Pada pengujian keausan ini digunakan mesin uji
carburizing, kemudian media tersebut
keausan horizontal. Parameter pengujian
ditambahkan dengan barium karbonat
keausan disesuaikan dengan spesifikasi mesin
sebesar 10% dari berat media
uji keausan tersebut. Berikut ini merupakan
carburizing. Selanjutnya kedua unsur
spesifikasi mesin yang digunakan :
tersebut dicampur dengan cara diaduk
1. Kecepatan putar mesin uji keausan yaitu
sehingga pencampurannya menjadi
770 rpm.
merata atau homogen.
b. Spesimen uji dimasukkan ke dalam 2. Jarak langkah maju-mundur mesin uji
kotak sementasi dan disusun dibagian keausan yaitu 157,2 mm.
tengah media karbon, kemudian media 3. Media gesekan (abrassive wear)
carbon dipadatkan, hal ini untuk menggunakan karborundum dengan ukuran
mengurangi O2 didalam media kekasaran 600 yang dicampurkan pada oli.
carburizing yang dapat menyebabkan Campuran karborundum dan oli ini
decarburizing, selanjutnya kotak ditempatkan secara merata pada landasan
sementasi ditutup dengan pelat baja gesekan sebelum pengujian dilakukan.
kemudian pada celah-celah kotak 4. Waktu pengujian keausan untuk masing-
ditutup dengan tanah liat. masing spesimen yaitu 3 jam dengan
c. Kotak sementasi dimasukkan ke dalam melakukan pengukuran hasil pada setiap 1
dapur pemanas dengan temperatur jam pengujian.
pemanasan 9300C selama 4 jam. Waktu 4. Hasil dan Pembahasan
carburizing 4 jam ini dipilih 4.1. Hasil Pengujian Kekerasan permukaan
berdasarkan penelitian sebelumnya a. Spesimen as it is
untuk mendapatkan kedalaman penetrasi
karbon 1 mm.
3. Proses Hardening
Untuk spesimen as hardened and tempered,
perlakuan dilanjutkan dengan proses flame
hardening pada tungku terbuka dengan suhu
pemanasan 8500C dengan indikator suhu
pemanasan yaitu warna (merah terang). Setelah b. Spesimen as carburized

3
STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

c. Spesimen as hardened and tempered


1. as hardened

2. as tempered 2. Laju Keausan

Laju Keausan =

Keterangan :
A = Luas Penampang (mm2)
Berikut ini merupakan grafik kekerasan
t = waktu pengujian (jam)
permukaan spesimen.
∆W rata-rata = selisih berat rata-rata (gram)

Berdasarkan grafik diatas, spesimen as it is


memiliki laju keausan paling tinggi yaitu
0,000114 gram/mm2.jam. Spesimen as hardened
and tempered memiliki laju keausan paling
rendah yaitu 0,000031 gram/mm2.jam. Hal ini
Berdasarkan grafik uji kekerasan, didapatkan menunjukan bahwa semakin tinggi nilai
nilai rata-rata kekerasan untuk spesimen as it is kekerasan permukaan pada benda maka laju
sebesar 70 HRB atau 127,3 HV, spesimen as keausannya akan semakin rendah.
carburized sebesar 96,8 HRB atau 230,7 HV,
spesimen as hardened and tempered sebesar Persentase laju keausan didapat dari asumsi
38,2 HRC atau 374,5 HV. Data tersebut bahwa spesimen dengan laju keausan tertinggi
menunjukkan bahwa spesimen as hardened and yaitu spesimen as it is memiliki laju keausan
tempered memiliki nilai kekerasan paling tinggi 100%. Spesimen as it is ini menjadi acuan untuk
dan spesimen as it is memiliki kekerasan paling menghitung persentase laju keausan dari
rendah. spesimen as carburized dan as hardened and
4.2 Hasil Pengujian Keausan tempered.
1. Uji Keausan  Laju keausan spesimen as it is = 0,000114
gram/mm2.jam
% Laju keausan = 100%.
 Laju keausan spesimen as carburized =
0,000067 gram/mm2.jam
Keterangan : % Laju Keausan
W = Berat spesimen = 100% - ( 0,000114 - 0,000067 .100%)
W0 = Berat awal spesimen 0,000114
∆W= Selisih berat spesimen = 58,54%.
Berikut ini merupakan grafik pengurangan berat  Laju keausan spesimen as hardened and
spesimen. tempered = 0,000031 gram/mm2.jam

4
STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

% Laju Keausan is. Spesimen as carburized memiliki


= 100% - ( 0,000114 -0,000031 .100% ) peningkatan 41,46% dibanding spesimen as it is.
0,000114 Dengan demikian, semakin tinggi nilai
= 26,83%. kekerasan permukaan maka semakin tinggi pula
nilai ketahanan aus pada spesimen tersebut.
Berikut ini merupakan grafik persentase laju
keausan. 5. Kesimpulan
1. Spesimen as it is memiliki nilai rata-rata
kekerasan permukaan sebesar 70 HRB atau
127,3 HV, spesimen as carburized sebesar
96,8 HRB atau 230,7 HV, dan spesimen as
1 = as it is
2 = as carburized
hardened and tempered sebesar 38,2 HRC
3 = as hardened atau 374,5 HV.
and tempered
2. Terjadi variasi laju keausan dari spesimen
St 37 pada kondisi as it is, as carburized,
dan as hardened and tempered. Laju
keausan spesimen as it is sebesar 0,000114
gram/mm2.jam, laju keausan spesimen as
3. Peningkatan Ketahanan Aus carburized sebesar 0,000067
Berikut ini merupakan persentase peningkatan gram/mm2.jam, dan laju keausan spesimen
ketahanan aus dari ketiga spesimen yang diuji. as hardened and tempered sebesar
 Laju keausan spesimen as it is = 0,000114 0,000031 gram/mm2.jam.
Untuk pengembangan penelitian lebih lanjut,
gram/mm2.jam peneliti menyarankan agar dilakukan analisa uji
% Peningkatan ketahanan aus = 0%. keausan dengan memvariasikan parameter
 Laju keausan spesimen as carburized = abrasive wear yaitu dengan menggunakan
0,000067 gram/mm2.jam ukuran karborundum yang berbeda di mesin uji
keausan horizontal.
% Peningkatan ketahanan aus
= 0,000114 -0,000067 .100%
0,000114 Referensi/Daftar Pustaka
= 41,46%. [1] Hamzah, Muhammad Sadat, dan Iqbal,
Muhammad. 2008. “Peningkatan
Ketahanan Aus Baja Karbon Rendah
 Laju keausan spesimen as hardened and
dengan Metode Carburizing”. Jurnal
tempered = 0,000031 gram/mm2.jam SMARTek Vol.6 No. 3 Agustus 2008 : 169
% Peningkatan ketahanan aus – 175.
= 0,000114 -0,000031 .100% ) [2] Sofiyyudin, Ahmad Aniq. 2007. “Pengaruh
0,000114 Suhu Carburizing Menggunakan Media
= 73,17%. Arang Batok KelapaTerhadap kekerasan
Berikut ini merupakan grafik persentase dan ketahanan Aus Roda Gigi Baja AISI
peningkatan ketahanan aus. 4140”. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
[3] Adwan, Niko Nursyamsu. 2013. “Analisis
Proses Pack Carburizing Dengan
Campuran Media Sekam Padi + 10%, 20%
Dan 30% Baco3 Untuk Meningkatkan
Kekerasan Permukaan Baja St 41”.
Bandung : Politeknik Manufaktur Negeri
Bandung.
Berdasarkan grafik, spesimen as hardened and
tempered memiliki peningkatan ketahanan aus
tertinggi yaitu 73,17% dibanding spesimen as it

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai