Anda di halaman 1dari 17

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

ILMU KOMUNITAS I

Pengaturan Makanan Pada Olahragawan

Dosen Pembimbing : Haswi Widhi Nurgrahani,S.KM

Disusun Oleh :

1. Duvan Reynaldy Omega (01.2.17.00599)


2. Devi Sintia Devi Br S. (01.2.17.00597)
3. Dian Hasbuni (01.2.17.00598)
4. Gidion Krisma P. W. (01.2.17.00607)
5. Niluh Nopi Ariyani (01.2.17.00618)
6. Ardaninggar K.R.N.A.W. (01.2.17.00594)
7. Irena Siska Manalu (01.2.17.00610)
8. Emelia Agapa (01.2.17.00604)
9. Jesisca Silvia M. Teurupun (01.2.17.00612)
10. Meri Pekei (01.2.17.00617)
11. Yunita Toda (01.2.17.00633)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS.BAPTIS KEDIRI


PRODI KEPERAWATAN STRATA 1
TAHUN AJARAN 2017/2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang 1

1.2 RumusanMasalah 1

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 DefinisiKebutuhanGizi 3

2.2 Pengaturan Makan pada Hari Latihan 9

2.3 MakananSesudahBertanding 10

2.4 Karbohidrat Loading 11

2.5 PengelompokanBahanMakan 12

2.6 KebutuhanKalori 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 14

3.2 Saran 14

Daftar Pustaka 47

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaturan Makanan Untuk
Olahragawan”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Komunitas 1.
Rasa dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini tentunya masih belum sempurna, maka dari itu kritik dan saran
kami perlukan guna perbaikan penyusunan makalah berikutnya.
Demikian makalah ini penulis buat, semoga dengan adanya makalah ini
pembaca terutama mahasiswa keperawatan dapat memahami tentang asuhan
keperawatan anak dan dapat mengaplikasikannya di dalam dunia kesehatan.

Kediri, 23 Maret 2019

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Kesehatan sangat penting dalam peningkatan sumberdaya manusia.Oleh

karena itu, pembangunan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat harus selalu

ditingkatkan untuk dapat mencapainya. Salah satu cara untuk dapat

mempertahankan kesehatan dan meningkatkan ketahanan fisik adalah berolahraga.

Olahraga dapat dilakukan oleh siapapun, oleh karena itu pengetahuan gizi

olahraga juga sangat penting bagi masyarakat maupun atlet yang berprestasi.Pada

masa pertumbuhan maupun perkembangan, proses kehidupan seseorang

dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah intake zat gizi.Disamping itu,

gizi juga berpengaruh dalam mempertahankan dan memperkuat daya tahan tubuh.

Hal tersebut berlaku pula bagi seorang atlet, meskipun secara lebih khusus

kebutuhan jenis dan jumlah zat gizi bagi seorang atlet akan berbeda dengan

seorang yang bukan atlet. Karena, kegiatan fisik dan psikis berbeda baik selama

masa latihan maupun pada saat pertandingan.Prestasi olahraga yang dicapai oleh

para atlet sangat dipengaruhi oleh ketepatan penentuan dan penyediaan jenis dan

jumlah zat gizi yang dibutuhkan.Dengan demikian untuk mendapatkan kualitas

atlit dengan gizi yang baik diperlukanlah tata gizi yang seimbang untuk latihan.

Dalam makalah ini, akan membahas apa saja yang menjadi bahasan pokok

dalam tata gizi seimbang untuk latihan.

1.2 RumusanMasalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Kebutuhan Gizi?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Pengaturan Makan pada Hari Latihan?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Makanan Sesudah Bertanding?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan Karbohidrat Loading?
1.2.5 Apa yang dimaksud dengan Pengelompokan Bahan Makan?
1.2.6 Apa yang dimaksud dengan Kebutuhan Kalori?

1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan mengenai Kebutuhan Gizi?
1.3.2 Menjelaskan mengenai Pengaturan Makan pada Hari Latihan?
1.3.3 Menjelaskan mengenai Makanan Sesudah Bertanding?
1.3.4 Menjelaskan mengenai Karbohidrat Loading?
1.3.5 Menjelaskan mengenai Pengelompokan Bahan Makan?
1.3.6 Menjelaskan mengenai Kebutuhan Kalori?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Gizi

Pada dasarnya makanan olahragawan tidak jauh berbeda dengan makanan

bukan olahragawan, kecuali hanya jumlah karbohidrat dan air yang lebih

besar.Takad makanan khusus yang dapat meningkatkan prestasi. Vitamin dalam

jumlah besar tidak akan berpengaruh pada prestasiatlet yang memang sudah
berada dalam kondisi latihan yang baik. Peranutan makanan adalah mendukung

tercapainya dan terpertahankannya kondisi badan yang telah diperoleh dari latihan,

serta menyediakan tenaga yang diperlukan sewaktu melakukan latihan maupun

pertandingan. Pengaturan makan disamping ditujukan untuk maksud tersebut, juga

harus mempertimbangkan ukuran antropometrik,faal dan metabolis metubuh, cita-

rasa, kebiasaan dan kepercayaannya, selera dan daya cernanya. Pedoman empat

sehat lima sempurna yang sejak dini diperkenalkan kepada masyarakat, dapat

menjadi acuan dalamm emenuhi kebutuhan makan bagi olahragawan.

Kebutuhan energi merupakan prioritas yang utama bagi atlet.

Keseimbangan energi untuk menjaga masa jaringan-jaringan, imun dan fungsi-

fungsireproduksi, dan penampilan optimal atlet. Keseimbangan energi

inididefinisikansebagaipemasukanenergi (energi yang dihasilkandarimakanan,

cairan, dan produksuplement) dikalipengeluaranenergi (pengeluaranenergi, basal

metabolisme, efek-efekdaripemasukanmakanan, dan

aktivitasfisik).Denganpemasukanenergi, lemak dan masa ototdapatdigunakan oleh

tubuhuntuksumbercadanganenergi. Pengeluaran energy dapatdipengaruhi oleh

umur, jeniskelamin, massatubuh, berat lemak tubuh, intensitas, frekuensi dan

durasilatihan. Untukatlet, rekomendasi yang

dapatdigunakanuntukmengevaluasimacam-macamlatihanuntukintensitas,

frekuensi, dan durasi,

kemudianuntukmenghitungpemasukanenergiuntukaktivitasnormal.Banyakatlet

yang memerlukankonsumsienergi yang cukupuntukmenjagaberat dan

komposisitubuhselamamelakukanaktivitasatauberolahraga.

2.1.1 Makronutrition

1. Karbohidrat

Sumber energy utama pada berbagaitingkat dan

jenisaktivitasfisikberasaldarikarbohidrat.Lemak dan protein yang


berfungsiuntukmempertahankanaktivitasfungsionaltubuh.Dikenal 2

jeniskarbohidrat, yaitukarbohidratsederhana dan kompleks.

Glukosaadalah salah satukarbohidratsederhana yang

dapatdigunakansecaralangsungsebagaisumber energy oleh sel-

seltubuh,

namunbilajumlahnyaberlebihanmakadapatdikonversimenjadicadangan

glikogendihati dan diotot, dan

bilamasihberlebihanakandisimpandalambentuk lemak

dijaringanadiposa. Karbohidratkompleksadalahkarbohidrat yang

berantaipanjang yang merupakangabungan 3 ataulebihmolekulglukosa.

Untukmembantumeningkatkansimpanankarbohidratditubuh,

atletdirekomendasikanuntukmemenuhisekitar 55-65% dari total

kebutuhanenerginyamelaluikonsumsimakanan kaya karbohidrat.

Sesuaidengantingkataktivitas yang dilakukan oleh atlet,

nilaipersentasedapatberubah, namunsecarapraktis,

kebutuhankarbohidratdapatdipenuhimelaluikonsumsi 10-12 gr/kg BB

per hariapabiladurasilatihan 4-6 jam per hariataulatihanberat, dan

menghadapipertandingan.Konsumsisebanyak 5-7 gr karbohidrat/ kg

berat badan per haridilakukan pada

harilatihanringandengandurasipendek. Simpananglikogen di

ototmerupakan 1% darimassaotot, sedangkanglikogenhatimerupakan

8-10% dari total massahati. Meskipundemikian,

secarakeseluruhansimpananglikogen di ototdua kali

lebihbesardarihatikarenamassaotottubuhjauhlebihbesardaripadamassah

ati.

Sebagaisumberenergi,

simpananglikogendalamtubuhakanmempengaruhiperformaatletsecaral

angsung, baik pada saatlatihanmaupunbertanding.


Secaragarisbesarhubunganantarakonumsikarbihidrat,

simpananglikogen, dan performaatletdapatdisimpulkansebagaiberikut:

Konsumsikarbohidrat yang

tinggiakanmeningkatkansimpananglikogentubuh, dan

semakintinggisimpananglikogenakansemakintinggi pula aktivitas yang

dapatdilakukan.

2. Lemak

Merupakansumberenergi yang paling efisien dan paling

banyakdigunakan pada

olahragadenganintensitasrendahsampaimenengah. Orang

terlatihdapatmemanfaatkan lemak lebihbanyak,

sehinggaakanmenghematglikogenotot. Semakinterlatihseseorang,

semakinbanyakcadangan lemak di

ototnya.Meskipundalamsatugramnya lemak

dapatmemberienergiterbanyak, namunprosesnyalambat dan

membutuhkanoksigenyanglebihbanyakdibandingdengankarbohidrat.

Di dalamtubuh, simpanan lemak

terutamaadadalambentuktrigliserida dan akanberada di

jaringanototsertajaringan adipose. Ketikasedangberolahraga,

simpanantrigliseridaakandipecahmenjadigliserol dan asam lemak

bebasuntukkemudiandimetabolisirsehinggamenghasilkanenergi.

Pembakaran lemak memberikankontribusi yang

lebihbesardibandingkandenganpembakarankarbohidratterutama pada

olahragadenganintensitasrendah (jalan kaki, jogging dsb) dan

kontribusinyaakansemakinmenurunseiringdenganmeningkatnyaintensi

tasolahraga. Untukmembantumenjagakecukupanenergi dan

asupannutrisi, konsumsilemakyangdisarankanadalahsekitar 20-35%


dari total kebutuhanenergitubuh. Fungsipenting lemak antara lain:

sumberenergiuntukkontraksiotot, pelindung organ jantung, hati, otak

dan ginjal, sumber dan media transport bagi vitamin A,D,E,K, dan

lemakomega-3 dapatmenurunkanresikopenyakitjantung.

3. Protein

Merupakansumberenergidalamkeadaanterpaksa,

sehinggakebutuhannyarelatiftidakmeningkat pada saatberolahraga.

Meskipundemikian,

setelahberolahragakebutuhansedikitmeningkatkarenadipakaiuntukpem

ulihanjaringanmaupunpenambahanmassaotot. Pada awallatihan,

penambahan protein perludilakukanuntukmelayanipertumbuhan dan

perkembanganototsebagaihasillatihan, namunsetelahototterbentuk,

penambahantidakdiperlukanlagi. Konsumsi protein yang

dianjurkanadalah 12-15% dari total kebutuhanenergi,

atausecaraumumdirekomendasikanasupan protein sebesar 1,2 - 1,5

gram/kg BB. Konsumsilebihdari 2

gram/kgBBtidakdianjurkankarenaakanmemberibeban pada ginjal.

Kebutuhan protein harianbagiatletsedikitdiataskebutuhan orang normal

karenaadanyasejumlahkecil protein yang

digunakansebagaibahanbakarketikasimpanankarbohidrattubuhsudahm

ulaiberkurang.Disampingitulatihanolahraga yang

kerasdapatmeningkatkanresikoterjadinyakerusakanpada jaringanotot.

Hasil latihanakanmemicupengembanganotot yang juga

menuntutpenambahan protein, disampingkebutuhan protein

sebagaibahandasarpembuatan hormone dan enzimtubuh

2.2.2 Mikronutrition

1. Vitamin
Merupakanunsurpentinguntukbekerjanyaenzimpadametabolism

eenergi. Makin besarjumlahpenggunaanenergi, makinbesar pula

kebutuhanakan vitamin. Apabilaprinsipempatsehat lima

sempurnaditerapkan, kebutuhan vitamin sudahterpenuhi oleh

makanan, karena vitamin merupakankomponenorganik yang

hanyadibutuhkandalamjumlahkecil.

Dengandemikiansebenarnyatidakdiperlukanlagipenambahan tablet

vitamin. Apabilatetapakanmenambah tablet vitamin,

dianjurkanuntukmenambah vitamin B, C dan E Vitamin B

pentinguntukmetabolismeenergi, vitaminCpentinguntukperoksidase di

jaringan, dan vitamin E pentinguntuk anti oksidan yang

dapatmengurangikerusakanjaringanakibataktivitasfisik yang

berlebihan. Vitamin B dan C larutdalam air

sehinggaapabiladalammakananterdapatberlebih,

makadapatdikeluarkanlewaturine.Sebagianbesaratletmengkonsumsi

vitamin sepanjangkarirnya, dan lebihseringdengandosis yang

terlalutinggi. Konsumsi vitamin C dalambentuk tablet

dibatasimaksimal 500 mg sehari. Dosislebihtinggidari 500 mg,

justrukurangbermanfaat dan memberibebanpada ginjal.

2. Mineral

Merupakanunsurpentingdalampenghantaransaraf,

kontraksiototjantung dan rangka. Mineral akanhilangbersamakeringat.

Mineral utama yang perludiperhatikan pada

olahragawanadalahnatrium,kalium, fosfor,calcium dan zatbesi.

Olahragawan yang terlatihakanberkeringatlebihmudah dan

lebihencerataulebihsedikitmengandung garam. Makananempatsehat

lima sempurnatelahcukupmengandung mineral,

sehinggatidakdiperlukan tablet mineral (garam). Kaldu dan buah-


buahansangatdianjurkanbagiolahragawansebagaisumbermineral.Atlet

wanita dan remajaperlumemperhatikanmasukanzatbesi.

Apabilatubuhkelebihanataukekurangan mineral, akanada signal

berupakeinginanuntukmenjauhiataujustrumengkonsumsimakanan

yang asin (bermineraltinggi). Penyerapanzatbesiakandipermudah oleh

vitamin C dan dipersulit oleh zatdalamteh. Meskipun pada atletlaki-

laki, asupanzatbesiharustetapmenjadiperhatiankarenaseringkaliterjadi

anemia atlet, terutamasetelahlatihankeras.

3. Air

Merupakankebutuhanmutlakbagiolahragawandenganjumlah

yang

jauhmelebihikebutuhanbukanolahragawan.Cairanharusdiminumsecaral

ambat dan sedikit-sedikit, tidaklebihdari 2 gelassetiap kali minum.

Minumdalamjumlahbanyaksekaligusdapatmenyebabkanpenurunankad

ar garam dalamdarah dan jaringan, pengeluaranbanyakkeringat, dan

pengeluaranpanas yang tidakteratur.

Kelebihanminumakandibuanglewat urine,

sedangkankekuranganminumakanmemberi rasa haus dan pengeluaran

urine yang sedikitsertakental. Rasa

hausmenunjukkanbahwajaringansudahmulaikekurangancairan.Untukit

ulahjanganmenungguhausuntukmelakukanminum.

2.2 Pengaturan Makan pada Hari Latihan

Seorangpelatihakanmemberi program latihan yang lebihberatdari pada

pertandingan, meskipundenganintensitas dan volume yang meningkatsecarabertahap.

Dengandasarinilahmakapemenuhankebutuhanenergi pada
harilatihanmenjadifokusutama. Secaraumumprinsippengaturanmakan pada

harilatihanadalahsebagaiberikut:

1. Memperhatikankeseimbanganenergiantara yang keluar dan yang masuk. Hari

latihanberatpastimembutuhkanenergilebihbesar. Keseimbanganenergiini juga

perludipertimbangkansewaktumengaturberat badan atlet, baikmenambah,

mengurangi, maupunmempertahankanberat badan. Pada

cabangolahragadenganklasifikasiberat badan

tentuharusmempertimbangkanpemasukanenergiinilebihketat.

Pemenuhankebutuhanenergitersebutlebihmudahdilakukandenganpengaturank

onsumsikarbohidratkompleks.
2. Memperhatikanvariasimakananuntukmemenuhiseluruhunsurgizi yang

diperlukan. Disampingitu, pembiasaanmakan yang

bervariasisangatperludilakukan pada hari-harilatihan, agar pada

haripertandingantidakmengalamikesulitanuntukmengkonsumsi menu apa pun

yang disajikan. Apabilaatletdipersiapkanuntukbertanding di

luarkotaataubahkan di luar negeri,

penyajianmakanselamaharilatihanharusdisesuaikandengan menu dan

citarasadaerahtersebut, agar terjadiadaptasibaik pada lidahmaupunperut. Hari

latihanmerupakanhari yang membolehkanahligizibereksperimen, sebab pada

haribertanding, eksperimentidakbolehlagidilakukan.
3. Memperbaikikebiasaanmakan yang kurangbenar dan

menghilangkanberbagaimitos yang dipercaya oleh atlet.

Selamabertandingperludiperhatikanpenggantiangula dan air.

Guladikonsumsiuntukmenghematglikogen, mencegahhipoglikemidan

menundakelelahan. Konsentrasigula yang tidaklebihdari 2,5 gr%

tetapdianjurkanuntukdikonsumsisebanyaksatugelassetiap 15 menit,

karenapenyerapanmaksimal di usussebanyak 800 ml/jam. Disakharida yang

terkandungdalambuahatau air buah juga


baikuntukdikonsumsiselamabertanding (pisang, pepaya, apel). Penggunaan air

buah pada saatbertandingtidakhanyamengganti air dan glukosa, tapi juga

mineral, sehinggadapatmencegahkramotot. Kehilangan air sebanyak 2

liter/jam, tidakmungkindigantiselamabertanding,

sehinggaharusdiusahakanpenggantiannyasetelahbertanding.

2.3 Makanan Sesudah Bertanding

Penggantian air, garam dan

glukosamenjadiperhatianutamasegerasetelahbertanding.

Kaldudapatkembalidigunakanuntukmengganticairan dan garam, sedangkan es

buahdapatdigunakanuntukmengganticairan, garam, dan

glukosadisampinguntukmendinginkantubuh. Makanempatsehat lima

sempurnasebaiknyamenunggusetelahsatu jam selesaibertanding,

ataumenunggualirandarah di perutsiapmendukungpencernaan. Pada

saatbertandingsebagianbesardarahdialirkankeotot yang

diperlukanuntukgerakolahraga, sedangkanaliranke organ pencernaanakandikurangi.

Dalammakanansetelahbertandingini, lauk-pauksebagaisumber protein

perlumendapatperhatianbesarkarena protein akanmendukungpembesaranotot, dan

penambahanunsurdarahsebagaiakibatlatihan, sertapemulihanjaringan yang rusak.

Perhatian juga harusdiberikan pada buah-sayursebagaisumber anti oksidan yang

dapatmencegahkerusakanjaringanlebihlanjut. Jus buahdianjurkanuntukselalutersedia

pada menu makanatletbaiksebelummaupunsesudahbertandingataulatihan.

2.4 Karbohidrat Loading

Karbohidrat Loading (PembebananOlahragawan) merupakan strategi

pengaturan asupan karbohidrat yang diintergrasikan dengan strategi latihan dengan

tujuan untuk meningkatkan simpanang likogen di otot menjelang pertandingan.

Prinsip dari usaha peningkatan ini adalah pengurasan simpanan glikogen sehingga
selmen jadi lapar dan mampu menyerap glukosalebihbanyak. Pada

saatitulahasupankarbohidratditingkatkan. ProsedurKarbohidrat Loading dimulaisejak

7 harisebelumpertandingandenganmakanrendahkarbohidrattinggi protein dan lemak

denganintensitaslatihantinggiselama 3 hari. Pada harike 4,

asupankarbohidratsangatditingkatkandenganintensitaslatihan yang rendah.

Peningkatanasupankarbohidratiniberlangsungselama 3

harisehinggacukupuntukmenjaminpeningkatansimpananglikogen.

Efeksampingdaripenerapankarbohidrat loading adalah rasa berat dan kaku di

otot. Hal inidisebabkan oleh karenasifatglikogen yang mudahmenarik air.

Disampingitu, pada faseasupankarbohidratrendah dan latihanintensitastinggi

(fasepengurasan), liver (hati) akanbekerjasangatkeras, sehingapenyerapankarbohidrat

loading tidakbolehterlalusering. Direkomendasikanuntukmemberijeda minimal 3

bulandiantaraduapenerapankarbohidrat loading.

2.5 Pengelompokan Bahan Makan

Menurutfungsinya, bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi

sumberenergi, sumberzatpembangunan, dan sumberzatpengatur.

Bahanmakanansumberenergiterdiriataskarbohidrat, lemak, dan protein.

Karbohidratmerupakansumberenergiutama, sedangkan protein

merupakansumberenergiapabilaterpaksa. Sumberzatpembangunutamaadalah protein,

sedangkansumberzatpengaturadalah vitamin, mineral, dan air.

Pengelompokanbahanmakanan juga dapatdilakukanmenurutkandungangizinya. Ada

tujuhkelompok yang seringdigunakanyaitu; kelompokgandum, kacang, daging, sayur,

buah, susu, dan minyak. Sejakkecilanak-anak Indonesia

telahdiajarimengelompokanbahanmakanandengan 4 sehat 5 sempurna.

Pengelompokantersebutterdiriatasmakananpokok, lauk-pauk, sayur, buah, dan susu.

Dalamseharidirekomendasikanuntukmengkonsumsi 4 sehat 5 sempurnatersebut.


Berbedadengananak-anak di Jepang, sejakkecildiajariuntukmengkonsumsimakanan

yang terdiriatas lima warna, dan berasaldarigunungmaupunlaut.

2.6 Kebutuhan Kalori

Kebutuhankaloriuntukatletditentukan oleh jeniskelamin, berat badan, dan

berat-ringannyaolahraga yang dilakukan. Disampingituperlu pula

dipertimbangkankebutuhankaloriuntukmendukungpertumbuhanatlet (pada

usiatumbuh), dan pertumbuhanotot pada masa pembentukan. Tabel di

bawahinimemperlihatkankebutuhankalori per kg berat badan per hari.

Tabel. KebutuhanKalori per kg BB per hari.

Jenis Kelamin
No. Intensitas Olahraga
Laki-Laki Perempuan

1. Ringan 42 36

2. Sedang 46 40

3. Berat 54 47

4. Berat Sekali 62 55

Pengelompokancabangolahragamenurutitensitasnyadiberikancontohsebagaiberikut;

1. Ringan :catur, gerakjalan, bowling.

2. Sedang : Tennis meja, tennis lapangan, golf, bulutangkis.

3. Berat :Renang, Balapsepeda, Sepak bola, Bola voli.

4. Sangatberat : Marathon. Angkatbesi, Gulat, Kempo, Dayung, Tinju, Cross-Country.

Disamping penentuan berdasarkan jenis kelamin, berat badan, dan intensitas

olahraganya, dapat juga dilakukan penentuan kebutuhan kalori berdasarkan

persentasekalori di atasenergi basal (kal/kgBB/jam). Perlu dipertimbangkan

metabolisme basal, kerjaluar, Spesific Dynamic action (SDA), dan

kecukupankalori/kgBB. Cara apapun yang digunakan untuk memperhitung kan


kebutuhan kalori, direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan tersebutdengan

komposisi : 55 – 67 % karbihidrat, 20 – 30 %lemak, dan 13 – 15 % protein.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Olahraga dapat dilakukan oleh siapapun, oleh karena itu pengetahuan

giziolahraga juga sangat pentingbagimasyarakatmaupunatlet yang

berprestasi.Pada masa pertumbuhanmaupunperkembangan, proses

kehidupanseseorangdipengaruhi oleh banyakfaktor, salah satunyaadalah

intake zatgizi.Disampingitu, gizi juga berpengaruhdalammempertahankan dan

memperkuatdayatahantubuh. Hal tersebutberlaku pula bagiseorangatlet,

meskipunsecaralebihkhususkebutuhanjenis dan

jumlahzatgizibagiseorangatletakanberbedadenganseorang yang bukanatlet.

Karena, kegiatanfisik dan psikisberbedabaikselama masa latihanmaupun pada


saatpertandingan.Prestasiolahraga yang dicapai oleh para

atletsangatdipengaruhi oleh ketepatanpenentuan dan penyediaanjenis dan

jumlahzatgizi yang

dibutuhkan.Dengandemikianuntukmendapatkankualitasatlitdengangizi yang

baikdiperlukanlah tata gizi yang seimbanguntuklatihan.


3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya

penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas

dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat

dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131405898/pendidikan/KEBUTUHAN+DAN+PEN

GATURAN+MAKAN+SELAMA+LATIHAN,+PERTANDINGAN,

+PEMULIHAN.pdf

http://www.academia.edu/20036995/MAKALAH_GIZI_OLAHRAGA_part_2

Anda mungkin juga menyukai