E-ISSN 2502-4159
ABSTRACT
This study aims to examine and analyze the effect of transparency and commitment to the
budget management in Bekasi City simultaneously and partial in period 2014. This study uses the
population, namely the budget administrator and representatives of school committees Bekasi
City where in 2014 the number of high school by 70. Meanwhile, samples took as many as 210
respondents by cluster sampling method and used primary data by distributing questionnaires.
From this study we concluded that transparency and commitment have simultaneously positive
and significant implications againts the accountability of budget management. Furthermore the
research has proved that the applied commitment positively effect to the achievement of
management accountability.
Kunci dari komitmen ini adalah (want keuangan, pengungkapan dan ketaatan
to). terhadap peraturan perundang-undangan.
2. Continuance commitment, adalah suatu Sasarannya adalah laporan keuangan yang
komitmen yang didasarkan kebutuhan mencakup penerimaan, penyimpanan dan
rasional. Dengan kata lain, komitmen ini pengeluaran keuangan instansi pemerintah.
terbentuk atas dasar untung rugi, Audit terhadap pertanggungjawaban
dipertimbangkan atas apa yang harus keuangan menurut Malan (1984), dalam
dikorbankan bila akan menetap pada Mardiasmo, lebih menekankan pada: 1) Audit
suatu organisasi. Kunci dari komitmen
sebagai suatu proses yang sistematis; 2)
ini adalah kebutuhan untuk bertahan
Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
(need to).
secara objektif; 3) Asersi atas tindakan dan
3. Normative commitment, adalah
kegiatan ekonomi; 4) Kesesuaian dengan
komitmen yang didasarkan pada norma
yang ada dalam diri karyawan, berisi kriteria/standar yang telah ditetapkan; 5)
keyakinan individu akan tanggung jawab Melaporkan hasilnya kepada pihak-pihak
terhadap organisasi. Ia merasa harus yang berkepentingan.
bertahan karena loyalitas. Kunci dari
komitmen ini adalah kewajiban untuk Pengembangan Hipotesis
bertahan dalam organisasi (ought to). Transparansi terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Anggaran
Teori Akuntabilitas Pengelolaan Negara Transparansi pengelolaan anggaran
Akuntabilitas merupakan suatu merupakan salah satu variabel yang dapat
kewajiban untuk memberikan laporan kepada mempengaruhi efektifitas kinerja program
pihak lain tentang apa yang mereka lakukan pendidikan, jika pengelolaan anggaran
atau tidak mereka lakukan, akuntabilitas juga pendapatan dan belanja sekolah semakin
menyangkut pertanggungjawaban kepada transparan dan mencerminkan keterbukaan
semua pihak yang berkepentingan (Jones, maka akuntabilitas yang dihasilkan akan
2000). Sedangkan Hatry, (1980) semakin baik (Solihat dan Sugihart: 2009).
mengemukakan akuntabilitas (accountability) H1: Transparansi berpengaruh positif
merupakan suatu istilah yang diterapkan terhadap akuntabilitas pengelolaan
untuk mengukur apakah dana publik telah anggaran sekolah.
digunakan secara tepat untuk tujuan yaitu
dana publik tadi ditetapkan dan digunakan Komitmen terhadap Akuntabilitas
secara legal. Pengelolaan Anggaran
Mengacu pada tiga pilar utama yang Komitmen perangkat sekolah dalam
menjadi persyaratan akuntabilitas yaitu mengelola anggaran merupakan salah satu
pertama, adanya transparansi dalam komponen yang dapat mempengaruhi
menetapkan kebijakan dan menerima akuntabilitas pengelolaan anggaran, jika
masukan dan mengikut sertakan berbagai perangkat sekolah semakin komitmen dalam
institusi. Kedua, adanya standar kinerja yang mengelola anggaran pendapatan dan belanja
dapat diukur dalam melaksanakan tugas, maka akuntabilitas yang dihasilkan akan akan
fungsi dan wewenang. Ketiga, adanya semakin baik pula (Darmawan: 2011).
partisipasi untuk saling menciptakan suasana H2: Komitmen berpengaruh positif
yang kondusif dalam menciptakan pelayanan terhadap akuntabilitas pengelolaan
masyarakat dengan prosedur yang mudah, anggaran sekolah.
biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.
Akuntabilitas keuangan merupakan Transparansi dan Komitmen terhadap
pertanggungjawaban mengenai integritas Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)
Volume 3 No. 2 Tahun 2017, Hal. 76-93
80
Henny Hendratmi, dkk. E-ISSN 2502-4159
primer yaitu data-data yang dikumpulkan sampel dimana pemilihan mengacu pada
untuk penelitian dari tempat aktual kelompok bukan pada individu. Sedangkan
terjadinya peristiwa (sumbernya). Data ini daerah penelitian yang dijadikan sampel
dapat dikumpulkan dengan beberapa adalah kota Bekasi Barat, Pondok Gede, dan
Jati Asih, dengan sasaran utama yang
cara, antara lain: kuesioner, observasi,
diwawancarai atau mengisi kuesioner adalah
dan hasil pengujian (Sekaran, 2006).
Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta
Sumber data primer dalam penelitian ini yang berjumlah 70 Sekolah, dengan jumlah
diperoleh langsung dari responden yang sampel sebanyak 210 orang.
dianggap representative untuk mengisi
daftar pertanyaan yang dibuat melalui Metode Analisis Data
instrumen penelitian. Uji Validitas
Disamping itu, data penelitian ini Validitas menurut Sekaran (2008-248)
termasuk data kualitatif. Data kualitatif adalah bukti bahwa instrumen, teknik, atau
menurut Sugiono (2004) adalah data yang proses yang digunakan untuk mengukur
dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sebuah konsep benar-benar mengukur
konsep yang dimaksud. Uji validitas bertujuan
dan gambar. Data kualitatif ini diperoleh
untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
melalui penyebaran kuesioner yang
item pertanyaan. Uji validitas dilakukan
kemudian diubah menjadi data dengan membandingkan nilai r hitung dengan
kuantitatif, diangkakan berupa scoring r table untuk degree of freedom (df) = n-2.
untuk masing-masing pernyataan.
Skala yang digunakan dalam Uji Reliabilitas
penelitian ini untuk pembobotan item Keandalan (reliability) menurut
kuesioner adalah menggunakan skala Sekaran (2006:40) menyatakan suatu
likert. Menurut Sugiyono (2012) pengukuran menunjukkan sejauh mana
menyatakan skala likert digunakan untuk pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi (bebas kesalahan – error free). Oleh karena
itu, menjamin pengukuran yang konsisten
seseorang atau sekelompok orang
lintas waktu dan lintas beragam item dalam
tentang fenomena sosial. Setiap jawaban
instrumen perlu dilakukan. SPSS memberi
responden berturut-turut diberi nilai 5, 4, fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan
3, 2, dan 1 dari sangat setuju jika item uji statistic Cronbachs Alfa (α). Suatu
pertanyaan berindikasi positif dan konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
sebaliknya setiap jawaban responden memberikan nilai Cronbachs Alpha > 0.60.
berturut-turut diberi nilai 1, 2, 3, 4, dan 5
jika item pertanyaan berindikasi negatif. Uji Deskriptif Data Penelitian
Trihendradi (2011), mengemukakan
Populasi dan Sampel pada pengukuran statististik deskriptif pada
Daerah yang dijadikan populasi adalah dasarnya memaparkan secara numerik dua
kota Bekasi yang terdiri dari Bekasi Barat, hal pokok pengukuran data, yaitu pemusatan
Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bantar Gebang, data (central tendency) dan penyimpangan
Rawa Lumbu, Medan Satria, Jati Asih, Jati data (dispersi). Central tendency mengukur
Sampurna, Pondok Gede, dan Bekasi Timur. pemusatan suatu data dengan beberapa
Teknik pengambilan sampel secara sampling parameter umum yaitu: 1) Mean atau rata-
area atau Cluster Sampling. Adapun definisi rata, yaitu nilai rata-rata hitung; 2) Median,
cluster sampling adalah teknik pengambilan yaitu nilai tengah data setelah data tersebut
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)
Volume 3 No. 2 Tahun 2017, Hal. 76-93
82
Henny Hendratmi, dkk. E-ISSN 2502-4159
diurutkan dari kecil ke besar; 3) Modus, yaitu terbebas dari multikolinieritas. VIF =
nilai yang sering muncul dari suatu data. 1/Tolerance, jika VIF 10 maka Tolerance = 0,1
Sedangkan dispersi mengukur (Ghozali, 2006: 92).
penyebaran suatu data, beberapa parameter
yang digunakan untuk pengukuran dispersi Uji Heterosekedastisitas
suatu data, yaitu: 1) Standar deviasi, yaitu Pengujian ini dimaksudkan untuk
simpangan baku; 2) Variance, adalah nilai menguji apakah model regresi terjadi
varian atau nilai kuadrat dari standar deviasi; kesamaan variance dari residual satu
3) Mean adalah nilai kesalahan standar dari pengamatan ke pengamatan yang lain
sampel. (Ghazali, 2006: 105). Model regresi yang baik
adalah model regresi yang memiliki
Uji Asumsi Klasik kesamaan variance residual dalam suatu
Uji Normalitas periode pengamatan dengan pengamatan
Uji normalitas bertujuan untuk yang lain, atau heteroskedastisitas. Dalam
mengetahui distribusi data yang digunakan menentukan ada tidaknya heteroskedastisitas
dalam variabel penelitian. Data yang baik dan pada suatu model dapat dilihat pada pola
layak digunakan dalam penelitian adalah data gambar scatter plot model tersebut dengan
yang memiliki distribusi normal (Nugroho, melakukan Uji Glesjer (Ghazali, 2006: 105).
2005: 18). Untuk menguji apakah data
penelitian berdistribusi normal atau tidak, Uji Hipotesis (Uji F dan t)
maka dapat dilihat melalui normal probability Dalam penelitian ini mengunakan
plot dengan membandingkan distribusi tingkat siknifikansi (ά) 0.05 atau 5%. Dalam
kumulatif dan distribusi normal. Data normal pengambilan keputusan untuk diterima atau
akan membentuk satu garis lurus diagonal, ditolak maka dilakukan pengujian terhadap
dan ploting data akan dibandingkan dengan variabel-variabel penelitian dengan cara
garis diagonal. Apabila distribusi data adalah menguji secara simultan melalui signifikansi
normal, maka garis yang menggambarkan simultan (uji statistik F). Maksud dari
data sesungguhnya akan mengikuti garis pengujian ini untuk dapat menjelaskan
diagonalnya (Ghozali, 2006: 110). apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model
Uji Multikolinieritas mempunyai pengaruh secara bersama-sama
Pada pengujian multikolinieritas terhadap variabel dependen atau terikat
bertujuan untuk mengetahui apakah ada (Ghozali, 2006: 84). Untuk itu hipotesis
tidaknya variabel independen yang memiliki statistiknya adalah sebagai berikut:
kemiripan dengan variabel independen
lainnya dalam satu model (Nugroho, 2005: Ho: ß1=ß2= …=ßk=0
58). Uji multikolinieritas juga memiliki fungsi Ha: ß1≠ß2≠ …≠ßk≠0
untuk mendeteksi terjadinya multikolineritas
yang bertujuan untuk menghindari Artinya apakah semua variabel
pembiasan dalam proses pengambilan independen secara simultan merupakan
keputusan. Keputusan yaitu pengaruh pada variabel penjelas yang signifikan terhadap
uji parsial masing-masing vaiabel independen variabel dependen. Dengan menentukan
terhadap variabel dependen. Deteksi taraf signifikansi (ά=5%). Nilai F tabel
multikolinieritas pada suatu model dapat diperoleh dengan menggunakan tingkat
dilihat jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) signifikansi ά dan derajat kebebasan (df)
tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak tertentu. Dengan membandingkan antara
kurang dari 0,1, maka model tersebut nilai F hitung dan F tabel, jika dalam
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)
Volume 3 No. 2 Tahun 2017, Hal. 76-93
83
Henny Hendratmi, dkk. E-ISSN 2502-4159
perhitungan F hitung > F tabel, maka H0 (variabel terikat) apabila nilai X (variabel
ditolak dan Ha diterima. Sedang pada bebas) berubah satu satuan unit tertentu,
pengujian masing-masing variabel secara menguji pengaruh lebih dari satu variabel
parsial, dilakukan uji signifikansi parameter bebas terhadap satu variabel terikat (Ghozali.
individual (uji t statistik) yang memiliki tujuan 2006:7). Model persamaan regresi linear
untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh berganda yang digunakan adalah sebagai
satu variabel independen secara individual berikut:
dalam mempengaruhi variasi variabel
dependen, dalam hipotesis statistik dapat Keterangan:
dilihat sebagi
Y =berikut:
ά+ß1X1+ß2X2+e Y = Akuntabilitas
ά = Konstanta
X1 = Transparansi
H0: ßi = 0 X2 = Komitmen
Ha: ßi ≠ 0 e = Error
nilai terkecil (minimum) adalah 75,00 dan dan standar deviasi 8,59535 serta nilai
terbesar (maksimum) adalah 145,00. Nilai varians adalah 73,880.
rata-rata (mean) adalah sebesar 120,1181 c. Akuntabilitas pengelolaan anggaran (Y),
dan standar deviasi 10,42784 serta nilai dari keseluruhan sampel (n) sebanyak 127
varians adalah 108,470. didapat komposisi nilai sebagai berikut:
b. Komitmen pengelolaan anggaran (X2), dari nilai terkecil (minimum) adalah 75,00 dan
keseluruhan sampel (n) sebanyak 127 terbesar (maksimum) adalah 118,00 Nilai
didapat komposisi nilai sebagai berikut: rata-rata (mean) adalah sebesar 96,5827
nilai terkecil (minimum) adalah 75,00 dan dan standar deviasi 8,59535 serta nilai
terbesar (maksimum) adalah 118,00. Nilai varians adalah 73,880.
rata-rata (mean) adalah sebesar 96,5827
Hasil Pengujian Reliabilitas
Berikut ini merupakan hasil uji variabel di atas tidak ada satupun
reliabilitas dari masing-masing variabel: variabel yang nilainya kurang dari 0,60,
1. X1 (Transparansi) = 0,648 hal ini menunjukkan bahwa konstruk
2. X2 (Komitmen) = 0,844 tersebut reliabel artinya masing-masing
3. Y (Akuntabilitas) = 0,722 variabel dapat disebut reliabel dan
Berdasarkan pada hasil perhitungan layak.
Cronbachs Alpha Based on Standardized
Items (yang dicetak tebal) dari total Hasil Pengujian Validitas
variabel dan pengujian masing-masing
Berdasarkan tabel 3 di atas, tidak ada untuk semua variabel X1, X2 dan Y
Corrected Item-Total Correlation (cetak tebal) menunjukkan angket yang valid, sehingga
yang kurang dari 0,1729, hal tersebut kuesioner dalam penelitian ini layak untuk
menunjukan 127 butir pertanyaan kuesioner digunakan.
Dari grafik Histogram di atas dapat membentuk lonceng yang tidak menjauh
disimpulkan bahwa residual terdistribusi dari garis regresi.
secara normal dengan ditandai penyebaran
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatter plots terlihat bahwa bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar model regresi, sehingga model regresi
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada dinyatakan layak untuk digunakan.
sumbu Y serta tidak membentuk pola
tertentu. Oleh karena itu dapat disimpulkan Hasil Pengujian Multikolinieritas
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)
Volume 3 No. 2 Tahun 2017, Hal. 76-93
86
Henny Hendratmi, dkk. E-ISSN 2502-4159
Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukan 1) VIF X1 sebesar 1,495 < 10 dengan nilai
tidak ada variabel independen yang memiliki tolerance 0,669 > 0,10 maka menunjukkan
tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak data pengaruh transparansi tidak
ada korelasi antar variabel independen yang mengalami multikolinier.
nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan 2) VIF X2 sebesar 1,495 < 10 dengan nilai
nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga tolerance 0,669 > 0,10 maka menunjukkan
menunjukan hal yang sama, tidak ada satu data pengaruh komitmen tidak mengalami
variabel independen yang memiliki nilai VIF multikolinier.
lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat multikolineritas antar variabel Hasil Uji Regresi
independen dalam model regresi. Hal ini
dapat dilihat dari perincian sebagai berikut:
variabel lain tetap, maka akan pengaruh signifikan variabel bebas (pengaruh
berpengaruh terhadap kenaikan transparansi dan komitmen) terhadap
akuntabilitas sebesar 0,670 satuan. variabel terikat (akuntabilitas pengelolaan
c. Koefisien regresi pengaruh komitmen anggaran). Rumusan hipotesis yang
sebesar 0,124 artinya apabila pengaruh digunakan dalam uji F statistik adalah sebagai
komitmen meningkat 1 satuan dan berikut:
variabel lain tetap, maka akan Rumusan hipotesis yang digunakan
berpengaruh terhadap akuntabilitas dalam uji F statistik adalah sebagai berikut.
sebesar 0,124 satuan. Ha1: Transparansi dan komitmen
berpengaruh simultan terhadap akuntabilitas
Hasil Pengujian Hipotesis pengelolaan anggaran. Dari hasil olah data
Hasil Uji Simultan (Uji F) mengunakan analisis regresi dalam SPSS,
Uji F statistik dilakukan untuk melihat diperoleh output hasil Uji F pada tabel 6
secara bersama-sama (simultan) apakah ada sebagai berikut:
Dari tabel 6 dapat dianalisis bahwa nilai Hasil Uji Parsial (Uji t)
F hitung sebesar 72,611 lebih besar dari F Uji statistik t dilakukan untuk setiap
Tabel sebesar 3,07 dengan n = 127 dan k=2, variabel bebas (pengaruh transparansi dan
serta nilai signifikansi sebesar 0,00 atau lebih komitmen) apakah mempunyai pengaruh
kecil dari 0,05 (ά=5%) sehingga hipotesis yang signifikan terhadap variabel terikat
alternatif satu (Ha1) diterima dan menolak (akuntabilitas penegelolaan anggaran) secara
hipotesis nol (H0), artinya bahwa transparansi parsial. Berdasarkan hasil perhitungan uji
dan komitmen berpengaruh secara simultan statistik t dengan SPSS ver 19 pada tabel 4.8
terhadap akuntabilitas pengelolaan anggaran. maka diperoleh data, dan dapat disimpulkan:
Dari Tabel 8 di atas dapat dikatakan maka didapatkan hasil yang menyatakan
bahwa pengaruh transparansi dan komitmen bahwa terdapat pengaruh secara positif dan
adalah besar terhadap variabel terikat yaitu signifikan antara transparansi terhadap
akuntabilitas pengelolaan anggaran. Hal ini akuntabilitas pengelolaan anggaran. Dengan
berarti model yang digunakan semakin kuat adanya hasil tersebut maka pertanyaan
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas dalam rumusan permasalahan yang
yang diteliti terhadap variabel terikat. Pada dikemukakan dalam penelitian pada bagian
tabel 8 menunjukkan bahwa koefisien sebelumnya sudah dapat dibuktikan dan hal
determinasi yang dilihat dari nilai adjusted R ini telah sesuai dan konsisten dengan
square sebesar 0,532. Hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif (Ha2) yang dikemukakan
53.2% Y dapat dijelaskan pengaruh langsung pada bab sebelumnya, yaitu transparansi
oleh variasi kedua variabel independen yaitu diduga berpengaruh positif terhadap
X1 dan X2, sedangkan sisanya sebesar (100% akuntabilitas pengelolaan anggaran.
- 53.2% = 46,8%) dijelaskan oleh sebab lain di Sebagaimana telah diuraikan pada bagian
luar model atau variabel lain yang tidak sebelumnya bahwa transparansi adalah
diteliti. dengan bahasa lain diartikan keterbukaan
(openness) pemerintah dalam memberikan
Pembahasan Hasil Penelitian informasi yang terkait dengan aktivitas
Pengaruh Transparansi terhadap pengelolaan sumberdaya publik kepada
Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran pihak-pihak yang membutuhkan informasi
Berdasarkan pada hasil pengolahan Mardiasmo (2009). Sehingga dengan
data secara kuantitatif dalam penelitian ini,
terhadap keadaan yang membuat belum Gunawan, Adi Saputro dan Marwan Asri.
berhasilnya upaya pemerintah dalam 1989. Anggaran Perusahaan, Edisi
menaikan Angka Partisipasi Kasar (APK) Ketiga. Yogyakata: Penerbit BPFE.
secara menyeluruh. Perencanaan Hopwood, Anthony. 1974. Acounting and
pemerintah yang diimplematasikan oleh Human Behaviour, First Edition.
aparaturnya belum berhasil dengan Englewood Cliffs, N.J. : Prentice-Hall.
optimal, selama periode penelitian Lembaga Administrasi Negara Republik
menunjukkan tidak tercapainya Indonesia. 2000. Pedoman Penyusunan
akuntabilitas yang berakibat terhadap Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
pengaruh kinerja pemerintahan Kota Institusi Pemerintah. Jakarta: Lembaga
Bekasi. Administrasi Negara dan Badan
Pengawas Keuangan Negara
DAFTAR PUSTAKA Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor
Arimbi. 1993. Peran Serta Masyarakat Dalam Publik, Edisi ke 2. Yogyakarta: Penerbit
Mengelola Lingkungan. Jakarta: Walhi. UPP STIM YKPN.
Bappenas dan Depdagri. 2002. Pedoman Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.
Penguatan Pengamanan Program Yogyakarta: Penerbit Andi.
Pembangunan Daerah. Jakarta: . 2004. Otonomi & Manajemen
Bappenas dan Depdagri. Keuangan Daerah. Yogyakarta:
Bastian, Indra. 2006. Sistem Perencanaan dan Penerbit ANDI.
Penganggaran Pemerintah Daerah di . 2003. Konsep Ideal Akuntabilitas
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. dan Transparansi Organisasi Layanan
Boy, Denny dan Hotniar Siringoringo. 2009. Publik, Majalah Swara MEP, Vol. 3 No.
Analisis Pengaruh Akuntabilitas dan 8 Maret. Yogjakarta: MEP UGM.
Transparansi Pengelolaan Anggaran . 2005. Akuntansi Sektor Publik.
Pendapatan dan Belanja Sekolah Yogyakarta: Penerbit ANDI.
(APBS) terhadap Partisipasi Orang Tua Mubyarto. 1998. Pembangunan dan
Murid. Jurnal Elektronik, Vol. 14 No. 2. Pemberdayaan Masyarakat.
Depok: Universitas Gunadarma. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bahtiar, Arief, Muchlis dan Iskandar. 2009. Nasir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian.
Akuntansi Pemerintahan, Cetakan Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Pertama. Jakarta: Akademia. Nasution. 2007. Perilaku Manusia. Medan:
Dajan, Anto. 1991. Pengantar Metode Program Studi Psikologi Fakultas
Statistik Jilid I. Jakarta: LP3ES. Kedokteran Universitas Sumatra Utara.
Dwiyanto, Agus. 2006. Mewujudkan Good Noordiawan, Deddy, dkk. 2006. Akuntansi
Geovernance Melalui Pelayanan Public. Pemerintahan, Cetakan Kedua. Jakarta:
Yogyakarta: UGM Press. Salemba Empat.
Ghazali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen
Multivariate Dengan Program SPSS, Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Indonesia.
Universitas Diponegoro Semarang. Pratama, 2013. Pengaruh Partisipasi
Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty: Masyarakat, Transparansi Pemerintah
Menumbuhkan dan Mempertahankan dan Akuntabilitas Publik Terhadap
Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Efesiensi Penyaluran Dana BOS Pada
Erlangga. Sekolah Dasar Di Kecamatan
Tanjungpinang Timur, Skripsi.