Anda di halaman 1dari 4

Konsep dan Hakikat Agama Islam

A. Pengertian Agama
Konsep Agama menurut Istilah adalah
- Hubungan yang dibina antara manusia dengan Tuhan
- Percaya kepada hal-hal yang bersifat spiritual
- Merupakan perasaan tentang adanya kewajiban untuk melaksanakan perintah
Tuhan
- Ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya
- Agama yang menjadi landasan untuk membentuk diri pribadi
B. Unsur-Unsur Pokok Agama
- Ajaran
- Sistem Keyakinan (mengenal, memahami, menghayati, mengimani)
- Ritus Peribadatan (tata cara beribadah)
- Sistem Nilai (pahala, makruh, haram)
C. Klasifikasi Agama
Agama dibedakan menjadi 2, yaitu
1. Agama Samawi ()
Yaitu agama yang dipercayai diwahyukan Tuhan melalui malaikat-Nya kepada
utusan-Nya yang dipilih dari manusia. Ciri-ciri agama samawi:
 Dapat dipastikan kebenarannya
 Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah Swt. yang bertugsa
menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya
dengan berbagai cara
 Memiliki kitab suci yang tetap dan tidak berubah-ubah isi kandungannya
 Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangan dapat berubah dengan
perubahan akal
 Melalui agama, wahyu Allah Swt. memberi petunjuk, pedoman, tuntunan,
dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil yang
bersih dari dosa
2. Agama Budaya
Agama budaya disebut juga dengan agama bumi yang artinya bersandar semata-
mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan
tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Ciri-ciri agama
budaya:
 Tidak dapat dipastikan kelahirannya
 Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan
 Tidak memiliki kitab suci, tetapi jika memiliki kitab suci isi dari kitab
tersebut akan berubah-ubah
 Ajarannya berubah-ubah

D. Konsep Agama dan Makna Kata Al-Din Perspektif Islam


Din memiliki makna yang luas yang menggambarkan konsep atau rancangan dasar
Islam itu sendiri dimana hal tersebut tidak terkandung atau terwakili sepenuhnya
dalam istilah agama. Din menjadi pembeda antara Islam dengan agama-agama
lainnya yang menunjukkan bahwa hanya agama Islam yang memiliki dan meliputi
seluruh konsep din beserta cabang-cabang konsepnya sebagai perkembangan dari
makna asalnya.
Ada 4 makna utama Din, yaitu
1. Keadaan berhutang
2. Penyerahan diri
3. Kuasa peradilan
4. Kecenderungan alami (fithrah)
E. Kesimpulan
Sesungguhnya istilah Al-Din dalam Islam memiliki pengaruh terhadap pembentukan
pribadi, sehingga kita menjadi pribadi yang baik dalam agama.

SOAL

1. Memberikan analisis terkait unsur-unsur yang membedakan antara agama wahyu


dan agama budaya
Unsur –unsur yang membedakan agama wahyu ( agama samawi ) dan agama
budaya (agama Ardhi )
Agama Samawi Agama Ardhi
Agama ini memiliki kitab suci yang Agama diciptakan oleh tokoh agama
otentik (ajarannya bertahan/asli dari
Tuhan)
Mempunyai nabi/rasul yang bertugas Tidak memiliki kitab suci
menyampaikan dan menjelaskan lebih
lanjut dar wahyu yang diterima
Dapat dipastikan kebenarannya Tidak memiliki nabi sebagai penjelas
agama Ardhi
Ajarannya serba tetap Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai
dengan perubahan akal pikiran
penganutnya
Kebenarannya adalah universal, yaitu Konsep ketuhanannya yaitu
berlaku bagi setiap manusia, masa, dan dinamisme, dan animisme
keadaan

2. Mengemukakan konsep Al-Din dalam Islam dengan Pembentukan kesadaran


akhlaq/perilaku manusia yang baik dan beradab
Din memiliki makna yang luas yang menggambarkan konsep atau
rancangan dasar Islam itu sendiri dimana hal tersebut tidak terkandung atau
terwakili sepenuhnya dalam istilah agama. Din menjadi pembeda antara Islam
dengan agama-agama lainnya yang menunjukkan bahwa hanya agama Islam yang
memiliki dan meliputi seluruh konsep din beserta cabang-cabang konsepnya
sebagai perkembangan dari makna asalnya.
Ada 4 makna utama Din, yaitu
1. Keadaan berhutang
2. Penyerahan diri
3. Kuasa peradilan
4. Kecenderungan alami

Semua manusia memiliki hutang kepada Allah Swt. berupa hutang eksistensi,
yang meliputi aspek lahir dan batin. Jasmani melupakan alat bagi manusia untuk
menjalankan kehidupannya, dan rohani seperti Aql, Qalb, Nafs, dan Ruh yang
merupakan pemimpin dan pengendali jasmani manusia untuk memperoleh
kuntungan bagi kehidupannya di dunia. Keuntungan hanya bisa diraih jika manusia
menggunakan modal yang Allah Swt. untuk mencapai keridhoan-Nya dengan cara
beribadah. Hal ini merupakan tujuan dari penciptaan manusia sebagaimana
dijelaskan dalam Qur’an surah Adh-Dhariyat ayat 56.

ِ ‫س إِ ََّّل ِليَ ْعبُد‬


‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اْل ْن‬

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku”

Bentuk hutang manusia juga berdasarkan kesaksian manusia kepada Allah Swt.
sebelu manusia dilahirkan di dunia sebagaimana dijelaskan dalam Qur’an surah
Al-A’Raf ayat 172.

‫ش ِهدْن َۛا أ َ ْن تَقُ ْولُ ْوا يَ ْو َم‬


َ ‫ظ ُه ْو ِر ِه ْم ذُ ِريَّت َ ُه ْم َوأ َ ْش َه َد ُه ْم َع ٰلى أَ ْنفُ ِس ِه ْم أَلَ ْستُ بِ َربِ ُك ْۗ ْم قَالُ ْوا بَ ٰل ۛى‬
ُ ‫َوإِ ْذ أ َ َخذَ َربُّكَ مِ ْن بَنِ ْي ٰا َد َم مِ ْن‬

ۙ َ‫ْال ِق ٰي َم ِة ِإنَّا ُكنَّا َع ْنهٰ ذَا ٰغ ِف ِليْن‬

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang


belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap roh mereka (seraya berfirman), ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka
menjawab, ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.’ (Kami lakukan yang
demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya ketika
kami lengah terhadap ini.’”.

Saat manusia lahir ke dunia, manusia tidak memiliki apapun melainkan apa
yang telah diberikan oleh Allah Swt. Karena itu manusia berada dalam keadaan
merugi, keadaan tersebut membuatnya tidak berdaya untuk membayar hutangnya
kecuali dengan menyerahkan dirinya sendiri kepada Allah Swt. dengan cara
menaati, menuruti, dan mematuhi aturan-aturan juga perintah-Nya serta menjauhi
semua larangannya.

Jika selama di dunia manusia tidak menggunakan modal berupa dirinya


sendiri dan juga waktu yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya, maka pada
hari peradilan, segalanya akan Allah Swt. minta pertanggung jawabannya untuk
diberi balasan dari perbuatannya itu. Dalam al-Qur’an , mereka disebut sebagai
orang-orang lalai yang digambarkan seperti hewan ternak dan bahkan lebih rendah
lagi. Hal ini dijelaskan dalam Qur’an surah Al-A’Raf ayat 179,

ِ ‫َولَقَ ْد ذَ َرأْنَا ِل َج َهنَّ َم َكثِيرا ِمنَ ْال ِج ِن َواْل ْن ِس لَ ُه ْم قُلُوبٌ ََّل يَ ْفقَ ُهونَ ِب َها َولَ ُه ْم أ َ ْعي ٌُن ََّل يُب‬
‫ْص ُرونَ ِب َها‬
179( َ‫ض ُّل أُولَئِكَ ُه ُم ْالغَافِلُون‬ َ َ ‫ان ََّل يَ ْس َمعُونَ بِ َها أُولَئِكَ َكاأل ْنعَ ِام بَ ْل ُه ْم أ‬
ٌ َ‫َولَ ُه ْم آذ‬
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi) neraka Jahannam
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-
ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itu
orang-orang yang lalai.”

Karena apa yang diberikan Allah Swt. pada manusia berupa Aql dan Qalb tidak
diberikan pada hewan dan makhluk lainnya yag seharusnya menjadikan manusia
taat dan tunduk pada segala perintah dan kehendak Allah Swt. yang sejatinya akan
memberikan keuntungan bagi manusia itu sendiri.

3. Bagaimana persepsi anda terhadap faham yang menyatakan bahwa sejatinya semua
agama itu sama, namun ajarannya saja yang berbeda
Saya setuju dengan faham tersebut. Menurut saya, agama-agama yang ada
di bumi ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mencapai kebaikan dan
kebenaran. Yang membedakan hanya ajaran untuk mencapai tujuan tersebut dan
Tuhan yang disembah juga berbeda dari agama-agama tersebut.

Anda mungkin juga menyukai