Media Pembelajaran
Menurut Asyhar (2010) Secara etimologis, media berasal dari Bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti “tengah, perantara, atau
pengantar”, menurut Boove dalam Asyhar (2010), Istilah perantara atau pengantar pesan
karena fungsinya sebagai perantara atau pengantar pesan dan informasi dari si pengirim
pesan kepada penerima. Dari pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan media sebagai
“instruction”. Instruction diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa. Ini
berbeda dengan istilah “mengajar dan belajar” ycang konotasinya hanya guru/pendidik yang
aktif. Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan
dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Jadi, dengan
menggabungkan kata media dan pembelajaran, maka arti media pembelajaran mudah dapat
dipahami, yaitu semua jenis media yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sehingga
proses pembelajaran akan lebih efektif. Media pembelajaran itu mencakup semua sumber
strategi dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran Asyhar (2010) menyatakan bahwa media
1. Sebagai sumber belajar, yaitu sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dll. Dari
2. Fungsi semantik, yakni fungsi yang berkenaan dengan kemampuan media pembelajaran
3. Fungsi fiktatif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan kemampuan media untuk menangkap,
4. Fungsi manipulatif, yakni fungsi yang berkaitan dengan kemampuan media untuk
menampilkan kembali satu objek atau peristiwa/kejadian dengan berbagai macam cara
5. Fungsi distributif, maksudnya dalam sekali penampilan suatu objek atau kejadian dapat
menjangkau pengamat yang sangat besar dalam kawasan yang sangat luas.
6. Fungsi psikologis, yakni fungsi yang berkaitan dengan aspek psikologis yang mencangkup
kognitif (mengembangkan daya pikir), fungsi imajinatif dan fungsi motivasi (mendorong
foto-foto dan narasumber sehingga peserta didik akan memiliki banyak pilihan sesuai
2. Peserta didik akan memperoleh pengalaman beragam selama proses pembelajaran yang
sangat berguna bagi peserta didik dalam menghadapi berbagai tugas dan tanggung jawab
yang berbagai macam, baik dalam pendidikan, di masyarakat dan di lingkungan kerjanya.
3. Memberikan pengalaman belajar yang konkret dan langsung kepada peserta didik, seperti
kegiatan karyawisata ke pabrik, pusat tenaga listrik, swalayan, bank, industri, pelabuhan
dan sebagainya. Sehingga peserta didik akan merasakan dan melihat secara langsung
keterkaitan antara teori dan praktik atau memahami aplikasi ilmunya di lapangan.
4. Menyajikan suatu yang sulit diadakan, dikunjungi atau dilihat oleh peserta didik,baik
karena ukurannya yang terlalu besar seperti sistem tatasurya, terlalu kecil seperti virus, atau
tentang waktu prosesnya terlalu panjang misalnya proses metamorfosa dan pelapukan
batuan, atau masa kejadiannya sudah lama seperti terjadinya perang uhud.
5. Memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya penggunaan buku teks, majalah,
6. Menambah kemenarikan tampilan materi sehingga meningkatkan motivasi dan minat serta
mengambil perhatian peserta didik untuk fokus mengikuti materi yang disajikan, sehingga
bersikap dan berkembang lebih lanjut, sehingga melahirkan kreativitas dan karya-karya
inovatif.
menggunakan media dapat menjangkau peserta didik di tempat yang berbeda-beda, dan di
dalam ruang lingkup yang tak terbatas pada suatu waktu tertentu. Dengan media, durasi
Secara umum komik dapat diartikan sebagai buku cerita bergambar. Esvandiari dalam
Putri (2015) mendefinisikan komik merupakan salah satu media komunikasi melalui gambar,
dialog-dialog panjang yang biasanya ditemukan dalam cerpen atau cerbung digambarkan ke
dalam beberapa adegan, dan oleh karena itu komik harus bisa menyampaikan apa yang
dimaksud dengan jelas hanya dengan melihat gambarnya saja. Sedangkan menurut Tim dalam
Hidayat, F (2015), Komik dalam pengertian kamus adalah cerita bergambar yang dimuat di
majalah, surat kabar atau berbentuk buku yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Susanto
dalam Hidayat,F (2015) berpendapat bahwa Komik dapat menarik pembacanya karena
mempunyai gambar yang menarik dan mempunyai alur cerita untuk pembacanya. Kata komik
berasal dari bahasa Prancis comique yang sebagai kata sifat artinya lucu atau menggelikan dan
Komik bisa diartikan sebagai bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
bergerak tapi disusun sedemikian rupa hingga dapat membentuk rangkaian cerita (Hidayat,F,
2015). Pengertian tentang komik dikemukakan salah satunya oleh Toni Masdiono dalam
Mediawati (2011) yaitu komik merupakan susunan gambar bercerita dan memberikan pesan-
pesan pembacanya. Menurut Scott Mc Cloud dalam Mediawati (2011) menambahkan dalam
bukunya “Understanding comics, “dijelaskan bahwa komik adalah media yang sanggup
menarik perhatian semua orang dari segala usia, karena memiliki kelebihan, yaitu mudah
dipahami.
Maulana dalam Putri (2015) mengungkapkan bahwa komik matematika adalah komik
yang berisi materi pelajaran matematika yang disajikan secara deskriptif dan naratif dengan
tujuan agar siswa lebih termotivasi untuk belajar matematika dan mengoptimalkan cara kerja
otak untuk mengingat materi pelajaran matematika. Hasil penelitian Maulana dalam Putri
merupakan hal yang kreatif, inovatif, menyenangkan, dan lebih diminati oleh siswa.