Anda di halaman 1dari 8

Pengolahan Sampah di Sekolah

Bagaimana cara mengolah sampah ???

Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat, baik berupa
zat Organik maupun zat Anorganik. Sampah dapat terurai maupun tidak terurai dan
seringkali di anggap tidak berguna lagi dan di buang sehingga menciptakann tumpukan
sampah yang menjadi sarang penyakit. Seperti contohnya tikus hidup di rongga-rongga
sampah, seperti di kaleng bekas maupun kardus. Lalat berkembang biak pesat di
sampah organik, seperti sisa-sisa makanan. Suasana basah, lembab dan hangat sangat
cocok untuk tempat berkembang biak nyamuk.

Pengertian sampah Organik dan Anorganik :

* Sampah Organik adalah merupakan barang yang sudah di anggap tidak terpakai dan di
buang oleh pemilik /pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa di pakai atau di kelola
dengan prosedur dan cara yang benar.

* Sampah Anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama.
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam yang tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi atau dari proses industri.

Dan tentunya sebelum dilakukan pengolahan sampah yang perlu di lakukan adalah
pemilahan sampah yang mana sampah Organik dan sampah Anorganik harus di
bedakan.
Sampah yang biasanya di hasilkan sekolah kebanyakan adalah sampah kering dan
sedikit basah. Sampah kering yang di hasilkan berupa kertas hasil dari tulis menulis,
plastik pembungkus jajanan, kemasan barang dan sedikit logam. Sedangkan sampah
basah berasal dari dedaunan pohon, ranting, potongan rumput taman dan sisa
makanan.

Langsung saja pada tahapan-tahapan pengelolaan sampah di sekolah:

A. Pembuatan pupuk Organik .

a. Pencegahan dan pengurangan sampah dari dari sumbernya. Kegiatan ini di mulai
dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan Organik dan Anorganik, dengan
menyediakan tempat sampah Organik dan Anorganik di setiap kawasan sekolah.

b. Pemanfaatan sampah Organik, seperti Komposting ( pengomposan ) sampah yang


mudah membusuk dapat di ubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan. Selain
ramah lingkungan pupuk kompos juga sangat mudah di praktekan siswa di sekolah
maupun di rumah. Selain mudah membuatnya pupuk kompos juga hemat biaya dalam
pembuatanya. Tujuan pembuatan pupuk kompos yaitu agar siswa mengerti bagaimana
cara mengolah sampah Organik dan Anorganik dengan benar. Pupuk kompos sangat
baik untuk menambah unsur hara tanah sehingga dapat menambah kesuburuan tanah,
mempertinggi kemampuan menahan air dalam tanah, memperbaiki tata ruang udara di
dalam tanah dan mempertinggi daya ikat tanah terhadap unsur hara tanaman sehingga
memberikan kesuburan pada tanaman.

Dalam pembuatan pupuk kompos terdapat beberapa macam cara, yaitu....

1. Pembuatan Pupuk Kompos secara alami

Cara ini di lakukan dengan cara menimbun sampah tumbuhan secara bertahap
ke dalam lubang berukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 meter. Kemudian di lapisi dengan kotoran
hewan serta di taburi sedikit abu dan kapur. Kemudian di atasnya tambah lagi lapisan
sampah tumbuhan lalu di tutup dengan kotoran hewan dan seterusnya sehingga
menjadi rata dengan tanah. Timbunan sampah tersebut harus lembab tetapi tidak boleh
terlalu basah dalam jangka waktu 2-3 bulan. Apabila sampah tersebut sudah menyusut
hingga sepersepuluh dari ukuran semula, maka sampah tersebut sudah menjadi pupuk
kompos.

2. Pembuatan pupuk kompos dengan bantuan Mikroba :

Pembuatan pupuk kompos dengan bantuan Mikroba sangat mudah yaitu


dengan cara memfermentasikan sampah Organik seperti kotoran hewan/manusia,
jerami, sekam padi, dedak/katul halus, rumput-rumputan, daun-daunan, sampah rumah
tangga dan lain sebagainya. Dan biasa di sebut Pupuk Kandang.

B. Pemanfaatan sampah Anorganik.

Sampah atau limbah yang kita hasilkan setiap hari, biasanya kita buang begitu
saja tanpa kita pilah-pilah. Hal ini mungkin karena tidak tahu atau mungkin tidak mau
tahu bahwa sampah tersebut dapat kita pilah-pilah menjadi limbah Organik dan
Anoorganik yang dapat kita manfaatkan menjadi barang yang berguna.
Limbah Anorganik adalah limbah yang bukan berasal dari makhluk hidup.
Limbah Anorganik ini memerlukan waktu yang lama bahkan tidak dapat terdegadrasi
secara alami. Beberapa limbah Anorganik diantaranya kaleng, plastik , styrofoam dan
bahan pecah belah lainya. Salah satu yang dapat kita lakukan dalam sampah Anorganik
adalah mendaur ulang( Recycle ).
Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak di
pakai agar dapat di manfaatkan kembali.

Langsung saja pada proses Pengolahan Sampah atau limbah Anorganik, disini
Sampah Anorganik saya jabarkan menjadi 4 bagian :

1. Limbah Plastik

Limbah plastik biasa di gunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga biasa
digunakan sebagai perabotan rumah tangga. Keunggulan barang-barang yang terbuat
dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Sebagai contoh teman-teman coba
kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dan
lihat dapat di pastikan sampah tersebut akan tetap utuh.
Salah satu cara yaitu dengan cara mendaur ulang menjadi barang yang bermanfaat lagi
pastinya.
Seperti contoh misalnya ember plastik bekas yang dapat di daur ulang kembali menjadi
sendok plastik, tempat sampah, gayung dan pot bunga. Plastik dari bekas bungkus
makanan dapat kita olah lagi menjadi kerajinan yaitu dompet, tas laptop, sandal, payung
dan tas belanja. Sampah botol bisa kita manfaatkan juga menjadi mainan anak-anak
seperti contohnya kapal-kapalan, mobil-mobilan dan sebagainya.
2. Limbah Logam

Sampah atau limbah dari Logam seperti besi, kaleng, alumunium dan lain
sebagainya dapat di temukan dengan mudah di sekitar lingkungan kita. Sampah dari
bahan kaleng biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah di
manfaatkan dan menjadi barang kerajinan yang bermanfaat. Sebagai contoh sederhana
saja yaitu dengan pengolahan menjadi tempat sampah drum , vas bunga , gantungan
kunci, celengan dan gift box.

3. Limbah Gelas atau Kaca

Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat di daur ulang kembali menjadi
barang-barang semula atau menjadi barang lain seperti botol yang baru, Vas bunga,
Cendera mata dan hiasan-hiasan lainya yang memiliki nilai artistik dan ekonomis.
4. Limbah kertas

Sampah kertas kelihatanya memang mudah hancur dan tidak berbahaya


seperti plastik. Namun yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah jika di
biarkan begitu saja. Seperti contohnya kertas yang berserakan di dalam kelas pasti akan
menimbulkan rasa ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran. Sebagai
pengolahannya limbah kertas dapat di manfaatkan menjadi kotak hiasan, sampul buku,
bingkai photo, tempat pensil dan lain sebagainya.

Prinsip dalam pengolahan sampah sekolah, perawatan serta peduli terhadap


lingkungan sekolah:
C. Pengolahan Sampah Sekolah dengan menerapkan prinsip 3R :

- Reuse ( penggunaan kembali ) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang


masih memungkinkan untuk di pakai.
- Reduce ( Pengurangan ) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat
menimbulkan sampah serta mengurangi sampah yang sudah ada.
- Recycle ( daur ulang ) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah
menjadi barang yang lebih baik
sumber: http://eacheamuzacky2.blogspot.co.id/2013/06/bagimana-cara-mengelola-
sampah-sekolah.html

Diposting 17th March 2016 oleh Unknown

Anda mungkin juga menyukai