Revisi
Revisi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai bahan makanan pokok. Padi merupakan tanaman yang sangat penting karena
beras masih digunakan sebagai makanan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia
terutama Asia sampai sekarang. Permintaan akan beras terus meningkat seiring
perubahan pola makan pokok pada beberapa daerah tertentu, dari umbi – umbian ke
Lahan Sawah Tadah Hujan adalah lahan sawah yang sumber air pengairannya
tergantung atau berasal dari curahan hujan. Pemanfaatan teknologi merupakan salah
merupakan ekosistem sawah yang sumber airnya dominan berasal dari hujan dan
lumbung padi kedua nasional setelah sawah irigasi. Sifat fisik menjadi faktor pembatas
pertumbuhan dan hasil tanaman antara lain: bertekstur liat berat, sifat mengembang dan
mengkerut, kecepatan infiltrasi air yang rendah serta drainase yang lambat (Mukanda,
2001).
perekonomian di sebagian negara – negara yang sedang berkembang. Hal tersebut bisa
2
kita lihat jelas dari pernan sektor pertanian dalam menampung penduduk serta
untuk menghasilkan surplus. Hal ini terjadi bila produktivitas diperbesar sehingga
di luar usahatani (off farm income) juga akan sangat membantu peningkatan
Peningkatan produksi padi sangat dipengaruhi oleh luas lahan yang digunakan.
Ketersediaan lahan yang luas dapat menjamin peningkatan produksi, akan tetapi
dengan lahan yang terbatas, akibat perkembangan penduduk yang semakin meningkat,
peningkatan produksi padi harus dilakukan dengan cara intensifikasi yaitu pemanfaatan
(Deptan, 2012).
3
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa luas panen, produksi, dan produktivitas padi
terjadi pada tahun 2017 yaitu 864.283 Ha sehingga produksi 4.669.778 dan
produktivitas 5,41 Ton/Ha tertinggi juga terjadi pada tahun 2017. Diharapkan jumlah
produksi padi sawah yang dihasilkan dapat terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa luas panen, produksi, dan produktivitas padi
terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 88.881 Ha sehingga produksi 512.321 Ton
tertinggi yang dihasilkan juga terjadi pada tahun 2017. Sementara untuk produktivitas
tertinggi terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 5,976 Ton/Ha. Diharapkan jumlah
produksi padi sawah yang dihasilkan atau di produksi akan terus mengalami
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa luas panen, produksi, dan produktivitas padi
di Kecamatan Percut Sei Tuan cenderung mengalami fluktuasi. Luas panen tertinggi
terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 10.794 Ha sehingga produksi 71.471 Ton, dan
produktivitas 6,621 Ton/Ha merupakan tertinggi yang dihasilkan juga terjadi pada
tahun 2013. Desa Palu Merbau merupakan salah satu desa di Kecamatan Percut Sei
Tuan yang mayoritas bermata pencarian sebagai petani padi sawah, dimana hasil
produksi padi yang diperoleh ataupun didapat selain untuk dijual, ada juga yang
dikonsumsi oleh keluarga. Jumlah produksi padi sawah mengalami penurunan, hal ini
disebabkan oleh penggunaan faktor produksi seperti luas lahan, pemberian pupuk, dan
penggunaan pestisida yang mulai berkurang. Belum tentu pasti dari mana faktor yang
5
menyebabkan terjadinya penurunan produksi padi sawah dan salah satu faktornya
B. Identifikasi Masalah
1. Berapa besar produktivitas padi sawah yang dihasilkan oleh petani penangkar benih
2. Berapa besar biaya produksi padi sawah per hektar pada usahatani penangkar benih
3. Berapa besar pendapatan bersih padi sawah per hektar pada petani penangkar benih
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui besar produktivitas padi sawah yang dihasilkan oleh petani
2. Untuk mengetahui besar biaya produksi padi sawah per hektar pada usahatani
3. Untuk mengetahui besar pendapatan bersih padi sawah per hektar pada petani
D. Kegunaan Penelitian
beberapa faktor produksi yang berkaitan dengan peningkatan produksi padi sawah.
2. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian
padi Sawah.